Dalam Kisah Para Rasul pasal 14, Paulus dan Barnabas melanjutkan pelayanan mereka di Ikonium, di mana mereka mengajar di rumah ibadat dan banyak orang, baik Yahudi maupun Yunani, menjadi percaya. Namun, penolakan dari orang-orang Yahudi menyebabkan kerusuhan, sehingga mereka terpaksa melarikan diri ke Listra dan Derbe. Di Listra, Paulus menyembuhkan seorang pria lumpuh, yang membuat orang-orang di sana mengira mereka adalah dewa. Meskipun Paulus dan Barnabas berusaha menjelaskan bahwa mereka hanyalah manusia biasa, mereka hampir tidak dapat menghentikan orang banyak dari mempersembahkan korban kepada mereka.

Namun, orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium datang dan membujuk orang banyak untuk melawan Paulus, yang berujung pada penganiayaan dan pelemparan batu hingga mereka mengira Paulus mati. Meski demikian, Paulus bangkit dan melanjutkan perjalanan ke Derbe, di mana mereka berhasil memperoleh banyak murid. Setelah itu, mereka kembali ke kota-kota yang telah mereka kunjungi untuk menguatkan iman para murid dan menetapkan penatua-penatua di setiap jemaat. Akhirnya, mereka kembali ke Antiokhia, melaporkan segala yang telah dilakukan Allah melalui mereka dan bagaimana pintu iman dibuka bagi bangsa-bangsa lain.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Kisah Para Rasul pasal 14, serta konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Pasal 14 Kisah Para Rasul

1. Konteks Historis: Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas, seorang dokter dan rekan Paulus, sekitar tahun 63 M. Pasal 14 terjadi dalam konteks perjalanan misi Paulus dan Barnabas ke daerah Asia Kecil (sekarang Turki). Mereka mengunjungi kota-kota seperti Ikonium, Listra, dan Derbe, menyebarkan Injil kepada orang-orang non-Yahudi.

2. Konteks Budaya: Pada masa itu, wilayah Asia Kecil merupakan campuran budaya Yunani dan Romawi, dengan banyak dewa dan praktik keagamaan yang beragam. Ketika Paulus dan Barnabas melakukan mukjizat, orang-orang di Listra mengira mereka adalah dewa-dewa yang turun ke bumi, mencerminkan pemahaman budaya lokal tentang dewa-dewa.

3. Konteks Literatur: Kisah Para Rasul adalah bagian dari narasi yang lebih besar tentang penyebaran Injil setelah kebangkitan Yesus. Pasal 14 melanjutkan tema misi dan tantangan yang dihadapi para rasul dalam menyebarkan ajaran Kristen di tengah penolakan dan penganiayaan.

4. Konteks Teologis: Teologis, pasal ini menunjukkan bahwa Injil tidak hanya untuk orang Yahudi tetapi juga untuk bangsa-bangsa lain. Ini menekankan pentingnya iman dan karya Allah dalam menyelamatkan, serta tantangan yang dihadapi oleh para penginjil dalam menghadapi penolakan dan penganiayaan.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 14, di pasal 13, Paulus dan Barnabas diutus oleh gereja di Antiokhia untuk melakukan perjalanan misi. Mereka menginjili di Siprus dan kemudian di Perga, di mana mereka mengalami penolakan dari beberapa orang Yahudi. Di Antiokhia Pisidia, mereka berhasil menarik banyak orang, tetapi juga menghadapi penganiayaan yang menyebabkan mereka meninggalkan kota tersebut.

Kesimpulan

Pasal 14 dari Kisah Para Rasul menggambarkan perjalanan misi Paulus dan Barnabas di Asia Kecil, tantangan yang mereka hadapi, serta respons masyarakat lokal terhadap Injil. Ini mencerminkan konteks historis dan budaya yang kaya, serta menegaskan pesan teologis bahwa keselamatan melalui Kristus adalah untuk semua bangsa.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 14 beserta penjelasan singkat dan referensinya:

• Pemberitaan Injil
  Paulus dan Barnabas mengajarkan Injil di Ikonium, menarik banyak orang percaya dari kalangan Yahudi dan Yunani. (Kisah Para Rasul 14:1)

• Penolakan dan Perlawanan
  Beberapa orang Yahudi menolak ajaran mereka dan memprovokasi orang-orang untuk melawan rasul-rasul tersebut. (Kisah Para Rasul 14:2)

• Tanda dan Mujizat
  Tuhan menguatkan pemberitaan mereka dengan mengaruniakan kuasa untuk melakukan tanda-tanda dan mujizat. (Kisah Para Rasul 14:3)

• Pemisahan Pendapat
  Masyarakat terbelah antara yang mendukung rasul-rasul dan yang mendukung orang Yahudi. (Kisah Para Rasul 14:4)

• Penganiayaan
  Tindakan penganiayaan terhadap Paulus dan Barnabas meningkat, memaksa mereka untuk melarikan diri ke kota-kota lain. (Kisah Para Rasul 14:5-6)

• Penyembuhan Orang Lumpuh
  Paulus menyembuhkan seorang pria lumpuh di Listra, yang menunjukkan kuasa Allah melalui rasul-rasul. (Kisah Para Rasul 14:8-10)

• Salah Paham tentang Dewa
  Orang-orang di Listra mengira Paulus dan Barnabas adalah dewa yang turun ke bumi, menunjukkan ketidaktahuan mereka tentang Allah yang benar. (Kisah Para Rasul 14:11-12)

• Menolak Penyembahan
  Paulus dan Barnabas menolak untuk disembah dan mengarahkan orang banyak kepada Allah yang hidup. (Kisah Para Rasul 14:14-15)

• Perubahan Sikap Orang Banyak
  Orang-orang yang awalnya ingin mempersembahkan korban kepada rasul-rasul berbalik dan menganiaya Paulus setelah dipengaruhi oleh orang-orang Yahudi. (Kisah Para Rasul 14:19)

• Penguatan Jemaat
  Setelah kembali ke kota-kota yang telah mereka kunjungi, rasul-rasul menguatkan iman murid-murid dan menetapkan penatua-penatua. (Kisah Para Rasul 14:21-23)

• Pintu bagi Bangsa-Bangsa Lain
  Mereka melaporkan bagaimana Allah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain untuk percaya kepada-Nya. (Kisah Para Rasul 14:27)

Topik-topik ini mencerminkan perjalanan misi Paulus dan Barnabas serta tantangan yang mereka hadapi dalam menyebarkan Injil.

Nama Orang

• Paulus: Salah satu rasul yang memberitakan Injil.
• Barnabas: Rekan Paulus dalam pelayanan dan penginjilan.
• Orang-orang Yahudi: Mereka yang menolak pemberitaan Paulus dan Barnabas.
• Orang Yunani: Mereka yang percaya kepada ajaran Paulus dan Barnabas.
• Imam dewa Zeus: Pemimpin keagamaan yang ingin mempersembahkan korban kepada Paulus dan Barnabas.
• Murid-murid: Pengikut Paulus yang berdiri mengelilingi dia setelah dilempari batu.

Nama Lokasi

• Ikonium: Kota tempat Paulus dan Barnabas mengajar di rumah ibadat.
• Likaonia: Daerah tempat Paulus dan Barnabas melanjutkan penginjilan setelah meninggalkan Ikonium.
• Listra: Kota di Likaonia di mana Paulus menyembuhkan seorang yang lumpuh.
• Derbe: Kota di Likaonia tempat Paulus dan Barnabas memberitakan Injil dan memperoleh banyak murid.
• Antiokhia: Kota asal Paulus dan Barnabas, tempat mereka kembali setelah perjalanan misi.
• Pisidia: Wilayah yang dijelajahi oleh rasul-rasul.
• Pamfilia: Wilayah di mana mereka memberitakan firman di Perga.
• Atalia: Kota pantai tempat mereka berlayar ke Antiokhia.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 14:

1. Ikonium

   • Tempat di mana Paulus dan Barnabas mengajar dan banyak orang percaya.

2. Pemberitaan Injil

   • Kegiatan utama Paulus dan Barnabas yang menghasilkan banyak pengikut baru.

3. Tanda dan Mujizat

   • Kuasa yang diberikan Tuhan kepada rasul-rasul untuk menguatkan berita kasih karunia-Nya.

4. Perpecahan

   • Terjadi di kota, di mana orang-orang terbelah antara mendukung rasul dan menolak mereka.

5. Penganiayaan

   • Tindakan orang-orang Yahudi dan pemimpin yang berusaha menyiksa dan melempari Paulus dan Barnabas.

6. Listra

   • Kota di mana Paulus menyembuhkan seorang yang lumpuh dan orang banyak menganggap mereka sebagai dewa.

7. Zeus dan Hermes

   • Nama dewa yang diberikan kepada Barnabas dan Paulus oleh orang-orang Likaonia.

8. Korban

   • Usaha orang banyak untuk mempersembahkan korban kepada rasul-rasul, yang ditolak oleh Paulus dan Barnabas.

9. Kembali ke Kota

   • Paulus bangkit setelah diserang dan kembali ke Listra untuk melanjutkan pemberitaan Injil.

10. Penetapan Penatua

    • Proses di mana rasul-rasul menetapkan pemimpin jemaat dan menyerahkan mereka kepada Tuhan.

11. Sengsara

    • Peringatan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, harus mengalami banyak kesulitan.

12. Pintu bagi Bangsa-bangsa Lain

    • Berita tentang bagaimana Allah membuka kesempatan bagi non-Yahudi untuk percaya.

13. Perga dan Atalia

    • Tempat-tempat yang dikunjungi Paulus dan Barnabas dalam perjalanan mereka.

14. Kesaksian

    • Paulus dan Barnabas menceritakan segala yang dilakukan Allah melalui mereka kepada jemaat di Antiokhia.

15. Murid-murid

    • Orang-orang yang percaya dan mengikuti ajaran Paulus dan Barnabas, yang diperkuat dalam iman.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dan peristiwa penting dalam pasal 14 dari Kisah Para Rasul.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kisah Para Rasul pasal 14:

Pertanyaan Refleksi

1. Keberanian dalam Pemberitaan Injil: Apa yang dapat kita pelajari dari keberanian Paulus dan Barnabas dalam memberitakan Injil meskipun menghadapi penolakan dan ancaman? Bagaimana kita dapat menerapkan keberanian ini dalam kehidupan sehari-hari kita?

2. Tanda dan Mujizat: Dalam pasal ini, Tuhan menguatkan pemberitaan mereka dengan tanda-tanda dan mujizat. Apa arti tanda dan mujizat dalam konteks iman kita saat ini? Apakah kita masih melihat atau mengharapkan hal-hal seperti itu dalam kehidupan kita?

3. Respon Terhadap Pujian: Ketika orang banyak ingin mempersembahkan korban kepada Paulus dan Barnabas, mereka dengan cepat menolak dan mengarahkan pujian kepada Allah. Bagaimana kita dapat menghindari sikap sombong atau mencari pujian dalam pelayanan kita?

4. Sengsara dalam Iman: Paulus dan Barnabas mengingatkan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, kita harus mengalami banyak sengsara. Apa makna dari pernyataan ini bagi kita sebagai pengikut Kristus? Bagaimana kita dapat bersikap positif dalam menghadapi tantangan dan penderitaan?

5. Pentingnya Komunitas: Dalam perjalanan mereka, Paulus dan Barnabas kembali ke jemaat untuk menguatkan dan menasihati murid-murid. Apa pentingnya komunitas dalam pertumbuhan iman kita? Bagaimana kita dapat berkontribusi dalam memperkuat iman satu sama lain?

Pertanyaan Diskusi

1. Perpecahan di Ikonium: Mengapa perpecahan terjadi di Ikonium? Apa yang bisa kita pelajari tentang dampak dari penolakan terhadap Injil dalam masyarakat kita saat ini?

2. Pengalaman Penyembuhan: Apa yang bisa kita ambil dari pengalaman penyembuhan orang lumpuh di Listra? Bagaimana iman seseorang dapat berperan dalam proses penyembuhan atau perubahan hidup?

3. Reaksi Terhadap Penolakan: Bagaimana seharusnya kita bereaksi ketika menghadapi penolakan atau penganiayaan karena iman kita? Apa yang bisa kita pelajari dari reaksi Paulus dan Barnabas?

4. Peran Penatua dalam Jemaat: Mengapa penting bagi Paulus dan Barnabas untuk menetapkan penatua di setiap jemaat? Apa peran penatua dalam kehidupan gereja saat ini?

5. Pintu bagi Bangsa-Bangsa Lain: Apa yang dimaksud dengan "pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman"? Bagaimana kita dapat berperan dalam membuka pintu tersebut di komunitas kita?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan isi dari Kisah Para Rasul pasal 14!

Dari Kisah Para Rasul pasal 14, ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Pelajaran yang Bisa Dipelajari dan Diterapkan:

1. Keberanian dalam Memberitakan Injil:

   • Paulus dan Barnabas menunjukkan keberanian dalam memberitakan Injil meskipun menghadapi penolakan dan ancaman. Kita juga dipanggil untuk berani membagikan iman kita kepada orang lain, meskipun mungkin ada risiko atau tantangan.

2. Pentingnya Iman:

   • Ketika Paulus melihat iman orang yang lumpuh, ia mengajak orang itu untuk berdiri. Ini menunjukkan bahwa iman adalah kunci untuk menerima mujizat. Kita perlu memperkuat iman kita dan percaya bahwa Tuhan dapat melakukan hal-hal besar dalam hidup kita.

3. Menjaga Kerendahan Hati:

   • Ketika orang-orang menganggap Paulus dan Barnabas sebagai dewa, mereka dengan cepat menolak pujian tersebut dan mengarahkan orang-orang kepada Allah yang hidup. Ini mengajarkan kita untuk tetap rendah hati dan tidak mencari pujian bagi diri sendiri, tetapi selalu mengarahkan orang kepada Tuhan.

4. Ketahanan dalam Menghadapi Kesulitan:

   • Meskipun Paulus mengalami penganiayaan, ia tetap bangkit dan melanjutkan pelayanannya. Ini mengingatkan kita untuk tetap teguh dan tidak menyerah ketika menghadapi kesulitan dalam hidup.

5. Pentingnya Komunitas dan Dukungan:

   • Paulus dan Barnabas kembali ke jemaat untuk menguatkan dan menasihati murid-murid. Kita juga perlu saling mendukung dalam komunitas iman kita, saling menguatkan dan menasihati satu sama lain.

6. Doa dan Puasa dalam Pelayanan:

   • Sebelum menetapkan penatua, mereka berdoa dan berpuasa. Ini menunjukkan pentingnya bergantung pada Tuhan dalam setiap keputusan yang kita ambil.

Doa Terkait Pasal 14:

1. Doa untuk Keberanian: "Tuhan, berikanlah aku keberanian untuk memberitakan Injil-Mu kepada orang-orang di sekitarku. Bantu aku untuk tidak takut menghadapi penolakan, tetapi tetap setia dalam menyampaikan kasih-Mu."

2. Doa untuk Memperkuat Iman: "Ya Tuhan, kuatkan imanku agar aku dapat percaya kepada-Mu dalam segala hal. Bantu aku untuk melihat mujizat-Mu dalam hidupku dan orang-orang di sekitarku."

3. Doa untuk Kerendahan Hati: "Tuhan, ajar aku untuk tetap rendah hati dan tidak mencari pujian bagi diriku sendiri. Biarlah setiap tindakan dan kata-kataku mengarahkan orang kepada-Mu."

4. Doa untuk Ketahanan: "Tuhan, ketika aku menghadapi kesulitan dan tantangan, berikanlah aku ketahanan untuk tetap berdiri teguh dalam iman. Bantu aku untuk tidak menyerah, tetapi terus melangkah maju."

5. Doa untuk Komunitas: "Ya Tuhan, terima kasih untuk komunitas iman yang Engkau berikan. Ajar kami untuk saling mendukung dan menguatkan satu sama lain dalam perjalanan iman kami."

6. Doa untuk Kebijaksanaan dalam Pelayanan: "Tuhan, berikanlah aku kebijaksanaan dalam setiap keputusan yang aku ambil. Bantu aku untuk selalu berdoa dan mencari wajah-Mu sebelum mengambil langkah-langkah penting dalam hidupku."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan memberkati!

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 14:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Kisah tentang perjalanan Paulus dan Barnabas di Ikonium dan Listra, di mana mereka memberitakan Injil, melakukan mujizat, dan mengalami penolakan serta penganiayaan. Mereka juga menetapkan penatua-penatua di jemaat.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Paulus dan Barnabas: Rasul yang memberitakan Injil.
  • Orang-orang Yahudi: Yang menolak pemberitaan dan memprovokasi orang banyak.
  • Seorang lumpuh di Listra: Yang disembuhkan oleh Paulus.
  • Orang banyak di Listra: Yang menganggap Paulus dan Barnabas sebagai dewa.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Ikonium: Tempat awal pemberitaan Injil dan penolakan.
  • Listra: Tempat mujizat penyembuhan dan penganiayaan terhadap Paulus.
  • Derbe: Tempat di mana mereka memberitakan Injil dan memperoleh banyak murid.
  • Antiokhia: Tempat mereka kembali dan menceritakan segala sesuatu yang Allah lakukan.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Peristiwa ini terjadi selama perjalanan misi Paulus dan Barnabas, setelah mereka diutus dari Antiokhia. Waktu spesifik tidak disebutkan, tetapi mencakup periode awal gereja Kristen.

5. Why (Mengapa)

• Alasan:
  • Untuk memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi dan Yunani.
  • Untuk menunjukkan kuasa Allah melalui mujizat dan tanda-tanda.
  • Untuk menguatkan iman para murid dan menetapkan pemimpin di jemaat.

6. How (Bagaimana)

• Metode:
  • Mengajar di rumah ibadat dan di tempat umum.
  • Melakukan mujizat, seperti menyembuhkan orang lumpuh.
  • Menetapkan penatua-penatua di jemaat melalui doa dan puasa.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Dampak:
  • Banyak orang yang percaya, baik dari kalangan Yahudi maupun Yunani.
  • Terjadi perpecahan di antara orang banyak.
  • Penetapan penatua di setiap jemaat yang dibentuk.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang isi dan konteks dari Kisah Para Rasul pasal 14, serta membantu dalam memahami peristiwa yang terjadi dalam perjalanan misi Paulus dan Barnabas.

Dalam Kisah Para Rasul pasal 14, Paulus dan Barnabas mengunjungi kota Ikonium dan memberitakan Injil kepada orang Yahudi dan Yunani. Meskipun banyak yang percaya, orang-orang Yahudi yang tidak percaya menghasut orang lain untuk menentang mereka. Paulus dan Barnabas melarikan diri ke Listra dan Derbe, di mana mereka melakukan mujizat penyembuhan. Namun, orang-orang di Listra menganggap mereka sebagai dewa dan ingin mempersembahkan kurban kepada mereka. Paulus dan Barnabas dengan tegas menolak penghormatan itu dan mengajak orang-orang untuk berbalik kepada Allah yang hidup. Meskipun mereka mengalami penentangan dan penganiayaan, Paulus dan Barnabas tetap bertekun dalam iman dan menguatkan jemaat-jemaat yang telah mereka dirikan. Mereka akhirnya kembali ke Antiokhia dan melaporkan semua yang telah Allah lakukan melalui mereka kepada jemaat.

Kitab Kisah Para Rasul adalah bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Pasal 14 berisi tentang perjalanan dan pelayanan Paulus dan Barnabas dalam misi mereka untuk menyebarkan Injil di kota-kota di Asia Kecil.

Latar belakang historis: Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas, seorang pengikut Yesus dan seorang dokter. Kitab ini ditulis sekitar tahun 80-90 Masehi dan menceritakan perkembangan gereja perdana. Pasal 14 terjadi pada saat Paulus dan Barnabas melakukan perjalanan misionaris mereka pada abad pertama Masehi.

Latar belakang budaya: Asia Kecil pada saat itu merupakan wilayah yang terdiri dari berbagai suku dan budaya. Kota-kota yang dikunjungi oleh Paulus dan Barnabas memiliki beragam latar belakang budaya dan agama, termasuk kepercayaan pagan dan kebudayaan Yunani-Romawi.

Latar belakang literatur: Kisah Para Rasul adalah salah satu dari empat Injil dan merupakan catatan sejarah gereja perdana. Lukas menggunakan gaya narasi untuk menceritakan perjalanan dan pelayanan Paulus dan Barnabas.

Latar belakang teologis: Pasal 14 menunjukkan bagaimana Paulus dan Barnabas menghadapi tantangan dan penganiayaan dalam menyebarkan Injil. Mereka mengalami berbagai keajaiban dan tanda-tanda Allah yang memperkuat iman mereka dan memperluas pengaruh gereja perdana.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Paulus dan Barnabas telah melakukan pelayanan di kota Antiokhia di Pisidia. Mereka menghadapi penolakan dan penganiayaan dari orang-orang Yahudi yang tidak menerima ajaran mereka. Namun, banyak orang non-Yahudi yang menerima Injil dan bergabung dengan gereja.

Dalam pasal 14, Paulus dan Barnabas melanjutkan perjalanan mereka ke kota-kota lain seperti Ikonium, Listra, dan Derbe. Mereka menghadapi tantangan dan penganiayaan yang serupa, tetapi juga mengalami keajaiban dan tanda-tanda Allah yang memperkuat iman mereka dan memperluas pengaruh gereja.

Dengan latar belakang ini, kita dapat memahami bahwa pasal 14 dari Kisah Para Rasul menggambarkan perjalanan dan pelayanan misionaris Paulus dan Barnabas dalam menyebarkan Injil di Asia Kecil pada abad pertama Masehi.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Kisah Para Rasul pasal 14:

1. Pemberitaan Injil di Ikonium dan hasilnya (ayat 1-3)
- Paulus dan Barnabas masuk ke sinagoge dan banyak orang percaya (ayat 1)
- Orang-orang Yahudi yang tidak percaya menghasut orang-orang bukan Yahudi (ayat 2)
- Paulus dan Barnabas tinggal lama dan melakukan tanda-tanda ajaib (ayat 3)

2. Penganiayaan dan pelarian ke Listra dan Derbe (ayat 4-7)
- Orang-orang di kota terbagi-bagi dan mencoba menganiaya para rasul (ayat 4-5)
- Paulus dan Barnabas melarikan diri ke Listra dan Derbe (ayat 6)
- Mereka terus memberitakan Injil di sana (ayat 7)

3. Penyembuhan orang lumpuh di Listra (ayat 8-10)
- Seorang lumpuh mendengarkan Paulus dan disembuhkan (ayat 8-9)
- Orang banyak menganggap Paulus dan Barnabas sebagai dewa-dewa (ayat 11-13)

4. Penolakan Paulus dan Barnabas terhadap penyembahan mereka (ayat 14-18)
- Paulus dan Barnabas merobek pakaian mereka dan melarikan diri (ayat 14-15)
- Mereka menyampaikan bahwa mereka adalah manusia biasa dan mengajak orang untuk berbalik kepada Allah (ayat 15-18)

5. Penganiayaan dan pemulihan Paulus di Ikonium (ayat 19-20)
- Orang-orang Yahudi datang dari Antiokhia dan Ikonium dan melempari Paulus dengan batu (ayat 19)
- Paulus dipulihkan oleh murid-muridnya dan kembali ke kota (ayat 20)

6. Perjalanan kembali ke Derbe, Listra, Ikonium, dan Antiokhia (ayat 21-28)
- Paulus dan Barnabas menguatkan jiwa para murid dan mendorong mereka untuk bertekun dalam iman (ayat 21-22)
- Mereka menunjuk penatua-penatua bagi setiap jemaat (ayat 23)
- Paulus dan Barnabas melaporkan hasil pemberitaan Injil kepada jemaat di Antiokhia (ayat 26-28)

7. Kembali ke Antiokhia dan penutupan perjalanan (ayat 25, 26-28)
- Paulus dan Barnabas kembali ke Antiokhia dan melaporkan hasil pekerjaan mereka (ayat 25)
- Mereka melaporkan semua yang Allah perbuat bersama dengan mereka (ayat 27)
- Mereka tinggal bersama para murid untuk waktu yang lama (ayat 28)

Orang-orang:
- Paulus
- Barnabas
- Orang Yahudi
- Orang Yunani
- Orang-orang bukan Yahudi
- Orang banyak
- Orang-orang di kota itu
- Orang itu (orang yang lemah kakinya)
- Imam dewa Zeus

Lokasi:
- Ikonium
- Sinagoge orang Yahudi
- Listra
- Derbe
- Likaonia
- Kuil dewa Zeus (berada di luar kota)
- Antiokhia
- Antiokhia dan Ikonium (dari mana orang-orang Yahudi datang)
- Pisidia
- Pamfilia
- Perga
- Atalia

Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 14 adalah sebagai berikut:

1. Ikonium: Kota di mana Paulus dan Barnabas masuk ke sinagoge orang Yahudi dan berbicara tentang Injil.
2. Orang Yahudi dan orang Yunani: Orang-orang yang menjadi percaya setelah mendengar berita Injil.
3. Menghasut: Orang-orang Yahudi yang tidak percaya menghasut orang-orang bukan Yahudi dan meracuni pikiran mereka melawan orang-orang percaya.
4. Tanda-tanda ajaib dan mukjizat-mukjizat: Paulus dan Barnabas melakukan tanda-tanda ajaib dan mukjizat-mukjizat yang terjadi melalui tangan mereka sebagai bukti kebenaran Injil.
5. Terbagi-bagi: Orang-orang di kota itu terbagi-bagi, sebagian berpihak kepada orang-orang Yahudi dan sebagian kepada para rasul.
6. Menganiaya dan melempari dengan batu: Orang-orang bukan Yahudi dan orang-orang Yahudi berusaha menganiaya dan melempari para rasul dengan batu.
7. Listra dan Derbe: Kota-kota di Likaonia tempat Paulus dan Barnabas melarikan diri setelah usaha penganiayaan.
8. Orang lumpuh: Di Listra, ada seorang yang lumpuh dari kandungan ibunya dan belum pernah berjalan.
9. Zeus dan Hermes: Orang banyak di Listra menyebut Barnabas sebagai Zeus dan Paulus sebagai Hermes karena mereka mengira mereka adalah dewa yang turun ke tengah-tengah mereka.
10. Kurban: Orang banyak ingin mempersembahkan kurban kepada Paulus dan Barnabas sebagai dewa.
11. Orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium: Orang-orang Yahudi datang dari Antiokhia dan Ikonium, dan membujuk orang banyak untuk melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota.
12. Penatua-penatua: Paulus dan Barnabas menunjuk penatua-penatua bagi jemaat-jemaat yang mereka tinggalkan.
13. Penderitaan: Paulus dan Barnabas mengatakan bahwa kita harus memasuki Kerajaan Allah melalui banyak penderitaan.
14. Pamfilia dan Atalia: Tempat-tempat yang dilewati oleh Paulus dan Barnabas dalam perjalanan mereka.
15. Anugerah Allah: Paulus dan Barnabas melaporkan semua hal yang telah Allah perbuat bersama dengan mereka dan bagaimana Ia telah membukakan pintu iman bagi bangsa-bangsa lain.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Paulus dan Barnabas ketika mereka dihadapkan pada penolakan dan penganiayaan?
2. Bagaimana pengalaman Paulus dan Barnabas di Ikonium dan Listra menggambarkan pentingnya ketekunan dalam pelayanan Tuhan?
3. Bagaimana reaksi orang-orang di Listra terhadap mujizat yang dilakukan oleh Paulus dan Barnabas menggambarkan kecenderungan manusia untuk menyembah hal-hal yang bukan Allah?
4. Bagaimana Paulus dan Barnabas menghadapi situasi di mana orang-orang ingin mempersembahkan kurban kepada mereka? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap mereka?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana pengalaman Paulus dan Barnabas di Ikonium dan Listra dapat menjadi teladan bagi kita dalam menghadapi penolakan dan penganiayaan dalam pelayanan Tuhan?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi orang-orang di Listra terhadap mujizat yang dilakukan oleh Paulus dan Barnabas? Bagaimana kita dapat menghindari jatuh ke dalam penyembahan terhadap hal-hal yang bukan Allah?
3. Bagaimana sikap Paulus dan Barnabas dalam menghadapi situasi di mana orang-orang ingin mempersembahkan kurban kepada mereka dapat menjadi teladan bagi kita dalam menghindari pengagungan diri dan mengarahkan pujian kepada Allah?
4. Bagaimana pengalaman Paulus dan Barnabas dalam pelayanan mereka di Ikonium, Listra, dan kota-kota lainnya dapat menginspirasi kita untuk bertekun dalam iman dan mendorong orang lain untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah?

Hal menarik terkait Kisah Para Rasul pasal 14:
1. Paulus dan Barnabas mengalami penolakan dan penganiayaan di Ikonium, tetapi mereka tetap bertekun dalam memberitakan Injil dan melakukan mujizat-mujizat.
2. Di Listra, Paulus menyembuhkan seorang pria yang lumpuh sejak lahir, yang menyebabkan orang-orang menganggap Paulus dan Barnabas sebagai dewa-dewa yang turun ke bumi.
3. Paulus dan Barnabas dengan tegas menolak pengagungan diri dan mengarahkan pujian kepada Allah, sehingga mereka merobek pakaian mereka ketika orang-orang ingin mempersembahkan kurban kepada mereka.
4. Meskipun menghadapi penolakan dan penganiayaan, Paulus dan Barnabas tetap bertekun dalam iman dan kembali ke kota-kota yang mereka kunjungi untuk menguatkan jiwa para murid dan mendorong mereka untuk bertekun dalam iman.

Dari pasal 14 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Ketekunan dalam memberitakan Injil: Paulus dan Barnabas tinggal di Ikonium dalam waktu yang lama, berbicara dengan berani bagi Tuhan dan memberikan kesaksian tentang berita anugerah-Nya. Mereka tidak mudah menyerah meskipun menghadapi tantangan dan penentangan.

2. Keberanian dalam menghadapi penindasan: Ketika orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi berusaha menganiaya dan melempari para rasul dengan batu, Paulus dan Barnabas melarikan diri ke kota lain. Namun, mereka tidak berhenti memberitakan Injil dan tetap teguh dalam iman.

3. Kehati-hatian dalam menghindari penyembahan berhala: Ketika orang banyak di Listra menganggap Paulus dan Barnabas sebagai dewa-dewa dan ingin mempersembahkan kurban kepada mereka, rasul-rasul itu dengan tegas menolak dan mengingatkan orang banyak bahwa mereka hanya manusia biasa dan mengajak mereka untuk berbalik kepada Allah yang hidup.

4. Ketekunan dalam menguatkan jiwa para murid: Setelah memberitakan Injil di berbagai kota, Paulus dan Barnabas kembali ke jemaat-jemaat yang telah mereka dirikan untuk menguatkan jiwa para murid, mendorong mereka untuk bertekun dalam iman, dan mengingatkan bahwa masuk ke dalam Kerajaan Allah melalui banyak penderitaan.

Doa terkait pasal ini dapat meliputi:

1. Berdoa untuk ketekunan dalam memberitakan Injil, agar kita tidak mudah menyerah meskipun menghadapi tantangan dan penentangan.

2. Berdoa untuk keberanian dalam menghadapi penindasan, agar kita tetap teguh dalam iman dan tidak takut untuk menyatakan kebenaran.

3. Berdoa untuk kebijaksanaan dalam menghindari penyembahan berhala, agar kita tidak tergoda untuk menyembah hal-hal yang bukan Allah.

4. Berdoa untuk ketekunan dalam menguatkan jiwa para murid, agar kita dapat menjadi saksi yang setia dan mendorong sesama percaya untuk bertekun dalam iman.

Semoga kita dapat belajar dari contoh Paulus dan Barnabas dalam pasal ini dan menerapkannya dalam hidup kita sehari-hari.

Analisis 5W+1H Kisah Para Rasul Pasal 14

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang perjalanan misi Paulus dan Barnabas di Ikonium, Listra, Derbe, dan kembali ke Antiokhia.

Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Paulus dan Barnabas. Tokoh lain yang terlibat adalah orang-orang Yahudi, orang-orang Yunani, para rasul, orang banyak, imam Zeus, dan orang-orang dari kota-kota yang dikunjungi.

When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu secara spesifik, tetapi merupakan bagian dari perjalanan misi Paulus dan Barnabas setelah peristiwa di Antiokhia (Kisah Para Rasul 13).

Where (Di mana): Peristiwa dalam pasal ini terjadi di beberapa tempat:

• Ikonium: Paulus dan Barnabas berkhotbah di sinagoge dan banyak orang Yahudi dan Yunani menjadi percaya.
• Listra: Paulus menyembuhkan seorang lumpuh, menyebabkan orang banyak menganggap mereka dewa.
• Derbe: Paulus dan Barnabas memberitakan Injil.
• Kembali ke kota-kota yang telah dikunjungi: Paulus dan Barnabas menguatkan iman orang-orang percaya dan menunjuk penatua di setiap jemaat.
• Antiokhia: Paulus dan Barnabas kembali ke Antiokhia dan melaporkan hasil perjalanan misi mereka.

Why (Mengapa): Tujuan utama Paulus dan Barnabas adalah untuk memberitakan Injil kepada orang-orang non-Yahudi. Mereka menghadapi penolakan dan penganiayaan dari orang Yahudi, tetapi juga mengalami keberhasilan dalam membawa banyak orang kepada Kristus.

How (Bagaimana):

• Metode: Paulus dan Barnabas berkhotbah di sinagoge, melakukan mujizat, dan mengajar orang-orang percaya.
• Tantangan: Mereka menghadapi penolakan, penganiayaan, dan usaha untuk membunuh mereka.
• Hasil: Banyak orang Yahudi dan Yunani menjadi percaya, jemaat-jemaat didirikan, dan iman orang-orang percaya dikuatkan.

Kesimpulan:

Kisah Para Rasul pasal 14 menunjukkan keberanian dan ketekunan Paulus dan Barnabas dalam memberitakan Injil meskipun menghadapi tantangan. Pasal ini juga menunjukkan kuasa Allah yang bekerja melalui mereka untuk melakukan mujizat dan membawa orang kepada Kristus.