Teks -- 2 Korintus 3:6 (TB)

3:6 Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: 2Kor 3:6 - HUKUM YANG TERTULIS MEMATIKAN.

Nas : 2Kor 3:6

Sebenarnya bukanlah hukum atau Firman Allah yang tertulis itu sendiri yang membinasakan, melainkan tuntutan hukum tanpa hidup dan kuasa Roh itulah yang membawa hukuman (ayat 2Kor 3:7,9; bd. Yer 31:33; Rom 3:31;

lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

Melalui keselamatan dalam Kristus, Roh mengaruniakan hidup dan kuasa rohani kepada orang percaya agar mereka dapat memenuhi kehendak Allah. Dengan Roh Kudus, hukum yang tertulis itu tidak lagi mematikan.

Jerusalem: 2Kor 2:14--7:4

Bagian ini menyimpang dari jalan pikiran mengenai beberapa peristiwa yang dialami Paulus, 2Ko 2:13, diteruskan dalam 2Ko 7:5. Bagian 2Ko 2:14-7:4 menguraikan tentang karya kerasulan.

Jerusalem: 2Kor 3:6 - hukum yang tertulis mematikan

Harafiah: huruf mematikan. Bdk Rom 7:7+. Yang dimaksudkan ialah hukum Taurat tertulis yang lahiriah. Ini dibandingkan dengan Roh Kudus, hukum batiniah. Jadi tidak dimaksudkan "huruf" salah satu nas, yang diperlawankan dengan "rohnya", maksud yang sebenarnya.

Ende: 2Kor 3:6

Paulus mulai membandingkan hukum taurat dengan Indjil. Dari hal ini terang, bahwa penentang-penentang Paulus, jang dinamakannja rasul-rasul palsu, adalah saudara-saudara bangsa Jahudi dari umat Palestina, jang mengandjurkan persunatan dan penganutan hukum taurat serta adat-istiadat Jahudi.

Ende: 2Kor 3:6 - Berbentuk huruf

"berbentuk roh": Maksud bahasa kiasan ini: Hukum taurat, seperti ditafsirkan dan diamalkan oleh orang Jahudi jang mengutamakan ketaatan lahiriah sadja, sedangkan Indjil mengutamakan hidup batiniah jang dihidupkan oleh Roh Kudus.

Ref. Silang FULL: 2Kor 3:6 - perjanjian baru // yang tertulis // Roh menghidupkan

· perjanjian baru: Luk 22:20; [Lihat FULL. Luk 22:20]

· yang tertulis: Rom 2:29; 7:6

· Roh menghidupkan: Yoh 6:63

Defender (ID): 2Kor 3:6 - perjanjian baru

Paulus tidak diragukan lagi merujuk pada panggilan spesifiknya oleh Tuhan, seperti yang tercatat dalam Kisah Para Rasul 9:3, dan lebih lanjut di Kisah Para Rasul 22:14-16 dan Kisah Para Rasul 26:16-18. "Perjanjian baru" merujuk pada "perjanjian baru" Tuhan, sebagai kontras dengan "perjanjian lama" yang dibuat dengan Musa dan anak-anak Israel. Bandingkan Ibrani 9:15.

Defender (ID): 2Kor 3:6 - roh

Kontras ini antara "huruf" dan "roh" tidak merujuk pada dugaan adanya superioritas "penafsiran spiritual" atas "penafsiran harfiah" dari Kitab Suci. Meskipun mungkin menguntungkan untuk menarik aplikasi spiritual, alegoris, atau analogis dari Kitab Suci, aplikasi-aplikasi ini harus selalu bergantung pada akurasi dan kebenaran harfiah dari teks tertulis. Jika tidak, makna tersebut hanya mencerminkan bias dari penafsir, bukan niat dari penulis. Setiap kali penulis bermaksud menggunakan kiasan untuk menyampaikan maksudnya, ia selalu menjelaskan hal ini dalam konteks. Ingat juga bahwa penulis manusia menulis di bawah inspirasi Roh Kudus, yang niatnya adalah untuk mengungkapkan Firman Tuhan, bukan menyembunyikannya.

Defender (ID): 2Kor 3:6 - surat

Dalam konteks ini, "surat" merujuk pada Hukum yang tertulis, yang terukir di atas batu. Hukum ini adalah "suci, adil, dan baik" (Rom 7:12), tetapi dalam dirinya sendiri hanya dapat mengutuk para pendosa, bukan menyelamatkan mereka, karena "dari hukum datang pengetahuan tentang dosa" (Rom 3:20), dan "semua telah berbuat dosa" (Rom 3:23).

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Ref. Silang BIS: 2Kor 3:6

Yer 31:31

Ref. Silang TB: 2Kor 3:6

Yer 31:31

Gill (ID): 2Kor 3:6 - Siapa yang juga menjadikan kami pelayan yang mampu // dari Perjanjian Baru // bukan dari huruf, tetapi dari roh // huruf // mematikan // tetapi // roh // memberi hidup

Siapa juga yang telah menjadikan kami pelayan yang mampu,.... Ini adalah jawaban untuk pertanyaan dalam 2Korintus 2:16 siapa yang cukup untuk hal-hal ini? Tidak ada manusia yang berasal dari dirinya sendiri; kami memang cukup untuk hal-hal itu, tetapi tidak dari diri kami sendiri; kecukupan kami berasal dari Tuhan, dia telah menjadikan kami pelayan yang mampu, atau cukup: pelayan semacam itu bukan dari manusia, tetapi dari Allah yang membuat, adalah pelayan yang cukup; dan tidak ada yang cukup kecuali yang dijadikan cukup oleh Allah; dan mereka yang dia buat mampu dan cukup, dengan memberikan karunia spiritual, menyiapkan mereka untuk pelayanannya: dan inilah pelayan

dari Perjanjian Baru, atau "perjanjian"; perjanjian kasih karunia, yang Kristus adalah Mediator dan penjamin; disebut "baru", bukan karena baru dibuat, karena itu dibuat dengan Kristus dari kekekalan; bukan juga baru dinyatakan, karena itu telah diketahui oleh Adam setelah kejatuhannya, dan oleh semua bapa patriarkh Perjanjian Lama, dan dipamerkan di bawah dispensasi hukum, meskipun dengan samar-samar, dalam tipe-tipe, bayangan, pengorbanan, dll. yang karena itu menjadi tua telah menghilang; dan perjanjian kasih karunia sekarang lebih jelas diungkapkan di bawah dispensasi Injil, bebas dari semua ketidakjelasan yang sebelumnya dialaminya; dan oleh karena itu disebut "baru", begitu juga karena itu akan selalu terus seperti itu, dan tidak akan memberi jalan kepada perjanjian lain: sekarang Injil, dan pelayanannya, tidak lain adalah pameran dari perjanjian kasih karunia, berkat dan janji-janji; dan pekerjaan dan urusan mereka yang menjadi pelayan Injil adalah bukan untuk menekankan perjanjian perbuatan, syarat, ketentuan, kewajiban, janji, dan ancaman dari perjanjian itu; tetapi untuk membuka dan menjelaskan sifat, janji, dan berkat dari perjanjian kasih karunia: karena mereka yang adalah pelayan yang tepat dan layak, adalah pelayan

bukan dari huruf, tetapi dari roh; yang harus dipahami, bukan tentang perbedaan antara kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, karena seorang pelayan firman yang setia dapat dan akan mengeluarkan hal-hal baru dan lama, baik dari yang satu maupun yang lainnya; bukan juga tentang pengertian harfiah dan alegoris, atau makna mistis dari Kitab Suci, seolah-olah yang terakhir dan bukan yang pertama hanya perlu diperhatikan; bukan juga tentang perbedaan dalam menyampaikan Injil melalui huruf, dan mengkhotbahkannya secara lisan; karena kedua metode dapat digunakan untuk penyebarannya, seperti yang dilakukan oleh para rasul sendiri; tetapi tentang perbedaan antara hukum dan Injil. Hukum adalah "huruf", tidak hanya karena ditulis dalam huruf, karena begitu juga Injil; tetapi karena itu adalah huruf murni, yang dengan ini menunjukkan apa yang harus dilakukan atau dihindari, tanpa ada efektivitas di dalamnya, atau memberikan kemampuan kepada orang-orang untuk mematuhi perintahnya, untuk memberi hidup kepada para pengamatnya, atau untuk menguduskan atau membenarkan siapa pun yang berada di bawahnya, atau dari pekerjaan-pekerjaannya; itu adalah huruf murni, sebagaimana diobservasi oleh orang yang tidak terlahir baru, yang hanya memperhatikan aspek eksternalnya, tidak mengenal spiritualitasnya. Injil adalah "roh"; lihat Yohanes 6:63 itu berisi hal-hal spiritual, dan bukan hal-hal yang hanya bersifat alami, moral, dan sipil, sebagaimana dilakukan hukum, tetapi berkat dan janji-janji spiritual; itu menembus ke dalam jiwa dan roh manusia, dan datang dari, serta disertai dengan Roh Allah. Hukum adalah

huruf yang

mematikan, dengan mengiritasi dan memprovokasi untuk berbuat dosa, penyebab kematian, yang meskipun bukan desain dan kecenderungan alami dari hukum, dan oleh karena itu tidak dapat disalahkan, namun demikianlah adanya, melalui korupsi sifat manusia; dan dengan meyakinkan akan dosa ketika si pendosa dimatikan, dan di dalam pandangannya sendiri; dan dengan tidak hanya mengancam dengan kematian, tetapi juga mengutuk, menghukum, dan menghukum dengan kematian itu:

tetapi Injil adalah

roh, yang

memberi hidup; ia adalah sarana di tangan Roh Allah, untuk menghidupkan pendosa yang mati, menyembuhkan luka-luka mematikan dari dosa, menunjukkan jalan kehidupan melalui Kristus, dan mengerjakan iman dalam jiwa, untuk melihat kepada-Nya, dan hidup berdasarkan-Nya; ia menyediakan makanan untuk menyokong kehidupan spiritual, dan menghidupkan jiwa di bawah keadaan yang paling menyedihkan. Rasul mungkin merujuk pada suatu perbedaan di antara orang Yahudi, antara tubuh dan jiwa hukum; kata-kata, mereka katakan, adalah גופא תורה, "tubuh hukum"; dan kitab hukum adalah pakaian; dan selain itu, ada נשמתא דאוריתא, "jiwa hukum"; yang diperhatikan oleh para bijak ^w.