
Amsal 14
AlkiPEDIA (Perpustakaan Elektronik Dan Informasi Alkitab)

buka semuaAlkiPEDIA Kitab
Fakta
Fakta: Statistik 31 pasal, 915 ayat, 15.043 ayat Penulis Salomo dan Orang Lain Tema Hikmat untuk Hidup dengan Benar; Kesalehan : harus giat...
Statistik | 31 pasal, 915 ayat, 15.043 ayat |
Penulis | Salomo dan Orang Lain |
Tema | Hikmat untuk Hidup dengan Benar; Kesalehan : harus giat dipraktekkan. |
Waktu | Sekitar 970-700 SM |
Tempat | Yerusalem di Yehuda |
Kata Kunci | Hikmat |
Kristus Di Alkitab | Dia adalah hikmat kita |
Latar Belakang
Latar Belakang: PL Ibrani secara khusus terbagi atas tiga bagian: Hukum, Kitab Para Nabi,
dan Tulisan-Tulisan (bd. Luk 24:44 ). Termasuk dalam bagian ketiga...
PL Ibrani secara khusus terbagi atas tiga bagian: Hukum, Kitab Para Nabi, dan Tulisan-Tulisan (bd. Luk 24:44). Termasuk dalam bagian ketiga ialah kitab-kitab Syair dan Hikmat seperti Ayub, Mazmur, Amsal, dan Pengkhotbah. Demikian pula, Israel kuno mempunyai tiga golongan hamba Tuhan: para imam, para nabi, dan para bijak ("orang berhikmat"). Kelompok orang bijak khususnya dikaruniai hikmat dan nasihat ilahi mengenai masalah-masalah kehidupan yang praktis dan filosofis. Amsal merupakan hikmat para bijak yang terilhamkan.
Istilah Ibrani _mashal_, yang diterjemahkan "amsal", bisa berarti "ucapan" orang bijak, "perumpamaan", atau "peribahasa berhikmat". Karena itu ada beberapa ajaran (ucapan orang bijak) yang agak panjang dalam kitab ini (mis. Ams 1:20-33; Ams 2:1-22; Ams 5:1-14), dan juga aneka pernyataan ringkas yang menggugah berisi hikmat untuk hidup dengan bijaksana dan benar. Sedangkan kitab Amsal menyajikan suatu bentuk pengajaran berupa amsal yang umum dipakai di Timur Dekat zaman dahulu, hikmatnya itu khusus karena disajikan dalam konteks Allah dan semua standar kebenaran-Nya bagi umat perjanjian Allah. Alasan-alasan popularitas pengajaran berupa amsal pada zaman kuno ialah kejelasannya dan sifat mudah dihafalkan dan disampaikan kepada angkatan berikutnya.
Sebagaimana Daud menjadi sumber tradisi bermazmur di Israel, demikian Salomo menjadi sumber tradisi hikmat (lih. Ams 1:1; Ams 10:1; Ams 25:1). Menurut 1Raj 4:32, Salomo menghasilkan 3000 amsal dan 1005 kidung semasa hidupnya. Penulis lain yang disebutkan dalam Amsal adalah Agur (Ams 30:1-33) dan Raja Lemuel (Ams 31:1-9), keduanya tidak kita kenal. Penulis-penulis lain disebut secara tak langsung dalam Ams 22:17 dan Ams 24:23. Sekalipun sebagian besar Amsal ini digubah pada abad ke-10 SM, waktu terdini yang mungkin bagi selesainya penyusunan kitab ini adalah masa pemerintahan Hizkia (yaitu sekitar 700 SM). Keterlibatan para pegawai Hizkia dalam menyusun amsal-amsal Salomo (Ams 25:1--29:27) dapat diberi tanggal tahun 715-686 SM sementara masa kebangunan rohani yang dipimpin raja yang takut akan Allah ini. Sangat mungkin amsal-amsal gubahan Agur, Lemuel, dan "amsal-amsal dari orang bijak" lainnya terkumpul juga pada waktu itu.
Garis Besar
Garis Besar:
I. Prolog: Maksud dan Tema-Tema Amsal
( Ams 1:1-7 )
II. Tiga Belas Ajaran Hikmat bagi Kaum Muda
( Ams...
- I. Prolog: Maksud dan Tema-Tema Amsal
(Ams 1:1-7) - II. Tiga Belas Ajaran Hikmat bagi Kaum Muda
(Ams 1:8-9:18) - A. Hormatilah Orang-Tua dan Perhatikan Nasihat Mereka
(Ams 1:8-9) - B. Katakan "Tidak" kepada Semua Bujukan Orang Berdosa
(Ams 1:10-19) - C. Tunduklah pada Hikmat dan Takut akan Tuhan
(Ams 1:20-33) - D. Carilah Hikmat dengan Pengertian dan Kebajikannya
(Ams 2:1-22) - E. Ciri-Ciri Khas dan Manfaat Hikmat Sejati
(Ams 3:1-35) - F. Hikmat Sebagai Harta Keluarga
(Ams 4:1-13,20-27) - G. Hikmat dan Dua Jalan Hidup Ini
(Ams 4:14-19) - H. Bujukan dan Kebodohan Kebejatan Seksual
(Ams 5:1-14) - I. Nasihat Mengenai Kesetiaan Dalam Pernikahan
(Ams 5:15-23) - J. Hindari Tanggungan Utang Orang Lain, Kemalasan dan Penipuan
(Ams 6:1-19) - K. Kebodohan yang Sangat dari Semua Bentuk Kebejatan Seksual
(Ams 6:20-7:27) - L. Imbauan Hikmat
(Ams 8:1-36) - M. Hikmat dan Kebebalan Diperbandingkan
(Ams 9:1-18) - III.Himpunan Utama Amsal-Amsal Salomo
(Ams 10:1-22:16) - A. Amsal-Amsal yang Membandingkan Orang Benar dengan Orang Fasik
(Ams 10:1-15:33) - B. Amsal-Amsal yang Mendorong Hidup Benar
(Ams 16:1-22:16) - IV. Perkataan Tambahan Orang Bijak
(Ams 22:17-24:34) - V. Amsal-Amsal Salomo yang Dikumpulkan Para Pegawai Hizkia
(Ams 25:1-29:27) - A. Amsal-Amsal Tentang Bermacam-Macam Orang
(Ams 25:1-26:28) - B. Amsal-Amsal Tentang Berbagai Kegiatan
(Ams 27:1-29:27) - VI. Kata-Kata Hikmat Terakhir
(Ams 30:1-31:31) - A. Oleh Agur
(Ams 30:1-33) - B. Oleh Lemuel
(Ams 31:1-9) - C. Mengenai Istri yang Bersifat Mulia
(Ams 31:10-31)
Tujuan
Tujuan: Tujuan kitab ini dinyatakan dengan jelas dalam Ams 1:2-7 : memberi hikmat
dan pengertian mengenai perilaku yang bijak, kebenaran, keadilan, dan...
Tujuan kitab ini dinyatakan dengan jelas dalam Ams 1:2-7: memberi hikmat dan pengertian mengenai perilaku yang bijak, kebenaran, keadilan, dan kejujuran (Ams 1:2-3) sehingga
- (1) orang yang tidak berpengalaman dapat menjadi orang bijak (Ams 1:4),
- (2) kaum muda dapat memperoleh pengetahuan dan kebijaksanaan (Ams 1:4), dan
- (3) orang bijak bisa menjadi lebih bijak lagi (Ams 1:5-6).
Sekalipun Amsal pada hakikatnya adalah buku pedoman hikmat untuk hidup dengan benar dan bijaksana, landasan yang diperlukan oleh hikmat tersebut dinyatakan dengan jelas sebagai "takut akan Tuhan" (Ams 1:7).
Tema-tema Kunci
Tema-tema Kunci: 1. Kerja Teks kunci: Ams 6:6-11 . Si pemalas membesar-besarkan masalahnya dan tidak melakukan apa-apa ( Ams 22:13; 26:13,14; 21:25,26 )....
1. Kerja
Teks kunci: Ams 6:6-11. Si pemalas membesar-besarkan masalahnya dan tidak melakukan apa-apa (Ams 22:13; 26:13,14; 21:25,26). Perhatikan akibat dari kemalasan (Ams 10:4,5; 12:24; 13:4; 19:15).
Orang yang rajin mengumpulkan kekayaan dengan menggunakan kesempatan yang ada (Ams 10:4,5). Ia diberi tanggung jawab (Ams 12:27) dan menjadi makmur. (Bandingkan Mat 25:24-30; Yoh 9:4; Gal 6:9,10; Efe 5:16).
2. Faedah lidah
Teks kunci: Ams 10:11,13,18-21,31,32. Orang bijaksana berhati-hati dalam menggunakan kata-kata, sedangkan orang bodoh kurang dapat menenggang rasa sehingga menimbulkan sakit hati dan kerugian. (Lihat juga Ams 6:16,18,19; 10:11,19; 11:13; 12:18; 14:23; 15:1; 16:28; 17:9,22; 18:6-8; 20:19; 24:2; 25:11,15,23; 26:20,22,29:11; 31:26. Bandingkan dengan Ams Mat 7:1-1; 12:34-36;15:11,17,18; Yak 3:5-8).
3. Persahabatan
Pasal kunci: Ams 18. sedikit teman akrab lebih baik daripada banyak kenalan. Persahabatan harus dimenangkan; menjalin persahabatan memerlukan temperamen yang baik (Ams 3:29; 25:8,9, 21,22; 24:17,19; 11:12;14:21;21:10;12:26). Seorang sahabat yang baik itu setia dan takpernah meninggalkan (Ams 14:20; 19:4,6,7; 17: 17). Dia juga jujur (Ams 27:6; 29:5). Dia meyakinkan dan mendorong semangat (Ams 17:9,17). Persahabatan sejati memerlukan hikmat dan tenggang rasa (Ams 25:17; 27:14; 26:18,19). Namun demikian, hubungan persahabatan antar manusia selalu mengandung risiko (Ams 2:17; 16:28; 17:9).
4. Kekayaan dan kemiskinan
Pasal kunci: Ams 19. Kekayaan memberikan ke-ntungan-keuntungan yang nyata. Kekayaan memberikan perasaan aman (Ams 10:15; 18:11); membuka berbagai jalan (Ams 18:16); menarik banyak teman (Ams 14:20; 19:4,6). Bersama dengan itu, kekayaan cenderung membuat orang menjadi keras (Ams 18:23) dan memberikannya kekuasaan yang sewenang-wenang (Ams 22:7). Kekayaan menimbulkan percaya diri (Ams 30:8-9). Namun demikian, kekayaan dunia tidaklah kekal (Ams 23:4,5; 27:24). Kekayaan sama sekali tidak dapat membantu pada saat Hari Penghakiman datang (Ams 11:4), sedangkan kocek yang kosong membantu seseorang untuk bergantung sepenuhnya kepada Allah dan hidup dalam kebenaran (Ams 15:16; 28:6). Seorang miskin mungkin saja mempunyai kekayaan yang besar (Ams 13:7; bandingkan dengan Mat 6:19-24; 2Ko 6:10).
Survei
Survei: Tema yang mempersatukan kitab ini ialah "hikmat untuk hidup dengan benar",
sebuah hikmat yang berawal dari tunduk dengan rendah hati kepada Allah...
Tema yang mempersatukan kitab ini ialah "hikmat untuk hidup dengan benar", sebuah hikmat yang berawal dari tunduk dengan rendah hati kepada Allah dan kemudian mengalir kepada semua bidang kehidupan. Hikmat dalam Amsal ini
- (1) memberi nasihat mengenai keluarga, kaum muda, kemurnian seksual, kesetiaan hubungan pernikahan, kejujuran, kerja keras, kemurahan, persahabatan, keadilan, kebenaran, dan disiplin;
- (2) memperingatkan mengenai bodohnya dosa, pertengkaran, bahaya lidah, kebebalan, minuman keras, kerakusan, nafsu, kebejatan, kebohongan, kemalasan, teman-teman yang tidak baik;
- (3) membandingkan kebijaksanaan dengan kebodohan, orang benar dengan orang fasik, kesombongan dengan kerendahan hati, kemalasan dengan kerajinan, kemiskinan dan kekayaan, kasih dan hawa nafsu, benar dan salah, serta kematian dan kehidupan.
Walaupun kitab ini, seperti Mazmur, tidak dapat diringkas dengan mudah seperti kitab lainnya dalam Alkitab, terdapat struktur yang jelas (lih. Garis Besar); secara khusus hal ini berlaku dalam pasal 1-9 (Ams 1:1--9:18) yang berisi 13 ajaran sebagaimana akan diberikan oleh seorang ayah kepada putranya bila memasuki usia remaja. Terkecuali tiga ajaran (lih. Ams 1:30; Ams 8:1; Ams 9:1), masing-masing diawali dengan "hai, anakku" atau "hai, anak-anakku." Ke-13 ajaran ini berisi banyak titah hikmat yang penting bagi kaum muda. Mulai dengan pasal 10 (Ams 10:1-32) Amsal berisi pengarahan penting mengenai hubungan keluarga (mis. Ams 10:1; Ams 12:4; Ams 17:21,25; Ams 18:22; Ams 19:14,26; Ams 20:7; Ams 21:9,19; Ams 22:6,28; Ams 23:13-14,22,24-25; Ams 25:24; Ams 27:15-16; Ams 29:15-17; Ams 30:11; Ams 31:10-31). Sekalipun Amsal adalah kitab yang isinya sangat praktis, kitab ini juga berisi pandangan yang dalam tentang Allah. Allah adalah perwujudan hikmat (mis. Ams 8:22-31) dan Pencipta (mis. Ams 3:19-20; Ams 8:22-31; Ams 14:31; Ams 22:2); Allah digambarkan sebagai mahatahu (mis. Ams 5:21; Ams 15:3,11; Ams 21:2), adil (mis. Ams 11:1; Ams 15:25-27,29; Ams 19:17; Ams 21:2-3), dan berdaulat (mis Ams 16:9,33; Ams 19:21; Ams 21:1). Amsal ditutup dengan sebuah pujian mengesankan bagi seorang istri yang berbudi luhur (Ams 31:10-31).
Ciri Khas
Ciri Khas: Delapan ciri utama menandai kitab ini.
(1) Hikmat, bukannya dikaitkan dengan kepandaian atau pengetahuan yang luas,
tetapi...
Delapan ciri utama menandai kitab ini.
- (1) Hikmat, bukannya dikaitkan dengan kepandaian atau pengetahuan yang luas, tetapi dihubungkan langsung dengan "takut akan Tuhan" (Ams 1:7); jadi orang berhikmat adalah mereka yang mengenal Allah dan menaati perintah-perintah-Nya. Takut akan Tuhan ditekankan berulang-ulang dalam kitab ini (Ams 1:7,29; Ams 2:5; Ams 3:7; Ams 8:13; Ams 9:10; Ams 10:27; Ams 14:26-27; Ams 15:16,33; Ams 16:6; Ams 19:23; Ams 22:4; Ams 23:17; Ams 24:21).
- (2) Sebagian besar nasihat bijaksana dalam Amsal ini adalah dalam bentuk nasihat seorang ayah yang saleh kepada anak atau anak-anaknya.
- (3) Inilah kitab yang paling praktis dalam PL karena menyentuh lingkup prinsip-prinsip dasar yang luas untuk hubungan dan perilaku hidup sehari-hari yang benar -- prinsip-prinsip yang dapat diterapkan kepada semua angkatan dan kebudayaan.
- (4) Hikmat praktis, ajaran saleh, dan prinsip-prinsip hidup mendasar disajikan dalam bentuk pernyataan singkat dan mengesankan yang mudah dihafalkan dan diingat oleh kaum muda sebagai garis pedoman bagi hidup mereka.
- (5) Keluarga menduduki tempat penting yang menentukan dalam Amsal, bahkan seperti dalam perjanjian Allah dengan Israel (bd. Kel 20:12,14,17; Ul 6:1-9). Dosa-dosa yang melanggar maksud Allah bagi keluarga disingkapan secara khusus dan diberi peringatan.
- (6) Ciri sastra yang menonjol dalam amsal-amsal ialah banyak menggunakan bahasa kiasan yang hidup (mis. simile dan metafora), perbandingan dan perbedaan, ajaran singkat, dan pengulangan.
- (7) Istri dan ibu bijaksana yang digambarkan pada akhir kitab (pasal 31; Ams 31:1-31) adalah unik dalam sastra kuno karena
pandangannya yang tinggi dan mulia tentang seorang wanita bijak.
- (8) Nasihat berhikmat dalam Amsal merupakan pendahulu PL bagi banyak nasihat praktis yang terdapat dalam surat-surat PB.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Hikmat diwujudkan dalam pasal 8 (Ams 8:1-36) dengan cara yang mirip dengan perwujudan _logos_ ("Firman") dalam kitab Yohanes (Yoh 1:1-18). Hikmat itu
- (1) ikut terlibat dalam penciptaan (Ams 3:19-20; Ams 8:22-31),
- (2) terkait dengan asal-usul kehidupan biologis dan rohani (Ams 3:19; Ams 8:35),
- (3) dapat diterapkan pada hidup yang benar dan bermoral (Ams 8:8-9), dan
- (4) tersedia bagi mereka yang mencarinya (Ams 2:1-10; Ams 3:13-18; Ams 4:7-9; Ams 8:35-36). Hikmat Amsal diungkapkan dengan sempurna dalam Yesus Kristus, yang "lebih daripada Salomo" (Luk 11:31), yang "telah menjadi hikmat bagi kita" (1Kor 1:30) dan yang "di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan" (Kol 2:3).

buka semuaAlkiPEDIA Pasal
Penjelasan Singkat
Penjelasan Singkat: Lanjutan ... Kebaikan dan keburukan dipertentangkan
Isi Pasal
Isi Pasal: Amsal mengontraskan kebaikan dan kejahatan.
Garis Besar
Garis Besar: 14:1
Judul Perikop
Judul Perikop:
Tokoh
Tokoh: Allah .
Nama dan Tempat
Nama dan Tempat: TUHAN
Kesimpulan
Kesimpulan: Rumah orang fasik, meskipun dibangun begitu kuat dan tinggi, akan mengalami aib dan akhirnya lenyap. Kemah suci orang yang tulus, meskipun dapat...
Fakta
Fakta: -
Storyboard Amsal 14
Infografis Amsal 14
Infografis Amsal 14

buka semuaAI-PEDIA
Ringkasan
Ringkasan: Pasal 14 dari Kitab Amsal berisi berbagai ajaran hikmat mengenai kebijaksanaan, kejujuran, kebodohan, dan akibat dari perbuatan manusia. Pasal...
Pengantar & Latar Belakang
Pengantar & Latar Belakang: Kitab Amsal adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang termasuk dalam kategori kitab hikmat. Kitab ini dikaitkan dengan Raja Salomo, meskipun...
Pasal 14 dari Kitab Amsal berisi ajaran-ajaran mengenai kebijaksanaan dan akibat dari tindakan manusia. Ayat-ayat sebelumnya dalam pasal ini juga membahas tema yang serupa. Misalnya, ayat :1" context="true">1 menyatakan bahwa kebijaksanaan membangun rumah, sedangkan kebodohan meruntuhkannya. Ayat-ayat berikutnya menggambarkan perbedaan antara orang bijak dan orang bodoh dalam berbicara, berpikir, dan bertindak.
Secara historis, Kitab Amsal ditulis pada masa Raja Salomo, sekitar abad ke-10 SM. Budaya pada masa itu sangat dipengaruhi oleh kebijaksanaan dan hikmat Timur Tengah kuno. Kitab Amsal juga mencerminkan nilai-nilai moral dan etika yang dipegang oleh masyarakat Israel pada masa itu.
Secara teologis, Kitab Amsal mengajarkan pentingnya hidup yang bijaksana dan takut akan Tuhan. Kitab ini menekankan bahwa kebijaksanaan berasal dari Allah dan bahwa mengikuti jalan-Nya akan membawa berkat dan kehidupan yang baik. Kitab Amsal juga mengingatkan bahwa tindakan manusia memiliki konsekuensi, baik itu positif maupun negatif.
Dengan demikian, pasal 14 dari Kitab Amsal dan ayat-ayat sebelumnya mengajarkan pentingnya hidup yang bijaksana, menghindari kebodohan, dan bertindak sesuai dengan kehendak Allah. Ayat-ayat ini memberikan nasihat praktis bagi pembaca untuk mengambil keputusan yang bijaksana dalam kehidupan sehari-hari.
Topik
Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Amsal Pasal 14 :
1. Kebijaksanaan dan kebodohan
- Perempuan yang berhikmat membangun...
1. Kebijaksanaan dan kebodohan
- Perempuan yang berhikmat membangun rumahnya, tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri. (Amsal 14:1)
- Orang berhikmat dilindungi oleh bibirnya, tetapi orang bodoh terjerat oleh kesombongan. (Amsal 14:3)
- Hikmat orang cerdik adalah mengerti jalannya, tetapi kebodohan orang bodoh adalah tipu daya. (Amsal 14:8)
- Orang bodoh mencemooh kurban penghapus dosa, tetapi di antara orang jujur terdapat perkenanan. (Amsal 14:9)
- Orang naif mewarisi kebodohan, tetapi orang bijak bermahkotakan pengetahuan. (Amsal 14:18)
- Mahkota orang berhikmat adalah kekayaannya, tetapi kebodohan orang bodoh adalah kebodohannya. (Amsal 14:24)
2. Kejujuran dan kebohongan
- Siapa berjalan dalam kejujuran itu takut akan TUHAN, tetapi dia yang jalannya sesat menghina-Nya. (Amsal 14:2)
- Saksi yang setia tidak berdusta, tetapi saksi yang palsu mengembuskan kebohongan. (Amsal 14:5)
- Mereka yang merencanakan kejahatan itu sesat? Namun, mereka yang merencanakan kebaikan menemukan kasih dan kesetiaan. (Amsal 14:22)
- Saksi yang jujur menyelamatkan hidup, tetapi dia yang mengembuskan kebohongan berkata tidak benar. (Amsal 14:25)
3. Hati dan perasaan
- Hati mengenal kepahitannya sendiri, dan tidak ada orang lain yang turut merasakan sukacitanya. (Amsal 14:10)
- Dalam tawa pun hati dapat merana, dan sukacita dapat berakhir dengan dukacita. (Amsal 14:13)
- Jiwa yang sehat memberi kehidupan bagi tubuh, tetapi iri hati membuat tulang membusuk. (Amsal 14:30)
4. Takut akan TUHAN
- Takut akan TUHAN adalah mata air kehidupan supaya seseorang menjauh dari perangkap maut. (Amsal 14:27)
- Dalam takut akan TUHAN ada kepercayaan yang kuat, dan anak-anak-Nya akan memiliki perlindungan. (Amsal 14:26)
5. Keadilan dan belas kasihan
- Orang jahat tunduk di hadapan orang baik, tetapi orang fasik di depan pintu gerbang orang benar. (Amsal 14:19)
- Orang yang menindas orang miskin menghina Penciptanya, tetapi dia yang berbelaskasihan kepada orang melarat memuliakan Dia. (Amsal 14:31)
6. Kebijaksanaan dalam berbicara dan bertindak
- Orang bijak mempertimbangkan langkah-langkahnya, tetapi orang naif memercayai segala perkataan. (Amsal 14:15)
- Orang berhikmat berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bodoh melintasinya dan merasa yakin. (Amsal 14:16)
- Orang yang lambat marah memiliki pengertian yang besar, tetapi dia yang cepat marah meninggikan kebodohan. (Amsal 14:29)
Nama dan Tempat
Nama dan Tempat: Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini :
- Perempuan yang berhikmat
- Orang bodoh
- Sapi
- Saksi yang setia
- Saksi yang palsu...
- Perempuan yang berhikmat
- Orang bodoh
- Sapi
- Saksi yang setia
- Saksi yang palsu
- Pencemooh
- Orang cerdik
- Orang jujur
- Orang fasik
- Orang naif
- Orang bijak
- Orang baik
- Orang miskin
- Mereka yang menghina sesamanya
- Mereka yang merencanakan kejahatan
- Mereka yang merencanakan kebaikan
- Raja
- Penguasa
- Jiwa yang sehat
- Orang yang menindas orang miskin
- Orang melarat
- Orang fasik
- Orang benar
- Hamba yang berhikmat
- Orang yang membuat malu
Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Rumah
- Mulut orang bodoh
- Palungan
- Kemah
- Pintu gerbang orang benar
- Mata air kehidupan
- Perangkap maut
- Tubuh
- Tulang
Kata Kunci
Kata Kunci: Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Amsal pasal 14 :
1. Perempuan yang berhikmat membangun rumahnya, tetapi yang bodoh...
1. Perempuan yang berhikmat membangun rumahnya, tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri.
- Kata kunci: perempuan berhikmat, rumah, bodoh, meruntuhkan
- Penjelasan: Pasal ini menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam membangun dan menjaga rumah tangga.
2. Siapa berjalan dalam kejujuran itu takut akan TUHAN, tetapi dia yang jalannya sesat menghina-Nya.
- Kata kunci: kejujuran, takut akan TUHAN, jalannya sesat, menghina-Nya
- Penjelasan: Pasal ini mengajarkan bahwa kejujuran dan takut akan TUHAN adalah prinsip-prinsip penting dalam hidup yang benar.
3. Dalam mulut orang bodoh terdapat rotan kesombongan, tetapi orang berhikmat dilindungi oleh bibirnya.
- Kata kunci: mulut, bodoh, rotan kesombongan, berhikmat, dilindungi, bibir
- Penjelasan: Pasal ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga perkataan kita agar tidak terjebak dalam kesombongan dan kebodohan.
4. Jika tidak ada sapi, palungan menjadi bersih, tetapi panen yang melimpah didapat melalui kekuatan sapi.
- Kata kunci: sapi, palungan, bersih, panen melimpah, kekuatan
- Penjelasan: Pasal ini mengajarkan pentingnya kerja keras dan kekuatan untuk mencapai hasil yang melimpah.
5. Saksi yang setia tidak berdusta, tetapi saksi yang palsu mengembuskan kebohongan.
- Kata kunci: saksi setia, tidak berdusta, saksi palsu, kebohongan
- Penjelasan: Pasal ini menekankan pentingnya kejujuran dan kebenaran dalam memberikan kesaksian.
6. Pencemooh mencari hikmat dalam kesia-siaan, tetapi pengetahuan mudah diperoleh bagi orang yang berpengertian.
- Kata kunci: pencemooh, hikmat, kesia-siaan, pengetahuan, berpengertian
- Penjelasan: Pasal ini mengingatkan kita akan bahaya mencemooh dan pentingnya mencari hikmat dengan pengertian yang benar.
7. Menjauhlah dari hadapan orang bodoh karena kamu tidak akan menemukan pengetahuan dari bibirnya.
- Kata kunci: menjauh, orang bodoh, pengetahuan, bibir
- Penjelasan: Pasal ini mengingatkan kita untuk menjauhi orang bodoh yang tidak memberikan pengetahuan yang benar.
8. Hikmat orang cerdik adalah mengerti jalannya, tetapi kebodohan orang bodoh adalah tipu daya.
- Kata kunci: hikmat, cerdik, mengerti jalannya, kebodohan, tipu daya
- Penjelasan: Pasal ini menekankan pentingnya hikmat dan pengertian dalam mengambil keputusan yang benar.
9. Orang bodoh mencemooh kurban penghapus dosa, tetapi di antara orang jujur terdapat perkenanan.
- Kata kunci: bodoh, mencemooh, kurban penghapus dosa, orang jujur, perkenanan
- Penjelasan: Pasal ini mengajarkan pentingnya menghormati dan menghargai persembahan yang diberikan kepada TUHAN.
10. Hati mengenal kepahitannya sendiri, dan tidak ada orang lain yang turut merasakan sukacitanya.
- Kata kunci: hati, kepahitan, orang lain, sukacita
- Penjelasan: Pasal ini mengajarkan bahwa setiap orang memiliki pengalaman pahit dan sukacita yang unik dalam hidupnya.
11. Rumah orang fasik akan dimusnahkan, tetapi kemah orang jujur akan berkembang.
- Kata kunci: rumah, fasik, dimusnahkan, kemah, jujur, berkembang
- Penjelasan: Pasal ini mengajarkan bahwa kebenaran dan kejujuran akan mendatangkan berkat dan pertumbuhan.
12. Ada jalan yang disangka benar oleh seseorang, tetapi ujungnya adalah jalan menuju maut.
- Kata kunci: jalan, benar, disangka, ujung, maut
- Penjelasan: Pasal ini mengingatkan kita akan pentingnya memilih jalan yang benar dan hati-hati terhadap kesalahan penilaian.
13. Dalam tawa pun hati dapat merana, dan sukacita dapat berakhir dengan dukacita.
- Kata kunci: tawa, hati, merana, sukacita, dukacita
- Penjelasan: Pasal ini mengajarkan bahwa kebahagiaan yang didasarkan pada kesia-siaan dan kejahatan akan berakhir dengan kesedihan.
14. Orang yang ingkar hatinya akan dikenyangkan dengan jalannya, tetapi orang baik dengan apa yang ada padanya.
- Kata kunci: ingkar hati, dikenyangkan, jalannya, orang baik
- Penjelasan: Pasal ini mengajarkan bahwa orang yang tidak setia akan menghadapi konsekuensi dari tindakannya, sementara orang baik akan diberkati.
15. Orang naif memercayai segala perkataan, tetapi orang bijak mempertimbangkan langkah-langkahnya.
- Kata kunci: naif, memercayai, perkataan, bijak, mempertimbangkan, langkah-langkah
- Penjelasan: Pasal ini mengingatkan kita akan pentingnya kebijaksanaan dalam mempertimbangkan dan memilih tindakan yang benar.
16. Orang berhikmat berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bodoh melintasinya dan merasa yakin.
- Kata kunci: berhikmat, berhati-hati, menjauhi, kejahatan, bodoh, melintasi, yakin
- Penjelasan: Pasal ini mengajarkan pentingnya kehati-hatian dan menjauhi kejahatan dalam hidup.
17. Seseorang yang cepat marah bertindak bodoh, dan seseorang yang merencanakan kejahatan dibenci.
- Kata kunci: cepat marah, bodoh, merencanakan, kejahatan, dibenci
- Penjelasan: Pasal ini mengingatkan kita akan bahaya kemarahan dan kebencian terhadap perencanaan kejahatan.
18. Orang naif mewarisi kebodohan, tetapi orang bijak bermahkotakan pengetahuan.
- Kata kunci: naif, mewarisi, kebodohan, bijak, bermahkota, pengetahuan
- Penjelasan: Pasal ini mengajarkan pentingnya mencari pengetahuan dan kebijaksanaan dalam hidup.
19. Orang jahat tunduk di hadapan orang baik, tetapi orang fasik di depan pintu gerbang orang benar.
- Kata kunci: jahat, tunduk, orang baik, fasik, pintu gerbang, orang benar
- Penjelasan: Pasal ini mengajarkan bahwa akhirnya orang jahat akan tunduk di hadapan orang baik dan orang fasik akan dihukum.
20. Orang miskin tidak disukai, bahkan oleh sesamanya, tetapi orang kaya mempunyai banyak sahabat.
- Kata kunci: miskin, tidak disukai, sesama, kaya, sahabat
- Penjelasan: Pasal ini mengajarkan bahwa orang miskin sering kali diabaikan, sementara orang kaya memiliki banyak teman.
21. Mereka yang menghina sesamanya berbuat dosa, tetapi berbahagialah mereka yang berbelaskasihan kepada orang miskin.
- Kata kunci: menghina, sesama, dosa, berbahagia, berbelaskasihan, orang miskin
- Penjelasan: Pasal ini mengajarkan pentingnya menghormati dan berbelaskasihan terhadap sesama, terutama kepada orang miskin.
22. Tidakkah mereka yang merencanakan kejahatan itu sesat? Namun, mereka yang merenc
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, saya senang melihat semangat Anda untuk menggali lebih dalam mengenai Alkitab. Berikut ini beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang...
1. Apa yang dapat kita pelajari dari perbandingan antara perempuan yang berhikmat dan yang bodoh dalam membangun rumahnya?
2. Mengapa orang yang berjalan dalam kejujuran takut akan TUHAN? Bagaimana hal ini berhubungan dengan menghina-Nya?
3. Apa arti dari pernyataan bahwa mulut orang bodoh terdapat rotan kesombongan? Bagaimana bibir orang berhikmat melindungi dirinya?
4. Apa pesan yang ingin disampaikan mengenai pentingnya sapi dalam mencapai panen yang melimpah?
5. Mengapa saksi yang setia tidak berdusta? Mengapa saksi palsu mengembuskan kebohongan?
6. Mengapa pencemooh mencari hikmat dalam kesia-siaan? Mengapa pengetahuan mudah diperoleh bagi orang yang berpengertian?
7. Mengapa kita harus menjauh dari orang bodoh? Mengapa kita tidak akan menemukan pengetahuan dari bibirnya?
8. Apa perbedaan antara hikmat orang cerdik dan kebodohan orang bodoh?
9. Mengapa orang bodoh mencemooh kurban penghapus dosa? Mengapa di antara orang jujur terdapat perkenanan?
10. Apa arti dari pernyataan bahwa hati mengenal kepahitannya sendiri dan tidak ada orang lain yang turut merasakan sukacitanya?
11. Mengapa rumah orang fasik akan dimusnahkan? Mengapa kemah orang jujur akan berkembang?
12. Apa yang dimaksud dengan jalan yang disangka benar tetapi ujungnya adalah jalan menuju maut?
13. Mengapa hati dapat merana dalam tawa dan sukacita dapat berakhir dengan dukacita?
14. Mengapa orang yang ingkar hatinya akan dikenyangkan dengan jalannya? Mengapa orang baik dengan apa yang ada padanya?
15. Apa perbedaan antara orang naif dan orang bijak dalam memercayai perkataan?
16. Mengapa orang berhikmat berhati-hati dan menjauhi kejahatan? Mengapa orang bodoh melintasinya dan merasa yakin?
17. Mengapa seseorang yang cepat marah bertindak bodoh? Mengapa seseorang yang merencanakan kejahatan dibenci?
18. Apa arti dari pernyataan bahwa orang naif mewarisi kebodohan tetapi orang bijak bermahkotakan pengetahuan?
19. Mengapa orang jahat tunduk di hadapan orang baik tetapi orang fasik di depan pintu gerbang orang benar?
20. Mengapa orang miskin tidak disukai bahkan oleh sesamanya? Mengapa orang kaya mempunyai banyak sahabat?
21. Mengapa mereka yang menghina sesamanya berbuat dosa? Mengapa berbahagialah mereka yang berbelaskasihan kepada orang miskin?
22. Mengapa takut akan TUHAN adalah mata air kehidupan? Bagaimana hal ini membantu seseorang menjauh dari perangkap maut?
23. Mengapa rakyat yang banyak adalah kemuliaan raja? Mengapa tanpa rakyat, penguasa runtuh?
24. Mengapa jiwa yang sehat memberi kehidupan bagi tubuh? Mengapa iri hati membuat tulang membusuk?
25. Mengapa orang yang menindas orang miskin menghina Penciptanya? Mengapa orang yang berbelaskasihan kepada orang melarat memuliakan Dia?
26. Mengapa orang fasik dihempaskan oleh kejahatannya tetapi orang benar mendapat perlindungan pada saat kematiannya?
27. Mengapa hikmat tinggal dalam hati orang yang berpengertian tetapi tidak dikenal dalam hati orang bodoh?
28. Mengapa kebenaran meninggikan suatu bangsa tetapi dosa adalah noda bagi bangsa mana pun?
29. Mengapa raja berkenan kepada hamba yang berhikmat tetapi kemurkaannya menimpa orang yang membuat malu?
Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan pesan yang terkandung dalam Kitab Amsal pasal 14.
Pelajaran dan Doa
Pelajaran dan Doa: Dari pasal 14 Kitab Amsal, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:
1. Kebijaksanaan dalam membangun rumah :...
1. Kebijaksanaan dalam membangun rumah: Seorang perempuan yang berhikmat dapat membangun rumahnya dengan baik, sedangkan orang bodoh dapat meruntuhkannya. Hal ini mengajarkan kita pentingnya kebijaksanaan dalam membangun hubungan dan keluarga yang sehat.
2. Takut akan TUHAN: Orang yang berjalan dalam kejujuran dan takut akan TUHAN akan menghormati-Nya. Sebaliknya, orang yang jalannya sesat akan menghina-Nya. Ini mengingatkan kita untuk hidup dengan takut akan TUHAN dan menghormati-Nya dalam segala hal.
3. Perlindungan bibir yang bijak: Orang yang berhikmat dilindungi oleh bibirnya, sedangkan orang bodoh memiliki rotan kesombongan di mulutnya. Ini mengajarkan kita pentingnya menggunakan kata-kata dengan bijak dan hati-hati.
4. Keberkahan melalui kerja keras: Jika tidak ada sapi, palungan menjadi bersih, tetapi panen yang melimpah didapat melalui kekuatan sapi. Ini mengajarkan kita pentingnya kerja keras dan usaha untuk mencapai hasil yang baik.
5. Kejujuran dan kesaksian yang setia: Saksi yang setia tidak berdusta, tetapi saksi yang palsu mengembuskan kebohongan. Ini mengajarkan kita pentingnya kejujuran dan kesaksian yang setia dalam hidup kita.
6. Pencarian hikmat dan pengetahuan: Pencemooh mencari hikmat dalam kesia-siaan, tetapi pengetahuan mudah diperoleh bagi orang yang berpengertian. Ini mengajarkan kita untuk mencari hikmat dan pengetahuan yang benar, bukan mencemooh atau mengabaikannya.
7. Menjauhi orang bodoh: Kita disarankan untuk menjauh dari orang bodoh karena kita tidak akan mendapatkan pengetahuan dari bibir mereka. Ini mengajarkan kita untuk berhati-hati dalam memilih teman dan lingkungan kita.
8. Kebijaksanaan dan kebodohan: Hikmat orang cerdik adalah mengerti jalannya, tetapi kebodohan orang bodoh adalah tipu daya. Ini mengajarkan kita pentingnya memiliki kebijaksanaan dalam mengambil keputusan dan menghindari kebodohan.
9. Perkenanan dan pengampunan: Orang bodoh mencemooh kurban penghapus dosa, tetapi di antara orang jujur terdapat perkenanan. Ini mengajarkan kita pentingnya memiliki perkenanan dan pengampunan terhadap orang lain.
10. Hati yang mengenal kepahitannya sendiri: Hati mengenal kepahitannya sendiri, dan tidak ada orang lain yang turut merasakan sukacitanya. Ini mengajarkan kita untuk mengenali dan memahami perasaan kita sendiri, serta tidak mengharapkan orang lain untuk memahami sepenuhnya.
Doa terkait pasal ini:
Tuhan yang bijaksana,
Kami bersyukur atas ajaran yang Engkau berikan melalui Kitab Amsal pasal 14. Kami memohon agar Engkau memberikan kami kebijaksanaan dalam membangun hubungan dan keluarga yang sehat. Bantu kami untuk hidup dengan takut akan Engkau dan menghormati-Mu dalam segala hal. Berikan kami kebijaksanaan dalam menggunakan kata-kata kami dan menjauhi kesombongan. Bantu kami untuk bekerja keras dan berusaha mencapai hasil yang baik. Berikan kami kejujuran dan kesaksian yang setia dalam hidup kami. Bantu kami untuk mencari hikmat dan pengetahuan yang benar, serta menjauhi orang bodoh. Berikan kami kebijaksanaan dalam mengambil keputusan dan menghindari kebodohan. Bantu kami untuk memiliki perkenanan dan pengampunan terhadap orang lain. Dan berikan kami pemahaman yang mendalam tentang hati kami sendiri. Terima kasih Tuhan, karena Engkau adalah sumber kebijaksanaan dan pengetahuan. Dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.
5W1H
5W1H: Analisis Amsal 14 (5W+1H)
What (Apa): Amsal 14 berisi kumpulan peribahasa yang membandingkan hikmat dan kebodohan, serta dampaknya dalam...
Analisis Amsal 14 (5W+1H)
What (Apa): Amsal 14 berisi kumpulan peribahasa yang membandingkan hikmat dan kebodohan, serta dampaknya dalam berbagai aspek kehidupan.
Who (Siapa): Penulis Amsal 14 secara tradisional dianggap Raja Salomo, yang dikenal karena hikmatnya. Namun, beberapa sarjana berpendapat bahwa Amsal merupakan kumpulan peribahasa dari berbagai sumber.
Whom (Kepada Siapa): Amsal 14 ditujukan kepada semua orang, terutama kaum muda, untuk membimbing mereka dalam menjalani hidup dengan bijaksana dan takut akan Tuhan.
When (Kapan): Waktu penulisan Amsal 14 tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan ditulis pada masa pemerintahan Raja Salomo (sekitar 970-931 SM).
Where (Di Mana): Amsal 14 kemungkinan besar ditulis di Israel, tempat Raja Salomo memerintah.
How (Bagaimana): Amsal 14 menyampaikan pesannya melalui perbandingan yang kontras antara hikmat dan kebodohan, serta konsekuensi dari masing-masing pilihan.
Beberapa tema utama yang dibahas dalam Amsal 14:
- Hikmat vs. Kebodohan: Amsal 14 menekankan pentingnya hikmat dalam membangun kehidupan yang kokoh dan berintegritas, sementara kebodohan menghancurkan diri sendiri dan orang lain.
- Takut akan Tuhan: Takut akan Tuhan adalah dasar dari hikmat sejati dan menjadi sumber perlindungan dan berkat.
- Integritas dan Kejujuran: Amsal 14 menjunjung tinggi kejujuran dan integritas dalam perkataan dan perbuatan, serta mengutuk kebohongan dan penipuan.
- Kasih dan Belas Kasihan: Amsal 14 mendorong orang percaya untuk menunjukkan kasih dan belas kasihan kepada orang miskin dan membutuhkan.
- Konsekuensi dari Pilihan: Amsal 14 menegaskan bahwa setiap pilihan memiliki konsekuensi, baik positif maupun negatif. Hikmat membawa berkat, sementara kebodohan membawa kehancuran.
Sebagai seorang Kristen yang cinta Alkitab, Anda dapat menggali lebih dalam Amsal 14 dengan:
- Mempelajari konteks historis dan budaya Amsal.
- Membaca tafsiran Alkitab untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.
- Menerapkan prinsip-prinsip hikmat dalam kehidupan sehari-hari.
- Berdoa memohon hikmat dan bimbingan Tuhan dalam membuat keputusan.
Semoga analisis ini membantu Anda dalam mempelajari Amsal 14 dan bertumbuh dalam iman Anda.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi