
Teks -- Ibrani 9:11 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
BIS -> Ibr 9:11
sudah ada: beberapa naskah kuno: akan datang.
Jerusalem: Ibr 9:11 - -- Upacara pendamaian Israel, Ibr 9:7; Ima 16, diganti dengan korban tunggal, Ibr 7:27+, yaitu korban darah Kristus, Ibr 9:14; Rom 3:24+. Korban itu memb...

Jerusalem: Ibr 9:11 - hal-hal yang baik yang akan datang Var: hal-hal yang baik yang sudah terwujud.
Var: hal-hal yang baik yang sudah terwujud.
warisan kita jang abadi.

Ende: Ibr 9:11 - Melintasi kemah Dapat diartikan: melalui hidupnja sebagai manusia dibumi,
atau melalui wafatNja disalib dan kebangkitannja, atau djuga melintasi segala
lapisan langit...
Dapat diartikan: melalui hidupnja sebagai manusia dibumi, atau melalui wafatNja disalib dan kebangkitannja, atau djuga melintasi segala lapisan langit sampai kepada tachta Allah.
Ref. Silang FULL -> Ibr 9:11
Ref. Silang FULL: Ibr 9:11 - Imam Besar // akan datang // melintasi kemah // tangan manusia · Imam Besar: Ibr 2:17; Ibr 2:17
· akan datang: Ibr 10:1
· melintasi kemah: Ibr 9:24; Ibr 8:2
· tangan manusia: Yoh 2:19; ...

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Ibr 9:11 - -- 9:11 Kristus... telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat dari tangan manusia....
Perjanjian ini lebih baik k...
9:11 Kristus... telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat dari tangan manusia....
Perjanjian ini lebih baik karena Kemah Sucinya bukanlah sebuah kemah di muka bumi, tetapi Kemah Sucinya adalah seluruh ciptaan Allah! Perjanjian ini lebih baik karena persembahannya lebih baik; Yesus sudah dikorbankan "satu kali untuk selama-lamanya." Perjanjian ini lebih baik karena dahulu mereka "disucikan secara lahiriah," tetapi dengan Perjanjian ini "hati nurani kita" disucikan. Dapat dikatakan bahwa Perjanjian ini lebih baik karena dengan hati nurani yang sudah disucikan, kita sudah bebas untuk memperhatikan "warisan kekal" (Indonesia: "bagian kekal yang dijanjikan") yang disediakan bagi "mereka yang telah terpanggil" (9:15). Jelas sekali bahwa yang dimaksudkan dengan "warisan kekal" di sini adalah sama dengan apa yang dikatakan dalam pasal 6:12. Warisan ini diperoleh dengan "iman dan kesabaran." Kita yang sudah ditebus oleh darah Imam Besar kita, Yesus Kristus, berkesempatan untuk meninggalkan "perbuatan yang sia-sia," dan mengejar warisan kekal itu dengan hati nurani yang sudah disucikan.
c. Korban yang lebih baik (9:16-28)
Dalam bagian di atas pengorbanan Kristus diuraikan sebagai sesuatu yang lebih baik daripada korban-korban yang lain, tetapi dalam bagian ini perlunya pengorbanan Kristus dibuktikan. Itulah sebabnya pasal 9:16 dan pasal 9:23 memakai istilah "harus."
Dalam pasal 9:16-17 penulis surat ini tetap memakai istilah diaqhkh/diatheke yang pada umumnya berarti perjanjian. Tetapi dalam dua ayat ini istilah ini dipakai dengan suatu arti khusus, yaitu "wasiat." Ini boleh dianggap suatu permainan kata dalam bahasa aslinya, yang dipakai di sini untuk mengetengahkan kematian Tuhan Yesus. Menurut hukum-hukum orang Yahudi, orang yang membuat surat wasiat harus mati, baru wasiat itu sah. Demikian juga dengan Perjanjian Lama, haruslah ada "penumpahan darah" (9:18-22).
Bahwa darah itu mutlak perlu, sudah dibuktikan di atas. Dalam nats ini, yaitu pasal 9:23-28, dia menjelaskan bahwa darah binatang cukup untuk upacara-upacara di Kemah Suci di Israel, karena Kemah Suci itu "hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya," yang asli di sorga. Kata "gambaran" sini adalah kata antitupa/antitupa, atau tipos, suatu bayangan yang menyatakan gambaran kasar dari keadaan yang sesungguhnya.
Darah binatang jelas tidak memadai untuk menahirkan yang asli itu di sorga. Kalau di dalam Bait Suci, Imam Besar itu membawa darah binatang waktu dia menghampiri tabut perjanjian. Tetapi Imam Besar kita, yaitu Yesus, tidak menghampiri tabut itu, yang dibuat dari kayu dan disalut dengan emas. Dia menghampiri Allah sendiri di sorga! Apa artinya dan apa bobotnya lambang-lambang itu di Yerusalem? Jelas aneh sekali kalau orang mau kembali menyembah di sana kalau sudah mengerti bahwa di sana hanya ada lambang saja, sedangkan Imam Besar kita sudah mencurahkan darahNya pada aslinya, di hadapan Allah yang hidup!
Pengorbanan Tuhan Yesus juga dinyatakan lebih mulia dari yang diadakan di Bait Allah karena pengorbanan Yesus diadakan hanya "satu kali saja," seperti ditekankan di dalam ayat 25, 26, dan 28.

Hagelberg: Ibr 8:1--10:18 - -- 2. Pelayanan yang lebih baik (8:1-10:18)
Kalau di atas imamat dan Imam Besar dibicarakan, di dalam bagian ini pelayanan dari Imam Besar kita dibicara...

Hagelberg: Ibr 9:11 - -- 9:11 Kristus... telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat dari tangan manusia....
Perjanjian ini lebih baik k...
9:11 Kristus... telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat dari tangan manusia....
Perjanjian ini lebih baik karena Kemah Sucinya bukanlah sebuah kemah di muka bumi, tetapi Kemah Sucinya adalah seluruh ciptaan Allah! Perjanjian ini lebih baik karena persembahannya lebih baik; Yesus sudah dikorbankan "satu kali untuk selama-lamanya." Perjanjian ini lebih baik karena dahulu mereka "disucikan secara lahiriah," tetapi dengan Perjanjian ini "hati nurani kita" disucikan. Dapat dikatakan bahwa Perjanjian ini lebih baik karena dengan hati nurani yang sudah disucikan, kita sudah bebas untuk memperhatikan "warisan kekal" (Indonesia: "bagian kekal yang dijanjikan") yang disediakan bagi "mereka yang telah terpanggil" (9:15). Jelas sekali bahwa yang dimaksudkan dengan "warisan kekal" di sini adalah sama dengan apa yang dikatakan dalam pasal 6:12. Warisan ini diperoleh dengan "iman dan kesabaran." Kita yang sudah ditebus oleh darah Imam Besar kita, Yesus Kristus, berkesempatan untuk meninggalkan "perbuatan yang sia-sia," dan mengejar warisan kekal itu dengan hati nurani yang sudah disucikan.
c. Korban yang lebih baik (9:16-28)
Dalam bagian di atas pengorbanan Kristus diuraikan sebagai sesuatu yang lebih baik daripada korban-korban yang lain, tetapi dalam bagian ini perlunya pengorbanan Kristus dibuktikan. Itulah sebabnya pasal 9:16 dan pasal 9:23 memakai istilah "harus."
Dalam pasal 9:16-17 penulis surat ini tetap memakai istilah diaqhkh/diatheke yang pada umumnya berarti perjanjian. Tetapi dalam dua ayat ini istilah ini dipakai dengan suatu arti khusus, yaitu "wasiat." Ini boleh dianggap suatu permainan kata dalam bahasa aslinya, yang dipakai di sini untuk mengetengahkan kematian Tuhan Yesus. Menurut hukum-hukum orang Yahudi, orang yang membuat surat wasiat harus mati, baru wasiat itu sah. Demikian juga dengan Perjanjian Lama, haruslah ada "penumpahan darah" (9:18-22).
Bahwa darah itu mutlak perlu, sudah dibuktikan di atas. Dalam nats ini, yaitu pasal 9:23-28, dia menjelaskan bahwa darah binatang cukup untuk upacara-upacara di Kemah Suci di Israel, karena Kemah Suci itu "hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya," yang asli di sorga. Kata "gambaran" sini adalah kata antitupa/antitupa, atau tipos, suatu bayangan yang menyatakan gambaran kasar dari keadaan yang sesungguhnya.
Darah binatang jelas tidak memadai untuk menahirkan yang asli itu di sorga. Kalau di dalam Bait Suci, Imam Besar itu membawa darah binatang waktu dia menghampiri tabut perjanjian. Tetapi Imam Besar kita, yaitu Yesus, tidak menghampiri tabut itu, yang dibuat dari kayu dan disalut dengan emas. Dia menghampiri Allah sendiri di sorga! Apa artinya dan apa bobotnya lambang-lambang itu di Yerusalem? Jelas aneh sekali kalau orang mau kembali menyembah di sana kalau sudah mengerti bahwa di sana hanya ada lambang saja, sedangkan Imam Besar kita sudah mencurahkan darahNya pada aslinya, di hadapan Allah yang hidup!
Pengorbanan Tuhan Yesus juga dinyatakan lebih mulia dari yang diadakan di Bait Allah karena pengorbanan Yesus diadakan hanya "satu kali saja," seperti ditekankan di dalam ayat 25, 26, dan 28.

Hagelberg: Ibr 7:1--10:18 - -- C. Imam yang lebih baik dengan Pelayanan yang lebih baik (7:1-10:18)
Inti dari bagian ini ialah: Imam Besar yang kita punya adalah sangat mulia.
Ayat...
C. Imam yang lebih baik dengan Pelayanan yang lebih baik (7:1-10:18)
Inti dari bagian ini ialah: Imam Besar yang kita punya adalah sangat mulia.
Ayat terakhir dari pasal 6 menyebut peraturan Melkisedek, dan kata-kata itu menjadi suatu peralihan untuk bagian ini di mana Yesus dikaitkan dengan Melkisedek. Kejadian 14 merupakan latar belakang dari diskusi ini.

Hagelberg: Ibr 5:1--10:39 - -- III. Bagian Kedua: Anak/Imam Allah (pasal 5:1-10:39)
Bagian yang pertama sudah menguraikan kepada kita dua kebenaran. 1) bahwa Yesus, yang ditahbis...
III. Bagian Kedua: Anak/Imam Allah (pasal 5:1-10:39)
Bagian yang pertama sudah menguraikan kepada kita dua kebenaran. 1) bahwa Yesus, yang ditahbiskan sebagai Raja oleh Allah, memiliki suatu posisi dan masa depan yang sangat mulia, dan 2) bahwa kita yang mengikuti Dia dengan setia akan menikmati suatu kemenangan/warisan yang mulia. Di dalam bagian itu Yesus direnungkan terutama sebagai Raja kita yang merintis kemenangan. Di dalam bagian yang kedua ini Yesus akan direnungkan terutama sebagai Imam Besar kita. Bukannya unsur ini tidak ada di dalam bagian pertama. Ada juga unsur ini (2:17, 3:1-6, dan 4:14-16), tetapi tidak menonjol sebagai tema utama. Sekarang, di dalam bagian kedua ini, peranan Yesus sebagai Imam Besar kita akan direnungkan, dan, sama dengan apa yang ada dalam bagian pertama, beberapa peringatan akan disisipkan di dalam renungan ini.
Pada hakekatnya bagian ini (pasal 5-10) berkata bahwa Yesus adalah Imam Besar Agung, yang layak, yang lebih baik, dan yang menjadi dasar yang kuat bagi pahala kita, maka kita harus mendekati Tuhan Allah kita.
Gill (ID) -> Ibr 9:11
Gill (ID): Ibr 9:11 - Tetapi Kristus datang sebagai seorang imam besar // melalui sebuah kemah yang lebih besar dan lebih sempurna, yang tidak dibuat dengan tangan, yaitu, bukan dari bangunan ini. Tetapi Kristus datang sebagai seorang imam besar,.... Kristus telah datang, seperti yang terlihat dari berhentinya pemerintahan sipil di antara orang-...
Tetapi Kristus datang sebagai seorang imam besar,.... Kristus telah datang, seperti yang terlihat dari berhentinya pemerintahan sipil di antara orang-orang Yahudi, yang tidak akan terjadi sampai Shiloh datang; dari penghancuran bait suci kedua, tempat dimana Mesias seharusnya datang, dan telah datang; dari berlalunya minggu-minggu Daniel, saat Dia akan muncul dan dipotong; dari kedatangan Yohanes Pembaptis, pendahulunya, dan dari pemberitaan Injil kepada bangsa-bangsa, serta panggilan dan pertobatan mereka, dan pencurahan Roh atas mereka: dan Dia datang sebagai seorang imam besar; Dia dipanggil menjadi imam, dan ditetapkan sebagai demikian dalam dewan dan perjanjian perdamaian; dan Dia setuju untuk melaksanakan tugas seorang imam; Dia ditunjukkan oleh imam besar di bawah hukum; dan Dia datang sebagai demikian ke dunia ini, dan telah melaksanakan tugas seorang imam besar, dengan mempersembahkan diri-Nya sebagai pengorbanan untuk dosa, dan dengan masuk ke tempat yang mahasuci, dengan darah-Nya sendiri: dan Dia datang sebagai seorang imam besar dari hal-hal baik yang akan datang; seperti damai, rekonsiliasi, dan pendamaian, suatu kebenaran yang membenarkan, pengampunan dosa, hidup kekal, dan keselamatan, yang mana hukum adalah bayangan dan gambaran dari itu; dan yang di bawah dispensasi yang dahulu akan datang, berkenaan dengan pencapaian aktualnya oleh Kristus; yang disebut sebagai imam besar dari mereka, untuk membedakan Dia dari para imam besar di bawah hukum, yang tidak dapat membawa masuk hal-hal baik ini, maupun menyempurnakan mereka yang datang kepada mereka dan persembahan mereka; tetapi Kristus adalah penulis dan pengelola dari hal-hal tersebut; dan semua ini disebabkan oleh pelaksanaan jabatan imamat-Nya; dan mereka yang merampas kemuliaan Kristus sebagai seorang imam, dengan mengatakan bahwa hal-hal baik ini berasal dari jasa mereka sendiri, atau jasa orang lain: dan cara Dia datang adalah,
melalui sebuah kemah yang lebih besar dan lebih sempurna, yang tidak dibuat dengan tangan, yaitu, bukan dari bangunan ini; yang berarti tubuh manusia Kristus, yang lebih besar daripada kemah Musa; bukan dalam ukuran dan kuantitas, tetapi dalam nilai, harga, dan martabat; dan lebih sempurna daripada itu, yang hanya merupakan contoh, gambaran, bayangan, dan tipe, ini adalah antitype, inti dan substansi dari itu; dan melalui-Nya, benda dan orang dibawa ke kesempurnaan, yang tidak mungkin ada, di dalam dan oleh itu; dan ini adalah sebuah kemah yang didirikan oleh Tuhan, dan bukan oleh manusia; yang dibangun tanpa bantuan manusia: Kristus tidak diperoleh dari manusia, tetapi dikandung dalam rahim seorang perawan, di bawah kuasa Roh Kudus; Dia tidak datang ke dunia dengan cara generasi biasa, tetapi dengan cara yang supranatural; dan demikianlah tubuh manusia-Nya adalah sebuah kemah, bukan dari bangunan atau ciptaan yang umum, sebagaimana kata tersebut dapat diterjemahkan, seperti tubuh manusia lainnya.

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Ibr 9:8-14
SH: Ibr 9:11-14 - Kuasa Darah-Nya mengubah arah hidup kita (Minggu, 30 April 2000) Kuasa Darah-Nya mengubah arah hidup kita
Kuasa Darah-Nya mengubah arah hidup kita. Di dalam seluruh
Al...

SH: Ibr 9:11-22 - Kurban yang sempurna (Kamis, 3 November 2005) Kurban yang sempurna
Judul: Kurban yang sempurna
Perjanjian Sinai menggunakan domba dan lembu seba...

SH: Ibr 9:11-22 - Ikut Kristus Selalu Benar (Selasa, 22 Agustus 2017) Ikut Kristus Selalu Benar
Bagaimana kita dapat memahami pengurbanan Kristus untuk menebus dosa manusia? Hai ini m...

SH: Ibr 9:11-28 - Beribadah, Bukan Ritual Saja (Minggu, 2 Juli 2023) Beribadah, Bukan Ritual Saja
Kita mengenal berbagai macam jalan di Indonesia; ada jalan raya, jalan perumahan, da...
Utley -> Ibr 9:11-14
Topik Teologia -> Ibr 9:11
TFTWMS -> Ibr 9:11-15; Ibr 9:11-12
TFTWMS: Ibr 9:11-15 - Membawa Darah-nya Sendiri "Membawa Darah-Nya Sendiri" (Ibrani 9:11-15)
Tampilan Kri...

TFTWMS: Ibr 9:11-12 - Penebusan Kekal PENEBUSAN KEKAL (Ibrani 9:11, 12)
Pertama, kita melihat bahwa pengo...
Constable (ID): Ibr 5:11--11:1 - --III. Jabatan Imam Agung dari Sang Putra 5:11--10:39
Transisi dari eksposisi (...


