Teks -- Pengkhotbah 3:14 (TB)

3:14 Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Pkh 3:1-22

Usaha dan pekerjaan manusia kebanyakan hanya menyedihkan saja dan separuh dari hidupnya ialah berkabung. Kematianlah yang memberikan cirinya kepada seluruh hidup manusia. Hidup itu hanya sederetan perbuatan yang tidak kait-mengait dan tidak beruntun-runtun, Pengk 2:1-8, dan tidak bertujuan, Pengk 2:9-13, kecuali kematian yang tidak bermakna sama sekali, Pengk 2:14-22.

Jerusalem: Pkh 3:14 - Aku tahu...

Menurut ajaran lazim mengenai pembalasan, maka kematian adalah hukuman atas dosa. Tetapi menurut Pengkhotbah kematian merupakan sebuah unsur yang wajar bagi manusia. Kesalehan dan kebajikan sekali-kali tidak berpengaruh dalam hal kematian. Bahkan di bidang kehakimanpun yang lebih berkuasa mendapat kemenangan, Pengk 2:16,18. Namun demikian Allah mengutamakan orang yang lemah, Pengk 2:15+.

Ende: Pkh 3:14 - abadi

ialah: samasekali ditentukan dengan tiada perubahan².

Ref. Silang FULL: Pkh 3:14 - akan Dia

· akan Dia: Ayub 23:15; [Lihat FULL. Ayub 23:15]; Pengkh 5:6; 7:18; 8:12-13

Defender (ID): Pkh 3:14 - akan selamanya

Selain menekankan ketidakberubahan Tuhan dan karya-karya-Nya, bagian ini mengantisipasi prinsip ilmiah besar tentang konservasi (konservasi energi, massa, momentum, muatan, dll.). Tidak ada yang sekarang ini sedang diciptakan atau dimusnahkan. Sebuah entitas mungkin berubah dalam karakter dan bahkan menurun dalam kualitas, tetapi ia harus dilestarikan dalam kuantitas.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Pkh 3:14 - Aku tahu bahwa apa pun yang dilakukan Tuhan, itu akan berlangsung selamanya // tidak ada yang dapat ditambahkan padanya, maupun sesuatu diambil darinya // dan Tuhan melakukannya, agar manusia seharusnya takut di hadapan-Nya.

Aku tahu bahwa apa pun yang dilakukan Tuhan, itu akan berlangsung selamanya,.... Beberapa orang, seperti Jarchi, memahami ini sebagai pekerjaan penciptaan, langit dan bumi, yang meskipun sudah lama ada dan bertahan lama; dan meskipun mereka akan larut dan binasa, baik dalam bentuk maupun kualitasnya, namun tidak dalam substansinya: bumi khususnya dikatakan akan abadi, Ecc 1:4; matahari dan bulan, serta bintang-bintang, tetap pada jalur atau posisinya; dan berbagai musim dalam setahun memiliki revolusi yang konstan, dan akan terus seperti itu selama bumi bertahan; lihat Kej 8:22; berbagai jenis makhluk yang diciptakan Tuhan, di bumi, udara, dan laut, meskipun individu-individu yang ada mati, spesies mereka tetap ada; dan manusia, makhluk utama, meskipun ia mati, akan hidup kembali, dan hidup selamanya; demikian juga versi Arab,

"Aku telah belajar bahwa semua makhluk yang diciptakan Tuhan akan terus berada dalam urutan dan keadaan yang sama:''

meskipun Abarbinel ^o mengartikan ini sebagai kelanjutan dunia untuk waktu tertentu, dan kemudian tentang kehancurannya; yang ia anggap didukung oleh Ecc 3:15, dan yang dipahami sebagai penciptaan satu dunia setelah dunia yang lain; dan yang telah berlalu ia jelaskan sebagai dunia yang dihancurkan. Tetapi lebih tepatnya ini dipahami sebagai ketetapan Tuhan, yang merupakan karya-karyanya "ad intra"; pikiran hatinya, yang kepada semua generasi; nasihat kehendaknya, yang selalu tegak dan dilaksanakan; pikirannya, yang satu, selalu sama, dan tidak berubah, dan yang tidak pernah diubahnya; kesukaannya yang selalu dilakukan; tujuannya dan penetapannya, yang selalu tercapai, tidak pernah gagal dan menjadi sia-sia: karena dia sangat bijak dalam merumuskannya, maha tahu, dan melihat akhir dari awal, sehingga tidak ada yang tidak terduga dapat muncul untuk menghalangi pelaksanaannya; dia tidak berubah, dan tidak pernah mengubah kehendaknya; dan Maha Kuasa, mampu mewujudkan cita-cita besarnya; dan setia serta benar, tidak dapat menyangkal dirinya sendiri, tidak pernah berbohong atau menyesal. Dalam pengertian ini adalah Targum,

"Aku tahu, dengan roh nubuat, bahwa semua yang dilakukan Tuhan di dunia, baik baik maupun jahat, setelah ditetapkan dari mulut-Nya, itu akan berlangsung selamanya.''

Ini berlaku untuk semua karya-Nya, dan tindakan kasih karunia; pemilihan orang untuk hidup kekal tetap teguh, bukan berdasarkan karya, tetapi berdasarkan kasih karunia, dan memiliki efek tertentu; itu tidak dapat pernah dibatalkan, maupun lebih pasti daripada yang ada; itu akan selalu berlaku, dan berlanjut dalam buah dan konsekuensinya: perjanjian kasih karunia, sebagaimana dibuat dari kekekalan, berlanjut sampai kekekalan; janjinya tidak pernah gagal, berkat-Nya adalah rahmat yang pasti dari Daud: penebusan oleh Kristus adalah kekal; mereka yang ditebus dari dosa, Satan, dan hukum, selalu demikian, dan tidak akan pernah diperbudak oleh keduanya lagi: karya kasih karunia yang dimulai di hati, akan dilaksanakan dan disempurnakan; anugerah yang bekerja di jiwa, seperti iman, harapan, dan kasih, selalu ada; berkat kasih karunia yang diberikan, seperti pengampunan, pembenaran, adopsi, dan keselamatan, tidak pernah dibatalkan, tetapi selalu berlanjut; mereka yang dilahirkan kembali, diampuni, dibenarkan, diadopsi, dan diselamatkan, akan selalu demikian; dan karya Tuhan, sebagaimana itu tahan lama, demikian juga sempurna;

tidak ada yang dapat ditambahkan padanya, maupun sesuatu diambil darinya; karya-karya alam telah selesai dan disempurnakan sejak dasar dunia; ketetapan Tuhan adalah sistem lengkap dari kehendak-Nya, menurut mana Ia melakukan semua hal tanpa perubahan, dalam proviensi dan kasih karunia; perjanjian kasih karunia diatur dalam segala hal, dan tidak ada yang kurang di dalamnya; karya penebusan sepenuhnya dilakukan oleh Kristus, yang merupakan batu, dan pekerjaan-Nya sempurna; dan karya kasih karunia di hati, meskipun saat ini tidak sempurna, akan disempurnakan; tidak ada dalam kekuasaan manusia untuk menambah sesuatu padanya, maupun mengambil sesuatu darinya;

dari situlah Tuhan melakukannya, agar manusia seharusnya takut di hadapan-Nya; karya-karya penciptaannya dilakukan dengan begitu banyak kebijaksanaan, dan memberikan tampilan sedemikian rupa tentang kekuatan dan kebaikan-Nya, memerintahkan rasa kagum dalam makhluk-makhluk-Nya, Mzm 33:6; karya-karya providensinya, yang semuanya sesuai dengan tujuan dan ketetapan-Nya yang bijaksana, harus diterima dengan sabar dan tenang; dan manusia harus diam, dan tahu bahwa Dia adalah Tuhan, dan merendahkan diri di bawah tangan-Nya yang kuat: ketetapan-Nya, yang menyangkut keadaan manusia saat ini atau di masa depan, tidak mengarah pada putus asa, atau mengabaikan sarana, atau kehidupan yang terombang-ambing, tetapi cenderung mendorong rasa takut kepada Tuhan dan kekudusan yang sejati, yang merupakan sumbernya; dan berkat-berkat kasih karunia memiliki pengaruh yang baik terhadap hal yang sama; khususnya berkat kasih karunia pengampunan, yang ada di sisi Tuhan, sehingga Dia dapat ditakuti, Mzm 130:4; dan salah satu bagian utama dari karya kasih karunia di hati adalah rasa takut kepada Tuhan; dan tidak ada yang lebih kuat untuk mengikat seluruh ibadah kepada Tuhan, yang sering dimaksud dengan takut kepada-Nya, daripada kasih karunia yang diberikan kepada manusia; lihat Ibr 12:28. Targum merujuk ini kepada pembalasan Tuhan di dunia: dan Jarchi, kepada fenomena yang tidak biasa di dalamnya; seperti air bah, matahari yang berdiri diam dan bergerak mundur, dan sejenisnya.