Teks -- Hakim-hakim 20:28 (TB)

20:28 dan Pinehas bin Eleazar bin Harun menjadi imam Allah pada waktu itu -- kata mereka: "Haruskah kami maju sekali lagi untuk berperang melawan bani Benyamin, saudara kami itu, atau haruskah kami hentikan itu?" Jawab TUHAN: "Majulah, sebab besok Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu."

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Hak 17:1--21:25

Kedua kisah yang termasuk dalam bagian ini, bab Hak 17:1-18:31 dan bab Hak 19:21, berbeda-beda asal-usulnya. Ceritera-ceritera itu ditambahkan pada kitab Hakim oleh karena mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi di zaman sebelum masa para raja. Mungkin bab-bab ini ditambahkan pada kitab Hakim sesudah masa pembuangan.

Jerusalem: Hak 19:1--21:25

Seorang penyusun di masa sesudah pembuangan menggabungkan dalam bab 19-21 dua tradisi yang jelas tampil dalam bab 20-21. Tradisi yang satu bersangkutan dengan tempat kudus di Mizpa dan yang lain dengan tempat kudus di Betel. Penggabungan itu menjelaskan mengapa ada dua ceritera mengenai orang Benyamin yang dikalahkan dan tentang Gibea yang direbut (bdk misalnya Hak 20:30-32 dan Hak 20:36-44+), dan kedua sarana untuk menjamin kelanjutan suku Benyamin, Hak 21:1-12,15-23.

Jerusalem: Hak 20:14-48

Baik dalam jalannya peristiwa maupun dalam gaya bahasanya ceritera mengenai pertempuran di Gibea serupa dengan ceritera tentang perebutan kota Ai, Yos 7-8. Rupanya bukan ceritera Yosua yang mempengaruhi ceritera Hakim, tetapi sebaliknya: pertempuran di Ai serta ceriteranya diciptakan berdasarkan ceritera mengenai pertempuran di Gibea, yang sungguh-sungguh terjadi, bdk Yos 7:2+.

Jerusalem: Hak 20:28 - jawab TUHAN

Kedua serangan pertama juga dilancarkan atas pesan Tuhan, Hak 20:18,23. Tetapi hanya kali ketiga Tuhan menjanjikan kemenangan. Dalam ceritera sejalan dalam Yos 7 dikatakan bahwa orang Israel kalah oleh karena ada yang melanggar perintah bahwa segala barang harus dikhususkan bagi Tuhan. Dalam ceritera Hakim ini tidak dikatakan apa-apa mengenai sebab kekalahan orang Israel.

Ende: Hak 19:1--21:25

Kalau fasal 17-18(Hak 17-18) menjatakan merosotnja hidup keigamaan di Israil, maka kisah jang kedua ini menggambarkan keruntuhan tatasusila bangsa terpilih. Dengan tjaranja sendiri tjerita inipun menandaskan adjaran umum kitab Hakim². Bila bangsa terpilih murtad dari Jahwe pasti dihukum pula; bila lalu bertobat, Jahwe berbelas-kasihan dan Ia tak pernah lupa akan umatNja. Pokok inilah jang mau dikemukakan dan si pengarang tidak memberikan pernilaian mengenai segala sesuatu jang diperbuat suku² jang masih primitip ini. Pada umumnja seluruh kedjadian itu dinilai dengan keluhan ini: Tidak ada radja di Israil sehingga setiap orang memperbuat apa sadja (Hak 19:21-25). Dalam kisahnja nampak djuga persatuan Israil jang asasi dalam agamanja, sehingga semua suku ber-sama² bertindak untuk menghapus kedjahatan dari tengah² bangsa. Karenanja merekapun tidak membiarkan satu suku ditumpas sama sekali.

Ref. Silang FULL: Hak 20:28 - bin Eleazar // waktu itu // dalam tanganmu

· bin Eleazar: Bil 25:7

· waktu itu: Ul 18:5

· dalam tanganmu: Yos 2:24; [Lihat FULL. Yos 2:24]

Defender (ID): Hak 20:28 - Pinehas

Fakta bahwa Pinehas masih melayani sebagai imam di kemah suci di Shiloh menunjukkan bahwa rangkaian peristiwa yang menyedihkan ini terjadi segera setelah kematian Yosua dan para tua-tua yang masih hidup setelah Yosua, selama periode anarkis pertama di tanah Kanaan (Hak 2:7-10). Penurunan cepat generasi Israel pasca-Yosua ke dalam kemurtadan, immoralitas, dan perang antar suku (yang digambarkan dalam tiga bab terakhir kitab Hakim-hakim ini) adalah komentar yang menyedihkan tentang sifat manusia. Namun, meskipun semua itu, Tuhan masih penuh rahmat dan siap untuk mengampuni.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Hak 20:28 - Dan Pinehas, anak Eleazar, anak Harun, berdiri di depan itu pada masa-masa itu // berkata, apakah aku masih harus pergi berperang melawan anak-anak Benyamin saudaraku, atau harus aku berhenti // dan Tuhan berkata, naiklah, karena besok Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu.

Dan Pinehas, anak Eleazar, anak Harun, berdiri di depan itu pada masa-masa itu,.... Di depan tabut, melayani di hadapan Tuhan, yang menunjukkan bahwa urusan ini adalah jauh sebelum masa Simson, meskipun ditempatkan setelah itu; atau kalau tidak, Pinehas harus lebih dari tiga ratus tahun, yang tidak mungkin ^r. Berdirinya Pinehas di depan tabut adalah postur imam ketika dia meminta petunjuk dari Tuhan menggunakan Urim dan Thummim; orang yang bertanya berdiri di depan orang yang ditanya, seperti yang dicatat oleh Kimchi, dan orang yang ditanya berdiri di depan Shechinah, atau kehadiran Keagungan Ilahi, yang mana tabut adalah simbolnya:

mengatakan, apakah aku masih harus pergi berperang melawan anak-anak Benyamin saudaraku, atau harus aku berhenti? di mana pertanyaannya diajukan dengan cara yang sedikit berbeda daripada sebelumnya, tidak hanya ingin tahu apakah itu kehendak Tuhan agar mereka memperbarui peperangan atau tidak, karena Benyamin adalah saudara mereka, tetapi apakah mereka akan berhasil atau tidak; mengisyaratkan, bahwa jika Tuhan akan memberkati dan membantu mereka, mereka bersedia untuk maju, tetapi jika tidak, mereka memilih untuk berhenti; karena mereka sepenuhnya yakin sekarang bahwa mereka salah dalam bergantung pada jumlah mereka, atau keadilan penyebab mereka; sedangkan keberhasilan sepenuhnya tergantung pada kehendak dan kesenangan Tuhan, yang mana mereka menginginkan untuk tunduk:

dan Tuhan berkata, naiklah, karena besok Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu; sekarang mereka tidak hanya diarahkan untuk pergi berperang, tetapi dijanjikan kemenangan.