Text -- Imamat 4:6 (TB)

4:6 Imam harus mencelupkan jarinya ke dalam darah itu, dan memercikkan sedikit dari darah itu, tujuh kali di hadapan TUHAN, di depan tabir penyekat tempat kudus.

Commentary -- Word/Phrase Notes (per phrase)

Jerusalem: Im 1:1--7:38

Bagian ini boleh diberi judul: "Tata Upacara Korban". Oleh kitab Imamat seluruh tata upacara itu dihubungkan dengan masa tinggalnya Israel di padang gurun dan ditempatkan di bawah kewibawaan Musa. Pada kenyataannya bagian ini memang memuat beberapa aturan kuno tetapi juga sejumlah penetapan yang berasal dari zaman jauh kemudian dari masa Musa. Sesudah pembuangan barulah tata upacara ini disusun. Maka Ima 1:1-7 sebenarnya menyajikan tata upacara korban yang menjadi pegangan bagi ibadah yang diselenggarakan dalam bait Allah yang didirikan sesudah masa pembuangan Israel ke Babel. Mengenai ibadah suku-suku Israel yang sebagai Badui mengembara di gurun tidak banyak yang dapat diketahui. Nas-nas yang tua usianya hanya memberi petunjuk mengenai perayaan Paskah, bdk catatan pada Kel 12:1,23,39. Tata upacara terperinci yang disajikan Taurat oleh tradisi Kristen diartikan sebagai persiapan dan pralambang korban tunggal penebus, bdk Ibr 8 dst, dan sakramen-sakramen Gereja.

Jerusalem: Im 4:1-35

Bagian terbesar Tata Upacara Korban (Ima 4:1-6:7) membicarakan korban pendamaian. dibedakan dua macam korban pendamaian, yaitu: korban penghapusan dosa dan korban penebus salah. Tetapi perbedaannya jauh dari jelas. Rupanya "korban penghapus dosa" lebih luas dari pada "korban penebus salah". Yang terakhir terutama mengenai kesalahan-kesalahan yang dianggap merugikan Allah, para imam atau sesama manusia. Tetapi kedua macam korban itu di sini dibebankan bagi kesalahan yang sangat serupa satu sama lain, bab 5, sehingga perbedaan tsb mengabur. Kekaburan hanya bertambah besar kalau juga diperhatikan aturan-aturan khusus yang tercantum dalam Ima 14:10-32; Bil 6:9-12; 15:22-33. Upacara-upacara terperinci yang disajikan dosa tunggal, yang dipersembahkan Yesus Kristus, bdk Ibr 9+.

Ende: Im 1:1--7:38

Dalam bagian pertama ini disadjikan peraturan mengenai pelbagai djenis kurban dan mengenai ibadah umat Allah (lihat pendahuluan hal IX-XI) Kurban-kurban ini didjaman persiapan itu adalah alat dan djalan jang ditentukan Jahwe sendiri, supaja manusia dapat menghadapiNja dan dengan djalan itu memperoleh berkah ilahi serta mengambil bagian dalam kekudusan tuhan. Manusia sendiri tidak tahu dan tidak mampu pula membuat djalan itu. Maka dari itu Allah berdjandji sendiri menetapkan djalan itu. Meskipun tidak sedikit dari upatjara itu sesungguhnja diambil alih oleh agama Israil dari bangsa-bangsa lain, namun kesemuanja disahkan oleh Allah dan dengan demikian dibuatNja mendjadi bertenaga djuga. Kitab Sutji menghubungkan semua dengan Musa, bukan oleh sebab Musa sendiri (sebagai pengantar Allah)memberikan undang-undang itu, melainkan oleh sebab Musalah pendiri agama Israil jang sedjati. Apa jang dimaksudkan kurban Perdjandjian Lama jang bermatjam ragam itu diketemukan kembali dalam satu Kurban Perdjandjian Baru, jakni kurban Kristus, sebagaimana ditegaskan dalam surat kepada orang-orang Hibrani (pasal 8-9(Ima 8-9), jang menafsirkan kurban-kurban itu sebagai perlambang kurban sedjati itu).

Ende: Im 4:6

Tabir ini membagi kemah sutji atas dua bagian. Dibelakang tabir itu (kudus-mukadas) terdapatlah peti perdjandjian (setidak-tidaknja sebelum pembuangan). Imam agung masuk bagian depan sadja, tempat ada mesbah dupa (aj. #TB Ima 4:7). Angka tudjuh adalah angka sutji. Itulah sebabnja maka angka itu demikian penting dalam upatjara keigamaan

Ref. Silang FULL: Im 4:6 - dan memercikkan // hadapan Tuhan // tempat kudus

· dan memercikkan: Kel 24:8

· hadapan Tuhan: Im 4:17; Im 16:14,19

· tempat kudus: Kel 25:8; [Lihat FULL. Kel 25:8]

Commentary -- Word/Phrase Notes (per Verse)

Gill (ID): Im 4:6 - Dan imam akan mencelupkan jarinya ke dalam darah // dan menyiramkan darah tujuh kali di hadapan Tuhan // di depan tabir tempat kudus

Dan imam akan mencelupkan jarinya ke dalam darah,.... Jari tangan kanannya, seperti yang diamati Gersom, dan demikian juga Maimonides ^r; karena darah selalu diambil dan disiram dengan tangan kanan, jika dilakukan dengan tangan kiri itu salah, menurut kanon Yahudi ^s dan meskipun hanya dinyatakan bahwa imam, dan bukan yang diurapi, seperti sebelumnya, namun tampaknya maksudnya adalah dia dan bukan yang lain; meskipun jika seorang imam biasa melakukan ini, kata Gersom, itu akan benar, dan demikian juga Maimonides ^t:

dan menyiram darah tujuh kali di hadapan Tuhan; sebuah gambaran tentang darah Kristus, yang disebut, sebagai alusi terhadap ritus ini, darah yang disiram; yang disajikan di hadapan Tuhan, meminta pengampunan dari-Nya, dan disiram pada hati nurani, berbicara damai di sana, dan secara sempurna membersihkan dari segala dosa, yang tujuh kali penyiraman adalah simbolnya:

di depan tabir tempat kudus: kata-kata ini dapat diterjemahkan secara harfiah, "wajah tabir tempat kudus": seolah-olah darah disiram di luar tabir. Catatan Jarchi adalah, "di depan tempat kedamaian-Nya, dia mengarahkan (itu) di antara tiang-tiang; darah tidak boleh menyentuh tabir, tetapi jika menyentuh, itu menyentuh;'' yaitu, tidak ada masalah. Dan menurut Maimonides ^u, darah lembu dan kambing yang dibakar disiram tujuh kali pada tabir, yang memisahkan antara dan yang maha kudus. Ini menggambarkan tabir daging, yang darahnya memberikan keberanian untuk masuk ke dalam tempat yang maha kudus, Ibr 10:19.