
Wahyu 10
AlkiPEDIA (Perpustakaan Elektronik Dan Informasi Alkitab)

buka semuaAlkiPEDIA Kitab
Fakta
Fakta: Statistik 22 pasal, 404 ayat, 12.000 kata Penulis Rasul Yohanes ( Wah 1:1,9 ). Tema Perjuangan dan Penyelesaian; Kemuliaan dan...
Latar Belakang
Latar Belakang: Kitab Wahyu adalah kitab Perjanjian Baru yang terakhir dan yang paling luar
biasa. Kitab ini sekaligus merupakan suatu penyingkapan ( Wahy...
Kitab Wahyu adalah kitab Perjanjian Baru yang terakhir dan yang paling luar biasa. Kitab ini sekaligus merupakan suatu penyingkapan (Wahy 1:1-2,20), suatu nubuat (Wahy 1:3; Wahy 22:7,10,18-19), dan suatu gabungan dari tujuh surat (Wahy 1:4,11; Wahy 2:1--3:22). (Istilah "penyingkapan" (Ing. _apocalypse_) berasal dari kata Yunani _apocalupsis_, yang diterjemahkan "wahyu" dalam Wahy 1:1-20). Kitab ini merupakan suatu penyingkapan dalam kaitan dengan isinya, suatu nubuat dalam kaitan dengan beritanya dan suatu surat dalam kaitan dengan alamat tujuannya.
Lima kenyataan penting mengenai latar belakang kitab ini dinyatakan dalam pasal 1 (Wahy 1:1-20).
- (1) "Inilah wahyu Yesus Kristus" (Wahy 1:1).
- (2) Penyataan ini telah disampaikan secara adikodrati kepada penulisnya melalui Kristus yang ditinggikan, malaikat-malaikat dan penglihatan-penglihatan (Wahy 1:1,10-18).
- (3) Penyataan itu disampaikan kepada hamba Allah, Yohanes (Wahy 1:1,4,9; Wahy 22:8).
- (4) Yohanes menerima penglihatan-penglihatan dan berita penyataan ini sementara ia dalam pembuangan di Pulau Patmos (80 km sebelah barat daya kota Efesus), oleh karena Firman Allah dan kesaksian Yohanes sendiri (Wahy 1:9).
- (5) Penerima yang mula-mula dari surat ini adalah tujuh jemaat di propinsi Asia (Wahy 1:4,11).
Baik bukti sejarah maupun bukti dari isi kitab itu sendiri menunjukkan bahwa rasul Yohaneslah penulisnya. Ireneus menjelaskan bahwa Polikarpus (Ireneus mengenal Polikarpus, dan Polikarpus mengenal rasul Yohanes) telah berbicara tentang Yohanes yang menulis kitab Wahyu mendekati akhir pemerintahan Domitianus selaku kaisar Romawi (81-96 M)
Isi kitab ini mencerminkan keadaan sejarah pada zaman pemerintahan Domitianus ketika dia menuntut agar semua warga negaranya memanggil dia "Tuhan dan Allah". Pastilah, ketetapan Kaisar pada waktu itu telah menciptakan suatu pertentangan antara mereka yang dengan sukarela mau menyembah Kaisar dan orang Kristen setia yang mengakui bahwa Yesus sajalah "Tuhan dan Allah". Jadi, kitab ini telah ditulis pada suatu masa ketika orang percaya sedang mengalami penganiayaan yang hebat oleh karena kesaksian mereka, suatu situasi yang dengan jelas merupakan latar belakang kitab Wahyu itu sendiri (Wahy 1:19; Wahy 2:10,13; Wahy 6:9-11; Wahy 7:14-17; Wahy 11:7; Wahy 12:11,17; Wahy 17:6; Wahy 18:24; Wahy 19:2; Wahy 20:4).
Garis Besar
Garis Besar:
Prolog
( Wahy 1:1-8 )
I. Tuhan yang Diagungkan dan Jemaat-Jemaat-Nya
( Wahy 1:9-3:22 )
A....
- Prolog
(Wahy 1:1-8) - I. Tuhan yang Diagungkan dan Jemaat-Jemaat-Nya
(Wahy 1:9-3:22) - A. Penglihatan dari Tuhan yang Diagungkan di Antara Kaki-Kaki Dian
(Wahy 1:9-20) - B. Berita-Nya Kepada Tujuh Jemaat
(Wahy 2:1-3:22) - II. Anak Domba yang Layak dan Peran-Nya pada Akhir Sejarah
(Wahy 4:1-11:19) - A. Penglihatan dari Ruang Pengadilan yang Megah di Sorga
(Wahy 4:1-5:14) - 1. Allah Pencipta atas Takhta-Nya Dalam Kekudusan yang Mempesona
(Wahy 4:1-11) - 2. Gulungan Kitab yang Dimeterai dan Anak Domba yang Layak
(Wahy 5:1-14) - B. Penglihatan dari Anak Domba Dalam Hubungan Dengan Tujuh Meterai
dan Tujuh Sangkakala
(Wahy 6:1-11:19) - 1. Pembukaan Enam Meterai yang Pertama
(Wahy 6:1-17)
SELINGAN PERTAMA: Dua Kumpulan Orang Banyak
(Wahy 7:1-17) - 2. Pembukaan Meterai yang Ketujuh: Tujuh Malaikat Dengan Tujuh
Sangkakala
(Wahy 8:1-6) - 3. Enam Sangkakala yang Pertama
(Wahy 8:7-9:21)
SELINGAN KEDUA: Gulungan Kitab Kecil
(Wahy 10:1-11)
Dua Orang Saksi
(Wahy 11:1-14) - 4. Sangkakala yang Ketujuh
(Wahy 11:15-19) - III.Tuhan Allah dan Kristus-Nya dalam Konflik Besar Dengan Iblis
(Wahy 12:1-22:5) - A. Perspektif mengenai Konflik Itu
(Wahy 12:1-15:8) - 1. Dari Pandangan Musuh-Musuh Bumi
(Wahy 12:1-13:18) - a. Naga Besar
(Wahy 12:1-17) - b. Binatang Laut
(Wahy 13:1-10) - c. Binatang Bumi
(Wahy 13:11-18) - 2. Dari Pandangan Sorga
(Wahy 14:1-20)
SELINGAN KETIGA: Tujuh Malaikat dengan Tujuh Malapetaka
(Wahy 15:1-8) - B. Perkembangan Terakhir dari Perjuangan Itu
(Wahy 16:1-19:10) - 1. Tujuh Cawan Murka Allah
(Wahy 16:1-21) - 2. Hukuman Atas Pelacur Besar
(Wahy 17:1-18) - 3. Jatuhnya Babel yang Besar
(Wahy 18:1-24) - 4. Sorak-Sorai di Sorga
(Wahy 19:1-10) - C. Puncak Konflik Itu
(Wahy 19:11-20:10) - 1. Kedatangan Kembali dan Kemenangan Kristus
(Wahy 19:11-18) - 2. Kekalahan Binatang Itu dan Sekutu-Sekutunya
(Wahy 19:19-21) - 3. Iblis Diikat, Dilepaskan Kembali dan Akhirnya Dikalahkan
(Wahy 20:1-10) - D. Sesudah Konflik
(Wahy 20:11-22:5) - 1. Penghakiman Takhta Putih yang Besar
(Wahy 20:11-15) - 2. Nasib Orang-Orang yang Tidak Benar
(Wahy 20:14-15; 21:8) - 3. Langit yang Baru dan Bumi yang Baru
(Wahy 21:1-22:5) - Epilog
(Wahy 22:6-21)
Tujuan
Tujuan: Kitab ini mempunyai tiga tujuan.
(1) Surat-surat kepada tujuh jemaat itu menyatakan bahwa suatu penyimpangan
yang parah dari standar...
Kitab ini mempunyai tiga tujuan.
- (1) Surat-surat kepada tujuh jemaat itu menyatakan bahwa suatu penyimpangan yang parah dari standar kebenaran rasuli sedang terjadi di antara banyak jemaat di Asia. Atas nama Kristus, Yohanes menulis kitab ini untuk menegur tindakan kompromi dan dosa mereka, serta menghimbau mereka untuk bertobat dan berbalik kepada kasih mereka yang mula-mula.
- (2) Mengingat penganiayaan yang diakibatkan oleh karena Domitianus memuja dirinya sendiri, kitab Wahyu telah dikirim kepada jemaat-jemaat guna meneguhkan iman, ketetapan hati, dan kesetiaan mereka kepada Yesus Kristus, serta untuk memberi semangat kepada mereka agar mereka menjadi pemenang dan tinggal setia sampai mati sekalipun.
- (3) Akhirnya, kitab ini telah ditulis untuk memperlengkapi orang percaya sepanjang zaman dengan segi pandangan Allah terhadap perang yang sengit melawan gabungan kekuatan Iblis dengan menyingkapkan hasil sejarah yang akan datang. Kitab ini secara khusus menyingkap tujuh tahun terakhir yang mendahului kedatangan Kristus kali kedua. Allah akan menang dan membenarkan orang yang kudus dengan mencurahkan murka-Nya atas kerajaan Iblis; ini akan diikuti oleh kedatangan Kristus kali kedua.
Tema-tema Kunci
Tema-tema Kunci: 1. Babel. Kejatuhan Babel di gambarkan secara rinci dalam pasal 18, 19 . Pakailah konkordansi untuk mempelajari ajaran Alkitab tentang Babel....
1. Babel.
Kejatuhan Babel di gambarkan secara rinci dalam pasal 18, 19. Pakailah konkordansi untuk mempelajari ajaran Alkitab tentang Babel. Mulailah dari Kejadian 11, perhatikan bahwa Babel adalah Babilonia. Terutama perhatikan nubuatan Yesaya mengenai Babilonia. Dalam Wah 18:1-24 tunjukkanlah tujuh ratapan untuk Babel, mulai dengan ratapan malaikat dalam ayat 1-3.
2. Malapetaka.
Bandingkan ketujuh malapetaka dalam pasal 16 dengan sepuluh malapetaka dalam Keluaran 7-11. Perhatikan bagaimana bagian Wahyu ini sengaja dihubungkan dengan kejadian dalam Keluaran (lihat Wah 15:2-4). Mengapa penglihatan mengenai penghakiman dihubungkan dengan Keluaran yang biasanya dianggap sebagai peristiwa penyelamatan?
3. Dua orang saksi.
Ada pasal yang membuat kita penasaran (Wah 11:1-13), yang menggambarkan dua orang saksi yang juga disebut sebagai dua orang nabi, walaupun nama mereka tidak pernah disebut. Beberapa penafsir menafsirkan bahwa dua saksi ini adalah dua jemaat; yang lain lebih cenderung untuk menafsirkan mereka sebagai nabi Perjanjian Lama yang kembali ke bumi. Musa dan Elia dianggap sebagai kedua saksi itu. Mengapa mereka berdua? Apa penjelasan lebih lanjut tentang hal ini yang dikemukakan dalam Zakharia 4?
4. Pohon kehidupan.
Alkitab dimulai dengan sebuah taman (Kej 2:8) dan berakhir dengan sebuah taman (Why 22). Bandingkan dan tunjukkan perbedaannya antara dua pasal pertama dengan dua pasal terakhir Alkitab.
5. Tuhan Yesus Kristus.
Pelajarilah seluruh kitab dan buatlah sebuah daftar dari nama-nama dan julukan bagi Yesus. Alfa dan Omega (huruf pertama dan ter akhir dalam abjad Yunani), keturunan Daud dan lain-lain. Khususnya perhatikan gelar utama: Anak Domba (28 kali). Apa arti penting dari gelar ini (lihat juga Yoh 1:29-37); Ibr 9:1-28; 1 Kor. 5:7; 1 Ptr. 1:18, 19)? Tetapi perhatikan cara indah kitab ini menggambarkan kemuliaan Yesus, ditutup dengan sebuah petunjuk sederhana kepada Tuhan (kemuliaan-Nya) Yesus (kerendahanhati-Nya). Amin.
Datanglah Tuhan Yesus!
Survei
Survei: Berita nubuat dari kitab ini disampaikan melalui aneka simbol dan lambang
penyingkapan yang dramatis, yang melukiskan penyelesaian akhir dari...
Berita nubuat dari kitab ini disampaikan melalui aneka simbol dan lambang penyingkapan yang dramatis, yang melukiskan penyelesaian akhir dari seluruh berita penyelamatan alkitabiah. Kitab ini menampakkan peran Kristus sebagai Anak Domba yang layak yang disembelih (pasal 5; Wahy 5:1-14) dan Anak Domba yang penuh murka yang akan datang untuk menghukum dunia dan membersihkannya dari kejahatan (pasal 6-19; Wahy 6:1--19:21). Gambaran simbol lain yang utama dalam kitab ini adalah naga besar (Iblis), binatang laut (antikristus), binatang bumi (nabi palsu) dan Babel Besar (pusat muslihat roh jahat dan kuasa dunia).
Setelah prolog (Wahy 1:1-8), ada tiga bagian utama dalam kitab ini. Pada bagian pertama (Wahy 1:9--3:22), Yohanes mendapatkan suatu penglihatan yang menakjubkan mengenai Kristus yang agung di tengah-tengah kaki dian (jemaat-jemaat), yang menugaskan Yohanes untuk menulis surat kepada tujuh jemaat di Asia Kecil (Wahy 1:11,19). Setiap surat (Wahy 2:1--3:22) meliputi suatu gambaran simbolis tentang Tuhan yang agung dari penglihatan pembukaan, penilaian terhadap jemaat tersebut, kata-kata pujian atau celaan atau kedua-duanya, kata-kata peringatan terhadap lima jemaat, nasihat untuk mendengar dan bertobat, dan suatu janji bagi semua yang menang. Tekanan pada angka tujuh dalam bagian ini menunjukkan bahwa surat-surat tersebut mewakili suatu keutuhan dari apa yang hendak difirmankan kepada jemaat di setiap kota dan angkatan oleh Tuhan yang agung itu.
Bagian utama kedua dari kitab ini (Wahy 4:1--11:19) berisi penglihatan-penglihatan dari perkara-perkara yang ada di sorga dan di bumi tentang Anak Domba dan peranan-Nya dalam mengakhiri sejarah. Bagian itu dimulai dengan suatu penglihatan tentang ruang pengadilan sorgawi yang mahamulia di mana Allah bersemayam dalam kekudusan dan terang yang tak terhampiri (pasal 4; Wahy 4:1-4). Pasal 5 (Wahy 5:1-14) memusatkan perhatian pada sebuah gulungan kitab yang dimeterai yang berbicara tentang nasib akhir. Gulungan kitab ini berada di tangan kanan Allah dan Anak Domba sajalah yang layak untuk membuka meterai-meterainya dan mengungkapkan isinya. Pembukaan enam meterai yang pertama (pasal 6; Wahy 6:1-17) melangsungkan penglihatan yang telah dimulai dalam pasal 4-5 (Wahy 4:1--5:14), kecuali sekarang pemandangan dialihkan ke berbagai peristiwa di bumi. Lima meterai yang pertama menyingkapkan hukuman Allah pada hari-hari terakhir yang menuntun ke arah kesudahannya. Meterai yang keenam mengumumkan murka Allah yang akan datang. "Selingan Pertama" kitab ini terdapat dalam pasal 7 (Wahy 7:1-17), yang menggambarkan pemeteraian 144.000 orang di ambang pintu kesengsaraan besar (Wahy 7:1-8) dan pahala bagi orang kudus di sorga setelah kesengsaraan besar (Wahy 7:9-17). Pasal 8-9 (Wahy 8:1--9:21) menyatakan pembukaan meterai ketujuh, penyingkapan rangkaian hukuman lain yaitu ketujuh sangkakala. "Selingan Kedua" terjadi di antara sangkakala keenam dan ketujuh, yang meliputi Yohanes dan sebuah gulungan kitab yang kecil (Wahy 10:1-11), dan dua saksi nubuat yang kuat dalam kota besar itu (Wahy 11:1-14). Akhirnya, sangkakala ketujuh (Wahy 11:15-19) berfungsi sebagai pertunjukan awal dari kesudahan segala sesuatu (ayat Wahy 1:15) dan pendahuluan adegan-adegan akhir dari rahasia Allah yang dibentangkan (pasal 12-22; Wahy 12:1--22:21).
Bagian utama yang ketiga (Wahy 12:1--22:5) memberikan suatu gambaran terinci mengenai perjuangan besar pada akhir zaman antara Allah dengan musuh-Nya, Iblis. Pasal 12-13 (Wahy 12:1--13:18) menyatakan bahwa orang kudus di bumi harus menghadapi suatu komplotan yang dahsyat dan tiga serangkai kejahatan, yang terdiri atas
- (1) si naga besar (pasal 12; Wahy 12:1-18),
- (2) binatang laut (Wahy 13:1-10), dan
- (3) binatang bumi (Wahy 13:11-18). Pasal 14-15 (Wahy 14:1--15:8) berisi penglihatan-penglihatan yang meyakinkan kembali orang-orang kudus dalam kesengsaraan besar bahwa keadilan akan menang sementara Allah akan mencurahkan murka-Nya yang terakhir atas peradaban antikristus. Kemudian, suatu penyingkapan penuh dari murka Allah terjadi dalam rangkaian tujuh cawan hukuman (pasal 16; Wahy 16:1-21), hukuman atas si pelacur besar (pasal 17; Wahy 17:1-18), dan kejatuhan Babel, Kota Besar itu (pasal 18; Wahy 18:1-24). Pada tahap ini, terjadi kegembiraan besar di sorga, dan perjamuan kawin Anak Domba dengan mempelai perempuan-Nya diumumkan (Wahy 19:1-10).
Akan tetapi, tahap terakhir yang hebat masih akan terjadi. Kemudian Yohanes melihat sorga terbuka dan Kristus keluar menunggang kuda putih sebagai Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan untuk mengalahkan binatang itu dan semua sekutunya (Wahy 19:11-21). Kekalahan Iblis yang terakhir didahului dengan terbelenggunya dia selama seribu tahun (Wahy 20:1-6). Selama masa itu Kristus memerintah bersama dengan orang-orang kudus (Wahy 20:4) dan sesudah itu Iblis akan dilepaskan untuk suatu masa yang singkat (Wahy 20:7-9) dan kemudian dicampakkan ke dalam "lautan api" untuk selama-lamanya (Wahy 20:10). Nubuat apokaliptis ini ditutup dengan penghakiman di takhta putih yang besar (Wahy 20:11-15), nasib yang tepat bagi orang jahat (Wahy 20:14-15; Wahy 21:8), serta langit yang baru dan bumi yang baru sebagai nasib akhir bagi orang kudus (Wahy 21:1--22:5). Kitab ini diakhiri dengan peringatan-peringatan untuk mengindahkan beritanya dan masuk dalam hidup yang kekal (Wahy 22:6-21).
Ciri Khas
Ciri Khas: Delapan ciri utama menandai kitab ini.
(1) Wahyu merupakan satu-satunya kitab PB yang digolongkan sebagai nubuat
dan wahyu....
Delapan ciri utama menandai kitab ini.
- (1) Wahyu merupakan satu-satunya kitab PB yang digolongkan sebagai nubuat dan wahyu.
- (2) Sebagai suatu kitab apokaliptis, beritanya disampaikan dalam bentuk lambang-lambang yang menggambarkan kenyataan-kenyataan tentang masa dan peristiwa yang akan datang sambil tetap memelihara teka-teki atau rahasia tertentu.
- (3) Banyak sekali angka digunakan, termasuk angka 2; 3; 3,5; 4; 5; 6; 7; 10; 12; 24; 42; 144; 666; 1.000; 1.260; 7.000; 12.000; 144.000; 100.000.000; dan 200.000.000. Secara khusus kitab ini menonjolkan angka tujuh yang terdapat tidak kurang dari 54 kali yang melambangkan kesempurnaan atau kepenuhan.
- (4) Penglihatan-penglihatan begitu mencolok, dengan pemandangan yang sering dialih-alihkan dari tempat di bumi ke sorga, kemudian kembali lagi ke bumi.
- (5) Malaikat-malaikat dikaitkan secara jelas dengan penglihatan-penglihatan dan ketetapan-ketetapan sorgawi.
- (6) Kitab ini bersifat polemik yang
- (a) menyingkapkan sifat roh jahat dari setiap penguasa bumi yang menyatakan dirinya sebagai allah, dan
- (b) menyatakan Yesus Kristus sebagai Tuhan yang agung dan penguasa atas raja-raja di bumi (Wahy 1:5; Wahy 19:16).
- (7) Kitab ini juga dramatis yang membuat kebenaran beritanya menjadi begitu hidup dan tegas.
- (8) Kitab ini bersifat roh nubuat PL tanpa menggunakan kutipan-kutipan secara formal dari PL itu sendiri.
Penafsiran
Kitab ini merupakan kitab PB yang paling sulit untuk ditafsirkan. Sekalipun para pembaca yang mula-mula barangkali memahami makna beritanya tanpa terlalu banyak mengalami kebingungan, namun pada abad-abad berikutnya pandangan yang beranekaragam mengenai makna kitab ini telah mengakibatkan lahirnya empat aliran penafsiran yang besar.
- (1) Penafsiran _preterist_ (dengan pandangan masa lampau) memandang kitab ini dan nubuat-nubuatnya sebagai hal yang telah digenapi pada masa gelaran sejarah asli dari kekaisaran Romawi, kecuali untuk pasal 19-22 (Wahy 19:1--22:21), yang masih menunggu penggenapannya pada masa yang akan datang.
- (2) Penafsiran _historicist_ (yang menekankan unsur sejarah) memandang kitab Wahyu sebagai suatu prakiraan nubuat dari seluruh perjalanan sejarah gereja sejak zaman Yohanes sampai pada zaman akhir.
- (3) Penafsiran _idealist_ (yang menekankan pemikiran ideal) menganggap lambang-lambang dalam kitab ini sebagai hal yang mengungkapkan prinsip-prinsip rohani tertentu tentang kebaikan dan kejahatan dalam sejarah pada umumnya, tanpa menghubungkannya dengan peristiwa-peristiwa nyata dalam sejarah.
- (4) Penafsiran _futurist_ (dengan pandangan masa yang akan datang) mendekati pasal 4-22 (Wahy 4:1--22:21) sebagai nubuat tentang peristiwa-peristiwa dalam sejarah yang hanya akan terjadi pada akhir zaman ini. Pada hakikatnya Alkitab ini menafsirkan kitab Wahyu dari sudut pandang futurist ini.

buka semuaAlkiPEDIA Pasal
Penjelasan Singkat
Penjelasan Singkat: Kitab yang dimakan
Isi Pasal
Isi Pasal: Penjelasan sisipan (sampai Wahyu 11:14 ). Malaikat dan kitab kecil. Kitab dimakan.
Garis Besar
Garis Besar: 10:1 Seorang malaikat yang kuat muncul dengan sebuah buku di tangannya. 10:6 Dia bersumpah demi Dia yang hidup selama-lamanya, bahwa tidak akan...
Judul Perikop
Judul Perikop: Kitab terbuka ( 10:1-11 )
Tokoh
Tokoh: Yohanes , malaikat yang kuat.
Nama dan Tempat
Nama dan Tempat: Allah
Kesimpulan
Kesimpulan: Hari itu mendekat ketika semua gambaran rahasia penghakiman Firman Allah itu akan dilaksanakan (ay. 7 ). Studi tentang pewahyuan dimengerti oleh...
Fakta
Fakta: -
Storyboard Wahyu 10
Infografis Wahyu 10
Infografis Wahyu 10

buka semuaAI-PEDIA
Ringkasan
Ringkasan: Dalam Wahyu 10 , Yohanes melihat malaikat yang kuat turun dari surga dengan pakaian awan dan pelangi di atas kepalanya. Malaikat itu memegang...
Pengantar & Latar Belakang
Pengantar & Latar Belakang: Kitab Wahyu adalah kitab terakhir dalam Perjanjian Baru dan ditulis oleh rasul Yohanes. Kitab ini ditulis pada akhir abad pertama Masehi, pada masa...
Konteks historis pada saat itu adalah penganiayaan terhadap umat Kristen yang sedang meningkat. Kaisar Domitianus memerintahkan agar semua orang menyembahnya sebagai dewa, dan orang Kristen yang menolak akan dihukum mati. Kitab Wahyu ditulis untuk memberikan penghiburan, dorongan, dan pengharapan kepada gereja yang sedang mengalami penganiayaan ini.
Dalam pasal 10 Kitab Wahyu, Yohanes melihat malaikat yang kuat dan perkasa turun dari surga dengan sebuah gulungan terbuka di tangannya. Malaikat itu bersumpah dengan kuasa Allah bahwa tidak akan ada lagi penundaan dalam penggenapan nubuat-nubuat Allah. Yohanes kemudian diperintahkan untuk makan gulungan itu, yang manis di mulutnya tetapi membuat perutnya pahit.
Ayat-ayat sebelumnya, yaitu dalam pasal 9, menggambarkan serangan-serangan mengerikan dari makhluk-makhluk jahat yang dilepaskan dari jurang bawah tanah. Mereka menyebabkan penderitaan dan kematian yang mengerikan bagi manusia yang tidak memiliki tanda segel Allah di dahinya.
Secara teologis, pasal 10 menggambarkan bahwa Allah tidak akan menunda lagi penggenapan nubuat-nubuat-Nya dan bahwa penggenapan itu akan datang dengan cepat. Makan gulungan itu oleh Yohanes menggambarkan penerimaan dan pemahaman akan firman Allah yang manis, tetapi juga menyiratkan bahwa penggenapan nubuat-nubuat itu akan membawa penderitaan dan kesedihan.
Dalam konteks budaya, makan gulungan itu juga dapat dihubungkan dengan tradisi Yahudi di mana seorang nabi harus memakan gulungan kitab nubuat sebagai simbol penerimaan dan pemahaman akan pesan Allah.
Dengan demikian, pasal 10 Kitab Wahyu memberikan dorongan kepada gereja yang sedang mengalami penganiayaan, mengingatkan mereka bahwa Allah akan menggenapi janji-janji-Nya dan bahwa mereka harus siap menghadapi penderitaan yang akan datang.
Topik
Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Wahyu pasal 10 :
1. Malaikat kuat turun dari surga (ayat 1 )
- Malaikat yang kuat...
1. Malaikat kuat turun dari surga (ayat 1)
- Malaikat yang kuat turun dari surga dengan penampilan yang mengesankan.
2. Malaikat memegang kitab kecil yang terbuka (ayat 2)
- Malaikat tersebut memegang kitab kecil yang terbuka, menunjukkan pentingnya pesan yang terkandung di dalamnya.
3. Malaikat bersumpah demi Allah yang hidup selama-lamanya (ayat 5-6)
- Malaikat bersumpah dengan tangan kanannya diangkat ke langit, menegaskan bahwa tidak akan ada penundaan lagi dalam penggenapan rencana Allah.
4. Malaikat memberikan kitab kecil kepada Yohanes (ayat 8-10)
- Malaikat memberikan kitab kecil kepada Yohanes dan menyuruhnya untuk memakannya. Kitab tersebut akan membuat perutnya pahit, tetapi di mulutnya akan terasa manis seperti madu.
5. Yohanes harus bernubuat lagi di hadapan banyak bangsa dan kaum (ayat 11)
- Yohanes diberitahu bahwa ia harus melanjutkan tugasnya sebagai nabi untuk menyampaikan pesan Allah kepada banyak bangsa, kaum, bahasa, dan raja-raja.
Referensi:
- Wahyu 10:1-11
Nama dan Tempat
Nama dan Tempat: Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini : - Malaikat kuat lainnya : Malaikat yang turun dari surga, berpakaian awan dan pelangi ada di atas...
- Para hamba-Nya: Orang-orang yang menerima pesan rahasia Allah yang disampaikan melalui para nabi.
Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Surga: Tempat asal malaikat yang turun ke bumi.
- Laut: Tempat di mana malaikat menginjakkan kaki kanannya.
- Darat: Tempat di mana malaikat menginjakkan kaki kirinya.
- Langit: Tempat di mana malaikat mengangkat tangan kanannya saat bersumpah.
- Bumi: Tempat yang diciptakan oleh Allah.
- Mulut: Tempat di mana kitab kecil terasa manis seperti madu.
- Perut: Tempat di mana kitab kecil membuat perut menjadi pahit.
- Banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja-raja: Tempat di mana nubuat harus diucapkan lagi.
Kata Kunci
Kata Kunci: Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Wahyu pasal 10 :
1. Malaikat kuat : Malaikat yang turun dari surga dengan kekuatan yang...
1. Malaikat kuat: Malaikat yang turun dari surga dengan kekuatan yang besar.
2. Kitab kecil: Malaikat memegang sebuah kitab kecil yang terbuka.
3. Suara keras: Malaikat berteriak dengan suara keras, seperti singa yang mengaum.
4. Tujuh gemuruh guntur: Setelah malaikat berteriak, terdengar tujuh gemuruh guntur.
5. Segel: Suara dari surga melarang untuk menuliskan apa yang dikatakan oleh ketujuh guntur.
6. Sumpah: Malaikat bersumpah demi Dia yang hidup selama-lamanya.
7. Trompet: Malaikat ketujuh akan meniup trompetnya.
8. Rahasia Allah: Pada masa bunyi malaikat ketujuh, rahasia Allah akan tergenap.
9. Gulungan kitab: Malaikat meminta Yohanes untuk mengambil gulungan kitab terbuka.
10. Makan: Yohanes diminta untuk memakan kitab itu, yang akan membuat perutnya pahit tetapi terasa manis di mulutnya.
11. Bernubuat: Yohanes diperintahkan untuk bernubuat lagi di hadapan banyak bangsa, kaum, bahasa, dan raja-raja.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Wahyu pasal 10 :
1. Apa yang dapat kita pelajari...
1. Apa yang dapat kita pelajari dari deskripsi malaikat yang turun dari surga dalam pasal ini? Apa arti simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan malaikat tersebut?
2. Mengapa malaikat itu menginjakkan kaki kanannya di laut dan kaki kirinya di darat? Apa makna dari tindakan ini?
3. Mengapa malaikat itu berteriak dengan suara keras seperti singa yang mengaum? Apa yang ingin disampaikan melalui suara keras ini?
4. Mengapa ketujuh guntur itu tidak boleh dituliskan oleh Yohanes? Apa yang mungkin terkandung dalam pesan yang disampaikan oleh ketujuh guntur tersebut?
5. Apa yang dimaksud dengan "rahasia Allah" yang akan tergenap pada masa bunyi malaikat ketujuh? Apa yang dapat kita pelajari dari hal ini?
6. Mengapa Yohanes diminta untuk memakan gulungan kitab kecil tersebut? Apa yang dimaksud dengan perut yang menjadi pahit dan mulut yang terasa manis seperti madu?
7. Apa yang dapat kita pelajari dari perintah malaikat kepada Yohanes untuk bernubuat lagi di hadapan banyak bangsa, kaum, bahasa, dan raja-raja?
8. Bagaimana pesan-pesan dalam pasal ini dapat diterapkan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya saat ini?
9. Apakah ada aspek-aspek lain dalam pasal ini yang menarik perhatianmu? Mengapa hal tersebut menarik perhatianmu?
10. Bagaimana pasal ini menggambarkan kebesaran dan kuasa Allah? Bagaimana hal ini dapat memperkuat iman dan pengharapan kita sebagai orang percaya?
Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu kamu dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab Wahyu pasal 10.
Pelajaran dan Doa
Pelajaran dan Doa: Dalam pasal 10 dari Kitab Wahyu, terdapat beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:
1. Kekuatan dan kemuliaan...
1. Kekuatan dan kemuliaan malaikat: Malaikat yang turun dari surga digambarkan sebagai malaikat yang kuat, berpakaian awan dan pelangi ada di atas kepalanya, dan wajahnya seperti matahari. Hal ini mengingatkan kita akan kebesaran dan kemuliaan Allah yang diwakili oleh malaikat-malaikat-Nya. Kita dapat menghormati dan memuliakan Allah dalam segala hal yang kita lakukan.
2. Ketaatan terhadap kehendak Allah: Malaikat itu memegang sebuah kitab kecil yang terbuka dan menginjakkan kaki kanannya di laut dan kaki kirinya di darat. Ini menunjukkan ketaatan malaikat terhadap kehendak Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat manusia. Kita juga dipanggil untuk taat dan setia dalam melaksanakan kehendak Allah dalam hidup kita.
3. Kekuatan dan otoritas Firman Allah: Ketika malaikat itu berteriak dengan suara keras, tujuh gemuruh guntur memperdengarkan suara mereka. Ini menunjukkan kekuatan dan otoritas Firman Allah yang kuat dan mengguncangkan. Firman Allah memiliki kekuatan untuk mengubah hidup kita dan mempengaruhi dunia di sekitar kita. Kita harus menghormati dan menghargai Firman Allah serta mengikutinya dengan setia.
4. Rahasia Allah yang tergenap: Malaikat itu bersumpah bahwa tidak akan ada penundaan lagi dalam menggenapi rahasia Allah. Ini mengingatkan kita bahwa Allah memiliki rencana-Nya sendiri yang akan terjadi pada waktunya yang ditentukan-Nya. Kita harus memiliki kepercayaan dan kesabaran dalam menghadapi rencana Allah dalam hidup kita.
Doa terkait pasal ini:
Ya Tuhan, kami bersyukur atas kebesaran dan kemuliaan-Mu yang tercermin dalam malaikat-malaikat-Mu. Bantu kami untuk menghormati dan memuliakan-Mu dalam segala hal yang kami lakukan.
Tuhan, kami berdoa agar kami dapat taat dan setia dalam melaksanakan kehendak-Mu dalam hidup kami. Tunjukkanlah kepada kami jalan yang benar dan berikanlah kami kekuatan untuk mengikutinya.
Ya Tuhan, kami mengakui kekuatan dan otoritas Firman-Mu. Bantu kami untuk menghargai dan menghormati Firman-Mu serta mengikutinya dengan setia. Jadikanlah Firman-Mu sebagai panduan hidup kami.
Tuhan, kami berdoa agar rahasia-Mu dapat tergenap dalam hidup kami. Berikanlah kami kepercayaan dan kesabaran untuk menghadapi rencana-Mu yang sempurna. Bimbinglah kami dalam mengikuti rencana-Mu dalam hidup kami.
Dalam nama Yesus kami berdoa, amin.
5W1H
5W1H: Analisis Wahyu 10 (5W+1H)
Who (Siapa):
Malaikat kuat: Digambarkan dengan detail yang luar biasa, menunjukkan kekuatan dan otoritasnya....
Analisis Wahyu 10 (5W+1H)
Who (Siapa):
- Malaikat kuat: Digambarkan dengan detail yang luar biasa, menunjukkan kekuatan dan otoritasnya.
- Yohanes: Penerima penglihatan dan instruksi.
- Suara dari surga: Memberikan perintah kepada Yohanes.
What (Apa):
- Penampakan malaikat kuat: Turun dari surga dengan kitab kecil terbuka.
- Sumpah malaikat: Tidak akan ada penundaan lagi, rahasia Allah akan tergenapi.
- Perintah untuk Yohanes: Mengambil dan memakan kitab kecil.
- Pengalaman Yohanes: Kitab terasa manis di mulut, tetapi pahit di perut.
- Perintah untuk bernubuat: Kepada banyak bangsa, kaum, bahasa, dan raja-raja.
When (Kapan):
- Tidak disebutkan secara spesifik, tetapi merupakan bagian dari rangkaian penglihatan Yohanes tentang akhir zaman.
Where (Di mana):
- Surga: Asal malaikat dan suara.
- Laut dan darat: Tempat malaikat berdiri.
Why (Mengapa):
- Penampakan malaikat: Untuk mengumumkan bahwa rahasia Allah akan segera tergenapi.
- Kitab kecil: Berisi pesan nubuat yang harus disampaikan Yohanes.
- Rasa manis dan pahit: Menggambarkan pengalaman menerima dan menyampaikan firman Tuhan.
How (Bagaimana):
- Malaikat: Menginjakkan kaki di laut dan darat, bersumpah dengan suara keras.
- Yohanes: Menerima kitab kecil, memakannya, dan menerima perintah untuk bernubuat.
Kesimpulan:
Pasal 10 Wahyu merupakan bagian penting yang menunjukkan otoritas Allah dan rencana-Nya yang akan segera digenapi. Yohanes, sebagai hamba Tuhan, dipanggil untuk menyampaikan pesan nubuat yang penting kepada dunia. Pengalamannya memakan kitab kecil menggambarkan tantangan dan berkat dalam menyampaikan firman Tuhan.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi