Pasal 34 dari Kitab Bilangan mencatat perintah Tuhan kepada Musa mengenai batas-batas tanah Kanaan yang akan menjadi milik pusaka bagi orang Israel. Tuhan menjelaskan secara rinci batas selatan, barat, utara, dan timur negeri tersebut, serta menegaskan bahwa tanah itu akan dibagikan kepada suku-suku Israel melalui undian. Musa kemudian mengingatkan bahwa suku Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye telah menerima bagian mereka di seberang sungai Yordan.

Selanjutnya, Tuhan menginstruksikan Musa untuk menunjuk orang-orang yang akan membagikan tanah tersebut, yaitu imam Eleazar dan Yosua bin Nun, serta seorang pemimpin dari setiap suku. Nama-nama pemimpin dari masing-masing suku juga disebutkan, termasuk Kaleb dari suku Yehuda dan Samuel dari suku Simeon. Dengan demikian, pasal ini menekankan pentingnya pembagian tanah Kanaan sesuai dengan perintah Tuhan dan keterlibatan pemimpin-pemimpin suku dalam proses tersebut.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Pasal 34 Kitab Bilangan dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Pasal 34 Kitab Bilangan

1. Konteks Historis:

   • Kitab Bilangan ditulis dalam konteks perjalanan bangsa Israel di padang gurun setelah keluar dari Mesir. Pasal 34 berfokus pada pembagian tanah Kanaan, yang merupakan janji Tuhan kepada bangsa Israel.
   • Penulisan kitab ini diperkirakan dilakukan oleh Musa pada abad ke-15 SM, menjelang masuknya bangsa Israel ke Tanah Perjanjian.

2. Konteks Budaya:

   • Dalam budaya kuno, pembagian tanah merupakan hal yang sangat penting dan sering kali dilakukan berdasarkan garis keturunan. Hal ini mencerminkan identitas dan warisan suku-suku Israel.
   • Pembagian tanah juga mencerminkan keadilan sosial dan pengaturan kehidupan masyarakat Israel.

3. Konteks Literatur:

   • Pasal 34 merupakan bagian dari narasi yang lebih besar mengenai perjalanan dan pengaturan kehidupan bangsa Israel. Ini adalah bagian dari hukum yang diberikan kepada mereka untuk mengatur kehidupan di tanah yang dijanjikan.
   • Pasal ini berisi instruksi yang jelas mengenai batas-batas tanah yang akan diberikan kepada masing-masing suku.

4. Konteks Teologis:

   • Teologis, pasal ini menunjukkan kedaulatan Tuhan dalam memberikan tanah kepada bangsa Israel. Ini adalah penggenapan janji-Nya kepada Abraham, Ishak, dan Yakub.
   • Pembagian tanah juga mencerminkan pentingnya kepemilikan dan tanggung jawab dalam menjalani hidup sesuai dengan hukum Tuhan.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum Pasal 34, dalam Pasal 33, terdapat catatan perjalanan bangsa Israel dari Mesir hingga ke perbatasan Kanaan. Pasal ini mencatat tempat-tempat yang mereka singgahi dan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama perjalanan mereka. Ini memberikan konteks bagi pembagian tanah yang akan dilakukan di Pasal 34, di mana Tuhan memberikan instruksi yang jelas tentang batas-batas tanah yang akan menjadi milik masing-masing suku Israel.

Dengan demikian, Pasal 34 Kitab Bilangan tidak hanya berfungsi sebagai instruksi praktis, tetapi juga sebagai pengingat akan janji Tuhan dan identitas bangsa Israel sebagai umat pilihan-Nya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Bilangan pasal 34 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Pembagian Tanah Kanaan
  Penetapan batas-batas tanah Kanaan yang akan menjadi milik pusaka bagi orang Israel. Ini menunjukkan pentingnya tanah sebagai warisan dan janji Tuhan kepada umat-Nya.
  (Bilangan 34:1-12)

• Batas Wilayah
  Penjelasan rinci mengenai batas-batas wilayah yang harus ditandai, mencerminkan ketelitian dan kejelasan dalam perintah Tuhan.
  (Bilangan 34:3-12)

• Peran Pemimpin dalam Pembagian Tanah
  Penunjukan pemimpin dari setiap suku untuk membagikan tanah, menunjukkan pentingnya kepemimpinan dan tanggung jawab dalam komunitas.
  (Bilangan 34:17-29)

• Suku yang Menerima Milik Pusaka
  Identifikasi suku-suku yang telah menerima milik pusaka mereka di seberang sungai Yordan, menekankan pemenuhan janji Tuhan kepada suku-suku Israel.
  (Bilangan 34:13-15)

• Imam dan Pemimpin sebagai Penentu
  Penunjukan imam Eleazar dan Yosua bin Nun sebagai orang yang bertanggung jawab dalam pembagian tanah, menunjukkan pentingnya otoritas spiritual dan kepemimpinan dalam proses tersebut.
  (Bilangan 34:17)

Topik-topik ini mencerminkan aspek penting dari perjanjian Tuhan dengan Israel dan pengaturan sosial dalam masyarakat mereka.

Nama Orang

• Musa: Pemimpin Israel yang menerima perintah dari Tuhan.
• Eleazar: Imam yang ditunjuk untuk membagikan tanah.
• Yosua bin Nun: Pemimpin yang membantu Musa dan juga ditunjuk untuk membagikan tanah.
• Kaleb bin Yefune: Pemimpin dari suku Yehuda.
• Samuel bin Amihud: Pemimpin dari suku Simeon.
• Elidad bin Kislon: Pemimpin dari suku Benyamin.
• Buki bin Yogli: Pemimpin dari suku Dan.
• Haniel bin Efod: Pemimpin dari suku Manasye.
• Kemuel bin Siftan: Pemimpin dari suku Efraim.
• Elisafan bin Parnah: Pemimpin dari suku Zebulon.
• Paltiel bin Azan: Pemimpin dari suku Isakhar.
• Ahihud bin Selomi: Pemimpin dari suku Asyer.
• Pedael bin Amihud: Pemimpin dari suku Naftali.

Nama Lokasi

• Kanaan: Tanah yang dijanjikan sebagai milik pusaka bagi orang Israel.
• Padang Gurun Zin: Lokasi yang menjadi bagian dari batas selatan.
• Edom: Wilayah yang berdekatan dengan batas selatan Kanaan.
• Laut Asin: Titik awal dan akhir batas selatan.
• Akrabim: Pendakian yang menjadi bagian dari batas selatan.
• Kadesh-Barnea: Lokasi yang menjadi bagian dari batas selatan.
• Hazar-Adar: Lokasi yang menjadi bagian dari batas selatan.
• Azmon: Lokasi yang menjadi bagian dari batas selatan.
• Sungai Mesir: Batas selatan yang berakhir di sini.
• Laut Besar: Batas barat Kanaan.
• Gunung Hor: Titik batas utara.
• Hamat: Jalan yang menuju batas utara.
• Zedad: Lokasi yang menjadi bagian dari batas utara.
• Zifron: Lokasi yang menjadi bagian dari batas utara.
• Hazar-Enan: Titik akhir batas utara.
• Sefam: Lokasi yang menjadi bagian dari batas timur.
• Ribla: Lokasi yang menjadi bagian dari batas timur.
• Ain: Lokasi yang berdekatan dengan Ribla.
• Danau Kineret: Lokasi yang menjadi bagian dari batas timur.
• Sungai Yordan: Batas yang mengalir ke Laut Asin.

Berikut adalah analisis kata kunci dari Kitab Bilangan pasal 34:

1. Perintah TUHAN

   • Menunjukkan bahwa instruksi yang diberikan kepada Musa berasal langsung dari Tuhan, menekankan otoritas ilahi dalam pembagian tanah.

2. Tanah Kanaan

   • Merujuk pada negeri yang dijanjikan kepada orang Israel sebagai milik pusaka, simbol dari janji Tuhan kepada umat-Nya.

3. Batas-batas

   • Menjelaskan secara rinci tentang batas wilayah yang akan menjadi milik orang Israel, penting untuk pengaturan dan pembagian tanah.

4. Milik pusaka

   • Menyiratkan bahwa tanah tersebut adalah warisan yang akan dibagikan kepada suku-suku Israel, menunjukkan pentingnya kepemilikan dan identitas.

5. Undi

   • Metode yang digunakan untuk membagikan tanah kepada suku-suku, menunjukkan keadilan dan ketentuan Tuhan dalam pembagian.

6. Suku-suku Israel

   • Menyebutkan suku-suku yang akan menerima bagian tanah, menekankan keragaman dan struktur sosial di antara umat Israel.

7. Pemimpin

   • Menunjukkan pentingnya kepemimpinan dalam proses pembagian tanah, dengan menyebutkan nama-nama pemimpin dari setiap suku.

8. Imam Eleazar dan Yosua bin Nun

   • Menyiratkan peran penting pemimpin spiritual dan militer dalam membagikan tanah, menunjukkan kolaborasi antara iman dan kepemimpinan.

9. Sungai Yordan

   • Menjadi batas geografis yang penting dalam konteks pembagian tanah, menandai peralihan dari padang gurun ke tanah yang dijanjikan.

10. Yerikho

    • Menyebutkan lokasi penting yang menjadi referensi dalam konteks pembagian tanah, menunjukkan hubungan geografis dan sejarah umat Israel.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal ini, yaitu pembagian tanah Kanaan kepada suku-suku Israel sesuai dengan perintah Tuhan.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab Bilangan pasal 34:

Pertanyaan Refleksi

1. Makna Tanah Pusaka: Apa arti tanah Kanaan sebagai milik pusaka bagi orang Israel? Bagaimana hal ini dapat diterapkan dalam konteks kehidupan Kristen saat ini?

2. Batas Tanah: Mengapa penting bagi Tuhan untuk menetapkan batas-batas tanah Kanaan dengan jelas? Apa yang bisa kita pelajari tentang pentingnya batasan dalam hidup kita?

3. Peran Pemimpin: Dalam pasal ini, Tuhan menunjuk pemimpin dari setiap suku untuk membagikan tanah. Apa yang bisa kita pelajari tentang kepemimpinan dan tanggung jawab dalam komunitas kita?

4. Pentingnya Undi: Mengapa Tuhan memilih untuk menggunakan undi sebagai cara untuk membagikan tanah? Apa yang bisa kita ambil dari prinsip keadilan dan ketentuan Tuhan dalam keputusan-keputusan kita?

5. Penerimaan Milik Pusaka: Dua setengah suku telah menerima milik pusaka mereka di seberang sungai Yordan. Apa yang bisa kita pelajari tentang komitmen dan tanggung jawab dalam menerima berkat dari Tuhan?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbandingan dengan Kehidupan Kristen: Bagaimana konsep tanah pusaka dalam Bilangan 34 dapat dibandingkan dengan janji-janji Tuhan kepada umat-Nya dalam Perjanjian Baru?

2. Tanggung Jawab Komunitas: Dalam konteks gereja saat ini, bagaimana kita dapat menerapkan prinsip pembagian tanggung jawab yang terlihat dalam pasal ini?

3. Keadilan Tuhan: Diskusikan bagaimana pembagian tanah ini mencerminkan keadilan dan kedaulatan Tuhan. Bagaimana kita dapat melihat keadilan Tuhan dalam situasi sulit di dunia saat ini?

4. Identitas dan Akar: Apa arti memiliki "akar" atau "identitas" dalam suatu komunitas atau suku bagi orang Kristen? Bagaimana hal ini berhubungan dengan identitas kita sebagai anak-anak Tuhan?

5. Pentingnya Sejarah: Mengapa penting bagi kita untuk memahami sejarah dan konteks dari peristiwa-peristiwa dalam Alkitab, seperti yang tercatat dalam Bilangan 34? Bagaimana hal ini dapat memperdalam iman kita?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan makna dari Kitab Bilangan pasal 34!

Pasal 34 dari Kitab Bilangan memberikan banyak pelajaran dan prinsip yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dipelajari dan diterapkan:

Pelajaran dan Aplikasi

1. Pentingnya Batasan:

   • Dalam pasal ini, Tuhan memberikan batasan yang jelas untuk tanah Kanaan. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya menetapkan batasan dalam hidup kita, baik dalam hubungan, waktu, maupun sumber daya. Batasan membantu kita untuk hidup dengan lebih teratur dan terarah.

2. Kepemimpinan yang Bertanggung Jawab:

   • Musa ditugaskan untuk menunjuk pemimpin dari setiap suku untuk membagikan tanah. Ini menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang adil dan bertanggung jawab. Dalam kehidupan kita, kita juga perlu menjadi pemimpin yang baik, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun komunitas.

3. Kepatuhan kepada Perintah Tuhan:

   • Musa dan orang Israel mengikuti perintah Tuhan dalam membagikan tanah. Ini mengingatkan kita untuk selalu taat kepada perintah Tuhan dalam hidup kita, meskipun terkadang sulit atau tidak nyaman.

4. Pentingnya Komunitas:

   • Pembagian tanah dilakukan secara kolektif oleh suku-suku Israel. Ini menunjukkan bahwa kita tidak hidup sendiri; kita adalah bagian dari komunitas. Kita perlu saling mendukung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

5. Menghargai Warisan:

   • Tanah Kanaan adalah warisan bagi orang Israel. Ini mengajarkan kita untuk menghargai warisan yang kita terima, baik secara fisik maupun spiritual, dan untuk meneruskan nilai-nilai tersebut kepada generasi berikutnya.

Doa Terkait Pasal Bilangan 34

1. Doa untuk Kebijaksanaan dalam Menetapkan Batasan: "Tuhan, ajar aku untuk menetapkan batasan yang sehat dalam hidupku. Berikan aku kebijaksanaan untuk mengelola waktu, hubungan, dan sumber daya yang Engkau percayakan kepadaku. Amin."

2. Doa untuk Pemimpin yang Adil: "Ya Tuhan, aku berdoa agar Engkau memberkati para pemimpin di sekitarku. Berikan mereka hikmat dan keberanian untuk memimpin dengan adil dan bijaksana, seperti yang Engkau perintahkan. Amin."

3. Doa untuk Ketaatan kepada Tuhan: "Tuhan, bantu aku untuk selalu taat kepada firman-Mu. Berikan aku kekuatan untuk mengikuti jalan-Mu, meskipun terkadang sulit. Aku ingin hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Amin."

4. Doa untuk Komunitas yang Kuat: "Tuhan, aku berdoa agar Engkau memperkuat komunitas kami. Ajar kami untuk saling mendukung dan bekerja sama dalam kasih. Semoga kami dapat menjadi berkat bagi satu sama lain. Amin."

5. Doa untuk Menghargai Warisan: "Ya Tuhan, terima kasih atas warisan yang Engkau berikan kepadaku. Ajar aku untuk menghargai dan meneruskan nilai-nilai yang baik kepada generasi berikutnya. Semoga aku dapat menjadi teladan yang baik. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam perjalanan iman dan kehidupan sehari-hari!

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab Bilangan pasal 34:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini menjelaskan tentang batas-batas tanah Kanaan yang akan diberikan kepada orang Israel sebagai milik pusaka. Juga disebutkan tentang pembagian tanah tersebut kepada suku-suku Israel dan nama-nama pemimpin yang akan membagikannya.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • TUHAN (yang memberikan perintah)
  • Musa (yang menyampaikan perintah kepada orang Israel)
  • Eleazar (imam) dan Yosua bin Nun (pemimpin) sebagai pengatur pembagian tanah.
  • Pemimpin dari setiap suku yang disebutkan:
    • Kaleb bin Yefune (Yehuda)
    • Samuel bin Amihud (Simeon)
    • Elidad bin Kislon (Benyamin)
    • Buki bin Yogli (Dan)
    • Haniel bin Efod (Manasye)
    • Kemuel bin Siftan (Efraim)
    • Elisafan bin Parnah (Zebulon)
    • Paltiel bin Azan (Isakhar)
    • Ahihud bin Selomi (Asyer)
    • Pedael bin Amihud (Naftali)

3. Where (Di mana)

• Lokasi: Tanah Kanaan, dengan batas-batas yang jelas di sekelilingnya, termasuk Laut Asin, sungai Mesir, dan gunung Hor.

4. When (Kapan)

• Waktu: Pasal ini terjadi setelah orang Israel keluar dari Mesir dan sebelum mereka memasuki tanah Kanaan, saat Musa memimpin mereka.

5. Why (Mengapa)

• Tujuan: Untuk menetapkan batas-batas tanah yang akan menjadi milik pusaka bagi suku-suku Israel dan untuk memastikan bahwa pembagian tanah dilakukan secara adil dan teratur sesuai dengan perintah TUHAN.

6. How (Bagaimana)

• Proses Pembagian: Tanah akan dibagikan melalui undi, dengan pemimpin dari setiap suku yang ditunjuk untuk membagikan tanah tersebut. Ini menunjukkan pentingnya keadilan dan keteraturan dalam pembagian milik pusaka.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Jumlah Suku: Terdapat sepuluh suku yang akan menerima bagian tanah, dengan dua setengah suku (Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye) yang sudah menerima milik pusaka mereka di seberang sungai Yordan.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang isi dan konteks dari Bilangan pasal 34, serta membantu dalam memahami perintah TUHAN kepada orang Israel mengenai tanah Kanaan.

Dalam Bilangan 34, TUHAN memerintahkan Musa untuk memberikan instruksi kepada umat Israel mengenai batas-batas tanah Kanaan yang akan menjadi milik mereka. Batas-batas tersebut meliputi wilayah di sebelah selatan, barat, utara, dan timur. Musa juga diberi perintah untuk membagi tanah tersebut di antara sembilan suku dan setengah suku Manasye. Suku Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye sudah mendapatkan tanah mereka di sebelah timur Sungai Yordan. TUHAN juga menunjuk pemimpin dari setiap suku untuk membagi tanah pusaka. Inilah orang-orang yang ditunjuk untuk tugas tersebut.

Kitab Bilangan adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang terdiri dari 36 pasal. Pasal 34 dari Kitab Bilangan berbicara tentang pembagian tanah Kanaan kepada suku-suku Israel setelah mereka keluar dari Mesir dan menjelajahi padang gurun selama 40 tahun.

Latar belakang historis dari pasal ini adalah bahwa setelah keluar dari Mesir, bangsa Israel berjalan di padang gurun selama beberapa dekade. Tujuan mereka adalah untuk mencapai tanah yang dijanjikan oleh Allah kepada leluhur mereka, yakni tanah Kanaan. Pasal 34 mencatat perintah Allah kepada Musa untuk membagi tanah tersebut kepada suku-suku Israel.

Dalam konteks budaya, pembagian tanah adalah hal yang penting bagi bangsa Israel. Setiap suku akan menerima bagian yang sesuai dengan jumlah anggota suku tersebut. Pembagian ini juga mencerminkan janji Allah kepada leluhur mereka dan merupakan bagian dari perjanjian-Nya dengan bangsa Israel.

Secara literatur, pasal 34 mencatat daftar nama-nama tempat yang akan menjadi bagian dari masing-masing suku. Daftar ini memberikan gambaran tentang wilayah yang akan mereka miliki dan batas-batasnya.

Dalam konteks teologis, pembagian tanah Kanaan kepada suku-suku Israel menunjukkan kesetiaan Allah dalam menepati janji-Nya kepada leluhur mereka. Hal ini juga menunjukkan pentingnya memiliki tanah yang dijanjikan sebagai tempat tinggal bagi bangsa Israel.

Sebelum pasal 34, terdapat beberapa peristiwa penting dalam Kitab Bilangan. Misalnya, pasal 32 berbicara tentang permintaan suku Ruben dan suku Gad untuk mendapatkan tanah di seberang sungai Yordan. Pasal 33 mencatat perjalanan bangsa Israel dari Mesir hingga mereka tiba di dataran Moab, dekat sungai Yordan.

Dengan pemahaman latar belakang ini, kita dapat melihat bahwa pasal 34 Kitab Bilangan berbicara tentang pembagian tanah Kanaan kepada suku-suku Israel sebagai bagian dari perjalanan mereka menuju tanah yang dijanjikan oleh Allah.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Bilangan pasal 34:

1. Perintah untuk memasuki tanah Kanaan (Bilangan 34:1-5)
- Allah memerintahkan Musa untuk memberitahukan kepada umat Israel bahwa mereka akan memasuki tanah Kanaan yang akan menjadi milik mereka.
- Batas-batas tanah Kanaan dijelaskan secara rinci.

2. Pembagian tanah Kanaan (Bilangan 34:6-29)
- Musa diperintahkan untuk memilih pemimpin dari setiap suku untuk membagi tanah pusaka.
- Nama-nama pemimpin suku yang ditunjuk untuk membagi tanah Kanaan disebutkan.

3. Pemimpin suku Yehuda (Bilangan 34:19)
- Kaleb, anak Yefune, ditunjuk sebagai pemimpin suku Yehuda untuk membagi tanah pusaka.

4. Pemimpin suku Simeon (Bilangan 34:20)
- Samuel, anak Amihud, ditunjuk sebagai pemimpin suku Simeon untuk membagi tanah pusaka.

5. Pemimpin suku Benyamin (Bilangan 34:21)
- Elidad, anak Kislon, ditunjuk sebagai pemimpin suku Benyamin untuk membagi tanah pusaka.

6. Pemimpin suku Dan (Bilangan 34:22)
- Buki, anak Yogli, ditunjuk sebagai pemimpin suku Dan untuk membagi tanah pusaka.

7. Pemimpin suku Manasye (Bilangan 34:23)
- Haniel, anak Efod, ditunjuk sebagai pemimpin suku Manasye untuk membagi tanah pusaka.

8. Pemimpin suku Efraim (Bilangan 34:24)
- Kemuel, anak Siftan, ditunjuk sebagai pemimpin suku Efraim untuk membagi tanah pusaka.

9. Pemimpin suku Zebulon (Bilangan 34:25)
- Elisafan, anak Parnah, ditunjuk sebagai pemimpin suku Zebulon untuk membagi tanah pusaka.

10. Pemimpin suku Isakhar (Bilangan 34:26)
- Paltiel, anak Azan, ditunjuk sebagai pemimpin suku Isakhar untuk membagi tanah pusaka.

11. Pemimpin suku Asyer (Bilangan 34:27)
- Ahihud, anak Selomi, ditunjuk sebagai pemimpin suku Asyer untuk membagi tanah pusaka.

12. Pemimpin suku Naftali (Bilangan 34:28)
- Pedael, anak Amihud, ditunjuk sebagai pemimpin suku Naftali untuk membagi tanah pusaka.

13. Penugasan pemimpin untuk membagi tanah (Bilangan 34:29)
- Imam Eleazar dan Yosua, anak Nun, ditugaskan oleh Allah untuk membantu dalam pembagian tanah pusaka.

Catatan: Ayat-ayat referensi hanya mencantumkan kitab, pasal, dan ayat tanpa menuliskan isi ayat.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Musa: Nabi dan pemimpin umat Israel.
- Imam Eleazar: Imam yang ditunjuk oleh TUHAN.
- Yosua, anak Nun: Pemimpin yang ditunjuk untuk memimpin umat Israel setelah Musa.
- Kaleb, anak Yefune: Pemimpin dari suku Yehuda.
- Samuel, anak Amihud: Pemimpin dari suku Simeon.
- Elidad, anak Kislon: Pemimpin dari suku Benyamin.
- Buki, anak Yogli: Pemimpin dari suku Dan.
- Haniel, anak Efod: Pemimpin dari suku Manasye.
- Kemuel, anak Siftan: Pemimpin dari suku Efraim.
- Elisafan, anak Parnah: Pemimpin dari suku Zebulon.
- Paltiel, anak Azan: Pemimpin dari suku Isakhar.
- Ahihud, anak Selomi: Pemimpin dari suku Asyer.
- Pedael, anak Amihud: Pemimpin dari suku Naftali.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Tanah Kanaan: Negeri yang akan dimiliki oleh umat Israel.
- Padang gurun Sin dan Edom: Lokasi di sebelah selatan tanah Kanaan.
- Laut Asin: Batas selatan tanah Kanaan.
- Pendakian Akrabim: Lokasi di sebelah selatan Kadesh-Barnea.
- Kadesh-Barnea: Lokasi di sebelah selatan tanah Kanaan.
- Hazar-Adar: Lokasi di sebelah selatan Kadesh-Barnea.
- Azmon: Lokasi yang dilewati setelah Hazar-Adar.
- Sungai Mesir: Batas timur tanah Kanaan.
- Laut Besar: Batas barat tanah Kanaan.
- Gunung Hor: Batas utara tanah Kanaan.
- Hamat: Lokasi di sebelah utara tanah Kanaan.
- Zedad: Lokasi di sebelah utara tanah Kanaan.
- Hazar-Enan: Lokasi di sebelah utara tanah Kanaan.
- Sefam: Lokasi yang dilewati setelah Hazar-Enan.
- Ribla: Lokasi di sebelah timur Ain.
- Danau Kineret: Lokasi di sebelah timur Ain.
- Sungai Yordan: Batas timur tanah Kanaan.
- Yerikho: Lokasi di sebelah timur Sungai Yordan.

Kata kunci dalam Kitab "Bilangan" pasal "34" adalah sebagai berikut:

1. Perintah kepada umat Israel untuk memasuki tanah Kanaan (ayat :2" context="true">2)
- Perintah kepada umat Israel untuk memasuki tanah Kanaan yang akan menjadi kepunyaan mereka.

2. Batas-batas tanah Kanaan (ayat :3-12" context="true">3-12)
- Penjelasan mengenai batas-batas tanah Kanaan, termasuk batas selatan, barat, utara, dan timur.

3. Pembagian tanah Kanaan (ayat :13-29" context="true">13-29)
- Musa memberikan perintah kepada umat Israel untuk membagi tanah Kanaan di antara 9 suku dan setengah suku Manasye.
- Suku Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye telah mendapatkan tanah mereka di dekat Yerikho.

4. Orang-orang yang ditunjuk untuk membagi tanah (ayat :16-29" context="true">16-29)
- Nama-nama orang yang ditunjuk untuk membagi tanah pusaka, termasuk pemimpin dari setiap suku.

5. Penugasan pemimpin dari setiap suku (ayat :16-29" context="true">16-29)
- Pemimpin dari setiap suku yang ditugaskan untuk membagi tanah pusaka, termasuk Kaleb, Samuel, Elidad, Buki, Haniel, Kemuel, Elisafan, Paltiel, Ahihud, dan Pedael.

6. Perintah TUHAN untuk membagi tanah pusaka (ayat :29" context="true">29)
- TUHAN memerintahkan kepada Musa untuk membagi tanah pusaka orang Israel di tanah Kanaan.