
Teks -- Roma 3:7 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Jerusalem: Rm 1:18--3:20 - -- Uraian mengenai Kebenaran Allah yang menyatakan diri melalui Injil, yang nanti akan dilanjutkan dalam Rom 3:21 dst, disusul suatu uraian tentang kebal...
Uraian mengenai Kebenaran Allah yang menyatakan diri melalui Injil, yang nanti akan dilanjutkan dalam Rom 3:21 dst, disusul suatu uraian tentang kebalikannya ialah: di luar Injil hanya "kemurkaan Allah" yang menampakkan diri, baik dalam dunia orang-orang kafir, Rom 1:18-32, maupun dalam bangsa Yahudi, Rom 2:1-3:10. Kemurkaan itu pertama-tama menyatakan dirinya dalam diperbanyaknya dosa manusia. Dalam penghakiman terakhir akan disingkapkan seluruhnya, Rom 2:6+; Mat 3:7+.

Jerusalem: Rm 2:1--3:20 - -- Sekarang Paulus berkata kepada orang Yahudi. Mula-mula, Rom 2:1-16, ia belum menyebutkan mereka, tetapi kemudian, Rom 2:17-3:20, ia berkata dengan ter...
Sekarang Paulus berkata kepada orang Yahudi. Mula-mula, Rom 2:1-16, ia belum menyebutkan mereka, tetapi kemudian, Rom 2:17-3:20, ia berkata dengan terus terang. Orang-orang Yahudi mau main hakim terhadap orang-orang lain, tetapi mereka sendiri tidak terluput, kalau berlaku seperti orang-orang lain itu, Rom 2:1-5,17-24. Hukum Taurat, Rom 2:12-13, sunat, Rom 2:25-29, dan Kitab Suci yang berharga, Rom 3:1-8, tidak membebaskan mereka dari sikap hati yang tepat. Baik orang Yahudi maupun orang kafir dapat dituntut di hadapan pengadilan Allah, Rom 2:6-11; dan kenyataannya kedua-duanya telah menjadi hamba dosa, Rom 3:9-20.

Jerusalem: Rm 3:5-8 - -- Pemikiran Paulus berdasarkan kesejalanan antara: kesetiaan, kenyataan (kejujuran) dan kebenaran di satu pihak; ketidak-setiaan, bohong dan ketidak-ben...
Pemikiran Paulus berdasarkan kesejalanan antara: kesetiaan, kenyataan (kejujuran) dan kebenaran di satu pihak; ketidak-setiaan, bohong dan ketidak-benaran di lain pihak.
Ref. Silang FULL -> Rm 3:7

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Rm 3:7 - -- 3:7 Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaanNya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?
Pikiran si an...
3:7 Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaanNya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?
Pikiran si anu sudah maju dari apa yang dikatakan dalam pasal 3:5. Tadi dalam 3:5 dia mau berkata bahwa dosa tidak dapat dihakimi dengan adil, tetapi dalam pasal 3:7 dia sudah mau berkata bahwa orang berdosa tidak usah disebut orang berdosa. Menurut si anu, mungkin mereka lebih baik dianggap penolong Allah, karena dosa mereka mempermuliakan Allah! Kepandaian manusia berusaha lagi untuk meniadakan rasa salah mereka terhadap Allah. Suara hati orang berkata bahwa mereka salah, tetapi manusia berusaha untuk menutup suara hati itu dengan segala macam "logika" dan dalih. Sebenarnya usaha mereka sia-sia.

Hagelberg: Rm 2:1--3:8 - -- b. Murka Allah Dinyatakan melawan Manusia yang Mengusahakan Kebenaran dari Hukum Taurat 2:1-3:8
Mungkin manusia dalam Adam kasar dan jahat, seperti ...
b. Murka Allah Dinyatakan melawan Manusia yang Mengusahakan Kebenaran dari Hukum Taurat 2:1-3:8
Mungkin manusia dalam Adam kasar dan jahat, seperti apa yang digambarkan dalam pasal 1:18-1:32, dan mungkin juga dia halus dan beradab seperti yang digambarkan dalam pasal 2:1-3:20, tetapi dia pasti harus menghadap murka Allah karena dia berada dalam aiwn/aion maut.
Siapa yang dibicarakan dalam pasal 2:1-16 agak sulit ditentukan. Beberapa penafsir84 berpikir bahwa orang Yunani yang beradab, yang memiliki kebudayaan dan moril yang tinggi, yang dimaksudkan di sini. Menurut mereka, baru dengan pasal 2:17 Paulus mulai membicarakan orang Yahudi.
Cranfield85 mencatat beberapa faktor yang mendukung pengertian dia, yaitu bahwa di sini Paulus sudah beralih dari orang Yunani untuk membicarakan orang Yahudi secara khusus. Antara lain, Cranfield mencatat bahwa:
i) Kata-kata Paulus mirip dengan Kebijaksanaan Salomo 11-15, sebuah karangan Yahudi yang menjadi bagian dari Apokripa.
ii) Tegasnya pasal 2:4 mengenai kesabaran Allah sesuai dengan sikap Paulus terhadap bangsa Israel.
iii) Pola di mana manusia dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu "Yahudi" dan "bukan Yahudi" (1:16, 2:9, 2:10, 3:9) sudah biasa untuk Paulus.
iv) Rasanya pasal 2:17 tidak disusun sebagai peralihan dari satu kelompok (bukan Yahudi) pada kelompok yang lain (Yahudi).
v) Sikap kesombongan terhadap orang bukan Yahudi sudah biasa untuk orang Yahudi, seperti nyata dalam pasal 2:18-20.
Orang Yahudi yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus pasti mengaminkan dengan penuh semangat apa yang dikatakan mengenai orang bukan Yahudi di atas. Akan tetapi Paulus menjelaskan bahwa agama mereka tidak melindungi mereka dari murka, karena hidup keagamaan mereka masih ada dalam aiwn/aion lama sehingga harus dimurkai.
i. Dia yang Menghakimi dan Melakukan yang Sama Tidak akan Luput dari Hukuman 2:1-11
Menurut karangan mereka sendiri, orang Yahudi tidak merasa terancam oleh hukuman Allah, walaupun mereka rela mengaku bahwa mereka juga berdosa.86

Hagelberg: Rm 3:7 - -- 3:7 Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaanNya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?
Pikiran si an...
3:7 Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaanNya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?
Pikiran si anu sudah maju dari apa yang dikatakan dalam pasal 3:5. Tadi dalam 3:5 dia mau berkata bahwa dosa tidak dapat dihakimi dengan adil, tetapi dalam pasal 3:7 dia sudah mau berkata bahwa orang berdosa tidak usah disebut orang berdosa. Menurut si anu, mungkin mereka lebih baik dianggap penolong Allah, karena dosa mereka mempermuliakan Allah! Kepandaian manusia berusaha lagi untuk meniadakan rasa salah mereka terhadap Allah. Suara hati orang berkata bahwa mereka salah, tetapi manusia berusaha untuk menutup suara hati itu dengan segala macam "logika" dan dalih. Sebenarnya usaha mereka sia-sia.

Hagelberg: Rm 1:18--3:20 - -- 1. Murka Allah Dinyatakan melawan... 1:18-3:20
(aiwn/aion kematian)
Dalam bagian ini Paulus membuktikan bahwa murka dari Allah menimpa setiap orang ...
1. Murka Allah Dinyatakan melawan... 1:18-3:20
(aiwn/aion kematian)
Dalam bagian ini Paulus membuktikan bahwa murka dari Allah menimpa setiap orang yang tidak mencari kebenaran dan setiap orang yang mencari kebenaran berdasarkan Taurat.
Nygren67 menjelaskan bahwa bagi kita garis besar yang masuk akal adalah seperti berikut:
1. Kebenaran dari Manusia
a) kefasikan manusia
b) kebenaran manusia melalui Taurat
2. Kebenaran dari Allah
Tetapi garis besar tersebut bukanlah garis besar yang dipakai oleh Rasul Paulus. Oleh karena Paulus selalu berpikir secara theosentris, maka garis besar yang dia pakai adalah seperti yang berikut:
1. Murka Allah...
a) ...melawan kefasikan
b) ...melawan kebenaran manusia yang berdasarkan Taurat
2. Kebenaran Allah
Maka dalam bagian ini (1:18-3:20) Paulus menguraikan apa yang dapat diharapkan dari aiwn/aion kematian yang berada di dunia ini. Aiwn/aion Adam harus dimengerti lebih dahulu, kemudian baru aiwn/aion Kristus dapat dimengerti. Paulus menegaskan bahwa sikap Allah terhadap segala sesuatu dari aiwn/aion ini dapat diringkaskan dengan satu kata, yaitu murka. Dia mulai dengan menguraikan sikap Allah terhadap manusia yang tidak berusaha untuk menjadi benar.

Hagelberg: Rm 1:18--4:25 - -- A. Orang yang Dibenarkan karena Iman 1:18-4:25
Allah memurkai setiap orang, baik orang bukan Yahudi yang tidak benar, maupun orang Yahudi yang mengej...
A. Orang yang Dibenarkan karena Iman 1:18-4:25
Allah memurkai setiap orang, baik orang bukan Yahudi yang tidak benar, maupun orang Yahudi yang mengejar kebenaran dengan Taurat Musa. Yang dibenarkan hanyalah mereka yang percaya kepada Kristus.
Mulai di sini sampai dengan pasal 8 Paulus menguraikan tema yang dikemukakan di dalam pasal 1:16-17. Untuk menguraikan bagaimana kebenaran Allah dinyatakan dalam Injil yang menyelamatkan, dia harus lebih dahulu menyatakan bahwa murka Allah sedang dinyatakan atas dosa segala manusia. Dia harus membuktikan perlunya keselamatan itu. Kebenaran Allah adalah kebenaran yang satu-satunya, dan kebenaran itu hanya dinyatakan "dari iman kepada iman."
Di sini layak dicatat bahwa di dalam bagian ini bukanlah Paulus yang menghakimi angkatan itu, tetapi Injil Kristus yang menghakimi semua manusia. Bukan berarti angkatan itu lebih buruk dari pada angkatan-angkatan yang terdahulu, atau yang kemudian, tetapi mengingat kebenaran Allah semua manusia buruk.

Hagelberg: Rm 1:18--15:13 - -- II. Injil 1:18-15:13
Cranfield,65 setelah menyelidiki seluruh bagian ini, menyatakan bahwa Paulus "membiarkan Injil berbicara sendiri... untuk menen...
II. Injil 1:18-15:13
Cranfield,65 setelah menyelidiki seluruh bagian ini, menyatakan bahwa Paulus "membiarkan Injil berbicara sendiri... untuk menentukan bentuk dan isi bagian utama dari suratnya." Perkataan ini tepat. Paulus tidak menyusun bagian ini (1:18-15:13) untuk menangani suatu situasi tertentu di kota Roma, tetapi bagian ini terbentuk sesuai dengan suatu "akal intern" dari Injil Kristus sendiri. Bukan tidak ada pengaruh sama sekali dari situasi di Roma. Mungkin rencana Paulus untuk mengadakan perjalanan ke Spanyol mempengaruhi beberapa perincian dalam surat ini, tetapi secara keseluruhan, bentuk dan isi bagian ini, 1:18-15:13, ditentukan dari logisnya Injil Kristus saja.
Dalam bagian utama ini isi dan akibat kebenaran dari Allah bagi manusia diuraikan.66
Gill (ID) -> Rm 3:7
Gill (ID): Rm 3:7 - Sebab jika kebenaran Tuhan telah lebih melimpah melalui kebohonganku untuk kemuliaannya, mengapa aku juga dihakimi sebagai seorang pendosa? Sebab jika kebenaran Tuhan,.... "Kebenaran Tuhan" sama dengan "kebenaran Tuhan", Rom 3:5, dan berarti kesetiaannya; di mana secara hipotesis dikatakan...
Sebab jika kebenaran Tuhan,.... "Kebenaran Tuhan" sama dengan "kebenaran Tuhan", Rom 3:5, dan berarti kesetiaannya; di mana secara hipotesis dikatakan, itu
telah lebih melimpah; atau telah lebih dijelaskan,
melalui kebohonganku untuk kemuliaannya: tidak ada yang lebih bertentangan dengan kebenaran daripada kebohongan; kebohongan pada dirinya sendiri tidak pernah dapat memberikan keuntungan bagi kebenaran, atau bagi Tuhan yang benar; tidak ada yang lebih bertentangan dengan sifat Tuhan, dan lebih dibenci olehnya; kebohongan adalah dari iblis, dan dapat dihukum dengan kematian kekal; oleh karena itu bisa tampak aneh, bahwa kebenaran Tuhan dapat melimpah melalui itu untuk kemuliaannya: sekarang perlu dicatat, bahwa rasul tidak berbicara tentang dirinya sendiri, maupun tentang kebohongannya karena ketidakpercayaan, dalam keadaan belum terlahir baru; tetapi dalam diri seorang manusia berdosa, "sebab setiap manusia adalah pendusta", Rom 3:4, seperti yang ia katakan, "Aku berbicara sebagai manusia", Rom 3:5; mewakili seorang yang jahat, yang dari apa yang telah disebutkan sebelumnya, mungkin mengumpulkan ini sebagai arti dari itu, bahwa kebenaran Tuhan dijelaskan oleh kebohongan manusia: dan sebanyak ini dapat diterima sebagai pengertian rasul, bahwa kebenaran Tuhan dipuji, dijelaskan, dan dibuat melimpah, ketika dinyatakan, bahwa ia adalah benar dan setia, dan setiap manusia adalah pendusta, menipu, dan tidak jujur; "biarlah Tuhan itu benar, dan setiap manusia seorang pendusta", Rom 3:4, selanjutnya, kebenaran Tuhan dapat diizinkan untuk melimpah melalui kebohongan manusia, dalam arti perbandingan, yang satu ditetapkan bertentangan dengan yang lain; dan demikian seperti yang bertentangan saling menjelaskan satu sama lain: ini dapat disetujui, bahwa kadang-kadang kebohongan telah diperintah oleh Tuhan, untuk mencapai tujuan dan janji-Nya, di mana kebenaran dan kesetiaan-Nya telah ditampilkan, seperti dalam kasus Yakub dan bidan Mesir; tetapi itu tidak berasal dari sifat dan kecenderungannya, tetapi dari kebijaksanaan dan pemeliharaan Tuhan yang mendasari, dan oleh karena itu tidak dapat dimaafkan karena ini dari dosa; dan akibatnya penafsirannya tidak adil, bahwa oleh karena itu "tidak ada manusia yang dapat, atau seharusnya, dihakimi sebagai seorang pendosa"; karena dosanya berujung pada keuntungan, sehingga mendatangkan kemuliaan bagi Tuhan, yang diisyaratkan dalam pertanyaan:
mengapa aku juga dihakimi sebagai seorang pendosa? jika ini masalahnya, aku seharusnya tidak dihitung sebagai seorang pendosa, atau diperlakukan seperti itu di sini, atau dihakimi dan dihukum sebagai satu di kemudian hari, yang merupakan konsekuensi yang sangat jahat, serta lemah; karena meskipun Tuhan adalah benar dan setia pada janji-janji-Nya, terlepas dari dosa-dosa umat-Nya, yang berfungsi sebagai kontras, untuk menonjolkan cahaya dari kebenaran-Nya lebih jauh, namun dosa-dosa mereka tetaplah dosa, dan diperhatikan oleh-Nya sebagai demikian, dan mereka dihukum karenanya; dan walaupun Tuhan mungkin mengatur, dengan cara pemeliharaan, dosa orang lain untuk kemuliaan-Nya, ini bukan alasan untuk membebaskan mereka dari dosa, atau akan menjadi pengecualian bagi mereka dari hukuman. Inilah arti dari bagian tersebut; kecuali jika yang dimaksud dengan "kebenaran Tuhan" adalah Injil, firman kebenaran, yang berasal dari Tuhan; dan yang melalui "kebohongan" rasul, seperti yang mungkin disebut oleh orang-orang Yahudi mengenai pelayanannya, "melimpah untuk" "kemuliaan" Tuhan; yang tersebar jauh dan dekat, dan menjadi berguna untuk pertobatan para pendosa, untuk mengalihkan manusia dari kegelapan ke terang, dan dari kuasa Satan kepada Tuhan; dan untuk penanaman gereja di dunia non-Yahudi, serta di Yudea; yang sangat berkontribusi pada kehormatan Tuhan, dan kepentingan agama yang benar: dan kemudian makna dari klausa terakhir adalah, "mengapa aku juga dihakimi sebagai seorang pendosa?" mengapa aku dianggap dan dihukum sebagai seorang bid’ah? sebagai seorang yang murtad dari iman? seperti yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi, yang terbiasa menyebut bid’ah sebagai pendosa: jadi "pendosa" dalam Ecc 7:26 diartikan demikian p,

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Rm 3:1-18
Matthew Henry: Rm 3:1-18 - Tanggapan atas Bantahan-bantahan; Kebobrokan Orang Yahudi dan Orang Bukan Yahudi
Sang Rasul, dalam pasal ini, melanjutkan pembahasannya mengenai masalah pemb...
SH: Rm 3:1-8 - Kelebihan orang Yahudi. (Kamis, 14 Mei 1998) Kelebihan orang Yahudi.
Kelebihan orang Yahudi. Jika sama berdosa bahkan munafik, apakah kelebihan ora...

SH: Rm 3:1-8 - Allah setia, adil, dan benar (Minggu, 28 Mei 2006) Allah setia, adil, dan benar
Judul: Allah setia, adil, dan benar
Bayangkan reaksi orang-orang Yahu...

SH: Rm 3:1-8 - Jangan salah mengerti (Jumat, 8 Mei 2009) Jangan salah mengerti
Judul: Jangan salah mengerti
Isi surat Paulus dalam ...

SH: Rm 3:1-8 - Tidak ada alasan! (Senin, 16 April 2012) Tidak ada alasan!
Judul: Tidak ada alasan!
Di sana-sini sering terdengar orang yang tertarik kepada be...

SH: Rm 3:1-8 - Kesombongan Rohani (Sabtu, 15 Oktober 2016) Kesombongan Rohani
Setelah mempersoalkan mengenai kesejatian dari orang Yahudi di pasal ...

SH: Rm 3:1-8 - Jangan Anggap Remeh (Kamis, 23 Juni 2022) Jangan Anggap Remeh
Orang Yahudi memiliki hak istimewa untuk menjadi umat pilihan Tuhan. Mereka memiliki hukum Ta...
Utley -> Rm 3:1-8
TFTWMS: Rm 3:7-8 - Keberatan Keempat: Tidakkah Anda Bingung Tentang Kemuliaan Allah? Keberatan Keempat: "Tidakkah Anda Bingung Tentang Kemuliaan Allah?" (Roma 3:7, 8)...

TFTWMS: Rm 3:1-8 - Menjawab Keberatan MENJAWAB KEBERATAN (Roma 3:1-8)
Seluruh nas ini yang berisi pelbagai ...
Constable (ID): Rm 1:18--3:21 - --II. KEBUTUHAN AKAN KEBENARAN ALLAH 1:18--3:20
Paulus memulai penjelasa...

