Dalam Pasal 6 Kitab Nehemia, Nehemia menghadapi berbagai upaya dari musuh-musuhnya, seperti Sanbalat dan Tobia, yang berusaha menghalangi pembangunan tembok Yerusalem. Mereka mengirimkan pesan dan desas-desus untuk menakut-nakuti Nehemia, bahkan mencoba memfitnahnya dengan tuduhan bahwa ia ingin memberontak dan menjadi raja. Namun, Nehemia tetap teguh pada pekerjaannya dan menolak untuk bertemu dengan mereka, menyadari bahwa niat mereka adalah untuk mencelakakannya.

Nehemia juga menghadapi ancaman dari seorang nabi palsu yang berusaha menakut-nakutinya agar ia melarikan diri ke Bait Suci. Namun, Nehemia menolak untuk melakukannya, mengetahui bahwa Allah tidak mengutus nabi tersebut. Akhirnya, tembok Yerusalem selesai dibangun dalam waktu lima puluh dua hari, yang membuat musuh-musuhnya takut dan menyadari bahwa pekerjaan itu dilakukan dengan bantuan Allah. Meskipun ada hubungan antara beberapa pemuka Yehuda dan Tobia, Nehemia tetap berfokus pada tugasnya dan berdoa kepada Allah untuk mengingat tindakan musuh-musuhnya.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Pasal 6 Kitab Nehemia:

Latar Belakang Historis

Kitab Nehemia ditulis pada abad ke-5 SM, setelah pengembalian orang Israel dari pembuangan di Babel. Nehemia, yang merupakan juru minum raja Persia, diutus untuk memimpin pembangunan kembali tembok Yerusalem yang hancur. Pasal 6 berfokus pada tantangan yang dihadapi Nehemia dalam menyelesaikan pembangunan tembok, termasuk penentangan dari musuh-musuhnya.

Latar Belakang Budaya

Pada masa itu, Yerusalem adalah pusat keagamaan dan identitas nasional bagi orang Israel. Pembangunan tembok bukan hanya soal fisik, tetapi juga simbol pemulihan identitas dan keamanan bangsa Israel. Penentangan yang dihadapi Nehemia mencerminkan ketegangan antara orang Israel dan bangsa-bangsa di sekitarnya yang tidak ingin melihat pemulihan tersebut.

Latar Belakang Literatur

Pasal 6 mencakup narasi yang menggambarkan usaha Nehemia untuk menyelesaikan tembok meskipun ada ancaman dan intrik dari musuh-musuhnya, seperti Sanbalat dan Tobia. Ini menunjukkan tema ketekunan dan iman dalam menghadapi kesulitan. Gaya penulisan Nehemia cenderung naratif dan langsung, dengan fokus pada tindakan dan keputusan.

Latar Belakang Teologis

Secara teologis, pasal ini menekankan pentingnya ketekunan dalam melaksanakan panggilan Tuhan meskipun ada tantangan. Nehemia berdoa dan mencari petunjuk Tuhan dalam setiap langkahnya, menunjukkan ketergantungan pada Tuhan dalam menghadapi kesulitan.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum Pasal 6, di Pasal 5, Nehemia menghadapi masalah sosial di antara rakyatnya, termasuk penindasan ekonomi. Ia mengambil tindakan untuk memperbaiki ketidakadilan ini, menunjukkan kepemimpinannya yang adil. Pasal 6 dimulai dengan musuh-musuh Nehemia berusaha untuk menghentikan pembangunan tembok melalui berbagai taktik, termasuk penipuan dan ancaman.

Dengan pemahaman ini, pembaca dapat melihat bagaimana Nehemia berjuang untuk menyelesaikan tugasnya di tengah tantangan, dan bagaimana konteks historis dan teologis mempengaruhi narasi tersebut.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Nehemia pasal 6 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Penolakan terhadap Ancaman
  Nehemia menunjukkan keteguhan hati dalam menghadapi ancaman dari musuh-musuhnya, menolak untuk terlibat dalam pertemuan yang berpotensi membahayakan. (Nehemia 6:2-3)

• Fitnah dan Desas-desus
  Sanbalat dan Gesyem menyebarkan fitnah bahwa Nehemia berencana untuk memberontak dan menjadi raja, yang bertujuan untuk menakut-nakuti dan menghentikan pekerjaan pembangunan. (Nehemia 6:5-6)

• Kebijaksanaan dalam Menghadapi Penipuan
  Nehemia dengan bijaksana menanggapi tuduhan tersebut, menegaskan bahwa itu adalah kebohongan dan tidak ada dasar kebenarannya. (Nehemia 6:8)

• Nubuat Palsu
  Nehemia menghadapi seorang nabi yang mencoba menakut-nakutinya dengan nubuat palsu, tetapi ia mengenali bahwa nabi tersebut disuap oleh musuhnya. (Nehemia 6:10-12)

• Keteguhan dalam Pekerjaan
  Meskipun menghadapi berbagai ancaman dan intimidasi, Nehemia tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan tembok Yerusalem. (Nehemia 6:15)

• Pengakuan akan Pertolongan Allah
  Setelah tembok selesai dibangun, semua musuh menyadari bahwa pekerjaan tersebut dilakukan dengan bantuan Allah, menunjukkan kuasa dan penyertaan Tuhan. (Nehemia 6:16)

• Hubungan dengan Musuh
  Nehemia mencatat adanya hubungan antara pemimpin Yehuda dan Tobia, yang menunjukkan adanya pengkhianatan dan kompromi di antara orang-orang yang seharusnya setia. (Nehemia 6:17-19)

Topik-topik ini mencerminkan tantangan yang dihadapi Nehemia dalam memimpin pembangunan dan bagaimana ia tetap setia kepada panggilan Tuhan meskipun ada banyak rintangan.

Nama Orang

• Sanbalat: Salah satu musuh Nehemia yang berusaha menggagalkan pembangunan tembok.
• Tobia: Musuh Nehemia yang juga berkolaborasi dengan Sanbalat.
• Gesyem: Orang Arab yang menjadi salah satu musuh Nehemia.
• Semaya bin Delaya bin Mehetabeel: Seorang yang memberi peringatan kepada Nehemia tentang ancaman pembunuhan.
• Noaja: Nabi yang berusaha menakut-nakutkan Nehemia.
• Yohanan: Anak Tobia yang menikahi anak Mesulam bin Berekhya.
• Mesulam bin Berekhya: Ayah dari istri Yohanan.

Nama Lokasi

• Kefirim: Tempat yang diusulkan untuk pertemuan oleh Sanbalat dan Gesyem.
• Lembah Ono: Lokasi di mana Sanbalat dan Gesyem ingin mengadakan pertemuan.
• Bait Suci: Tempat suci di mana Semaya menyarankan Nehemia untuk berlindung.
• Yerusalem: Kota tempat Nehemia membangun kembali tembok.
• Yehuda: Wilayah di mana banyak orang memiliki ikatan dengan Tobia.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Nehemia pasal 6:

1. Sanbalat dan Tobia

   • Musuh-musuh Nehemia yang berusaha menggagalkan pembangunan tembok Yerusalem.

2. Pertemuan di Lembah Ono

   • Usulan Sanbalat dan Gesyem untuk mengadakan pertemuan yang sebenarnya merupakan tipu daya untuk mencelakakan Nehemia.

3. Pekerjaan yang besar

   • Nehemia menegaskan pentingnya tugasnya dalam membangun tembok, menunjukkan komitmennya terhadap pekerjaan tersebut.

4. Desas-desus

   • Tuduhan bahwa Nehemia berencana memberontak dan menjadi raja, yang disebarkan oleh musuh untuk menakut-nakuti.

5. Nabi Semaya

   • Seorang nabi yang mencoba menakut-nakuti Nehemia dengan ancaman, tetapi Nehemia menyadari bahwa dia tidak diutus oleh Allah.

6. Ketidakpedulian terhadap ancaman

   • Nehemia menunjukkan keberanian dan keteguhan hati, menolak untuk melarikan diri meskipun ada ancaman pembunuhan.

7. Doa kepada Allah

   • Nehemia berdoa kepada Allah untuk mengingat tindakan musuh-musuhnya, menunjukkan ketergantungan pada Tuhan dalam menghadapi tantangan.

8. Penyelesaian tembok

   • Tembok Yerusalem selesai dibangun dalam waktu 52 hari, yang menjadi bukti kuasa Allah.

9. Ketakutan musuh

   • Musuh-musuh Nehemia merasa takut dan kehilangan muka setelah melihat keberhasilan pembangunan tembok, menyadari bahwa itu adalah pekerjaan Allah.

10. Ikatan sumpah dengan Tobia

    • Menunjukkan adanya kolusi dan hubungan yang tidak sehat antara beberapa pemimpin Yehuda dengan musuh, yang dapat mengancam integritas komunitas.

11. Surat untuk menakut-nakuti

    • Tobia mengirim surat-surat untuk menakut-nakuti Nehemia, menunjukkan upaya terus-menerus dari musuh untuk menggagalkan misi Nehemia.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal ini, yaitu ketekunan, keberanian, dan ketergantungan pada Allah dalam menghadapi tantangan dan ancaman.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab Nehemia pasal 6:

Pertanyaan Refleksi

1. Keteguhan dalam Pekerjaan: Apa yang dapat kita pelajari dari keteguhan Nehemia dalam menyelesaikan pekerjaannya meskipun ada ancaman dan gangguan dari musuh? Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari kita?

2. Menghadapi Ancaman: Nehemia menghadapi berbagai ancaman, baik secara fisik maupun psikologis. Bagaimana kita dapat mengatasi ketakutan dan ancaman dalam hidup kita, terutama ketika kita berusaha melakukan hal yang benar?

3. Peran Doa: Dalam konteks Nehemia, bagaimana pentingnya doa dalam menghadapi tantangan? Apa yang bisa kita lakukan untuk lebih mengandalkan doa dalam situasi sulit?

4. Identifikasi Suara yang Benar: Nehemia mampu membedakan antara suara yang benar dan suara yang tidak benar (seperti nubuat palsu). Bagaimana kita dapat melatih diri kita untuk mendengarkan suara Tuhan dan membedakan antara kebenaran dan kebohongan dalam hidup kita?

5. Dampak Pekerjaan yang Dikerjakan dengan Baik: Apa makna dari pernyataan bahwa pekerjaan Nehemia dilaksanakan dengan bantuan Allah? Bagaimana kita dapat melihat tangan Tuhan dalam pekerjaan kita sehari-hari?

Pertanyaan Diskusi

1. Motivasi Musuh: Mengapa Sanbalat dan Tobia begitu berusaha untuk menggagalkan pekerjaan Nehemia? Apa yang bisa kita pelajari tentang motivasi di balik tindakan orang-orang yang berusaha menghalangi kita?

2. Persepsi dan Realitas: Nehemia menghadapi desas-desus yang tidak benar tentang niatnya. Bagaimana kita dapat menjaga integritas dan reputasi kita ketika orang lain menyebarkan informasi yang salah tentang kita?

3. Hubungan dengan Orang Lain: Nehemia menunjukkan ketidakpedulian terhadap tawaran untuk berunding dengan musuhnya. Apa yang bisa kita pelajari tentang memilih hubungan dan bergaul dengan orang-orang yang memiliki niat baik?

4. Peran Pemimpin: Apa yang membuat Nehemia menjadi pemimpin yang efektif dalam situasi yang sulit ini? Apa karakteristik kepemimpinan yang dapat kita tiru dari dirinya?

5. Keterikatan dengan Musuh: Mengapa beberapa pemuka Yehuda memiliki ikatan dengan Tobia? Apa yang bisa kita pelajari tentang pentingnya memilih dengan bijak siapa yang kita percayai dan bergaul?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam makna dan aplikasi dari Kitab Nehemia pasal 6!

Dari Kitab Nehemia pasal 6, terdapat beberapa pelajaran berharga yang dapat kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa poin penting beserta aplikasinya:

Pelajaran dan Aplikasi

1. Keteguhan dalam Pekerjaan:

   • Nehemia menunjukkan keteguhan dan fokus pada tugas yang diembannya, meskipun ada banyak gangguan dan ancaman.
   • Aplikasi: Dalam hidup kita, penting untuk tetap fokus pada tujuan dan panggilan yang telah Tuhan berikan, meskipun ada banyak hal yang mencoba mengalihkan perhatian kita.

2. Menghadapi Ancaman dengan Bijaksana:

   • Nehemia tidak membiarkan ancaman dari musuhnya membuatnya takut. Ia tetap berpegang pada kebenaran dan tidak terpengaruh oleh desas-desus.
   • Aplikasi: Ketika menghadapi tantangan atau ancaman, kita perlu tetap tenang dan bijaksana, serta tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas atau menakutkan.

3. Membedakan Suara Tuhan dan Suara Lain:

   • Nehemia mampu mengenali bahwa nabi yang datang kepadanya tidak diutus oleh Tuhan, melainkan disuap oleh musuhnya.
   • Aplikasi: Kita perlu berdoa dan mencari bimbingan Tuhan agar dapat membedakan antara suara-Nya dan suara yang tidak berasal dari-Nya. Ini penting dalam pengambilan keputusan.

4. Bergantung pada Tuhan:

   • Nehemia mengandalkan Tuhan dalam setiap langkahnya, dan hasil pekerjaannya menunjukkan bahwa Tuhan menyertainya.
   • Aplikasi: Dalam setiap aspek kehidupan, kita harus mengandalkan Tuhan dan percaya bahwa Dia akan membantu kita menyelesaikan apa yang telah Dia panggil kita untuk lakukan.

5. Komunitas dan Hubungan:

   • Nehemia menghadapi tantangan dari dalam komunitasnya sendiri, di mana beberapa orang memiliki hubungan dengan musuhnya.
   • Aplikasi: Penting untuk menjaga hubungan yang sehat dan saling mendukung dalam komunitas kita, serta waspada terhadap pengaruh negatif yang dapat merusak.

Doa Terkait Pasal Nehemia 6

1. Doa untuk Keteguhan dan Fokus: "Tuhan, berikanlah aku keteguhan hati dan fokus dalam menjalani panggilan-Mu. Bantu aku untuk tidak teralihkan oleh gangguan dan ancaman di sekitarku. Amin."

2. Doa untuk Kebijaksanaan: "Ya Tuhan, berikanlah aku kebijaksanaan untuk mengenali suara-Mu dan membedakannya dari suara lain. Ajari aku untuk selalu mencari bimbingan-Mu dalam setiap keputusan yang aku ambil. Amin."

3. Doa untuk Perlindungan: "Tuhan, aku memohon perlindungan-Mu atas diriku dan orang-orang yang aku cintai. Jauhkanlah kami dari segala ancaman dan bahaya, dan kuatkanlah iman kami untuk tetap percaya kepada-Mu. Amin."

4. Doa untuk Komunitas: "Ya Allah, satukanlah kami dalam komunitas ini. Bantu kami untuk saling mendukung dan membangun satu sama lain dalam iman. Lindungilah kami dari pengaruh negatif yang dapat merusak hubungan kami. Amin."

5. Doa Syukur atas Pertolongan Tuhan: "Tuhan, aku bersyukur atas segala pertolongan dan bimbingan-Mu dalam hidupku. Terima kasih karena Engkau selalu menyertai dan memberiku kekuatan untuk menyelesaikan setiap pekerjaan yang Engkau percayakan. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik.

Berikut adalah analisis Pasal 6 dari Kitab Nehemia menggunakan model 5W+2H:

1. What (Apa)

• Nehemia menghadapi berbagai tantangan dan ancaman dari musuh-musuhnya, seperti Sanbalat dan Tobia, saat ia berusaha menyelesaikan pembangunan tembok Yerusalem.
• Nehemia menolak undangan untuk bertemu dengan musuh-musuhnya yang berniat mencelakakannya.
• Nehemia menegaskan bahwa ia tidak akan melarikan diri atau menghentikan pekerjaannya.
• Pembangunan tembok selesai dalam waktu 52 hari, yang menunjukkan kuasa Allah.

2. Who (Siapa)

• Nehemia: Pemimpin yang memimpin pembangunan tembok Yerusalem.
• Sanbalat dan Tobia: Musuh-musuh Nehemia yang berusaha menggagalkan pekerjaannya.
• Gesyem: Seorang Arab yang juga terlibat dalam konspirasi melawan Nehemia.
• Semaya: Seorang nabi yang mencoba menakut-nakuti Nehemia dengan ancaman.
• Tobia: Musuh yang memiliki hubungan dengan beberapa pemuka Yehuda.

3. Where (Di mana)

• Yerusalem: Tempat di mana Nehemia membangun kembali tembok.
• Lembah Ono: Lokasi yang diusulkan oleh Sanbalat dan Tobia untuk pertemuan.
• Bait Suci: Tempat yang disebutkan oleh Semaya untuk bertemu.

4. When (Kapan)

• Pembangunan tembok selesai pada tanggal 25 bulan Elul.
• Proses penolakan undangan dan ancaman terjadi selama periode pembangunan tembok.

5. Why (Mengapa)

• Nehemia berusaha membangun kembali tembok Yerusalem untuk melindungi kota dan umat Allah.
• Musuh-musuhnya berusaha menggagalkan pekerjaan tersebut karena mereka takut akan kekuatan dan keberhasilan Nehemia.
• Nehemia menolak untuk terlibat dalam rencana jahat musuhnya untuk menjaga integritas dan fokus pada tugasnya.

6. How (Bagaimana)

• Nehemia menanggapi ancaman dengan keteguhan hati dan tidak membiarkan dirinya terpengaruh oleh desas-desus.
• Ia mengandalkan Allah dan berdoa untuk meminta perlindungan dan kekuatan.
• Nehemia tetap fokus pada pekerjaannya meskipun ada banyak usaha untuk menakut-nakutinya.

7. How Much (Seberapa besar)

• Pembangunan tembok memakan waktu 52 hari, yang menunjukkan efisiensi dan dukungan ilahi dalam pekerjaan tersebut.
• Nehemia menghadapi banyak ancaman dan tekanan, tetapi ia tetap berkomitmen untuk menyelesaikan tugasnya.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam mengenai Pasal 6 dari Kitab Nehemia!

Pada pasal 6 Kitab Nehemia, Sanbalat, Tobia, dan musuh-musuh Nehemia yang lain mendengar bahwa tembok Yerusalem telah selesai dibangun. Mereka mencoba mengadu domba dan mengirim pesan kepada Nehemia untuk bertemu di suatu tempat, tetapi Nehemia menolak karena ia sedang sibuk dengan pekerjaannya. Musuh-musuh Nehemia mencoba mengancam dan menakut-nakuti Nehemia, tetapi Nehemia tetap teguh dan percaya kepada Allah. Akhirnya, tembok selesai dibangun dalam waktu 52 hari, dan musuh-musuh Nehemia merasa tidak berdaya karena mereka tahu bahwa pekerjaan ini diselesaikan dengan bantuan Allah.

Kitab Nehemia adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan tentang pemulihan Yerusalem setelah pembuangan Babel. Pasal 6 dari Kitab Nehemia berfokus pada upaya musuh-musuh Nehemia untuk menghentikan pembangunan tembok Yerusalem.

Secara historis, pasal ini terjadi sekitar tahun 445 SM, ketika Nehemia, seorang pegawai istana Persia, mendapat izin dari Raja Artahsasta untuk kembali ke Yerusalem dan memimpin upaya pembangunan kembali kota itu.

Dalam konteks budaya, pembangunan tembok Yerusalem adalah penting karena tembok kota merupakan simbol kekuatan dan keamanan. Musuh-musuh Nehemia, seperti Sanbalat dan Tobia, yang merupakan pejabat lokal yang tidak senang dengan pembangunan tersebut, mencoba menghentikan proyek tersebut dengan berbagai cara.

Secara literatur, pasal ini berisi laporan tentang upaya musuh-musuh Nehemia untuk menggagalkan pembangunan tembok. Mereka mencoba menghasut Nehemia agar bertemu dengan mereka di luar kota untuk membunuhnya, atau mengirim surat palsu untuk mencemarkan nama baik Nehemia.

Secara teologis, pasal ini menunjukkan ketekunan dan keberanian Nehemia dalam menghadapi tantangan dan ancaman. Ia tetap setia pada tugas yang diberikan kepadanya oleh Allah untuk membangun kembali tembok Yerusalem, meskipun menghadapi berbagai rintangan.

Sebelum pasal 6, dalam pasal-pasal sebelumnya, Nehemia telah memimpin umat Israel dalam membangun kembali tembok Yerusalem. Mereka menghadapi oposisi dan ancaman dari musuh-musuh mereka, tetapi Nehemia dan umat Israel tetap teguh dalam iman dan kerja keras mereka.

Dalam pasal 6, musuh-musuh Nehemia mencoba menghentikan pembangunan tembok dengan berbagai cara licik. Namun, Nehemia tidak tergoda dan tetap fokus pada tugasnya. Ia menolak untuk bertemu dengan musuh-musuhnya dan terus memimpin umat Israel dalam membangun tembok Yerusalem.

Dengan latar belakang ini, kita dapat melihat bahwa pasal 6 Nehemia menggambarkan perjuangan Nehemia dan umat Israel dalam menghadapi oposisi dan ancaman dalam membangun kembali tembok Yerusalem. Ini juga mengajarkan kita tentang ketekunan, keberanian, dan kepercayaan kepada Allah dalam menghadapi rintangan dalam hidup kita.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Nehemia pasal 6:

1. Musuh-musuh yang merencanakan kejahatan terhadap Nehemia (ayat 1-4)
- Nehemia menghadapi ancaman dari Sanbalat, Tobia, dan Gesyem.
- Mereka mengirim pesan untuk bertemu di Kefirim di dataran Ono, tetapi Nehemia menolak.

2. Fitnah terhadap Nehemia (ayat 5-9)
- Sanbalat mengirim surat yang mengandung fitnah terhadap Nehemia.
- Surat tersebut mengklaim bahwa Nehemia berencana memberontak dan ingin menjadi raja.

3. Keberanian Nehemia (ayat 10-14)
- Nehemia menolak fitnah tersebut dan menyadari bahwa itu adalah upaya untuk menakut-nakuti dan mencelanya.
- Ia meminta Allah untuk menguatkan tangannya dan melanjutkan pekerjaan membangun tembok.

4. Ancaman terhadap nyawa Nehemia (ayat 17-19)
- Nehemia mendapat peringatan bahwa orang-orang ingin membunuhnya dan dia diajak bertemu di Bait Suci.
- Namun, Nehemia menolak untuk melarikan diri dan menyadari bahwa orang tersebut tidak diutus oleh Allah.

5. Penyelesaian pembangunan tembok (ayat 15-16, 20)
- Meskipun menghadapi ancaman dan fitnah, Nehemia berhasil menyelesaikan pembangunan tembok dalam waktu 52 hari.
- Musuh-musuh dan bangsa-bangsa di sekitar mereka menyadari bahwa pekerjaan ini diselesaikan dengan bantuan Allah.

6. Hubungan dengan Tobia (ayat 17-19)
- Tobia, menantu Sekhanya, memiliki pengaruh di antara orang-orang Yehuda.
- Banyak orang di Yehuda terikat sumpah dengan Tobia, yang menjadi ancaman bagi Nehemia.

Referensi:
- Nehemia 6:1-9
- Nehemia 6:10-14
- Nehemia 6:17-19
- Nehemia 6:15-16, 20

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Sanbalat: Musuh Nehemia yang mengutus orang kepadanya untuk bertemu di Kefirim di dataran Ono.
- Tobia: Musuh Nehemia yang juga mengutus orang kepadanya untuk bertemu di Kefirim di dataran Ono.
- Gesyem: Orang Arab yang menjadi musuh Nehemia dan juga mengutus orang kepadanya untuk bertemu di Kefirim di dataran Ono.
- Semaya, anak Delaya, anak Mehetabeel: Seseorang yang memberi peringatan kepada Nehemia bahwa orang-orang akan datang untuk membunuhnya dan menyarankan untuk bertemu di Bait Suci.
- Nabiah Noaja: Seorang nabi yang berusaha membuat Nehemia takut.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Tembok: Nehemia membangun tembok di Yerusalem.
- Kefirim di dataran Ono: Tempat di mana Sanbalat, Tobia, dan Gesyem mengutus orang untuk bertemu dengan Nehemia.
- Bait Suci: Tempat yang disarankan oleh Semaya untuk bertemu dengan Nehemia.

Kata kunci dalam Kitab Nehemia pasal 6 adalah:

1. Sanbalat, Tobia, Gesyem, orang Arab itu, dan musuh-musuh kami yang lain: Merupakan musuh-musuh Nehemia yang berusaha menghentikan pembangunan tembok Yerusalem.

2. Tembok: Merupakan proyek pembangunan yang dilakukan oleh Nehemia untuk melindungi Yerusalem.

3. Lubang: Merujuk pada celah-celah atau kelemahan dalam tembok yang perlu ditutup.

4. Papan pintu: Bagian dari tembok yang belum dipasang pada pintu-pintu gerbang.

5. Kefirim di dataran Ono: Tempat di mana Sanbalat dan Gesyem mengundang Nehemia untuk bertemu, namun sebenarnya mereka merencanakan kejahatan.

6. Utusan: Orang-orang yang dikirim oleh Sanbalat dan Gesyem untuk mengajak Nehemia bertemu.

7. Raja: Merujuk pada raja Persia yang dapat mempengaruhi keputusan terkait pembangunan tembok.

8. Bait Suci: Tempat suci di Yerusalem yang dianggap sebagai tempat perlindungan bagi Nehemia.

9. Nubuat: Pesan yang disampaikan oleh Semaya yang sebenarnya merupakan upaya untuk menakut-nakuti Nehemia.

10. 25 bulan Elul: Tanggal selesainya pembangunan tembok, dalam waktu 52 hari.

11. Allah kami: Merujuk pada Allah yang memberikan pertolongan dalam pembangunan tembok.

12. Surat: Komunikasi antara Nehemia dan Tobia yang mencerminkan hubungan mereka.

13. Sumpah: Perjanjian yang dibuat oleh banyak orang di Yehuda dengan Tobia.

14. Menantu: Hubungan keluarga antara Tobia dengan Sekhanya, yang mempengaruhi hubungan mereka dengan Nehemia.

15. Surat menakut-nakuti: Surat yang dikirim oleh Tobia untuk menakut-nakuti Nehemia.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Nehemia dalam menghadapi ancaman dan godaan dari musuh-musuhnya?
2. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip keberanian dan keteguhan hati Nehemia dalam kehidupan kita sehari-hari?
3. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya doa dalam menghadapi tantangan dan rintangan dalam membangun kerajaan Allah?

Pertanyaan diskusi:
1. Mengapa Sanbalat dan Tobia merasa terancam oleh pembangunan tembok di Yerusalem? Apa yang mereka takuti?
2. Bagaimana reaksi Nehemia terhadap upaya-upaya mereka untuk menghentikan pembangunan tembok? Apa yang dapat kita pelajari dari sikapnya?
3. Bagaimana kita dapat mengidentifikasi dan menghadapi musuh-musuh rohani dalam hidup kita saat ini? Apa yang dapat kita pelajari dari cara Nehemia menghadapi musuh-musuhnya?

Hal-hal menarik terkait Kitab Nehemia pasal 6:
1. Meskipun Nehemia menghadapi ancaman dan godaan yang kuat, ia tetap setia pada tugas yang diberikan kepadanya oleh Allah.
2. Nehemia menolak untuk terlibat dalam perdebatan dan persekongkolan yang jahat yang ditawarkan oleh musuh-musuhnya.
3. Pembangunan tembok Yerusalem selesai dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 52 hari, dengan bantuan Allah dan ketekunan Nehemia dan umat Allah.
4. Meskipun musuh-musuh Nehemia mencoba untuk mencemarkan namanya, Allah melindungi dan memperkuatnya.
5. Nehemia menunjukkan keberanian dan keteguhan hati yang luar biasa dalam menghadapi ancaman dan intimidasi, dan hal ini menjadi teladan bagi kita dalam menghadapi tantangan dalam hidup kita.

Dari pasal 6 Kitab Nehemia, ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Keteguhan dalam membangun: Nehemia menunjukkan keteguhan dan ketabahan dalam membangun tembok Yerusalem, meskipun dihadapkan dengan ancaman dan godaan dari musuh-musuhnya. Kita dapat belajar untuk tetap teguh dan tidak goyah dalam menghadapi rintangan dan tantangan dalam hidup kita.

2. Kewaspadaan terhadap tipu daya: Nehemia mengetahui rencana jahat musuh-musuhnya dan tidak terjebak dalam tipu daya mereka. Kita perlu menjadi waspada terhadap tipu daya dan godaan yang datang kepada kita, dan tetap berpegang pada kebenaran dan integritas.

3. Ketergantungan pada Allah: Nehemia selalu berdoa kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya dalam menghadapi musuh-musuhnya. Kita juga perlu mengandalkan Allah dalam setiap langkah hidup kita, dan memohon bimbingan dan kekuatan-Nya.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon keteguhan dan ketabahan dalam menghadapi rintangan dan tantangan dalam hidup kita.
2. Memohon kebijaksanaan dan kewaspadaan dalam menghadapi tipu daya dan godaan yang datang kepada kita.
3. Memohon ketergantungan dan pertolongan Allah dalam setiap langkah hidup kita.

Contoh doa:
"Ya Tuhan, kami memohon agar Engkau memberikan kami keteguhan dan ketabahan dalam menghadapi rintangan dan tantangan dalam hidup kami. Berikanlah kami kebijaksanaan dan kewaspadaan untuk tidak terjebak dalam tipu daya dan godaan yang datang kepada kami. Kami berserah sepenuhnya kepada-Mu dan memohon pertolongan-Mu dalam setiap langkah hidup kami. Amin."

Analisis Nehemia Pasal 6 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang berbagai usaha musuh-musuh Nehemia untuk menghentikan pembangunan kembali tembok Yerusalem.

Who (Siapa):

• Protagonis: Nehemia, pemimpin pembangunan tembok Yerusalem.
• Antagonis: Sanbalat, Tobia, Gesyem, dan orang-orang Arab yang menentang pembangunan.
• Tokoh pendukung: Semaya, seorang nabi palsu yang dibayar untuk menipu Nehemia.

When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan tanggal pasti, tetapi menyatakan bahwa tembok selesai dibangun dalam 52 hari.

Where (Di mana): Peristiwa terjadi di Yerusalem dan sekitarnya, termasuk dataran Ono dan rumah Semaya.

Why (Mengapa):

• Motivasi musuh: Sanbalat, Tobia, dan Gesyem ingin menghentikan pembangunan tembok karena mereka melihatnya sebagai ancaman terhadap kekuasaan mereka dan sebagai simbol kebangkitan bangsa Yahudi.
• Motivasi Nehemia: Nehemia bertekad untuk menyelesaikan pembangunan tembok karena ia percaya bahwa itu adalah kehendak Tuhan dan penting bagi keamanan dan kesejahteraan rakyatnya.

How (Bagaimana):

• Strategi musuh: Musuh-musuh Nehemia menggunakan berbagai taktik untuk menghentikannya, termasuk:
  • Undangan palsu: Mereka mengundang Nehemia untuk bertemu, berencana untuk mencelakainya.
  • Propaganda dan intimidasi: Mereka menyebarkan rumor palsu tentang pemberontakan Nehemia untuk menakut-nakuti dia dan para pekerja.
  • Penipuan religius: Mereka menyuap seorang nabi palsu untuk menyampaikan pesan palsu kepada Nehemia, mencoba membuatnya meninggalkan pekerjaannya.
• Respons Nehemia: Nehemia dengan bijaksana dan berani menghadapi setiap tantangan:
  • Ia menolak undangan palsu: Ia menyadari niat jahat mereka dan menolak untuk bertemu.
  • Ia membantah rumor palsu: Ia dengan tegas membantah tuduhan pemberontakan dan tetap fokus pada pekerjaannya.
  • Ia menolak pesan nabi palsu: Ia dengan bijaksana mengenali penipuan dan menolak untuk tunduk pada rasa takut.
  • Ia berdoa kepada Tuhan: Ia meminta kekuatan dan bimbingan dari Tuhan untuk menghadapi tantangan.

Kesimpulan: Pasal ini menunjukkan bahwa meskipun menghadapi banyak rintangan dan ancaman, Nehemia tetap teguh pada tujuannya dan berhasil menyelesaikan pembangunan tembok Yerusalem dengan bantuan Tuhan. Kisah ini memberikan inspirasi bagi orang Kristen untuk tetap teguh dalam iman dan menyelesaikan pekerjaan yang Tuhan berikan, bahkan ketika menghadapi tantangan dan tentangan.