Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
-
Ayub: Tokoh utama dalam pasal ini, yang mengalami penderitaan dan pergumulan.
-
Orang upahan: Dibandingkan dengan hari-hari orang upahan yang penuh dengan kerja keras dan menanti upah, Ayub merasa hidupnya sia-sia.
-
Budak: Ayub merasa seperti seorang budak yang merindukan tempat berlindung.
-
Orang yang memandang Ayub: Ayub merasa bahwa mata orang yang memandangnya tidak akan melihatnya lagi.
Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
-
Bumi: Tempat di mana manusia mengalami pergumulan dan penderitaan.
-
Dunia orang mati: Tempat yang tidak akan dikunjungi lagi oleh orang yang telah meninggal dunia.
-
Rumah: Tempat tinggal yang tidak akan mengenal orang yang telah meninggal dunia.
Penjelasan singkat:
- Ayub merasa seperti seorang budak yang merindukan tempat berlindung dan seperti orang upahan yang menanti-nantikan upahnya.
- Ayub merasa bahwa hidupnya sia-sia dan malam-malamnya penuh dengan kesengsaraan.
- Ayub merasa bahwa tubuhnya penuh dengan ulat dan tanah, kulitnya pecah-pecah dan bernanah.
- Ayub merasa bahwa hari-harinya berlalu lebih cepat daripada sekoci penenun dan sampai pada akhir yang tanpa harapan.
- Ayub merasa bahwa hidupnya hanyalah sebuah embusan napas dan matanya tidak akan lagi melihat hal yang baik.
- Ayub merasa bahwa orang yang memandangnya tidak akan melihatnya lagi.
- Ayub merasa bahwa seperti awan yang memudar dan lenyap, orang yang turun ke dunia orang mati tidak akan naik lagi dan tidak akan kembali lagi ke rumahnya.
- Ayub merasa bahwa ia tidak akan menahan mulutnya dan akan berbicara dalam kesesakan rohnya serta mengeluh dalam kepahitan jiwanya.
- Ayub merasa bahwa ia ditakuti dengan mimpi-mimpi dan penglihatan-penglihatan yang membuatnya ngeri.
- Ayub merasa bahwa jiwanya lebih memilih dicekik dan kematian daripada hidup dengan tulang-tulangnya yang sakit.
- Ayub merasa bahwa ia membenci hidupnya dan tidak akan hidup selama-lamanya.
- Ayub bertanya mengapa Allah meninggikan manusia dan mengunjunginya setiap pagi serta mengujinya setiap saat.
- Ayub bertanya berapa lama Allah akan memalingkan pandangan-Nya darinya dan membiarkannya seorang diri.
- Ayub bertanya mengapa Allah menjadikannya sasaran dan mengapa ia menjadi beban bagi Allah.
- Ayub bertanya mengapa Allah tidak mengampuni pelanggarannya dan menghapus kesalahannya.
- Ayub menyatakan bahwa sekarang ia akan berbaring di dalam debu dan Allah akan mencarinya, tetapi ia tidak akan ada lagi.