Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Rut 3:14-18
Matthew Henry: Rut 3:14-18 - Rut Dipulangkan dalam Damai kepada Naomi Rut Dipulangkan dalam Damai kepada Naomi (3:14-18)
Di sini diceritakan tentang,
I. Bagaimana Rut dipulangkan oleh Boas. Pulang di tengah mal...
Rut Dipulangkan dalam Damai kepada Naomi (3:14-18)
- Di sini diceritakan tentang,
- I. Bagaimana Rut dipulangkan oleh Boas. Pulang di tengah malam buta tentu saja tidak aman baginya. Oleh sebab itu berbaringlah ia tidur di sebelah kakinya dan bukan di sampingnya, sampai pagi. Namun begitu fajar menyingsing sehingga cukup terang baginya untuk berjalan pulang, Rut pergi, sebelum orang dapat kenal-mengenal. Apabila ia terlihat, orang tidak akan mengenalinya pada waktu yang tidak pada tempatnya ini. Rut tidak malu dikenal sebagai pengumpul sisa jelai yang tercecer di ladang, dan ia juga tidak malu dengan tanda yang memperlihatkan kemiskinannya ini. Tetapi, ia tidak mau dikenal sebagai perempuan yang suka berjalan di malam hari, karena kebajikannya merupakan kehormatan terbesar yang dimiliki dan paling dihargainya. Boas memulangkannya,
- 1. Dengan pesan untuk mengikuti nasihatnya (ay. 14): Janganlah diketahui orang, bahwa seorang perempuan datang ke tempat pengirikan, dan berbaring sepanjang malam sedekat itu dengan Boas. Sebab meskipun keduanya tidak perlu terlalu memperhatikan apa kata orang tentang mereka sementara mereka sendiri menyadari kesucian mereka yang tidak ternodai, namun hanya sedikit orang yang berada begitu dekat dengan api seperti halnya Boas dan Rut, namun tidak terbakar. Seandainya kejadian itu diketahui orang, maka bisa saja timbul kecurigaan dalam hati sebagian orang dan celaan dari yang lain. Orang-orang baik akan mendapat kesulitan, sedangkan orang-orang jahat justru bergembira. Oleh sebab itu janganlah diketahui orang. Perhatikanlah, kita harus senantiasa waspada, tidak saja untuk memelihara nurani yang bersih, tetapi juga memelihara nama baik. Janganlah kita melakukan hal yang meskipun tidak salah, namun besar kemungkinan disalahartikan. Atau, kalaupun kita terpaksa melakukannya, janganlah diketahui orang. Kita tidak saja harus menghindari dosa, tetapi juga perkara memalukan yang dapat memicu kehebohan. Di sini terdapat alasan mengapa perbuatan mereka harus disembunyikan. Apabila perkara ini sampai ketahuan, maka hal ini dapat merugikan pilihan kerabat dekat yang lain itu. Ia bisa saja menggunakan hal ini sebagai dalih untuk menolak Rut, bahwa Boas dan Rut telah tidur bersama.
- 2. Boas memulangkannya dengan memberikan sejumlah jelai, yang pasti akan diterima dengan senang hati oleh sang ibu mertua yang miskin itu di rumah. Hal ini juga bisa dijadikan bukti bagi Naomi bahwa Boas tidak memulangkannya dengan rasa tidak senang, yang bisa saja diduga Naomi seandainya Boas memulangkan Rut dengan tangan kosong. Boas menuangkan jelai itu ke dalam selendang, atau baju lapisan luar, atau jubah Rut, sebanyak enam takar. Sebagai pemilik ladang jelai yang bijaksana, ia mencatat semua jelai yang telah diberikannya kepada orang. Jumlahnya enam takar, atau diperkirakan sama dengan enam gomer. Sepuluh takar sama dengan satu efa. Berapa pun takaran yang dipakai, boleh jadi Boas memberi Rut sebanyak yang mampu dipanggulnya (ay. 15). Dalam terjemahan bahasa Aram dikatakan, Kekuatan untuk membawanya diberikan kepadanya dari TUHAN. Dan juga bahwa melalui roh nubuat disampaikan kepadanya bahwa dari dirinya akan diturunkan enam orang yang paling benar dalam zaman mereka, yaitu Daud, Daniel beserta ketiga temannya, dan Mesias Sang Raja.
- II. Bagaimana sang ibu mertua menyambut Rut. Naomi bertanya kepadanya, “Bagaimana, anakku? Apakah engkau dijadikan pengantin atau tidak? Haruskah aku menghiburmu?” Maka Rut pun menceritakan duduk perkaranya (ay. 17). Mendengar penuturannya, ibu mertuanya,
- 1. Menasihati Rut agar merasa puas dengan apa yang telah terjadi: Duduk sajalah menanti, anakku, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu (ay. 18), yaitu bagaimana hal itu diputuskan di sorga, demikianlah terjemahan dalam Alkitab bahasa Aram, sebab pernikahan diputuskan di sana. Rut telah mengerjakan segala sesuatu yang patut dilakukannya, dan sekarang ia harus menunggu perkara itu dengan sabar dan tidak merisaukannya. Oleh sebab itu marilah kita belajar untuk menyerahkan kekuatiran kita kepada penyelenggaraan Allah, mengikuti arahnya, dan menantikan gerakannya. Selain itu, kita juga harus menenangkan diri dan menantikan kejadian itu dengan tekad untuk menyetujui apa pun dengan sikap diam. Adakalanya hal yang paling sedikit kita lakukan justru terbukti menjadi yang terbaik bagi kita. “Oleh karena itu duduk sajalah menanti, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu, dan berkata, Biarlah kesudahan perkara itu terjadi, aku siap menerimanya.”
- 2. Naomi meyakinkan Rut bahwa karena telah menjamin perkara itu, Boas akan membuktikan diri sebagai sahabat setia yang penuh perhatian. Orang itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu. Walaupun ketika itu Boas sangat sibuk di ladang dan tempat pengirikan, ia tidak akan melalaikan perkara itu karena sudah menjanjikannya kepada Rut. Naomi percaya bahwa Rut telah memenangkan hati Boas, dan karena itu Boas tidak akan bertindak gegabah sampai ia tahu apakah Rut akan menjadi miliknya atau tidak. Hal inilah yang dijadikan alasan oleh Naomi, mengapa Rut harus duduk diam dan tidak merisaukan hal itu. Boas telah menjaminnya, dan ia pasti akan menanganinya dengan baik. Terlebih lagi, orang-orang Kristen yang baik memiliki jauh lebih banyak alasan untuk tidak kuatir tentang apapun juga, tetapi menyerahkan segala kekuatiran mereka kepada Allah, sebab Ia telah berjanji akan memelihara mereka. Untuk apa kita khawatir jika Ia pasti memelihara kita? Duduk sajalah menanti, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu, karena TUHAN akan menyelesaikannya bagimu. Ia akan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagimu (Mzm. 37:4-5; 138: 8). Kekuatanmu adalah dengan berdiam diri (Yes. 30:7, KJV).
SH: Rut 3:1-18 - Naomi, Rut, dan Boas (Selasa, 13 April 1999) Naomi, Rut, dan Boas
Sulit untuk memahami dan menyelami keputusan Rut untuk
melaksanakan anjuran Naomi. Tetapi perintah atau anjuran itu lahir
...
Naomi, Rut, dan Boas
Sulit untuk memahami dan menyelami keputusan Rut untuk melaksanakan anjuran Naomi. Tetapi perintah atau anjuran itu lahir dari seorang ibu mertua yang bijak, mengasihi, memikirkan; bukan saja nasibnya sendiri untuk mendapatkan penerus keluarganya yang telah tiada, tetapi memperhatikan kebahagiaan Rut. Boas, bukan hanya prihatin soal ekonomi, tetapi sedemikian lembut memperlakukan Rut. Naomi, Rut dan Boas adalah tiga tokoh berwatak terpuji yang dipertemukan Allah dalam rencana-Nya.
Pelindung yang tepat. Zaman sekarang bukan lagi zaman Siti Nurbaya, di mana orangtua masih berperan menentukan pasangan hidup bagi anak-anaknya. Bila hal itu masih diberlakukan di kalangan keluarga tertentu, dasar apakah yang kita pakai dalam menilai pilihan cinta anak-anak kita? Pertimbangan apakah yang pemuda masa kini pakai untuk membentuk rumah tangga? Apakah penilaian karakter seperti: kejujuran, kebaikan, kesetiaan, kelembutan hati, iman, perhatian, dlsb. merupakan hal yang lebih diutamakan daripada wajah, harta, usia, kedudukan, dlsb.?
Renungkan: Tuhan memberkati orang-orang yang berani mengambil keputusan dengan benar dan berharap hanya pada pimpinan Tuhan.
Doa: Tuhan, pimpinlah langkah saya dalam setiap keputusan, agar benar dan Kau berkati.
SH: Rut 3:1-18 - Tuhan pelindung (Kamis, 13 Desember 2007) Tuhan pelindung
Walaupun hukum Taurat mengatur perlindungan bagikaum wanita, terutama
para janda, tetap saja mereka dianggap kaum lemah yang ser...
Tuhan pelindung
Walaupun hukum Taurat mengatur perlindungan bagikaum wanita, terutama para janda, tetap saja mereka dianggap kaum lemah yang sering kali, entah sengaja atau tidak, terlupakan. Menyadari hal ini, Naomi mendorong Rut, menantunya untuk mencari perlindungan pada Boas. Rut adalah perempuan asing, janda muda, yang perlu dilindungi. Ia perlu mendapatkan seorang suami yang mengasihi dan sekaligus menjamin masa depannya. Naomi tahu bahwa perlindungan maksimal akan didapatkan kalau nama keluarga Elimelekh juga bisa dipertahankan.
Rut dengan taat melakukan hal tersebut. Walaupun bagi budaya masa kini terasa sangat aneh, bahkan mungkin bagi dunia timur kita rasanya kurang pantas, seorang wanita muda diam-diam menyusup masuk ke selimut seorang pria. Kisah ini harus dimengerti dari sudut pandang Hukum Taurat yang berlaku bagi umat Tuhan pada masa itu.
Melalui Hukum Taurat, Tuhan mengatur perlindungan bagi umat-Nya yang ditimpa kemalangan (Im. 25). Misalnya, akibat panen gagal, seseorang harus berhutang menjual tanah atau bahkan diri sebagai budak. Keluarga terdekat berkewajiban menebusnya, agar kehidupannya dapat dilangsungkan. Rut memohon Boas "mengembangkan sayap" untuk melindungi keluarga mertuanya, Elimelekh dari kehancuran total (ayat 9). Dulu Elimelekh mungkin menggadaikan tanah dan ladangnya untuk lari ke Moab. Kini Rut dan Naomi janda-janda dari keluarga Elimelekh, tidak memiliki apa-apa kecuali bersandar penuh pada Tuhan, lewat belas kasih sanak keluarga yang diberkati.
Boas merespons dengan pernyataan siap melindungi. Puji Tuhan, apa yang dulu Boas lakukan demi keluarga Elimelekh, telah Tuhan Yesus lakukan untuk kemanusiaan seisi dunia. Yesus adalah Anak Sulung Allah yang berkurban menebus saudara-saudara-Nya. Kita, umat yang sudah mendapatkan anugerah dan kemurahan Allah dipanggil untuk saling peduli dan menolong sesama kita yang membutuhkan.
SH: Rut 3:1-18 - Tidak gegabah (Kamis, 3 Oktober 2013) Tidak gegabah
Setelah Rut berinisiatif memenuhi kebutuhan pangan dirinya dan mertuanya (Rut 2:2), Naomi kemudian berinisiatif mencarikan "tempat perl...
Tidak gegabah
Setelah Rut berinisiatif memenuhi kebutuhan pangan dirinya dan mertuanya (Rut 2:2), Naomi kemudian berinisiatif mencarikan "tempat perlindungan" bagi Rut (1-5). Maksudnya adalah kehidupan yang lebih baik bagi Rut, yakni agar memiliki suami. Dan yang diusulkan Naomi untuk menjadi calon suami Rut adalah Boas.
Usul Naomi berakar dari tradisi Israel tentang penebus. Penebus bertanggung jawab dalam hal menebus sanak saudara yang dibelenggu perbudakan (Im. 25:48). Ia juga bertanggung jawab menuntut balas atas hutang darah dalam kasus pembunuhan keluarganya (Bil. 35:19). Ia pun bertanggung jawab membeli tanah keluarga yang telah dijual (Im. 25:25). Selain itu, ia bertanggung jawab mempertahankan nama keluarga dengan mengawini janda sanak saudara yang tidak memiliki anak (Ul. 25:5-10). Jadi si penebus bertanggung jawab untuk menjamin nama, harta, dan keturunan keluarganya.
Karena Boaslah keluarga Elimelekh maka dialah yang bertugas sebagai penebus. Jika Boas tidak menjalankan tugas ini, nama Elimelekh akan lenyap.
Maka Naomi memberikan instruksi agar Rut pergi ke tempat Boas pada malam hari. Setelah Boas tidur, Rut harus menyingkapkan selimut dari kaki Boas dan berbaring di sana (4). Namun jangan salah sangka. Ini sama sekali bukan tindakan amoral. Ini adalah sebuah tindakan simbolik untuk meminta perlindungan Boas sebagai suaminya. Hasilnya? Boas berjanji untuk menikahi Rut jika seorang penebus yang memiliki hubungan lebih dekat dengan Elimelekh memilih untuk tidak mengambil haknya (13). Ternyata walaupun Boas memiliki keinginan untuk menikahi Rut, tetapi ia tidak ingin bertindak gegabah dan menyalahi hukum Taurat. Kepatuhan Boas terhadap hukum Allah memperlihatkan ketaatannya kepada Allah.
Ini mengajar kita untuk tidak sembarangan mengambil keputusan, baik dalam hal pernikahan maupun dalam relasi dengan sesama. Alasan kita bertindak janganlah semata-mata karena hasrat yang ingin segera terpenuhi. Sebab kita harus mempertimbangkan apakah sudah sesuai dengan aturan dalam firman Tuhan.
SH: Rut 3:1-18 - Perkara Besar dalam Peristiwa Sederhana (Minggu, 12 Juli 2020) Perkara Besar dalam Peristiwa Sederhana
Pada umumnya, kita berpikir bahwa sebuah perkara atau rencana besar akan diwujudkan dengan tindakan yang besa...
Perkara Besar dalam Peristiwa Sederhana
Pada umumnya, kita berpikir bahwa sebuah perkara atau rencana besar akan diwujudkan dengan tindakan yang besar pula. Namun, sering kali kita menemukan fakta yang sebaliknya. Tuhan justru menggunakan peristiwa yang sederhana dalam menggenapi sebuah rencana besar.
Dalam tradisi Israel, kisah Rut dan Boas merupakan peristiwa biasa. Seorang janda, yang ditinggal mati suaminya, wajib ditebus (dinikahi) oleh saudara kandung almarhum suaminya. Jika tidak memiliki saudara kandung, kerabat terdekatlah yang berkewajiban menebus janda tersebut (lih. Ul. 25:5). Perintah Naomi kepada Rut di tempat pengirikan milik Boas adalah tindakan yang biasa pada zaman itu. Demikian juga dengan tindakan Boas menebus Rut.
Namun, tindakan biasa dan sederhana itu merupakan bagian dari sebuah rencana yang sangat besar, yaitu penebusan Allah terhadap umat-Nya. Peristiwa Boas menebus Rut, sekalipun merupakan peristiwa sederhana, mengingatkan kita pada janji Allah untuk menebus umat-Nya dari dosa. Boas, dengan penuh kerelaan, mau menebus Rut untuk mengangkatnya dari keterpurukan dan kemiskinan. Tindakan ini dapat kita maknai sebagai gambaran simbolis penebusan Yesus Kristus. Ia, dengan kasih-Nya yang besar, mau turun ke dalam dunia, lalu mati untuk menebus dan melepaskan kita dari kuasa maut.
Dalam pengalaman iman sehari-hari, Tuhan kerap memakai hal-hal kecil dan peristiwa biasa untuk mewujudkan rencana besar-Nya. Pada zaman dahulu Allah bisa memakai peristiwa biasa dan orang sederhana seperti Rut dan Boas. Kini, Ia juga bisa memakai keseharian dan kesederhanaan kita untuk menggenapkan rencana-Nya.
Apakah kita bersedia dipakai oleh Tuhan dan setia pada perkara-perkara kecil untuk menggenapi rencana-Nya yang besar? Walaupun biasa dan sederhana, mari kita bertekad untuk menjadi alat bagi rencana Tuhan yang mendatangkan berkat dan keselamatan. Sudah selayaknya kita mengupayakan yang terbaik bagi Tuhan dan sesama. [ABL]
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Rut (Pendahuluan Kitab) Penulis : Tidak Diketahui
Tema : Kasih yang Menebus
Tanggal Penulisan: Abad ke-10 SM
Latar Belakang
Secara historis, kitab ini...
Penulis : Tidak Diketahui
Tema : Kasih yang Menebus
Tanggal Penulisan: Abad ke-10 SM
Latar Belakang
Secara historis, kitab ini menguraikan berbagai peristiwa dalam kehidupan suatu keluarga Israel pada zaman para hakim (Rut 1:1; sekitar 1375-1050 SM). Secara geografis, latar belakang 18 ayat pertama kitab ini adalah di tanah Moab (di sebelah timur Laut Mati). Sisa kitab ini terjadi dekat atau di Betlehem di Yehuda. Secara liturgis, kitab ini menjadi salah satu dari lima gulungan dari bagian ketiga Alkitab Ibrani, yaitu _Hagiographa_ ("Tulisan-Tulisan Kudus"). Tiap-tiap tulisan ini dibacakan di depan umum pada salah satu hari raya Yahudi tahunan. Karena drama inti dalam kitab ini terjadi pada waktu panen, kitab ini biasanya dibaca pada Hari Raya Panen (Pentakosta).
Karena kitab ini hanya merunut keturunan Rut sampai Raja Daud (Rut 4:21-22), mungkin sekali kitab ini ditulis pada zaman pemerintahan Daud. Penulis kitab ini tidak pernah disebutkan dalam Alkitab, sekalipun tradisi Yahudi (mis. Talmud) menyebutkan Samuel sebagai penulisnya.
Tujuan
Rut ditulis untuk menguraikan bagaimana melalui kasih yang berkorban dan pelaksanaan hukum Allah yang benar, seorang wanita muda Moab yang saleh menjadi buyut raja Israel, Daud. Kitab ini juga ditulis untuk melestarikan sebuah kisah indah dari zaman hakim-hakim mengenai sebuah keluarga saleh yang kesetiaannya dalam penderitaan sangat kontras dengan kemerosotan rohani dan moral yang umum di Israel pada masa itu (Lihat "PENDAHULUAN HAKIM-HAKIM" 08029).
Survai
Kisah kasih yang menebus ini dibuka dengan Elimelekh yang meninggalkan Yehuda dan menetap di Moab karena bencana kelaparan (Rut 1:1-2). Kesengsaraan terus mendampingi Elimelekh ketika ia dan kedua putranya wafat di Moab (Rut 1:3-5), serta meninggalkan istri mereka sebagai janda. Kemudian kisah ini dilanjutkan dengan empat periode utama.
- (1) Naomi (janda Elimelekh) dan menantunya yang saleh, Rut, kembali ke Betlehem di Yehuda (Rut 1:6-22).
- (2) Dalam pemeliharaan Allah, Rut menjumpai Boas, seorang sanak saudara Elimelekh yang kaya raya (pasal 2; Rut 2:1-23).
- (3) Karena anjuran Naomi, Rut menyampaikan kepada Boas minatnya terhadap kemungkinan untuk menikah menurut hukum penebus-kerabat (pasal 3; Rut 3:1-18).
- (4) Sebagai penebus-kerabat, Boas membeli tanah milik Naomi dan menikahi Rut. Rut melahirkan seorang putra bernama Obed -- kakek Daud (pasal 4; Rut 4:1-22). Kitab ini mulai dengan kemalangan yang suram, tetapi berakhir dengan penyelesaian yang indah -- bagi Naomi, Rut, Boas dan Israel.
Ciri-ciri Khas
Enam ciri utama menandai kitab Rut.
- (1) Kitab ini merupakan salah satu dari dua kitab dalam Alkitab yang memakai nama seorang wanita (yang satunya adalah Ester).
- (2) Kitab ini ditulis dengan latar belakang gelap dari ketidaksetiaan dan kemurtadan Israel sepanjang masa hakim-hakim, sambil menguraikan sukacita dan kesusahan sebuah keluarga yang saleh di Betlehem selama masa yang kacau-balau itu.
- (3) Kitab ini menunjukkan bahwa rencana penebusan Allah juga mencakup orang bukan Israel yang pada masa PL, ditempatkan dalam persemakmuran Israel setelah bertobat dan beriman kepada Tuhan.
- (4) Penebusan adalah tema inti sepanjang kitab ini dengan peranan penebus-kerabat Boas sebagai salah satu gambaran atau lambang PL yang paling jelas mengenai pelayanan syafaat Yesus Kristus.
- (5) Ayat yang paling terkenal dalam kitab ini adalah pernyataan Rut kepada Naomi ketika masih berada di Moab, "Ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi ... bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku" (Rut 1:16).
- (6) Kitab ini memberikan suatu gambaran hidup yang realistis dengan pergumulan dan kesedihan, namun menjelaskan bagaimana iman dan kesetiaan dari umat yang saleh memungkinkan Allah mengubah suatu tragedi menjadi kemenangan dan kekalahan menjadi penebusan.
Penggenapan dalam Perjanjian Baru
Ada empat kebenaran PB yang dijelaskan dalam kitab ini.
- (1) Kesengsaraan yang dialami manusia menjadi kesempatan bagi Allah untuk memajukan maksud-maksud penebusan-Nya yang akbar (bd. Fili 1:12).
- (2) Termasuknya Rut dalam penebusan menunjukkan bahwa keikutsertaan dalam Kerajaan Allah bukanlah karena keturunan, tetapi karena menyesuaikan kehidupan dengan kehendak Allah oleh ketaatan yang tumbuh karena iman (Rom 1:5; bd. Rom 16:26).
- (3) Kedudukan Rut dalam daftar keturunan Daud dan Yesus (lih. Mat 1:5) menandakan bahwa semua bangsa akan diwakili di dalam kerajaan "Putera Daud" (Wahy 5:9; Wahy 7:9).
- (4) Boas sebagai penebus-kerabat adalah lambang dari Penebus agung, Yesus Kristus (Mat 20:28; lih. Rut 4:10).
Full Life: Rut (Garis Besar) Garis Besar
I. Kemalangan Naomi
(Rut 1:1-5)
II. Naomi dan Rut
(Rut 1:6-22)
A. Keputusan Naomi untuk...
Garis Besar
- I. Kemalangan Naomi
(Rut 1:1-5) - II. Naomi dan Rut
(Rut 1:6-22) - A. Keputusan Naomi untuk Meninggalkan Moab
(Rut 1:6-13) - B. Kasih Rut yang Setia
(Rut 1:14-18) - C. Naomi dan Rut ke Betlehem
(Rut 1:19-22) - III.Rut Bertemu dengan Boas di Ladang Waktu Panen
(Rut 2:1-23) - A. Pemeliharaan Allah dalam Keputusan Rut
(Rut 2:1-3) - B. Persediaan Allah dalam Keputusan Rut
(Rut 2:4-16) - C. Rut Bercakap-cakap dengan Naomi
(Rut 2:17-23) - IV. Rut dan Boas di Tempat Pengirikan
(Rut 3:1-18) - A. Pengarahan Naomi Mengenai Boas
(Rut 3:1-5) - B. Permohonan Rut kepada Boas untuk Menjadi Penebus-Kerabat
(Rut 3:6-9) - C. Tanggapan Boas kepada Rut
(Rut 3:10-18) - V. Boas Menikahi Rut
(Rut 4:1-13) - A. Perjanjian Penebus-Kerabat
(Rut 4:1-12) - B. Pernikahan dan Seorang Putra
(Rut 4:13) - VI. Perwujudan Harapan Naomi
(Rut 4:14-17) - VII.Silsilah: Peres Sampai Daud
(Rut 4:18-22)
Matthew Henry: Rut (Pendahuluan Kitab)
Sejarah singkat mengenai urusan rumah tangga sebuah keluarga ini memang tepat diletakkan setelah Kitab Hakim-hakim, karena peristiwa yang diceritak...
- Sejarah singkat mengenai urusan rumah tangga sebuah keluarga ini memang tepat diletakkan setelah Kitab Hakim-hakim, karena peristiwa yang diceritakan terjadi pada zaman para hakim. Sejarah singkat ini juga cocok ditempatkan sebelum Kitab Samuel, karena pada bagian penutupnya, kitab ini memperkenalkan tokoh Daud. Namun, dalam Kitab Suci mereka, orang Yahudi memisahkan Kitab Rut dari Hakim-hakim dan Samuel, dan memasukkannya dalam Megilloth atau Gulungan Kitab Suci yang terdiri dari lima kitab, dengan urutan: Kidung Agung, Rut, Ratapan, Pengkhotbah, dan Ester. Penulis Kitab Rut kemungkinan adalah Samuel. Kitab ini tidak menceritakan tentang mujizat ataupun hukum, perang ataupun kemenangan, bukan juga tentang pergolakan negeri, melainkan pertama-tama kesengsaraan Naomi dan diikuti dengan penghiburannya. Juga mula-mula pertobatan Rut, lalu disusul dengan kenaikan kedudukannya. Banyak peristiwa semacam ini telah terjadi, yang mungkin layak untuk dicatat juga. Namun, Allah memandang kisah yang satu ini tepat untuk disampaikan kepada kita. Sejarawan yang biasa saja merasa bebas untuk memilih suatu kisah untuk mereka sampaikan, apalagi Tuhan Allah. Tujuan kitab ini adalah untuk:
- I. Menuntun kita kepada penyelenggaraan Allah, menunjukkan betapa penyelenggaraan itu sangat erat dengan persoalan pribadi kita, dan mengajar kita untuk tetap melihat penyelenggaraan-Nya di tengah semua persoalan tersebut, dan mengakui Allah dalam segala jalan kita dan semua peristiwa yang menimpa kita (lihat 1Sam. 2:7-8; Mzm. 113:7-9).
- II. Memperkenalkan sejarah yang menuntun kepada Kristus yang merupakan keturunan dari Rut, yang sebagian silsilahnya mengakhiri kitab ini. Dari situlah berasal silsilah dalam Matius 1. Dalam pertobatan Rut si orang Moab dan masuknya dia ke dalam garis leluhur Mesias, kita melihat sebuah perlambangan akan dipanggilnya orang-orang bukan Yahudi ke dalam persekutuan dengan Kristus Yesus, Tuhan kita. Kita dapati kesusahan Naomi dan Rut dalam pasal
- 1. Contoh kerja keras dan kerendahan hati mereka (ps. 1-2).
- 2. Masuknya kedua orang itu ke dalam ikatan dengan Boas (ps. 3).
- 3. Dan kebahagiaan mereka menetap dengan Boas (ps. 4).
- 4. Ingatlah, bahwa peristiwa ini terjadi di Betlehem, kota tempat Penebus kita lahir.
Ende: Rut (Pendahuluan Kitab) RUT
PENDAHULUAN
Salah satu kisah jang amat menarik dari Perdjandjian Lama tersedia bagi kita
dalam kitab ketjil tersendiri, jang dinamakan menurut tok...
RUT
PENDAHULUAN
Salah satu kisah jang amat menarik dari Perdjandjian Lama tersedia bagi kita dalam kitab ketjil tersendiri, jang dinamakan menurut tokoh utamanja, Rut. Semua sependapat, bahwa kisah tersebut merupakan suatu permata sni tjerita Israil, dengan pelukisan watak jang tadjam, penggambaran dan pertjakapan jang hidup, ketegangan dramatis, tanpa mendjadi ketegangan jang ber-lebih2an dan sensasi.
Dalam Kitab Sutji Hibrani kitab ketjil tersebut termasuk dalam apa jang disebut “Ketubim” dan mendjadi bagian dari kelima “Megillot”. Jakni kitab2 ketjil, jang dibatjakan selama ibadah pada perajaan2 besar Israil: Madah Agung pada perajaan Paska, Lagu Ratap pada peringatan tahunan runtuhnja Jerusjalem, Pengchotbah pada perajaan pondok daun2, Ester pada perajan Purim, sedang Rut dichususkan untuk perajaan Pentekosta, perajaan panen, karena didalamnja diutarakan pula panen djelai. Tetapi dalam terdjemahan2 Junani dan Latin kuno kitab Rut ditempatkan sedudah kitab para Hakim, dan pengaran2 kono pun menjebutkan, bahwa memang itulah tempatnja. Makanja banjak ahli memandang kitab ketjil itu sebagai tambahan ketiga pada kitab para Hakim. Namun tempat aselinja sukarlah ditentukan dengan pasti. Dalam terdjemahan2 kuno kitab itu dapat digandingkan dengan kitab para Hakim, karena kisahnja berlangsung didjaman para Hakim (1, 1); sedangkan sebaliknja dalam daftar Hibrani kitab2 sutji mungkin digolongkan dalam Ketubim untuk keperluan ibadah.
Kisahnja agak sederhana susunannja. Suatu keluarga ketjil di Juda terpaksa mengungsi karena kelaparan kewilajah Moab. Dua anaknja, jakni Mahlon dan Kiljon, memperisteri dua wanita Moab, ‘Orpa dan Rut. Tetapi dalam perantauan jang lama itu keluarga tersebut mendapat pertjobaan jang berat. Bapak keluarga, Elimelek, meninggal dan djuga kedua anaknja. Demikianlah djanda Na’omi tertinggal bersama dengan kedua menantu perempuannja jang tak beranak. Beberapa waktu kemudian ia mau pulang ketanahairnja. Kedua menantu perempuannja ingin ikut sertanja. Tetapi Na’omi mendesak, supaja mereka kembali sadja. ‘Orpa menjetudjuinja, tetapi Rut bersikeras hati. Setibanja di Betlehem, Rut berusaha mentjari penghidupannja dnegan memungut sisa2 gandum diladang, seperti orang2 miskin lainnja. Kebetulan ia berada diladang seorang bernama Bo’az. Bo’az sudah mendengan tentang kelakuang Rut jang terpudji itu dan oleh karenanja memperlakukannja dengan sangat murah hati. Ternjatalah Bo’as itu masih sanak Na’omi. Adapun Na’omi mau mendjual sebidang tanah, milik suaminja jang telah meninggal, tetapi menurut undang2 milik-pusaka tersebut harus tetap tinggal dikalangan kaum kerabat. Dari sebab itu Rut didorongnja, untuk mengusahakan, supaja Bo’az membeli tanah itu dan mengawini Rut, sehingga Elimelek mendapat keturunan dan tanah itu tetap mendjadi milik lekuarganja sendiri. Sebab anak jang mungkin akan dilahirkan dari Bo’az dan Rut menurut hukum mendjadi tjutju Elimelek. Usaha ini berhasil. Bo’az tidak enggan menerima usul itu. Tetapi masih ada sanak lain, jang lebih berhak atasnja. Didalam himpunan rakjat dipintugerbang kota soal itu dikemukakan oleh Bo’az. Sanak tadi tidak mau mengawini Rut dan oleh karenanja melepaskan hak2nja demi untuk Bo’az. Maka Bo’az mengawini Rut dan dari perkawinan itu lahirlah mojang radja Dawud.
Dalam kisah itu Bo’az tampil sebagai “penebus” dan oleh karenanja ia mengawini Rut. Fungsi penebus itu agak luas dan berdasarkan hubungan darah. Jang paling dekat hubungan darahnja harus “menebus’sanaknja, entah ia djatuh dalam perbudakan, entah ia terantjam kisas, hal mana lalu ditebus, entah milik kerabat itu hendak djatuh kedalam tangan oralng lain dan oleh karenanja harus dibeli oleh si “penebus”. Adapun istilah “penebus” ini djuga diambil-alih dalam bidang keigamaan; maknanja Jahwe “menebus” umatNja dari perbudakan dan dari musuh2nja. Fungsi “penebus” tidak mengandung kewadjiban untuk kawin, sehingga perkawinan antara Bo’az dan Rut tidak merupakan menggantikan-tikar, seperti jang tertera dalam Taurat (Ul. 25, 5-10). Diluar kitab Rut tidak terdapat tjontoh satupun dari perkawinan sedemikian itu didalam Perdjandjian Lama. Mungkinlah kita bersua dengan adat lama, agaknja adat setempat, jang tidak sampai dimasukkan dalam kodifikasi resmi perundangan Israil. Dari kitab Rut itu sendiri njatalah, bahwa Bo’az tidak begitu wadjib melainkan berhak, demi fungsinja sebagai penebus, untuk mengawini Rut.
Apa jang mendjadi maksud dan pokok adjaran kitab Rut, sudah djelaslah pada
pembatjaan selintas-pintas. Kitab rut adalah madah pudjian atas “kesetiaan kaum
kerabat” baik dari pihak Rut maupun dari pihak Bo’az. Dan dikalangan orang2
Israil jang mursjid – Rut sudah dimasukkan kedalam umat Jahwe – hal itu
didasarkan atas kejakinan agama. Dalam seluruh kitab tersebut Jahwe membimbing
kedjadian2 dan djuga perkawinan antara Bo’az dan Rut. Kesetiaan aum kerabat atas
dasar keigamaan itu merupakan adjaran tetap kitab tersebut dan dalam diri Rut
dipudjilah Ibu Al Masih (Mt. 1, 5) sebagai wanita jang dalam rasa keigamaannja
dan mursjid, kendati asal kafirnja. Ada jang menjelipkan maksud2 lain pada kitab
ketjil itu. Beberapa ahli mengemukakan adanja ketjondongan politis didalamnja,
se-akan2 kisah itu hendak menjundjukkan, bahwa Dawud mempunjai hak atas daerah
Efraim demi asal-usulnja. Hanjalah sajangnja, menurut kitab itu Elimelek
bukannja dari suku Efraim melainkan dari marga Efrata di Juda. Ada pula ahli2
lain menganggap kitab ketjil itu suatu polemik lawan rigorisme dan eksklusivisme
Esra, jang bertindak keras terhadap perkawinan2 tjampuran (Esr. 9; 10;
Bila tepatnja kitab itu ditulis, tidak mudahlah ditentukan . mereka jang menganggapnja sebagai polemik lawan Esra, dengan sendirinja menempeatkannja pada djaman sesudah pembuangan, tidak lama sebelum ataupun didalam masa Esra-Nehemia. Tambahan pula mereka mengemukakaan bahasa, jang dipakai dalam kitab itu, jaitu bahasa Hibrani dari djaman belakangan jang sudah mendapat pengaruh kuat dari bahasa Aram. Tetapi semua argumen itu tidak dapat menjakinkan. Diatas sudh disebutkan, bahwa polemik itu tidak ada. Dan mengenai bahasanja, memang bahasa jang dipengaruhi bahasa Aram, tetapi didjaman radja2pun bahasa Aram sudah digunakan dan mempunjai pengaruhnja. Tambahan lagi hendaknja diingat, bahwa dalam peredaran djaman kitab itu disesuaikan dnegna bahasa jang berlaku. Beberapa ahli beranggapan, bahwa bahasa Hibrani kitab Rut tidak kalah dengan bahasa Hibrani kitab2 Sjemuel dan Radja2. sebaliknjapun kitab itu sendiri tidak memberikan banjak petundjuk, untuk menanggalkannja dengan teliti. Dari 1,1 njatalah, bahwa djaman para Hakim sudah lewat. Tjatatan 4, 7 – djika ini bukan tambahan – kemudian – mengandaikan, bahwa kisah itu terdjadi djauh kemudin daripada masa kedjadiannja. Karena djaman para Hakim itu berlangsung hingga ke Sjaul (sekitar th. 1030), maka tentulah kitab itu ditulis sesudahnja. Silsilah jang menguntji kitab itu sampai kepada Dawud. Djadi, se-tidak2nja dalam bentuknja jang sekarang ini, kitab itu tertanggal sesudah Dawud. Tetapi lalu tidak dapat ditarik kesimpulan bahwa kitab itu tjaja silsilah itu diteruskan. Tokoh Dawud kan tjukup besar, untuk merupakan kuntjinja. Karena kitab itu njatanja tidak mengenal undang Deuteromium 23, 3, jang melarang orang2 Moab dimasukkan kedalam djemaah Israil, dan lagi perkawinan Bo’az tidak persis tjotjok dengan undang2 tentang menggantikan tikar, kiranja orang dapat memutuskan, bahwa kitab itu terdjadi sebelum undang2 tadi berlaku umum, djadi sebelum penerimaan umum Kitab Ulangtutur dalam th. 621. djadi dapat dikata, sangat boleh djadi kitab Rut itu ditulis antara th. 900 dan 600. Menentukan lebih landjut, tidak dapat, tanpa djatuh dalam hipotese2 jang agak mengawang.
Itupun berlaku pula tentang pengarang kitab ketjil tersebut. Tradisi Jahudi menjebut2 Sjemuel. Tetapi hal ini terlalu didasarkan atas pemikiran theologis, untuk dipandang sebagai keterangan jang boleh dipertjaja. Nama2 lainpun tak dapat dikemukakan. Tentang sipengarang hanja dapat dikata, bahwa agaknja ia bukan dari kalangan levita atau imam, sebab tidak nampak sedikitpun perhatian chas kepada hal2, jang mendjadi perhatian kalangan2 tersebut. Hanja dapat dikatakan bahwa si penulis adalah orang jang dalam rasa keigamaannja dan dari kalangan awam.
Persoalan terachir ialah apa kitab Rut itu menjadjikan suatu chajalan sastera belaka ataukah peristiwa sedjarah. Pada dirinja chajalan sastera dalam Kitab Sutji dapat diterima, seperti misalnja kitab Jonas. Tetapi ini harus dibuktikan dalam tiap2 hal tersendiri. Beberapa ahli suka menamakan kitab Rut itu sebuah “novel” dengan maksud untuk pembinaan. Tetapi ini harus dibuktikan. Dikemukakanlah tjorak simbolis nama2, jang terdapat dalam kitab itu (Mahlon, Kiljon, Na’omi, ‘Orpa, Rut dan Bo’az) dan jang agaknja didasarkan atas kedjadian2 jang dikisahkan. Simbolik ini memang sangat mungkin, tetapi djanganlah lalu ditraik kesimpulan2 jang terlalu djauh daripadanja. Boleh djadi didalam tradisi, atau mungkin djuga oleh si pengarang kisah sendiri, nama2 tadi diberikan kepada orang2 jang sungguh pernah ada atas dasar hal-ihwal jang njata. Kenjataan bahwa Dawud (I Sjem. 22, 3-4) ada hubungan2nja dengan Moab, didjelaskan dengan hubungan kerabat, seperti jang dikemukakan dalam kitab Rut. Dari sebab itu tentulah ada dasar sedjarahnja bagi kisah itu. Sampai kemana perintjian2nja dan bagian2 ketjilnja itu historis adanja, sukarlah ditentukan dengan keterangan2 jang tersedia.
BIS: Rut (Pendahuluan Kitab) RUT
PENGANTAR
Kisah tentang Rut terjadi di tengah-tengah zaman kekerasan yang dikisahkan
dalam buku Hakim-hakim. Rut adalah seorang wanita Moab yang
RUT
PENGANTAR
Kisah tentang Rut terjadi di tengah-tengah zaman kekerasan yang dikisahkan dalam buku Hakim-hakim. Rut adalah seorang wanita Moab yang menikah dengan seorang Israel. Walaupun suaminya sudah meninggal, ia tetap menunjukkan kesetiaannya terhadap ibu mertuanya yang berbangsa Israel itu, dan selalu beribadat kepada Allah umat Israel. Pada akhir kisah ini Rut mendapat seorang suami baru dari antara sanak saudara mendiang suaminya. Melalui pernikahannya yang kedua ini Rut menjadi nenek buyut Daud, raja Israel yang terbesar.
Kisah-kisah dalam buku Hakim-hakim menunjukkan kesukaran-kesukaran yang terjadi karena umat Allah meninggalkan Allah. Sebaliknya, kisah Rut menunjukkan berkat-berkat yang diberikan Allah kepada seorang asing yang meninggalkan agamanya untuk percaya kepada Allah Israel. Oleh sikapnya itu ia menjadi anggota umat Allah.
Isi
- Naomi kembali ke Betlehem dengan Rut
Rut 1:1-22 - Rut bertemu dengan Boas
Rut 2:1-3:18 - Boas menikah dengan Rut
Rut 4:1-22
Ajaran: Rut (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya dengan melihat kehidupan Rut dan keluarganya, setiap anggota jemaat
mengerti pentingnya dan hasil dari kehidupan keluarga yang berdasa
Tujuan
Supaya dengan melihat kehidupan Rut dan keluarganya, setiap anggota jemaat mengerti pentingnya dan hasil dari kehidupan keluarga yang berdasarkan kasih kepada Allah.
Pendahuluan
Penulis : Isi Kitab: Kitab Rut terdiri dari 4 Pasal. Isi kitab Rut menceritakan tentang sebuah keluarga umat Allah dalam melakukan kewajiban dan tanggung jawabnya dalam keluarga yang didasarkan pada kasih.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Rut
Pasal 1 (Rut 1:1-22).
Keluarga Elimelek Keluarga Naomi yaitu Elimelek serta kedua puteranya Mahlon dan Kilyon merantau ke Moab (ayat 2; Rut 1:2). Waktu di Moab Mahlon dan Kilyon menikah dengan Orpa dan Rut (ayat 4; Rut 1:4). Setelah
10 tahun, Mahlon dan Kilyon meninggal dunia mengikuti Elimelek yang telah meninggal lebih dahulu. Dengan demikian Naomi mengambil keputusan untuk pulang ke Bethlehem. Orpa kembali ke rumahnya sedangkan Rut mengikut Naomi karena mengasihi mertuanya itu.
Pendalaman
- Apakah yang membuktikan kasih Rut yang tulus itu? (Rut 1:16-17).
Pasal 2 (Rut 2:1-23).
Penderitaan Naomi dan Rut Naomi hidup sangat kekurangan, sehingga Rut harus membantu mencari nafkah dengan memungut jelai di ladang orang. Karena Rut hidup dengan penuh rendah hati dan jujur serta sangat mengasihi mertuanya, maka dia selalu dipimpin oleh Tuhan sehingga akhirnya dia bertemu dengan Boas yang menjadi penolong bagi Rut dan Naomi (ayat 18-23; Rut 2:18-23).
Pendalaman
Apakah bukti pernyataan Rut kepada Naomi waktu di Moab? (Rut 2:2).
Pasal 3 (Rut 3:1-18).
Pertemuan Rut dengan Boas Hubungan antara Rut dan Boas mulai berkembang dan Rut yang memiliki sifat yang sangat menarik bagi Boas itu menyampaikan permintaan berdasarkan adat Ibrani yang sesuai dengan Taurat Musa.
Permintaan Rut yang berdasarkan kasih itu adalah ayat 9; Rut 3:9. "Kembangkan kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang yang wajib menebus kami."
Pendalaman
Apakah pernyataan Rut kepada Boas, yang membuktikan kasih Rut kepada Naomi (Rut 3:9).
Pasal 4 (Rut 4:1-22).
Pernikahan Boas dengan Rut Boas berusaha untuk menikahkan Rut dengan penebus yang lain (ayat 5; Rut 4:5), namun akhirnya Boas sendiri yang mengambil Rut menjadi isterinya (ayat 13; Rut 4:13) dan atas karunia Tuhan mereka memperoleh anak bernama Obed yang menjadi kakek dari Daud (ayat
22; Rut 4:22).
Pendalaman
Apakah buah dari kasih yang tidak berpura-pura? (Rut 4:13-15)
II. Kesimpulan/penerapan
Kitab Rut menceritakan tentang kehidupan Rut yang penuh dengan kasih dan buah yang dihasilkan oleh kasih itu.
Kitab Rut mengajarkan bahwa Allah yang setia, selalu memperhatikan dan memelihara kehidupan anak-anak-Nya.
Kitab Rut mengajarkan, bahwa Allah sejak dahulu telah merencanakan keselamatan kepada bangsa kafir (ingatlah bahwa Rut sebenarnya orang kafir/Moab).
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Apakah isi kitab Rut?
- Mengapakah Rut mengikut Naomi?
- Siapakah anak-anak Elimelekh?
- Siapakah nama suami Rut setelah kematian suaminya yang pertama?
- Pelajaran rohani apakah yang saudara dapatkan dari mempelajari kitab Rut?
Intisari: Rut (Pendahuluan Kitab) Imbalan Kesetiaan
LATAR BELAKANGRut digambarkan sebagai kitab tentang kesetiaan manusia. Penulisnya tidak diketahui. Kitab itu menunjuk pada masa Hak
Imbalan Kesetiaan
LATAR BELAKANG
Rut digambarkan sebagai kitab tentang kesetiaan manusia. Penulisnya tidak diketahui. Kitab itu menunjuk pada masa Hakim-hakim dan memberikan gambaran mengenai kehidupan sehari-hari bangsa Israel pada waktu itu. Cerita itu sendiri hanya meliputi jangka waktu kira-kira sepuluh tahun.
TUJUAN
Pada dasarnya Rut merupakan kisah persahabatan Rut dengan ibu mertuanya, Naomi. Kitab ini mempunyai daya tarik tersendiri, sebab mengingatkan kita bahwa Raja Daud adalah seorang keturunan Rut dan suaminya, Boas. Lebih dari itu, dilihat dari sudut kemanusiaan, Yesus dapat menelusuri nenek moyangnya melalui Rut (Mat 1:5). Dengan demikian kitab ini menceritakan kepada kita bahwa keluarga penebus, yang darinya seribu tahun kemudian dilahirkan Sang Penebus, mempunyai seorang anggota keluarga yang bukan Yahudi.
KISAH-KISAH UTAMA
Rut memberikan gambaran sekilas tentang adat istiadat perkawinan pada masa itu. Merupakan kewajiban dari famili terdekat janda yang mempunyai anak untuk menggantikan kedudukan suaminya yang sudah meninggal itu. Tanggung jawab ini biasanya jatuh pada saudara laki-laki orang yang sudah meninggal itu (Ula 25:5-10). Suami Rut, Mahlon, meninggal tanpa meninggalkan anak. Boas bukanlah iparnya, tetapi ia diceritakan sebagai seorang sanak dari Naomi (Rut 2:1). Rut harus menunjukkan kepada Boas bahwa ia tertarik pada kemungkinan untuk menikah lagi, dan hal ini dilakukannya (Rut 3:1-18). Boas tahu bahwa ia masih mempunyai hubungan keluarga dengan Rut, tetapi ia mengatakan bahwa masih ada sanak yang hubungannya lebih dekat daripada dia. Hanya jika sanak terdekat itu menolak, maka baru ada kemungkinan bagi Boas untuk menggantikannya. Dalam pasal empat kita membaca tentang proses bagaimana akhirnya Rut menjadi istri Boas. Ada masalah lebih lanjut, yaitu siapa saja yang mengawini Rut diminta untuk menyelamatkan sebidang tanah yang dijual oleh Naomi atas namanya. Keluarga terdekat itu tidak bersedia melakukannya (Rut 4:6), dan oleh karenanya ia kehilangan haknya (Rut 4:7, 8). Dengan demikian terbuka jalan bagi Boas untuk menikahi Rut.
Pesan
Allah memperhatikan segala segi kehidupan sehari-hari masing-masing umat-Nya. Ini terlihat dalam campur tangan Allah dalam hubungan antar manusia:
1. Dalam kesetiaan Rut kepada Naomi dalam dukacitanya Rut 1:1-22
Ketika Elimelekh, suami Naomi, meninggal, menantu-menantu perempuannya mendukung dia. Dan Rut akhirnya kembali ke Betlehem bersama Naomi, karena ia tidak ingin melihat ibu mertuanya merana di hari tuanya.
2. Dalam pertemuan Rut dengan Boas yang pertama kali Rut 2:1-23
Kebaikan Boas kepada Rut melebihi apa yang lazim terjadi. Menantu dan mertua bersukacita bersama di dalam kebaikan Allah.
3. Dalam tindakan Boas terhadap Rut Rut 3:1-18
Sekali lagi kita melihat kebaikan Allah dalam hal ini. Sebenarnya Boas bukanlah sanak keluarga Elimelekh yang terdekat, namun ia berbaik hati kepada Rut dan bersedia menjadi "sanak penebus"nya.
4. Dalam hubungan perkawinan Rut 4:1-22
Boas menikahi Rut dan ia memberi Naomi seorang cucu laki-laki yang akan menjadi kakek Raja Daud, cikal bakal keturunan kerajaan Israel.
Penerapan
1. Gunakan akal sehatmu
Naomi sungguh-sungguh menaruh perhatian pada kesejahteraan menantunya. Ia memberi nasihat yang bijaksana kepada Rut dan Rut dengan sukarela menerima nasihat yang diberikan. Cara hidup yang suci memerlukan akal sehat yang benar dan memberikan kesempatan untuk saling menolong dengan sesama dengan cara-cara yang praktis.
2. Menaati peraturan
Boas sangat bahagia jika dapat menikahi Rut, tetapi ia juga menginginkan supaya keadilan ditegakkan. Ia tidak akan melanjutkan niatnya sampai sanak keluarga yang terdekat menanggalkan haknya di muka umum. Allah adalah Allah yang tertib dan oleh karena itu janganlah mencoba untuk menghindari prosedur yang benar.
3. Ingatlah bahwa Allah berkuasa dalam kehidupan kita
Pada saatnya Rut dapat memberikan semangat kepada Naomi dengan mempersembahkan kepadanya seorang cucu laki-laki. Anak ini kemudian mempunyai anak yang dinamai Isai dan Isai mempunyai delapan orang anak laki-laki dan yang terkecil ialah Daud! Allah mewujudkan rencana-Nya melalui keadaan Rut, walaupun ia tidak menyadari hal itu.
Tema-tema Kunci
1. Kebutuhan manusia
Allah tidak pernah memberikan gambaran romantis tentang kebutuhan manusia. Dalam Rut kita melihat suatu gambaran realistis mengenai keadaan yang gawat dari dua orang janda yang pada masa itu tidak mempunyai sarana pengangkutan. Keadaan Naomi lebih buruk lagi, karena ia adalah seorang asing di Moab. Allah dapat masuk ke dalam keadaan sosial yang paling gawat sekalipun dan mewujudkan rencana-Nya melalui keadaan itu. Apakah hal penting yang menonjol mengenai apa yang dimaksud dengan rujukan Kristus kepada orang miskin dalam Lukas 4:18?
2. Kesetiaan
Penyerahan Rut kepada mertuanya merupakan suatu pernyataan kasih dan kesetiaan yang luar biasa. Allah menghargai kesetiaan seperti itu. Orpa menghilang dari lembaran-lembaran Alkitab. Rut merupakan salah satu dari nenek moyang Sang Penebus. Dalam hal apa masyarakat modern dewasa ini gagal untuk mematuhi standar tanggung jawab alkitabiah kepada keluarga? Bagaimana hal ini mempengaruhi hubungan kekeluargaan dalam keluarga-keluarga Kristen?
3. Campur tangan Allah
Telusuri cara bagaimana rencana Allah terwujud dalam buku ini sekalipun mereka yang terlibat di dalamnya tidak sadar akan hal itu. Apa dasar untuk mempercayai bahwa Allah juga sedang bekerja dengan cara yang sama dalam keadaan kita dewasa ini? (Lihat Rom 8:28, 29).
Garis Besar Intisari: Rut (Pendahuluan Kitab) [1] KISAH CINTA DAN KESETIAAN Rut 1:1-2:23
Rut 1:1-3Kematian Elimelekh, suami Naomi
Rut 1:4, 5Kematian Mahlon dan Kilyon, kedua putera Naomi
Rut
[1] KISAH CINTA DAN KESETIAAN Rut 1:1-2:23
Rut 1:1-3 | Kematian Elimelekh, suami Naomi |
Rut 1:4, 5 | Kematian Mahlon dan Kilyon, kedua putera Naomi |
Rut 1:6, 7 | Keputusan untuk pulang ke kampung halaman |
Rut 1:8-13 | Permohonan Naomi |
Rut 1:14, 15 | Tindakan Orpa |
Rut 1:16-22 | Keputusan Rut |
Rut 2:1-16 | Kebaikan Boas |
Rut 2:17-23 | Reaksi Naomi |
[2] RUT DAN BOAS Rut 3:1-18
Rut 3:1-4 | Perhatian Naomi terhadap Rut |
Rut 3:5-9 | Ketaatan Rut |
Rut 3:10-18 | Tindakan Boas |
[3] LONCENG PERKAWINAN Hak 4:1-22
Rut 4:1-8 | Boas mempersiapkan segalanya |
Rut 4:9-13 | Rut dan Boas menikah |
Rut 4:14-22 | Silsilah keturunan Daud |
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi