Pasal 11 dari Kitab Zakharia menggambarkan kehancuran dan penderitaan yang dialami oleh bangsa Israel, di mana Tuhan memerintahkan agar pintu-pintu Libanon dibuka untuk membiarkan api menghancurkan pohon-pohon aras. Dalam konteks ini, Zakharia diangkat sebagai gembala yang menggembalakan domba-domba sembelihan, tetapi ia mengalami penolakan dan pengkhianatan dari orang-orang yang seharusnya menjaga mereka. Tuhan menyatakan bahwa Ia tidak akan lagi mengasihani penduduk bumi dan akan menyerahkan mereka kepada pemimpin yang akan menghancurkan mereka.

Zakharia kemudian mematahkan dua tongkat yang melambangkan "Kemurahan" dan "Ikatan," yang menandakan pembatalan perjanjian dengan bangsa-bangsa dan persaudaraan antara Yehuda dan Israel. Ia menerima upahnya sebesar tiga puluh uang perak, yang merupakan harga rendah untuk seorang gembala, dan menyerahkannya kepada penuang logam di rumah Tuhan. Di akhir pasal, Tuhan memperingatkan tentang gembala yang bodoh yang tidak peduli pada domba-dombanya, melainkan hanya mencari keuntungan bagi dirinya sendiri, yang akan mengalami kutukan.

Berikut adalah penjelasan mengenai latar belakang Pasal 11 dari Kitab Zakharia:

Latar Belakang Pasal 11 Zakharia

1. Konteks Historis:

   • Kitab Zakharia ditulis setelah penawanan Babilonia, sekitar tahun 520-518 SM. Pada masa ini, bangsa Israel sedang dalam proses pemulihan dan pembangunan kembali Yerusalem serta Bait Suci. Zakharia adalah seorang nabi yang berfungsi untuk menguatkan dan menghibur umat Israel dalam masa pemulihan ini.

2. Konteks Budaya:

   • Pada masa itu, Israel berada di bawah kekuasaan Persia. Ada pengaruh budaya asing yang kuat, dan umat Israel berjuang untuk mempertahankan identitas mereka sebagai bangsa pilihan Tuhan. Dalam konteks ini, Zakharia menekankan pentingnya ketaatan kepada Tuhan dan pemulihan spiritual.

3. Konteks Literatur:

   • Kitab Zakharia terdiri dari visi dan nubuat yang seringkali simbolis. Pasal 11 berfokus pada tema kepemimpinan dan penggembalaan, di mana Zakharia menggambarkan dirinya sebagai gembala yang diutus oleh Tuhan. Ini mencerminkan tema yang lebih luas dalam kitab ini tentang pemulihan dan pengharapan.

4. Konteks Teologis:

   • Teologi Zakharia menekankan kehadiran Tuhan di tengah umat-Nya dan janji pemulihan. Pasal 11 menggambarkan penolakan terhadap gembala yang baik, yang melambangkan penolakan terhadap pemimpin yang diutus Tuhan. Ini juga mencerminkan tema mesianik, di mana gembala yang baik adalah gambaran dari Mesias yang akan datang.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum Pasal 11, dalam Pasal 10, Zakharia berbicara tentang pemulihan Israel dan janji Tuhan untuk mengembalikan umat-Nya. Dia menekankan bahwa Tuhan akan memberikan kekuatan kepada umat-Nya dan mengumpulkan mereka seperti domba yang terpisah. Ini membangun konteks bagi Pasal 11, di mana Zakharia mulai menggambarkan peran gembala dan tantangan yang dihadapi dalam kepemimpinan spiritual.

Dengan pemahaman ini, pembaca dapat lebih menghargai pesan yang disampaikan dalam Pasal 11 dan bagaimana hal itu berhubungan dengan tema yang lebih besar dalam Kitab Zakharia.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Zakharia pasal 11 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Penghukuman terhadap Pemimpin yang Jahat
  Zakharia menggambarkan kondisi pemimpin yang tidak mengasihi domba-domba mereka, yang menyebabkan kehancuran dan penderitaan. Ini menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang baik dan bertanggung jawab. (Zakharia 11:4-5)

• Perjanjian yang Dibatalkan
  Tindakan Zakharia mematahkan tongkat "Kemurahan" melambangkan pembatalan perjanjian antara Tuhan dan bangsa-bangsa, menandakan bahwa Tuhan tidak lagi melindungi mereka. (Zakharia 11:10-11)

• Nilai Pengkhianatan
  Pembayaran tiga puluh uang perak yang diterima Zakharia mencerminkan nilai rendah dari pengkhianatan, yang juga merujuk pada pengkhianatan Yudas terhadap Yesus. (Zakharia 11:12)

• Gembala yang Buruk
  Tuhan memperingatkan tentang gembala yang tidak peduli terhadap domba-dombanya, yang hanya mencari keuntungan pribadi. Ini menggambarkan konsekuensi dari kepemimpinan yang tidak bertanggung jawab. (Zakharia 11:15-16)

• Kutukan terhadap Gembala yang Pandir
  Tuhan mengutuk gembala yang meninggalkan domba-dombanya, menunjukkan bahwa pemimpin yang tidak peduli akan menghadapi hukuman. (Zakharia 11:17)

Topik-topik ini mencerminkan tema besar tentang kepemimpinan, tanggung jawab, dan konsekuensi dari tindakan dalam konteks hubungan antara Tuhan, pemimpin, dan umat-Nya.

Nama Orang

• TUHAN: Merujuk kepada Allah dalam konteks firman-Nya.
• Gembala: Istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan pemimpin atau pengurus domba, dalam konteks ini merujuk kepada pemimpin yang tidak baik.

Nama Lokasi

• Libanon: Tempat yang disebutkan sebagai lokasi yang harus membuka pintunya untuk membiarkan api memakan pohon-pohon aras.
• Basan: Daerah yang dikenal dengan hutan lebat dan pohon-pohon tarbantin.
• Sungai Yordan: Sungai yang penting dalam sejarah Israel, disebutkan sebagai tempat yang kebanggaannya dirusakkan.
• Rumah TUHAN: Tempat di mana uang perak diserahkan kepada penuang logam.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Zakharia pasal 11:

1. Pintu-pintu Libanon

   • Menggambarkan kehancuran dan kerusakan yang akan datang, simbol dari keruntuhan.

2. Meratap

   • Ekspresi kesedihan dan kehilangan, baik dari pohon-pohon maupun para gembala.

3. Domba-domba sembelihan

   • Menunjukkan umat yang menjadi korban, menggambarkan situasi spiritual yang menyedihkan.

4. Gembala

   • Simbol pemimpin atau pengurus yang seharusnya menjaga dan melindungi, tetapi gagal melakukannya.

5. Kemurahan dan Ikatan

   • Nama dari dua tongkat yang melambangkan perjanjian dan hubungan antara bangsa-bangsa.

6. Tiga puluh uang perak

   • Simbol pengkhianatan dan nilai rendah dari pengorbanan, merujuk pada upah yang diterima.

7. Penuang logam

   • Menggambarkan tindakan menyerahkan uang sebagai simbol pengkhianatan dan penolakan.

8. Gembala yang pandir

   • Menunjukkan pemimpin yang tidak bertanggung jawab, yang merugikan domba-domba (umat).

9. Celaka

   • Peringatan akan konsekuensi dari tindakan yang salah, baik bagi gembala maupun umat.

10. Persaudaraan antara Yehuda dan Israel

    • Menggambarkan perpecahan dan hilangnya kesatuan di antara bangsa-bangsa.

Pasal ini menekankan tema tentang kepemimpinan yang buruk, pengkhianatan, dan konsekuensi dari ketidakpedulian terhadap umat.

Kitab Zakharia pasal 11 mengandung banyak tema yang dalam dan relevan untuk refleksi serta diskusi. Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai pasal ini:

Pertanyaan Refleksi

1. Makna Gembala yang Baik: Apa yang Anda pahami tentang peran gembala dalam konteks spiritual? Bagaimana Anda melihat perbandingan antara gembala yang baik dan gembala yang buruk dalam pasal ini?

2. Kondisi Umat: Dalam ayat-ayat ini, Tuhan menunjukkan ketidakpedulian terhadap domba-domba-Nya. Apa yang bisa kita pelajari tentang kondisi umat Tuhan saat ini? Apakah ada kesamaan dengan situasi yang digambarkan dalam pasal ini?

3. Perjanjian yang Dibatalkan: Mengapa penting untuk memahami makna dari perjanjian yang dibatalkan oleh Zakharia? Apa implikasi dari tindakan ini bagi hubungan antara Tuhan dan umat-Nya?

4. Simbolisme Uang Perak: Apa makna dari tiga puluh uang perak yang diterima Zakharia? Bagaimana hal ini berhubungan dengan tema pengkhianatan dalam Alkitab?

5. Gembala yang Pandir: Apa yang bisa kita ambil dari deskripsi tentang gembala yang tidak peduli? Bagaimana kita bisa menghindari menjadi "gembala" yang seperti itu dalam kehidupan kita sehari-hari?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbandingan dengan Yesus: Bagaimana Anda melihat hubungan antara Zakharia 11 dan penggambaran Yesus sebagai Gembala yang baik dalam Injil? Apa perbedaan dan persamaannya?

2. Relevansi untuk Gereja Saat Ini: Dalam konteks gereja modern, bagaimana kita bisa menerapkan pelajaran dari Zakharia 11? Apa yang bisa dilakukan gereja untuk menjadi gembala yang baik bagi jemaatnya?

3. Tanggapan terhadap Ketidakadilan: Bagaimana seharusnya kita sebagai orang Kristen merespons ketika melihat ketidakadilan atau ketidakpedulian di sekitar kita, seperti yang digambarkan dalam pasal ini?

4. Peran Pemimpin: Apa tanggung jawab pemimpin gereja dan komunitas dalam menjaga dan menggembalakan "domba-domba" mereka? Bagaimana mereka bisa menghindari menjadi gembala yang pandir?

5. Pengharapan di Tengah Kesedihan: Meskipun pasal ini menggambarkan banyak kesedihan dan kehampaan, di mana Anda melihat pengharapan dalam konteks keseluruhan Kitab Zakharia? Bagaimana pengharapan ini bisa diterapkan dalam hidup kita?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam makna dan aplikasi dari Zakharia pasal 11!

Pasal 11 dari Kitab Zakharia mengandung banyak pelajaran dan prinsip yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita pelajari dan terapkan, serta doa yang relevan.

Pelajaran dari Zakharia Pasal 11

1. Pentingnya Kepemimpinan yang Baik:

   • Pasal ini menggambarkan gembala yang tidak peduli terhadap domba-dombanya. Ini mengingatkan kita akan pentingnya memiliki pemimpin yang bertanggung jawab dan peduli. Dalam konteks kehidupan kita, baik di gereja, keluarga, maupun masyarakat, kita perlu memilih pemimpin yang memiliki integritas dan kasih.

2. Kesadaran akan Tanggung Jawab:

   • Zakharia menggambarkan bagaimana gembala yang baik harus memperhatikan domba-dombanya. Kita juga harus menyadari tanggung jawab kita terhadap orang-orang di sekitar kita, baik dalam hal spiritual, emosional, maupun fisik.

3. Peringatan terhadap Ketidakadilan:

   • Ada peringatan tentang orang-orang yang mengeksploitasi dan tidak mengasihi. Ini mengajak kita untuk selalu berjuang melawan ketidakadilan dan memperjuangkan hak-hak orang yang lemah dan terpinggirkan.

4. Nilai Perjanjian:

   • Pematahan tongkat "Kemurahan" dan "Ikatan" menunjukkan pentingnya perjanjian dan komitmen. Dalam hidup kita, kita harus menghargai perjanjian yang kita buat, baik dengan Tuhan maupun dengan sesama.

5. Kepedihan dan Penyesalan:

   • Ada elemen kesedihan dalam pasal ini, terutama ketika Zakharia merasa muak terhadap domba-dombanya. Ini mengingatkan kita untuk tidak mengabaikan perasaan kita dan pentingnya mengatasi rasa sakit dan penyesalan dengan cara yang sehat.

Doa Terkait Zakharia Pasal 11

1. Doa untuk Pemimpin yang Baik: "Tuhan, kami berdoa agar Engkau mengangkat pemimpin-pemimpin yang baik dan bijaksana di tengah-tengah kami. Berikan mereka hati yang penuh kasih dan tanggung jawab terhadap orang-orang yang mereka pimpin. Amin."

2. Doa untuk Tanggung Jawab: "Ya Tuhan, ajar kami untuk menyadari tanggung jawab kami terhadap sesama. Bantu kami untuk menjadi gembala yang baik bagi orang-orang di sekitar kami, dan untuk selalu peduli terhadap kebutuhan mereka. Amin."

3. Doa untuk Keadilan: "Tuhan yang adil, kami berdoa agar Engkau membuka mata kami terhadap ketidakadilan di dunia ini. Berikan kami keberanian untuk berdiri melawan ketidakadilan dan untuk memperjuangkan hak-hak mereka yang terpinggirkan. Amin."

4. Doa untuk Memelihara Perjanjian: "Tuhan, kami bersyukur atas perjanjian yang Engkau buat dengan kami. Ajar kami untuk menghargai dan memelihara perjanjian-perjanjian yang kami buat dengan Engkau dan dengan sesama. Amin."

5. Doa untuk Mengatasi Kesedihan: "Ya Tuhan, ketika kami merasa muak atau putus asa, ingatkan kami akan kasih-Mu yang tidak pernah berakhir. Bantu kami untuk mengatasi kesedihan dan menemukan harapan dalam Engkau. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam perjalanan iman dan kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis Pasal 11 dari Kitab Zakharia menggunakan model 5W+2H:

1. What (Apa)

• Pasal ini menggambarkan penggembalaan domba-domba sembelihan dan peringatan tentang kehancuran yang akan datang. Zakharia diinstruksikan untuk menggembalakan domba-domba yang ditujukan untuk disembelih, yang melambangkan umat Israel yang terabaikan dan ditindas oleh pemimpin mereka.

2. Who (Siapa)

• Zakharia: Nabi yang menerima wahyu dari Tuhan.
• Tuhan: Yang memberikan instruksi dan peringatan kepada Zakharia.
• Domba-domba sembelihan: Melambangkan umat Israel.
• Gembala-gembala: Pemimpin yang tidak mengasihi domba-domba mereka.
• Pedagang-pedagang domba: Mereka yang memperdagangkan domba-domba tersebut.

3. Where (Di mana)

• Di negeri Israel: Konteks geografis di mana peristiwa ini terjadi, khususnya di wilayah yang berhubungan dengan umat Israel.

4. When (Kapan)

• Pada masa Zakharia: Pasal ini ditulis dalam konteks sejarah Israel setelah pembuangan, ketika umat Israel kembali ke tanah mereka dan menghadapi tantangan dari pemimpin yang tidak adil.

5. Why (Mengapa)

• Peringatan akan kehancuran: Tuhan ingin menunjukkan kepada umat-Nya tentang konsekuensi dari pengabaian dan ketidakadilan yang dilakukan oleh pemimpin mereka.
• Pentingnya pemimpin yang baik: Menggambarkan kebutuhan akan pemimpin yang benar dan peduli terhadap umat.

6. How (Bagaimana)

• Melalui simbolisme: Zakharia menggunakan simbol-simbol seperti tongkat "Kemurahan" dan "Ikatan" untuk menggambarkan perjanjian dan hubungan antara Tuhan dan umat-Nya.
• Dengan tindakan: Zakharia mematahkan tongkat sebagai tanda pembatalan perjanjian dan menggambarkan kehancuran yang akan datang.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Tiga puluh uang perak: Ini adalah jumlah yang dibayarkan kepada Zakharia sebagai upah, yang juga memiliki makna simbolis terkait dengan pengkhianatan (merujuk pada upah yang diterima Yudas Iskariot untuk mengkhianati Yesus).

Analisis ini memberikan gambaran yang lebih dalam tentang tema, konteks, dan pesan dari Zakharia pasal 11, serta bagaimana hal itu relevan bagi pembaca saat ini.

Dalam pasal 11 dari Kitab Zakharia, Allah memanggil Lebanon untuk membuka pintu-pintunya agar api dapat melahap pohon-pohon aras dan pohon-pohon sanobar meratap karena pohon aras telah tumbang. Allah juga menyatakan bahwa Dia tidak lagi mengasihani penduduk tanah ini dan akan menyerahkan mereka ke tangan sesamanya dan rajanya. Allah kemudian menggembalakan kawanan domba sembelihan yang tertindas dengan mengambil dua tongkat, yang satu bernama "kemurahan" dan yang lain bernama "ikatan". Namun, karena ketidakpatuhan dan ketidaksetiaan gembala-gembala, Allah memutuskan perjanjian dengan mereka dan mematahkan tongkat-tongkat tersebut. Allah kemudian menggambarkan gembala yang bodoh yang akan muncul di negeri ini, yang tidak akan memedulikan yang hilang, yang tidak akan mencari yang tersesat, dan yang akan memakan daging domba yang gemuk. Allah mengutuk gembala yang bodoh ini dan mengancam akan menghukumnya dengan pedang dan kekeringan.

Kitab Zakharia adalah salah satu kitab dalam Alkitab Perjanjian Lama. Pasal 11 dari Kitab Zakharia berbicara tentang penghukuman Allah terhadap para pemimpin Israel yang tidak setia.

Secara historis, pasal ini ditulis pada masa pascapembuangan Babel, ketika bangsa Israel kembali dari pembuangan dan sedang membangun kembali Yerusalem. Konteks budaya pada saat itu adalah upaya untuk mengembalikan kehidupan agama dan sosial yang benar di antara umat Israel.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama pada pasal 10, Zakharia berbicara tentang penghormatan Allah terhadap umat-Nya dan janji-Nya untuk melindungi mereka. Namun, pada pasal 11, Zakharia menggambarkan penghukuman Allah terhadap para pemimpin yang tidak setia.

Secara teologis, pasal ini menunjukkan pentingnya kesetiaan dan ketaatan terhadap Allah dalam kepemimpinan. Allah menunjukkan kekecewaan-Nya terhadap para pemimpin yang tidak memenuhi tugas mereka dengan baik dan mengabaikan umat-Nya.

Dalam pasal 11 ini, Zakharia juga menggunakan gambaran gembala dan domba untuk menggambarkan hubungan antara Allah dan umat-Nya. Allah menghukum para pemimpin yang tidak setia dan menggantikannya dengan pemimpin yang lebih baik.

Dengan demikian, pasal 11 dari Kitab Zakharia memberikan gambaran tentang penghukuman Allah terhadap para pemimpin yang tidak setia dan pentingnya kesetiaan dalam kepemimpinan.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Zakharia Pasal 11:

1. Kehancuran Lebanon dan Basan (Zakharia 11:1-2)
- Api akan melahap pohon-pohon aras dan sanobar di Lebanon.
- Pohon-pohon tarbantin di Basan akan diratakan.

2. Ratapan para gembala (Zakharia 11:3)
- Para gembala meratap karena kemuliaan mereka telah diruntuhkan.

3. Penghancuran belukar Sungai Yordan (Zakharia 11:3)
- Auman singa-singa muda terdengar karena belukar Sungai Yordan telah dimusnahkan.

4. Gembala-gembala yang tidak bertanggung jawab (Zakharia 11:4-6)
- Gembala-gembala tidak berbelas kasih terhadap domba-domba mereka.
- Mereka hanya peduli dengan keuntungan pribadi.

5. Penyerahan penduduk tanah kepada tangan sesamanya (Zakharia 11:6)
- TUHAN tidak lagi mengasihani penduduk tanah ini dan menyerahkan mereka kepada tangan sesamanya dan raja mereka.

6. Gembala yang menggembalakan kawanan domba sembelihan (Zakharia 11:7-14)
- Gembala menggembalakan kawanan domba sembelihan yang tertindas.
- Gembala-gembala yang tidak setia dihukum dan domba-domba yang tersisa saling memakan.

7. Pembatalan perjanjian dengan segala bangsa (Zakharia 11:10-14)
- Tongkat 'kemurahan' dipatahkan untuk membatalkan perjanjian yang telah diikat dengan segala bangsa.
- Tongkat 'ikatan' dipatahkan untuk memutuskan persaudaraan antara Yehuda dan Israel.

8. Gembala yang tidak bertanggung jawab (Zakharia 11:15-17)
- TUHAN akan membangkitkan gembala yang tidak memedulikan yang hilang dan yang tersesat.
- Gembala ini akan memakan daging domba yang gemuk dan mencabut kuku mereka.
- Celaka bagi gembala yang meninggalkan domba-dombanya.

Catatan: Ayat-ayat referensi yang diberikan hanya mencakup rentang ayat yang relevan dengan topik-topik yang disebutkan.

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:- Lebanon: Merupakan suatu negara atau wilayah yang dipanggil untuk membuka pintunya agar api dapat melahap pohon-pohon arasnya.
- Pohon-pohon sanobar: Pohon-pohon sanobar meratap karena pohon aras telah tumbang.
- Pohon-pohon tarbantin di Basan: Pohon-pohon tarbantin di Basan meratap karena hutan yang lebat telah diratakan.
- Para gembala: Para gembala meratap karena kemuliaan mereka telah diruntuhkan.
- Singa-singa muda: Singa-singa muda mengaum karena belukar Sungai Yordan telah dimusnahkan.
- Orang-orang yang membeli dan menjual domba sembelihan: Orang-orang ini menyembelih domba sembelihan tanpa dihukum, dan mereka yang menjualnya berkata, "Terpujilah TUHAN, Aku kaya!"- Gembala-gembala: Gembala-gembala ini tidak berbelas kasih terhadap domba-domba mereka.
- Penduduk tanah ini: TUHAN tidak lagi mengasihani penduduk tanah ini.
- Masing-masing orang dan rajanya: Setiap orang akan diserahkan ke tangan sesamanya dan ke tangan rajanya, yang akan menghancurkan bumi.
- Kawanan domba sembelihan: Kawanan domba sembelihan yang tertindas akan digembalakan.
- Tiga orang gembala: Dalam sebulan, tiga orang gembala disingkirkan.
- Domba-domba itu: Hatiku tidak sabar lagi terhadap domba-domba itu, dan mereka pun merasa muak terhadap aku.
- Penuang logam di Bait TUHAN: 30 keping perak diberikan kepada penuang logam di Bait TUHAN.
- Yehuda dan Israel: Persaudaraan antara Yehuda dan Israel diputuskan.
- Gembala yang bodoh: Seorang gembala yang bodoh akan dibangkitkan di negeri ini.

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:- Lebanon: Negara atau wilayah yang dipanggil untuk membuka pintunya.
- Basan: Tempat di mana pohon-pohon tarbantin meratap karena hutan yang lebat telah diratakan.
- Sungai Yordan: Belukar Sungai Yordan telah dimusnahkan.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab "Zakharia" pasal "11" dari Alkitab:

1. Lebanon: Merujuk pada negara Lebanon, yang digunakan sebagai simbol untuk menggambarkan kehancuran dan kebinasaan.
2. Pohon-pohon aras dan sanobar: Melambangkan kehancuran dan kebinasaan yang akan menimpa orang-orang yang sombong dan berkuasa.
3. Pohon-pohon tarbantin di Basan: Melambangkan kehancuran dan kebinasaan yang akan menimpa orang-orang yang kuat dan berkuasa.
4. Gembala-gembala: Menggambarkan pemimpin-pemimpin yang tidak bertanggung jawab dan tidak peduli terhadap umat Tuhan.
5. Kawanan domba sembelihan: Melambangkan umat Tuhan yang tertindas dan dianiaya.
6. Tongkat "kemurahan" dan "ikatan": Melambangkan perjanjian Tuhan dengan umat-Nya.
7. 30 keping perak: Melambangkan harga yang ditentukan untuk menggambarkan pengkhianatan dan penghinaan terhadap Tuhan.
8. Penuang logam: Melambangkan orang-orang yang tidak menghargai nilai dan kekudusan Tuhan.
9. Persaudaraan antara Yehuda dan Israel: Melambangkan persatuan dan kesatuan umat Tuhan.
10. Gembala yang bodoh: Menggambarkan pemimpin yang tidak bertanggung jawab dan tidak memperhatikan umat Tuhan.
11. Domba yang gemuk: Melambangkan umat Tuhan yang kuat dan makmur.
12. Pedang, lengan, dan mata kanan: Melambangkan hukuman dan kehancuran yang akan menimpa pemimpin yang tidak setia.

Kata kunci dalam pasal ini mencakup kehancuran, kebinasaan, pemimpin yang tidak bertanggung jawab, umat Tuhan yang tertindas, perjanjian, pengkhianatan, persatuan, pemimpin yang bodoh, dan hukuman.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh Allah melalui nubuat Zakharia ini?
2. Bagaimana gambaran tentang gembala yang bodoh dalam nubuat ini menggambarkan kondisi spiritual umat Allah pada saat itu?
3. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya kepemimpinan yang baik dalam gereja dan komunitas Kristen dari nubuat ini?
4. Bagaimana kita sebagai umat Kristen dapat menghindari menjadi gembala yang bodoh seperti yang digambarkan dalam nubuat ini?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana Anda memahami peran Lebanon, pohon-pohon aras, dan pohon-pohon tarbantin dalam konteks nubuat ini?
2. Mengapa Allah memutuskan untuk mematahkan tongkat 'kemurahan' dan 'ikatan' dalam nubuat ini? Apa artinya tindakan ini?
3. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya kesetiaan dan kepercayaan kepada Allah dari sikap Zakharia dalam nubuat ini?
4. Bagaimana nubuat ini dapat diterapkan dalam kehidupan kita sebagai umat Kristen saat ini? Apakah ada prinsip-prinsip yang dapat kita ambil dari nubuat ini untuk memandu hidup kita?

Hal-hal menarik terkait Kitab Zakharia pasal 11:
1. Nubuat ini memberikan gambaran tentang keadaan yang suram dan hukuman yang akan datang atas umat Allah yang tidak setia.
2. Nubuat ini juga menggambarkan peran gembala sebagai pemimpin rohani yang bertanggung jawab atas umat Allah.
3. Tongkat 'kemurahan' dan 'ikatan' yang dipatahkan melambangkan pembatalan perjanjian Allah dengan umat-Nya.
4. Nubuat ini juga mengandung nubuat tentang kedatangan gembala yang bodoh yang akan mengalami hukuman atas ketidaksetiaannya.
5. Kesetiaan dan kepercayaan kepada Allah merupakan tema yang kuat dalam nubuat ini, mengingatkan kita akan pentingnya hidup yang taat dan setia kepada-Nya.

Dari pasal 11 Kitab Zakharia, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Tanggung jawab gembala: Pasal ini menggambarkan tanggung jawab gembala terhadap kawanan domba. Sebagai orang percaya, kita juga memiliki tanggung jawab untuk menggembalakan dan merawat sesama. Kita harus memiliki belas kasihan, kepedulian, dan tanggung jawab terhadap orang-orang di sekitar kita.

2. Pentingnya kemurahan hati: Dalam pasal ini, terdapat tongkat yang dinamakan "kemurahan". Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya memiliki hati yang penuh kemurahan, baik dalam memberikan maupun menerima kasih dan belas kasihan.

3. Pentingnya memegang teguh janji: Pasal ini juga menekankan pentingnya memegang teguh janji yang telah kita buat. Kita harus setia dalam menjalankan janji kita kepada Tuhan dan kepada sesama.

4. Konsekuensi dari ketidaksetiaan: Pasal ini juga menggambarkan konsekuensi dari ketidaksetiaan dan ketidakpedulian terhadap tugas dan tanggung jawab kita. Kita harus berhati-hati agar tidak menjadi seperti gembala yang bodoh yang tidak memedulikan dan meninggalkan kawanan domba.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon kepada Tuhan untuk memberikan hati yang penuh kemurahan dan belas kasihan kepada sesama.
2. Memohon kepada Tuhan agar kita dapat setia dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kita sebagai orang percaya.
3. Memohon kepada Tuhan agar kita dapat menghindari ketidaksetiaan dan ketidakpedulian terhadap sesama.
4. Memohon kepada Tuhan agar kita dapat menghindari konsekuensi dari ketidaksetiaan dan ketidakpedulian kita.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam memahami dan menerapkan pesan dari pasal 11 Kitab Zakharia.

Analisis Zakharia 11 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini merupakan nubuat simbolis tentang kehancuran Yerusalem dan penolakan terhadap Mesias.

Who (Siapa):

• Zakharia: Nabi yang menerima penglihatan dan menyampaikan pesan Tuhan.
• Gembala: Zakharia berperan sebagai gembala, melambangkan pemimpin Israel.
• Domba: Melambangkan umat Israel.
• Gembala yang bodoh: Melambangkan pemimpin jahat yang akan datang.

When (Kapan): Nubuat ini diberikan pada masa setelah pembuangan Babel, namun menunjuk pada masa depan, termasuk penolakan terhadap Mesias.

Where (Di mana): Nubuat ini berlatar di Yehuda dan Israel, dengan fokus pada Yerusalem dan Bait Allah.

Why (Mengapa):

• Kehancuran: Tuhan menghukum Israel karena dosa dan ketidaksetiaan mereka, termasuk penolakan terhadap gembala sejati (Mesias).
• Penolakan: Umat Israel menolak gembala sejati dan lebih memilih pemimpin yang korup.

How (Bagaimana):

• Simbolisme: Zakharia menggunakan simbol-simbol seperti gembala, domba, tongkat, dan harga untuk menyampaikan pesan Tuhan.
• Penglihatan: Zakharia menerima penglihatan tentang kehancuran dan penolakan.
• Ironi: Harga 30 keping perak, yang diberikan kepada Zakharia sebagai upah, merupakan sindiran terhadap harga yang dibayar untuk mengkhianati Yesus.

Kesimpulan: Zakharia 11 merupakan peringatan keras tentang konsekuensi dari dosa dan penolakan terhadap Tuhan. Pasal ini juga menubuatkan penolakan terhadap Mesias dan kehancuran yang akan menimpa Yerusalem.

Tambahan:

• Pasal ini menunjukkan kasih Tuhan yang terus menawarkan keselamatan meskipun umat-Nya menolak.
• Nubuat ini digenapi dalam peristiwa penyaliban Yesus, di mana Ia ditolak dan dikhianati demi 30 keping perak.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam memahami Zakharia 11.