Teks -- Kejadian 35:1 (TB)

Yakub di Betel untuk kedua kalinya

35:1 Allah berfirman kepada Yakub: "Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu."

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Kej 35:1-29

Ceritera yang mengisahkan perjalanan Yakub dari Sikhem ke Hebron ini mengumpulkan berbagai tradisi yang bermacam-macam asal-usulnya.

Ende: Kej 35:1

Lihat Kej 28:20-22 tentang kaul Jakub.

Ref. Silang FULL: Kej 35:1 - ke Betel // situ mezbah // bagi Allah // diri kepadamu // dari Esau

· ke Betel: Kej 12:8; [Lihat FULL. Kej 12:8]

· situ mezbah: Kej 4:26; [Lihat FULL. Kej 4:26]; Kej 8:20

· bagi Allah: Kej 35:3

· diri kepadamu: Kej 12:7; [Lihat FULL. Kej 12:7]

· dari Esau: Kej 35:7; Kej 27:43

Defender (ID): Kej 35:1 - naiklah ke Betel

Adalah aneh bahwa selama sepuluh tahun atau lebih Jakub kembali ke Kanaan, dia belum pernah kembali ke Betel yang dekat untuk membangun altar seperti yang telah dia janjikan kepada Tuhan ketika dia meninggalkan Kanaan (Kej 28:20-22). Dia mungkin merasa tidak nyaman secara spiritual dengan betapa puasnya dia membiarkan keluarganya menjadi dalam kemakmuran duniawi dan kompromi di Sikhem."

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Ref. Silang BIS: Kej 35:1

Kej 28:11-17

Ref. Silang TB: Kej 35:1

Kej 28:11-17

Gill (ID): Kej 35:1 - Dan Allah berfirman kepada Yakub // bangkitlah, pergilah ke Betel, dan tinggallah di sana // dan buatlah di sana sebuah mezbah bagi Allah // yang menampakkan diri kepadamu ketika engkau melarikan diri dari wajah Esau, saudaramu.

Dan Allah berfirman kepada Yakub,.... Ketika ia berada dalam kesusahan besar, akibat pembantaian orang-orang Shekem oleh anak-anaknya, tidak mengetahui langkah apa yang harus diambil, atau arah apa yang harus dituju untuk keselamatan dirinya dan keluarganya; kemudian Allah, untuk penghiburan dan petunjuknya, menampakkan diri dan berbicara kepadanya, baik dalam mimpi atau penglihatan, atau melalui dorongan dalam pikirannya, atau dengan suara yang jelas: mungkin ini adalah Anak Allah, Pribadi kedua, yang mungkin menampakkan diri dalam bentuk manusia, seperti yang sering dilakukannya; karena Ia kemudian berbicara tentang Allah sebagai Pribadi ilahi lain, yang terpisah darinya, bahkan Bapa Ilahinya:

bangkitlah, pergilah ke Betel, dan tinggallah di sana; yang dikatakan berjarak dua puluh delapan mil dari Sikhem ^r; di sinilah ia diperintahkan untuk pergi dengan tergesa-gesa, dan di mana, disarankan, ia akan aman, dan di mana adalah tepat dan pantas baginya untuk tinggal sejenak:

dan buatlah di sana sebuah mezbah bagi Allah; dan persembahkan pengorbanan kepadanya, pujilah Dia untuk keselamatan dan pembebasan yang telah dilakukan, berdoalah kepada-Nya untuk belas kasihan yang diperlukan saat ini dan di masa depan, dan penuhilah nazarnya yang telah ia buat di sana, bahkan kepada Allah itu:

yang menampakkan diri kepadamu ketika engkau melarikan diri dari wajah Esau, saudaramu; yang, merasa marah karena ia mendapatkan hak kesulungan dan berkat darinya, mengancam akan membunuhnya; yang memaksa dia untuk melarikan diri dari rumah ayahnya, dan pergi ke Mesopotamia, dan dalam perjalanannya ke sana Allah menampakkan diri kepadanya, di tempat yang kemudian ia sebut Betel, dan memberinya banyak janji yang berharga; dan di sana Yakub membuat nazar yang khidmat, bahwa jika Allah bersamanya, dan menjaganya, dan memberinya makanan dan pakaian, dan mengembalikannya ke rumah ayahnya, tiang yang didirikan saat itu dan di tempat itu akan menjadi rumah Allah, serta Dia akan menjadi Tuhannya. Yakub kini telah berada sembilan atau sepuluh tahun di tanah Kanaan, dan telah mendapatkan semua yang diinginkannya, dan bahkan lebih banyak lagi, dan masih juga belum pergi ke Betel untuk memenuhi nazarnya, baik karena lupa atau mengabaikan; dan oleh karena itu, seperti yang dipikirkan Jarchi, ia dihukum karena hal itu dalam peristiwa Dinah; atau lebih tepatnya, karena sulit untuk membayangkan seorang yang begitu baik dapat lupa, atau dengan sengaja mengabaikan nazar seperti ini, bahwa ia tidak memiliki kesempatan untuk pergi ke sana, atau menunggu perintah ilahi, dan sekarang ia memiliki keduanya, yang langsung ia sambut.