Statistik	28 pasal, 1.007 yat, 24. 250 kata
Penulis	Lukas; lihat Lukas 1.
Tema	Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui Kuasa Roh Kudus; Pekerjaan dilanjutkan Roh Kudus.
Waktu	Sekitar 63 T.M.
Tempat	Mungkin di Roma (cf. File 24; 2Tim 4:11).
Kata Kunci	Saksi-Saksi.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Roh Kudus

Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).

Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --

1. (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
2. (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.

Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.

Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.

Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:

1. (1) keempat Injil dan
2. (2) surat-surat Paulus.

Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.

1. Pendahuluan
   (Kis 1:1-11)
   
2. I. Pencurahan Roh Kudus
   (Kis 1:12-2:41)
   
1. A. Persiapan untuk Perjanjian
   (Kis 1:12-26)
   
2. B. Hari Pentakosta
   (Kis 2:1-41)
   
3. II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
   (Kis 2:42-8:1a)
   
1. A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
   (Kis 2:42-47)
   
2. B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
   (Kis 3:1-4:31)
   
3. C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
   (Kis 4:32-5:11)
   
4. D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
   (Kis 5:12-42)
   
5. E. Pemilihan Tujuh Diaken
   (Kis 6:1-7)
   
6. F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
   (Kis 6:8-8:1)
   
4. III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
   (Kis 8:1-9:31)
   
1. A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
   (Kis 8:1-4)
   
2. B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
   (Kis 8:5-40)
   
3. C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
   (Kis 9:1-31)
   
5. IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
   (Kis 9:32-12:25)
   
1. A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
   (Kis 9:32-43)
   
2. B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
   (Kis 10:1-48)
   
3. C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
   (Kis 11:1-18)
   
4. D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
   (Kis 11:19-30)
   
5. E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
   (Kis 12:1-23)
   
6. F. Ringkasan Perkembangan Gereja
   (Kis 12:24-25)
   
6. V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
   (Kis 13:1-14:28)
   
1. A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
   (Kis 13:1-3)
   
2. B. Wilayah Tertentu Diinjili
   (Kis 13:4-14:28)
   
7. VI. Sidang di Yerusalem
   (Kis 15:1-35)
   
8. VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
   (Kis 15:36-18:22)
   
1. A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
   (Kis 15:36-40)
   
2. B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
   (Kis 15:41-16:5)
   
3. C. Penginjilan Wilayah Baru
   (Kis 16:6-18:21)
   
4. D. Kembali ke Antiokhia di Siria
   (Kis 18:22)
   
9. VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
   (Kis 18:23-21:16)
   
1. A. Dalam Perjalanan ke Efesus
   (Kis 18:23)
   Sisipan: Pelayanan Apolos
   (Kis 18:24-28)
   
2. B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
   (Kis 19:1-41)
   
3. C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
   (Kis 20:1-5)
   
4. D. Kembali ke Yerusalem
   (Kis 20:6-21:16)
   
10. IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
    (Kis 21:17-28:31)
    
1. A. Di Yerusalem
   (Kis 21:17-23:35)
   
2. B. Di Kaisarea
   (Kis 24:1-26:32)
   
3. C. Menuju ke Roma
   (Kis 27:1-28:15)
   
4. D. Di Roma
   (Kis 28:16-31)
   

Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.

1. (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
2. (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.

Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.

1. Bersaksi.
Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).

2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.

3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.

Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.

Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya

1. (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
2. (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
3. (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).

Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.

Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).

Sembilan ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
2. (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
3. (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
4. (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
5. (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
6. (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
7. (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
8. (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
9. (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.

Prinsip Hermeneutis

Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"\). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"\). [atau ref. Kis 7:44]

Eutikhus dibangkitkan kembali

Paulus pergi ke Makedonia dan Yunani. Kunjungannya ke Troas, Miletus. Pertemuan Paulus dengan para penatua Efesus.

20:1 Paulus pergi ke Makedonia, dan kemudian ke Troas.
20:7 Dia merayakan perjamuan Tuhan, dan mengajar.
20:9 Eutikhus yang jatuh mati dibangkitkan.
20:13 Dia melanjutkan perjalanannya;
20:17 dan di Miletum mengumpulkan para penatua, memberitahu mereka apa yang akan terjadi atas dirinya,
20:28 menitipkan kawanan Allah kepada mereka,
20:29 memperingatkan mereka terhadap ajaran palsu,
20:32 menyerahkan mereka kepada Allah,
20:36 berdoa bersama mereka, dan pergi.

Dari Makedonia ke Troas (20:1-12)
Dari Troas ke Miletus (20:13-16)
Perpisahan Paulus dengan para penatua di Efesus (20:17-38)

Yesus, Roh Kudus, Paulus, Sopater, Aristarkhus, Sekundus, Gayus, Timotius, Tikhikus, Trofimus, Euthikus, para penatua.

Allah, Aristarkhus, Asia, Asos, Berea, Derbe, Efesus, Eutikhus, Filipi, Gayus, Injil, Kerajaan Allah, Khios, Kristus, Makedonia, Metilene, Miletus, Paulus, Pentakosta, Pirus, Roh Kudus, Roti Tidak Beragi, Samos, Sekundus, Siria, Sopater, Tesalonika, Tikhikus, Timotius, Troas, Trofimus, Tuhan, Yahudi, Yerusalem, Yesus, Yunani

Sebagai saksi anugerah Allah melalui Yesus Kristus, kita tidak boleh mengandalkan hidup kita pada diri kita sendiri sebaliknya menyelesaikan urusan kita dan memerhatikan seluruh nasihat Allah. Karena diri kita disucikan oleh darah Anak Manusia, hal itu mengharuskan kita suci dari darah anak-anak manusia.

ay. 28. Harga yang tak ternilai dari penebusan terlihat di sini -- darah Allah. Lihat 1 Tim 3:16. Ketuhanan Kristus karena itu diteguhkan. Darah-nya sungguh tak ternilai -- yaitu darah Allah.

Dalam Kisah Para Rasul pasal 20, Paulus mengunjungi beberapa wilayah seperti Makedonia dan Yunani, memberikan nasihat kepada orang-orang di sana, dan menghindari persekongkolan orang-orang Yahudi yang ingin melawannya. Di Troas, Paulus menghidupkan kembali seorang pemuda yang jatuh dari lantai ketiga saat ia sedang berbicara. Kemudian, Paulus bertemu dengan rekan-rekannya di Asos dan pergi ke Miletus. Di sana, ia memanggil para penatua jemaat dan memberikan pesan perpisahan kepada mereka, mengingatkan mereka tentang pelayanan yang telah ia lakukan dan memperingatkan tentang serigala-serigala buas yang akan datang setelah kepergiannya. Paulus juga menyerahkan mereka kepada Tuhan dan firman anugerah-Nya. Akhirnya, mereka semua menangis dan mengantar Paulus ke kapal.

Kitab Kisah Para Rasul adalah bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Pasal 20 berisi tentang perjalanan rasul Paulus dalam pelayanannya dan pertemuannya dengan para pemimpin gereja di Efesus.

Latar belakang historis: Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas, seorang pengikut Yesus dan seorang dokter. Kitab ini ditulis sekitar tahun 80-90 Masehi dan menceritakan perkembangan gereja perdana. Pasal 20 terjadi pada perjalanan terakhir Paulus sebelum ditangkap dan dibawa ke Roma.

Latar belakang budaya: Efesus adalah sebuah kota penting di Asia Kecil pada waktu itu. Kota ini terkenal dengan kuil dewi Artemis dan memiliki banyak pengikut agama pagan. Paulus telah mengunjungi Efesus sebelumnya dan mendirikan gereja di sana.

Latar belakang literatur: Pasal 20 mencatat perjalanan Paulus dari Miletus ke Efesus, di mana ia bertemu dengan para pemimpin gereja di Efesus. Paulus memberikan nasihat dan peringatan kepada mereka tentang ancaman yang akan datang terhadap gereja.

Latar belakang teologis: Pasal 20 menunjukkan pentingnya pelayanan Paulus dalam memperkuat gereja dan menjaga kesatuan dalam iman. Paulus juga mengingatkan para pemimpin gereja untuk melayani dengan rendah hati dan mengikuti teladan Kristus.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Paulus telah melakukan perjalanan dari Filipi ke Troas, di mana ia bertemu dengan jemaat di sana. Ia juga menghidupkan kembali seorang pemuda yang jatuh dari lantai tiga dan meninggal. Setelah itu, Paulus melanjutkan perjalanannya ke Miletus, di mana ia memanggil para pemimpin gereja dari Efesus untuk bertemu dengannya.

Dengan latar belakang ini, kita dapat memahami bahwa pasal 20 dari Kisah Para Rasul menggambarkan perjalanan terakhir Paulus sebelum ditangkap dan memberikan nasihat penting kepada para pemimpin gereja di Efesus.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kisah Para Rasul pasal 20:

1. Perjalanan Paulus ke Makedonia dan Yunani (Kisah Para Rasul 20:1-3)
- Paulus mengunjungi wilayah-wilayah di Makedonia dan memberikan nasihat kepada orang-orang di sana.
- Dia tinggal di Yunani selama tiga bulan.

2. Rencana Paulus untuk kembali ke Siria melalui Makedonia (Kisah Para Rasul 20:3-6)
- Orang-orang Yahudi membuat persekongkolan untuk melawannya ketika ia hendak berlayar ke Siria.
- Paulus memutuskan untuk kembali lewat Makedonia.

3. Kejadian di Troas: Kebangkitan Eutikhus (Kisah Para Rasul 20:7-12)
- Paulus berbicara kepada jemaat di Troas pada hari pertama minggu.
- Eutikhus, seorang pemuda, jatuh dari lantai ketiga dan diangkat dalam keadaan sudah mati.
- Paulus memulihkannya dan melanjutkan khotbahnya hingga subuh.

4. Perjalanan Paulus ke Miletus (Kisah Para Rasul 20:13-16)
- Paulus berencana untuk berlayar melewati Efesus dan pergi ke Yerusalem.
- Dia mengutus orang ke Efesus untuk memanggil para penatua jemaat.

5. Khotbah dan peringatan Paulus kepada para penatua jemaat di Efesus (Kisah Para Rasul 20:17-38)
- Paulus mengingatkan mereka tentang pelayanannya di antara mereka dan penganiayaan yang dia alami.
- Dia memperingatkan mereka tentang serigala-serigala buas yang akan datang dan orang-orang yang akan menyesatkan murid-murid.
- Paulus menyerahkan mereka kepada Tuhan dan firman anugerah-Nya.

6. Perpisahan Paulus dengan para penatua jemaat di Efesus (Kisah Para Rasul 20:36-38)
- Paulus berlutut dan berdoa bersama mereka.
- Ada banyak tangisan dan kepedihan karena mereka tahu bahwa mereka tidak akan melihat wajahnya lagi.
- Mereka menemani Paulus ke kapal.

Referensi: Kisah Para Rasul 20:1-38

Orang-orang:
- Paulus: Rasul yang mengundang para murid, memberikan nasihat, dan berbicara kepada mereka.
- Para murid: Diajak oleh Paulus dan diberikan penguat hati sebelum Paulus pergi.
- Sopater dari Berea: Mendampingi Paulus dalam perjalanannya.
- Aristarkhus: Mendampingi Paulus dalam perjalanannya.
- Sekundus dari Tesalonika: Mendampingi Paulus dalam perjalanannya.
- Gayus dari Derbe: Mendampingi Paulus dalam perjalanannya.
- Timotius: Mendampingi Paulus dalam perjalanannya.
- Tikhikus dari Asia: Mendampingi Paulus dalam perjalanannya.
- Trofimus dari Asia: Mendampingi Paulus dalam perjalanannya.
- Eutikhus: Pemuda yang jatuh dari lantai ketiga saat Paulus berbicara, tetapi Paulus membangkitkannya kembali.
- Para penatua jemaat: Dikirim oleh Paulus untuk datang kepadanya di Efesus.

Lokasi:
- Makedonia: Tempat Paulus pergi setelah kerusuhan berakhir.
- Yunani: Tempat Paulus tinggal selama tiga bulan.
- Siria: Tujuan awal Paulus untuk berlayar, tetapi ia memutuskan untuk kembali lewat Makedonia karena persekongkolan orang-orang Yahudi.
- Troas: Tempat Paulus bertemu dengan Sopater, Aristarkhus, Sekundus, Gayus, Timotius, Tikhikus, dan Trofimus.
- Filipi: Tempat Paulus dan kawan-kawannya berlayar dari sebelum tiba di Troas.
- Asos: Tempat Paulus bertemu dengan kawan-kawannya setelah berlayar dari Filipi.
- Metilene: Tempat Paulus dan kawan-kawannya pergi setelah bertemu di Asos.
- Khios: Tempat Paulus dan kawan-kawannya mendekati setelah pergi dari Metilene.
- Samos: Tempat Paulus dan kawan-kawannya mendekati setelah pergi dari Khios.
- Miletus: Tempat Paulus berbicara kepada para penatua jemaat dan menyampaikan pesan-pesan penting.
- Efesus: Tempat Paulus mengutus orang untuk datang kepadanya dan tempat para penatua jemaat datang kepadanya.
- Yerusalem: Tujuan akhir Paulus, di mana ia ingin tiba pada hari Pentakosta.

Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 20 adalah sebagai berikut:

1. Paulus: Merupakan tokoh utama dalam pasal ini, yang melakukan perjalanan dan memberikan nasihat kepada jemaat-jemaat di Makedonia, Yunani, dan Asia.

2. Makedonia: Tempat yang dikunjungi oleh Paulus dalam perjalanannya, di mana ia memberikan nasihat kepada jemaat-jemaat di sana.

3. Yunani: Tempat di mana Paulus tinggal selama tiga bulan dan memberikan nasihat kepada jemaat-jemaat di sana.

4. Troas: Tempat di mana Paulus bertemu dengan rekan-rekannya dan tinggal selama tujuh hari.

5. Eutikhus: Seorang pemuda yang jatuh dari lantai ketiga saat Paulus sedang berbicara, tetapi Paulus membangkitkannya kembali.

6. Efesus: Tempat di mana Paulus mengutus orang untuk memanggil para penatua jemaat.

7. Yerusalem: Tujuan akhir perjalanan Paulus, di mana ia berencana tiba pada hari Pentakosta.

8. Injil anugerah Allah: Pesan yang disampaikan oleh Paulus kepada jemaat-jemaat, yaitu tentang pertobatan kepada Allah dan iman kepada Yesus Kristus.

9. Roh Kudus: Memberikan kesaksian kepada Paulus tentang penjara dan siksaan yang menunggunya di Yerusalem.

10. Jemaat Allah: Jemaat-jemaat yang Paulus gembalakan dan yang harus dijaga oleh para penatua.

11. Firman anugerah-Nya: Firman Tuhan yang sanggup membangun dan memberikan warisan kepada jemaat.

12. Tangisan: Terjadi ketika Paulus berpamitan dengan jemaat-jemaat, karena mereka tahu bahwa mereka tidak akan melihat wajahnya lagi.

13. Kapal: Sarana transportasi yang digunakan oleh Paulus dan rekan-rekannya dalam perjalanan mereka.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait dengan Kisah Para Rasul pasal 20:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan pelayanan Paulus kepada jemaat-jemaat yang dia kunjungi?
2. Mengapa Paulus memutuskan untuk kembali melalui Makedonia daripada melanjutkan perjalanan ke Siria?
3. Mengapa Paulus memilih untuk berjalan kaki ke Asos sementara yang lainnya pergi dengan kapal?
4. Apa yang menarik dari kejadian Eutikhus yang jatuh dari lantai ketiga dan dibangkitkan kembali oleh Paulus?
5. Mengapa Paulus merasa perlu memberikan peringatan kepada para penatua jemaat di Efesus tentang serigala-serigala buas yang akan datang?
6. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan pelayanan Paulus dalam menghadapi penjara dan siksaan yang menantinya?
7. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip "Lebih berbahagia memberi daripada menerima" dalam kehidupan kita sehari-hari?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kisah Para Rasul pasal 20.

Dari pasal 20 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Menguatkan hati dan memberikan nasihat kepada sesama: Seperti yang dilakukan oleh Paulus, kita juga dapat menguatkan hati dan memberikan nasihat kepada orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjadi sumber kekuatan dan dukungan bagi mereka yang membutuhkannya.

2. Menghargai persekutuan dan kebersamaan dalam gereja: Paulus dan para muridnya berkumpul bersama untuk memecahkan roti dan berbicara tentang iman. Ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga persekutuan dan kebersamaan dalam gereja. Kita dapat mengambil waktu untuk berkumpul, beribadah, dan saling memperkuat iman kita.

3. Mengasihi dan melayani sesama: Paulus menunjukkan kasih dan pelayanan kepada Eutikhus yang jatuh dari lantai ketiga. Kita juga dapat belajar untuk mengasihi dan melayani sesama dengan tulus, tanpa mengharapkan imbalan.

4. Menjaga dan memperingatkan jemaat: Paulus memperingatkan para penatua jemaat tentang serigala-serigala buas yang akan datang dan berbicara tentang hal-hal menyesatkan. Kita juga dapat belajar untuk menjaga dan memperingatkan jemaat kita agar tetap teguh dalam iman dan terhindar dari pengaruh yang merusak.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon kekuatan dan hikmat untuk menguatkan hati dan memberikan nasihat kepada sesama.

2. Memohon kasih dan pelayanan yang tulus kepada sesama, tanpa mengharapkan imbalan.

3. Memohon keberanian dan kepekaan untuk menjaga dan memperingatkan jemaat agar tetap teguh dalam iman.

4. Memohon perlindungan dan kekuatan Roh Kudus bagi jemaat agar terhindar dari pengaruh yang merusak.

Doa ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi pribadi masing-masing.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kisah Para Rasul Pasal 20 :

1. What (Apa):
- Paulus mengundang para murid dan memberikan nasihat kepada mereka.
- Paulus berbicara kepada orang-orang di Troas dan Eutikhus jatuh dari lantai ketiga dan mati.
- Paulus memperpanjang pesannya sampai tengah malam.
- Paulus memecahkan roti dan makan dengan mereka.
- Paulus berbicara kepada para penatua jemaat di Efesus.
- Paulus memberitakan tentang pertobatan kepada Allah dan iman kepada Yesus Kristus.
- Paulus menyatakan bahwa Roh Kudus telah memberitahukan kepadanya bahwa penjara dan siksaan menunggunya di Yerusalem.
- Paulus menyampaikan bahwa ia tidak menganggap hidupnya berharga, tetapi ingin menyelesaikan tugas dan pelayanan yang diberikan oleh Tuhan Yesus.
- Paulus memperingatkan para penatua jemaat bahwa serigala-serigala buas akan datang dan ada orang-orang yang akan berbicara hal-hal menyesatkan untuk menarik murid-murid dari mereka.
- Paulus menyerahkan para penatua jemaat kepada Tuhan dan firman anugerah-Nya.
- Paulus menunjukkan bahwa ia telah bekerja keras dan menolong yang lemah.

2. Who (Siapa):
- Paulus
- Para murid
- Sopater dari Berea
- Aristarkhus
- Sekundus dari Tesalonika
- Gayus dari Derbe
- Timotius
- Tikhikus
- Trofimus
- Eutikhus
- Para penatua jemaat di Efesus

3. Where (Dimana):
- Makedonia
- Yunani
- Troas
- Filipi
- Asos
- Metilene
- Khios
- Samos
- Miletus
- Efesus
- Yerusalem

4. When (Kapan):
- Tidak disebutkan secara spesifik dalam pasal ini.

5. Why (Mengapa):
- Paulus mengundang para murid dan memberikan nasihat kepada mereka untuk memperkuat hati mereka.
- Paulus berbicara kepada orang-orang di Troas untuk memberikan pengajaran dan mempersiapkan mereka sebelum pergi.
- Paulus memperingatkan para penatua jemaat di Efesus tentang serigala-serigala buas yang akan datang dan orang-orang yang akan mencoba menyesatkan murid-murid.
- Paulus ingin menyelesaikan tugas dan pelayanan yang diberikan oleh Tuhan Yesus.
- Paulus ingin memberitakan tentang pertobatan kepada Allah dan iman kepada Yesus Kristus.

6. How (Bagaimana):
- Paulus mengundang para murid dan memberikan nasihat kepada mereka dengan menguatkan hati mereka.
- Paulus berbicara kepada orang-orang di Troas dengan memperpanjang pesannya sampai tengah malam.
- Paulus memecahkan roti dan makan dengan mereka.
- Paulus berbicara kepada para penatua jemaat di Efesus dengan mengingatkan mereka tentang pelayanan dan pengorbanannya.
- Paulus menunjukkan bahwa ia telah bekerja keras dan menolong yang lemah.

Semoga analisis ini membantu Anda untuk lebih memahami isi dari Kisah Para Rasul pasal 20.