Statistik	28 pasal, 1.007 yat, 24. 250 kata
Penulis	Lukas; lihat Lukas 1.
Tema	Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui Kuasa Roh Kudus; Pekerjaan dilanjutkan Roh Kudus.
Waktu	Sekitar 63 T.M.
Tempat	Mungkin di Roma (cf. File 24; 2Tim 4:11).
Kata Kunci	Saksi-Saksi.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Roh Kudus

Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).

Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --

1. (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
2. (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.

Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.

Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.

Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:

1. (1) keempat Injil dan
2. (2) surat-surat Paulus.

Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.

1. Pendahuluan
   (Kis 1:1-11)
   
2. I. Pencurahan Roh Kudus
   (Kis 1:12-2:41)
   
1. A. Persiapan untuk Perjanjian
   (Kis 1:12-26)
   
2. B. Hari Pentakosta
   (Kis 2:1-41)
   
3. II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
   (Kis 2:42-8:1a)
   
1. A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
   (Kis 2:42-47)
   
2. B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
   (Kis 3:1-4:31)
   
3. C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
   (Kis 4:32-5:11)
   
4. D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
   (Kis 5:12-42)
   
5. E. Pemilihan Tujuh Diaken
   (Kis 6:1-7)
   
6. F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
   (Kis 6:8-8:1)
   
4. III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
   (Kis 8:1-9:31)
   
1. A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
   (Kis 8:1-4)
   
2. B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
   (Kis 8:5-40)
   
3. C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
   (Kis 9:1-31)
   
5. IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
   (Kis 9:32-12:25)
   
1. A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
   (Kis 9:32-43)
   
2. B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
   (Kis 10:1-48)
   
3. C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
   (Kis 11:1-18)
   
4. D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
   (Kis 11:19-30)
   
5. E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
   (Kis 12:1-23)
   
6. F. Ringkasan Perkembangan Gereja
   (Kis 12:24-25)
   
6. V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
   (Kis 13:1-14:28)
   
1. A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
   (Kis 13:1-3)
   
2. B. Wilayah Tertentu Diinjili
   (Kis 13:4-14:28)
   
7. VI. Sidang di Yerusalem
   (Kis 15:1-35)
   
8. VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
   (Kis 15:36-18:22)
   
1. A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
   (Kis 15:36-40)
   
2. B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
   (Kis 15:41-16:5)
   
3. C. Penginjilan Wilayah Baru
   (Kis 16:6-18:21)
   
4. D. Kembali ke Antiokhia di Siria
   (Kis 18:22)
   
9. VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
   (Kis 18:23-21:16)
   
1. A. Dalam Perjalanan ke Efesus
   (Kis 18:23)
   Sisipan: Pelayanan Apolos
   (Kis 18:24-28)
   
2. B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
   (Kis 19:1-41)
   
3. C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
   (Kis 20:1-5)
   
4. D. Kembali ke Yerusalem
   (Kis 20:6-21:16)
   
10. IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
    (Kis 21:17-28:31)
    
1. A. Di Yerusalem
   (Kis 21:17-23:35)
   
2. B. Di Kaisarea
   (Kis 24:1-26:32)
   
3. C. Menuju ke Roma
   (Kis 27:1-28:15)
   
4. D. Di Roma
   (Kis 28:16-31)
   

Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.

1. (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
2. (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.

Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.

1. Bersaksi.
Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).

2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.

3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.

Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.

Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya

1. (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
2. (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
3. (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).

Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.

Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).

Sembilan ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
2. (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
3. (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
4. (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
5. (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
6. (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
7. (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
8. (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
9. (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.

Prinsip Hermeneutis

Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"\). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"\). [atau ref. Kis 7:44]

Paulus memberitakan Injil/berkhotbah di Korintus

Paulus di Korintus. Galio yang sembrono .Paulus menyumpahi seorang Yahudi. Apolos di Efesus.

18:1 Paulus bekerja sendiri, dan mengajar di Korintus kepada orang non-Yahudi.
18:9 Tuhan menguatkan dia melalui sebuah penglihatan.
18:12 Dia dituduh di hadapan gubernur Galio, tetapi disuruh keluar.
18:18 Sesudah berkeliling dari kota ke kota, dia menguatkan para murid.
18:24 Apolos, disuruh oleh Akwila dan Priskila, mengajar tentang Kristus dan sangat menolong.

Paulus di Korintus (18:1-17)
Paulus kembali ke Antiokhia (18:18-23)
Apolos di Efesus (18:24-28)

Yesus, Paulus, Akwila, Priskila, Klaudius, Silas, Timotius, Yustus, Krispus, Galio, Sostenes, Apolos, Yohanes Pembaptis.

Akhaya, Akwila, Aleksandria, Allah, Antiokhia, Apolos, Atena, Efesus, Frigia, Galatia, Galio, Italia, Kaisarea, Kengkrea, Kitab Suci, Klaudius, Korintus, Krispus, Makedonia, Mesias, Paulus, Pontus, Priskila, Roma, Sabat, Silas, Siria, Sostenes, Taurat, Timotius, Titius Yustus, Tuhan, Yahudi, Yesus, Yohanes, Yunani

Kiranya Injil disebarkan, dilakukan dengan kekuatan, namun dengan argumen yang adil, memberi pemikiran kepada orang-orang berdosa dengan jawaban yang tersedia di Kitab Suci. Adalah tugas kita untuk selalu bersaksi dengan segala kekhidmatan tentang ketuhanan Kristus, terutama dimana manusia mencela Dia, maka menjadikan diri kita sendiri bersih dari darah jiwa mereka. Mereka yang memiliki Kristus bersama mereka tidak perlu merasa segan untuk membela perkara surga dengan berani.

ay. 5, 28. Terlalu banyak yang tidak bisa dikatakan perlu/wajib, di dalam pengajaran atau kesaksian kita, tentang pengajaran "bukan diri kami sendiri, namun Kristus Yesus, Tuhan,"

Dalam Kisah Para Rasul pasal 18, Paulus meninggalkan Atena dan pergi ke Korintus. Di sana, ia bertemu dengan Akwila dan Priskila, seorang pasangan Yahudi yang baru datang dari Italia. Mereka bekerja bersama sebagai pembuat tenda. Paulus mengajar di sinagoge setiap hari Sabat dan berusaha meyakinkan orang Yahudi dan Yunani tentang Yesus. Ketika orang-orang Yahudi menentangnya, Paulus memutuskan untuk pergi kepada bangsa-bangsa lain. Dia tinggal di Korintus selama satu setengah tahun, mengajar firman Allah. Kemudian, Paulus dibawa ke hadapan pengadilan oleh orang Yahudi, tetapi prokonsul Galio menolak untuk memeriksa kasus tersebut. Setelah itu, Paulus berlayar ke Siria, meninggalkan Priskila dan Akwila di Efesus. Dia kemudian mengunjungi beberapa tempat di Galatia dan Frigia, menguatkan murid-murid. Di Efesus, Paulus bertemu dengan Apolos, seorang Yahudi yang terpelajar. Priskila dan Akwila memberitahu Apolos tentang jalan Allah dengan lebih tepat. Apolos kemudian pergi ke Akhaya dan membantu orang-orang yang telah percaya dengan keras membantah orang Yahudi, menunjukkan dari Kitab Suci bahwa Kristus adalah Yesus.

Kitab Kisah Para Rasul adalah bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Pasal 18 berisi tentang perjalanan rasul Paulus ke kota Korintus.

Secara historis, Korintus adalah sebuah kota penting di Yunani pada abad pertama Masehi. Kota ini terkenal karena kekayaan dan kehidupan yang penuh dengan kebebasan moral. Budaya Korintus sangat dipengaruhi oleh kehidupan kota besar dan kekayaan yang melimpah.

Dalam konteks literatur, pasal 18 mencatat perjalanan rasul Paulus dari Athena ke Korintus. Paulus datang ke Korintus dan tinggal di sana selama satu setengah tahun, mengajar dan memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.

Secara teologis, pasal 18 menunjukkan bagaimana Paulus terus mewartakan Injil meskipun menghadapi tantangan dan penentangan. Paulus juga menunjukkan kerendahan hati dan ketergantungan pada Tuhan dalam pelayanannya.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, pasal 18 mencatat perjalanan Paulus dari kota Atena ke Korintus. Paulus bertemu dengan seorang Yahudi bernama Akwila dan istrinya Priskila, yang juga merupakan tukang tenun seperti Paulus. Mereka menjadi teman baik Paulus dan mendukung pelayanannya. Paulus juga terus memberitakan Injil di sinagoga setiap hari Sabtu.

Dengan latar belakang ini, pasal 18 melanjutkan kisah perjalanan dan pelayanan Paulus di Korintus, yang akan terus berkembang dan menghadapi berbagai tantangan.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kisah Para Rasul pasal 18:

1. Paulus di Korintus (ayat 1-3)
- Paulus meninggalkan Atena dan pergi ke Korintus.
- Bertemu dengan Akwila dan Priskila, seorang Yahudi yang baru datang dari Italia.
- Tinggal bersama mereka dan bekerja sebagai pembuat tenda.

2. Pemberitaan Paulus di sinagoge (ayat 4-5)
- Paulus bertukar pikiran di sinagoge setiap hari Sabat.
- Berusaha meyakinkan orang Yahudi dan Yunani tentang Yesus sebagai Kristus.

3. Paulus mengabdikan diri sepenuhnya (ayat 5-6)
- Ketika Silas dan Timotius turun dari Makedonia, Paulus mulai mengabdikan diri sepenuhnya untuk memberitakan firman.
- Bersaksi dengan sungguh-sungguh kepada orang Yahudi bahwa Yesus adalah Kristus.

4. Paulus meninggalkan sinagoge (ayat 6-8)
- Ketika orang Yahudi menentang dan memaki Paulus, ia mengatakan bahwa darah mereka ada di atas kepala mereka sendiri.
- Paulus memutuskan untuk pergi kepada bangsa-bangsa lain.
- Ia meninggalkan sinagoge dan tinggal di rumah Titius Yustus, seorang bukan Yahudi yang menyembah Allah.

5. Banyak orang yang percaya dan dibaptis (ayat 8-11)
- Krispus, kepala sinagoge, menjadi percaya dengan semua orang yang tinggal di rumahnya.
- Banyak orang Korintus yang mendengarkan Paulus juga menjadi percaya dan dibaptis.

6. Penglihatan Tuhan kepada Paulus (ayat 9-10)
- Tuhan berbicara kepada Paulus dalam suatu malam melalui penglihatan.
- Memberikan keberanian kepada Paulus dan menjamin bahwa tidak ada yang akan menyerangnya di kota itu.

7. Paulus tinggal di Korintus (ayat 11)
- Paulus tinggal di Korintus selama satu tahun enam bulan.
- Mengajarkan firman Allah di antara mereka.

8. Paulus dihadapkan ke pengadilan (ayat 12-17)
- Orang Yahudi membawa Paulus ke hadapan kursi pengadilan dengan tuduhan memengaruhi orang untuk menyembah Allah yang berlawanan dengan Hukum Taurat.
- Galio, prokonsul Akhaya, menolak mengurus perkara tersebut.

9. Paulus berlayar ke Siria (ayat 18-22)
- Paulus berpamitan dengan saudara-saudara seiman dan berlayar ke Siria bersama Priskila dan Akwila.
- Singgah di Efesus dan meninggalkan Priskila dan Akwila di sana.
- Melanjutkan perjalanan ke Kaisarea dan Antiokhia.

10. Kedatangan Apolos (ayat 24-28)
- Apolos, seorang Yahudi dari Aleksandria, datang ke Efesus.
- Dia mengajarkan tentang Yesus dengan bersemangat, tetapi hanya mengetahui baptisan Yohanes.
- Priskila dan Akwila memberitahukan kepadanya tentang Jalan Allah dengan lebih tepat.
- Apolos pergi ke Akhaya dan banyak menolong orang yang telah percaya.

11. Kristus adalah Yesus (ayat 28)
- Apolos membantah orang Yahudi di muka umum, menunjukkan dari Kitab Suci bahwa Kristus adalah Yesus.

Orang:
- Paulus: Rasul yang meninggalkan Atena dan pergi ke Korintus. Dia tinggal bersama Akwila dan Priskila, bekerja sebagai pembuat tenda, dan mengajar di sinagoge.
- Akwila: Orang Yahudi keturunan Pontus yang baru datang dari Italia bersama istrinya, Priskila. Mereka tinggal bersama Paulus dan bekerja sebagai pembuat tenda.
- Priskila: Istri Akwila yang juga tinggal bersama Paulus dan bekerja sebagai pembuat tenda.
- Silas: Pendamping Paulus yang turun dari Makedonia.
- Timotius: Pendamping Paulus yang turun dari Makedonia.
- Titius Yustus: Seorang bukan Yahudi yang menyembah Allah, rumahnya berada di sebelah sinagoge. Paulus tinggal di rumahnya setelah meninggalkan tempat sebelumnya.
- Krispus: Kepala sinagoge yang menjadi percaya di Tuhan bersama semua orang yang tinggal di rumahnya.
- Galio: Prokonsul Akhaya yang menghadapi tuntutan orang Yahudi terhadap Paulus di pengadilan.
- Sostenes: Kepala sinagoge yang ditangkap dan dipukuli di depan ruang pengadilan.

Lokasi:
- Atena: Tempat Paulus meninggalkan sebelum pergi ke Korintus.
- Korintus: Tempat Paulus pergi setelah meninggalkan Atena.
- Italia: Tempat Akwila dan Priskila baru datang sebelum tinggal bersama Paulus di Korintus.
- Roma: Tempat Klaudius memerintahkan semua orang Yahudi meninggalkan, termasuk Akwila dan Priskila.
- Makedonia: Tempat Silas dan Timotius turun sebelum bergabung dengan Paulus di Korintus.
- Siria: Tempat Paulus, Priskila, dan Akwila berlayar setelah meninggalkan Efesus.
- Kengkrea: Tempat Paulus mencukur rambutnya karena membuat sebuah nazar.
- Efesus: Tempat Paulus meninggalkan Priskila dan Akwila setelah berlayar dari Siria.

Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 18 adalah:

1. Paulus: Tokoh utama dalam pasal ini, yang meninggalkan Atena dan pergi ke Korintus.
2. Akwila dan Priskila: Pasangan suami istri Yahudi yang Paulus temui di Korintus.
3. Sinagoge: Tempat di mana Paulus bertukar pikiran dengan orang-orang Yahudi dan Yunani.
4. Silas dan Timotius: Rekan-rekan Paulus yang turun dari Makedonia.
5. Yesus adalah Kristus: Pesan yang Paulus sampaikan kepada orang-orang Yahudi.
6. Titius Yustus: Orang yang memberi tempat tinggal kepada Paulus di Korintus.
7. Krispus: Kepala sinagoge yang menjadi percaya di Tuhan bersama dengan orang-orang yang tinggal di rumahnya.
8. Penglihatan: Tuhan berbicara kepada Paulus dalam suatu malam.
9. Galio: Prokonsul Akhaya yang menolak mengadili perkara Paulus.
10. Sostenes: Kepala sinagoge yang dipukuli oleh orang-orang Yahudi.
11. Efesus: Tempat di mana Paulus meninggalkan Priskila dan Akwila.
12. Apolos: Orang Yahudi yang terpelajar dan mengajarkan tentang Yesus, tetapi hanya mengetahui baptisan Yohanes.
13. Jalan Allah: Priskila dan Akwila menjelaskan kepadanya dengan lebih tepat tentang Jalan Allah.
14. Akhaya: Tempat yang ingin dituju oleh Apolos.
15. Kitab Suci: Apolos menunjukkan dari Kitab Suci bahwa Kristus adalah Yesus.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Paulus ketika dia menghadapi penentangan dan penganiayaan?
2. Bagaimana Paulus menggunakan keahliannya sebagai pembuat tenda untuk melayani dan memberitakan Injil?
3. Mengapa Paulus memilih untuk tinggal di Korintus selama satu setengah tahun? Apa yang dia lakukan selama waktu itu?
4. Bagaimana pengalaman Paulus dengan Galio menunjukkan perlindungan dan dukungan Tuhan dalam pelayanannya?
5. Mengapa Priskila dan Akwila mengambil Apolos ke samping dan menjelaskan Jalan Allah dengan lebih tepat? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap mereka?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana Paulus menghadapi penentangan dari orang Yahudi dan orang Yunani di Korintus? Apa yang dapat kita pelajari dari pendekatan dan strateginya?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman Paulus di Korintus tentang pentingnya membangun hubungan dengan orang-orang di sekitar kita dalam pelayanan?
3. Bagaimana pengalaman Paulus dengan Galio menggambarkan pentingnya kebebasan beragama dan penghormatan terhadap keyakinan orang lain dalam konteks pelayanan Kristen?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Apolos dalam menerima pengajaran dari Priskila dan Akwila? Bagaimana sikap rendah hati dan kerendahan hati dapat memperkaya pelayanan kita?
5. Bagaimana pengajaran Apolos tentang Yesus Kristus mempengaruhi orang-orang di Efesus? Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya pemahaman yang benar tentang Injil dalam pelayanan kita?

Hal menarik terkait Kisah Para Rasul pasal 18:
1. Paulus tinggal di rumah Titius Yustus, seorang bukan Yahudi yang menyembah Allah, yang rumahnya berada di sebelah sinagoge. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan Paulus tidak terbatas pada komunitas Yahudi, tetapi juga mencakup orang-orang non-Yahudi.
2. Krispus, kepala sinagoge, dan banyak orang Korintus menjadi percaya dan dibaptis setelah mendengarkan Paulus. Ini menunjukkan dampak yang kuat dari pemberitaan Injil oleh Paulus di Korintus.
3. Tuhan berbicara kepada Paulus dalam suatu penglihatan, memberikan keberanian dan jaminan bahwa tidak ada yang akan menyerangnya di kota itu. Ini menunjukkan perlindungan dan dukungan Tuhan yang nyata dalam pelayanan Paulus.
4. Galio, prokonsul Akhaya, menolak untuk menjadi hakim dalam perselisihan antara Paulus dan orang-orang Yahudi. Ini menunjukkan pentingnya kebebasan beragama dan penghormatan terhadap keyakinan orang lain dalam masyarakat.
5. Apolos, seorang yang terpelajar dan mahir dalam Kitab Suci, hanya mengetahui baptisan Yohanes. Namun, setelah dia diajarkan dengan lebih tepat oleh Priskila dan Akwila, dia menjadi seorang pengkhotbah yang kuat tentang Yesus Kristus. Ini menunjukkan pentingnya pemahaman yang benar tentang Injil dalam pelayanan kita.

Dari pasal 18 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Kerja sama dalam pelayanan: Paulus tinggal bersama Akwila dan Priskila karena mereka memiliki pekerjaan yang sama sebagai pembuat tenda. Ini mengajarkan kita pentingnya kerja sama dalam pelayanan Tuhan. Kita dapat bekerja bersama dengan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama untuk memperluas Kerajaan Allah.

2. Berani bersaksi: Paulus dengan sungguh-sungguh berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan Yunani bahwa Yesus adalah Kristus. Ini mengajarkan kita untuk tidak takut atau malu dalam memberikan kesaksian tentang iman kita kepada orang lain.

3. Menghadapi penentangan dengan keberanian: Ketika Paulus dihadapkan dengan penentangan dan penghinaan, ia tetap teguh dalam imannya dan menyatakan bahwa darah mereka ada di atas kepala mereka sendiri. Ini mengajarkan kita untuk tetap teguh dalam iman kita meskipun menghadapi penentangan atau penghinaan.

4. Mengajar Firman Allah: Paulus tinggal di Korintus selama satu tahun enam bulan, mengajarkan firman Allah di antara mereka. Ini mengajarkan kita pentingnya mengajar dan membagikan Firman Allah kepada orang lain.

5. Mengandalkan janji Tuhan: Tuhan berbicara kepada Paulus dalam suatu penglihatan, memberikan janji bahwa tidak ada yang akan menyerang atau menganiayanya. Ini mengajarkan kita untuk mengandalkan janji-janji Tuhan dalam hidup kita dan percaya bahwa Dia selalu menyertai kita.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Mahakuasa,
Terima kasih atas contoh hidup Paulus dalam pasal 18 Kitab Kisah Para Rasul. Kami berdoa agar Engkau memberikan kepada kami kerja sama dalam pelayanan, agar kami dapat bekerja bersama dengan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama untuk memperluas Kerajaan-Mu. Berikanlah kami keberanian untuk bersaksi tentang iman kami dengan sungguh-sungguh, meskipun menghadapi penentangan atau penghinaan. Bantu kami untuk tetap teguh dalam iman kami dan mengajar Firman-Mu dengan setia. Dan, ingatkanlah kami untuk selalu mengandalkan janji-janji-Mu, percaya bahwa Engkau selalu menyertai kami dalam setiap langkah hidup kami. Dalam nama Yesus Kristus kami berdoa, Amin.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kisah Para Rasul Pasal 18 :

1. What (Apa):
- Paulus meninggalkan Atena dan pergi ke Korintus.
- Paulus bertemu dengan Akwila dan Priskila, seorang pasangan Yahudi yang baru datang dari Italia.
- Paulus tinggal bersama mereka dan bekerja sebagai pembuat tenda.
- Paulus bertukar pikiran di sinagoge setiap hari Sabat dan berusaha meyakinkan orang Yahudi dan Yunani.
- Paulus mulai mengabdikan diri sepenuhnya untuk memberitakan firman setelah Silas dan Timotius turun dari Makedonia.
- Paulus meninggalkan sinagoge dan pergi ke rumah Titius Yustus, seorang bukan Yahudi yang menyembah Allah.
- Banyak orang Korintus, termasuk Krispus, kepala sinagoge, menjadi percaya dan dibaptis.
- Tuhan berbicara kepada Paulus dalam penglihatan dan memberikan keberanian kepadanya.
- Paulus tinggal di Korintus selama 1 tahun 6 bulan, mengajarkan firman Allah di antara mereka.

2. Who (Siapa):
- Paulus, seorang rasul dan penginjil.
- Akwila dan Priskila, pasangan Yahudi yang baru datang dari Italia.
- Silas dan Timotius, rekan-rekan pelayanan Paulus.
- Krispus, kepala sinagoge di Korintus.
- Galio, prokonsul Akhaya.
- Sostenes, kepala sinagoge yang dipukuli oleh orang-orang Yahudi.
- Apolos, seorang Yahudi terpelajar dan mahir dalam Kitab Suci.

3. Where (Dimana):
- Paulus pergi dari Atena ke Korintus.
- Paulus tinggal bersama Akwila dan Priskila di Korintus.
- Paulus bertukar pikiran di sinagoge dan tinggal di rumah Titius Yustus di Korintus.
- Paulus meninggalkan Korintus dan pergi ke Efesus.
- Paulus mengunjungi Kaisarea dan Antiokhia.

4. When (Kapan):
- Kejadian-kejadian dalam Kisah Para Rasul pasal 18 terjadi setelah Paulus meninggalkan Atena dan sebelum ia pergi ke Efesus.
- Paulus tinggal di Korintus selama 1 tahun 6 bulan.

5. Why (Mengapa):
- Paulus pergi ke Korintus untuk memberitakan Injil dan memperkuat gereja di sana.
- Paulus bertukar pikiran di sinagoge dan berusaha meyakinkan orang Yahudi dan Yunani tentang Yesus sebagai Mesias.
- Paulus tinggal di Korintus selama 1 tahun 6 bulan untuk mengajarkan firman Allah dan memperkuat gereja.

6. How (Bagaimana):
- Paulus tinggal bersama Akwila dan Priskila, bekerja sebagai pembuat tenda, dan bertukar pikiran di sinagoge setiap hari Sabat.
- Paulus mengalami penentangan dan penganiayaan dari orang Yahudi, tetapi ia tetap teguh dalam memberitakan firman.
- Paulus mendapat penglihatan dari Tuhan yang memberikan keberanian kepadanya.
- Paulus mengunjungi beberapa tempat di Galatia dan Frigia untuk menguatkan murid-murid.
- Akwila dan Priskila memberi pengajaran yang lebih tepat kepada Apolos tentang Jalan Allah.