Teks -- 1 Korintus 15:43 (TB)

15:43 Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: 1Kor 15:35-54 - BAGAIMANAKAH ORANG MATI DIBANGKITKAN?

Nas : 1Kor 15:35-54

Di sini Paulus memulai suatu pembahasan mengenai pengajaran tentang apa yang tercakup dalam kebangkitan orang mati (untuk ulasan ayat-ayat ini

lihat art. KEBANGKITAN TUBUH).

Jerusalem: 1Kor 15:1-58

Sementara orang Kristen di Korintus tidak dapat menerima kebangkitan orang-orang mati 1Ko 15:12. Orang-orang Yunani menganggap gagasan kebangkitan sebagai gagasan yang terlalu kasar, Kis 17:32+, sedangkan orang-orang Yahudi dahulu sudah memfirasatkannya,Maz 16:10, Ayu 19:25; Yeh 37:10, dan kemudian dengan tegas mengajarkannya, Dan 12:2,3; 2Ma 7:9. Dengan maksud menentang pendapat orang-orang Korintus yang salah itu, Paulus bertitik tolak ajaran dasari dari pemberitaan Injil, yaitu: peristiwa Paskah: Yesus wafat dan dibangkitkan, 1Ko 14:3-4 (bdk Rom 1:4; Gal 1:2-4; 1Te 1:10, dll). Ajaran itu diuraikan dengan menyebut sejumlah penampakan Yesus yang dibangkitkan, 1Ko 14:5-11, bdk Kis 1:8+. Dengan bertitik tolak demikian Paulus memperlihatkan betapa pendapat orang-orang Korintus itu tidak masuk akal, 1Ko 14:12-34, bdk 1Ko 15:13+. Kristus dibangkitkan sebagai yang sulung dari antara orang-orang mati dan Iapun akan menyebabkan kebangkitan orang-orang lain, 1Ko 14:20-28, bdk Rom 8:11+. Pada akhir uraiannya Paulus menanggapi kesulitan-kesulitan mengenai caranya orang-orang mati akan bangkit, 1Ko 15:35-53. Seluruh pembahasan itu ditutup dengan pengucapan syukur kepada Allah, 1Ko 15:54-57.

Ende: 1Kor 15:42-44

Bdl. Rom 8:19-23.

Ref. Silang FULL: 1Kor 15:43 - dalam kemuliaan

· dalam kemuliaan: Fili 3:21; Kol 3:4

Defender (ID): 1Kor 15:43 - ditanam dalam kehinaan

Dalam 1Kor 15:35-45, kematian dan kebangkitan dibandingkan dengan penanaman benih dan panen. Ketika sebuah benih ditanam di tanah, seolah-olah ia telah mati dan dikuburkan. Selama waktu yang lama setelah kematiannya, benih tersebut tidak dapat terlihat, tetapi akhirnya ia bangkit kembali sebagai sekumpulan biji-bijian yang indah. Yesus membuat analogi yang sama: "Kecuali biji gandum jatuh ke tanah dan mati, ia tetap sendiri; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah" (Yoh 12:24; lihat juga Mrk 4:26-29). Tubuh manusia, karena dosa dan kutukan, pada akhirnya mati dan dikuburkan, tetapi suatu hari (seperti benih yang ditanam) ia akan muncul kembali. Tubuh dasar yang sama, sekarang abadi dan dimuliakan, satu-satunya penghuninya yang sebenarnya, roh ciptaan kekalnya, telah dilahirkan kembali dalam Kristus."

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): 1Kor 15:43 - Ia ditaburkan dalam kehinaan // ia dibangkitkan dalam kemuliaan // ia dibangkitkan dalam kekuatan

Ia ditaburkan dalam kehinaan,.... Asalnya tidak terhormat, ia datang, seperti sering dikatakan orang Yahudi ^w, מטפה סרוהה, "dari tetesan kotor"; yang dihasilkan dilahirkan dengan cara yang memalukan; ia dikandung dalam dosa, dan dibentuk dalam kejahatan; ia tidak bersih, dan lahir dari daging: dan saat lahir, berada dalam kondisi yang menjijikkan; beberapa anggotanya kurang terhormat; dan sangat tidak sedap dipandang sehingga selalu membutuhkan penutup; ia rentan terhadap berbagai cacat, kesalahan, dan ketidaksempurnaan, dan sedikit sekali tubuh yang bebas dari satu atau lainnya; serta rentan terhadap banyak cedera dan penghinaan, seperti tubuh Tuhan kita sendiri, yang memberikan punggungnya kepada para pemukuli, pipinya kepada mereka yang mencabuti rambut, dan tidak menyembunyikan wajahnya dari rasa malu dan ludah; dan dalam kematian, ia menjijikkan, kotor, dan sangat tidak terhormat, sehingga kerabat dan teman terdekat pun tidak dapat menikmati kehadirannya, tetapi ingin menguburnya jauh dari pandangan; dan di tengah kemegahan dan keanggunan pemakaman yang terbesar, ia diletakkan di dalam kubur dalam kehinaan, untuk menjadi teman kebinasaan dan ulat: tetapi dalam kebangkitan,

ia dibangkitkan dalam kemuliaan; dalam keindahan yang sempurna dan menawan, tanpa sedikit pun cacat, kesalahan, atau ketidaksempurnaan; dan tidak ada bagian darinya yang akan menyebabkan rasa malu; ia akan dimetamorfosis, dan dibentuk seperti tubuh yang mulia dari Kristus; ia akan bersinar seperti matahari, dan menjadi seperti cahaya langit: dan begitulah orang Yahudi memahami ayat dalam Dan 12:3 mereka mengatakan ^x bahwa

"Tuhan akan memperindah tubuh orang-orang yang benar di masa depan, seperti tubuh manusia pertama ketika ia memasuki taman Eden; dan bahwa jiwa, sementara berada dalam kemuliaannya, ditopang oleh cahaya yang lebih tinggi, dan dibungkus dengannya; dan ketika ia memasuki tubuh di masa depan, ia akan memasuki dengan cahaya; dan kemudian tubuh akan bersinar seperti cahaya langit, menurut Dan 12:3.''

Ia ditaburkan dalam kelemahan; ia datang ke dunia dalam kelemahan yang besar; apa yang lebih lemah dari tubuh bayi yang baru lahir? ia tidak dapat bergerak, tidak dapat membantu dirinya sendiri dalam hal apapun; dan betapa lemah dan tak berdayanya tubuh manusia, ketika dewasa; karena ia rentan terhadap berbagai penyakit dan gangguan, yang melemahkan kekuatannya di jalan, dan dikelilingi oleh kelemahan alami, muncul dari rasa lapar, haus, telanjang, kerja keras, dsb. sehingga ia tidak dipersenjatai, seperti banyak makhluk lainnya, untuk pertahanan dan serangan; juga tidak dapat melawan dan mengatasi banyak hal yang menyakitinya, apalagi ia dapat melawan kematian, atau mempertahankan jiwanya saat itu; dan melalui kelemahan akhirnya mati, dan kehilangan segala kekuatan, dan sebagai demikian ia diletakkan di dalam kubur, di mana tidak ada pekerjaan yang dapat dilakukannya: tetapi

ia dibangkitkan dalam kekuatan; ia dibangkitkan oleh kekuatan Tuhan, dan dengan kekuatan yang besar dalam dirinya; mampu bertahan tanpa makanan, dan bergerak dari tempat ke tempat, dengan ketangkasan yang luar biasa; serta mampu melakukan pelayanan tertinggi di hadapan Tuhan dan Anak Domba, tanpa lelah; dan tidak akan pernah lagi rentan terhadap kelemahan atau kematian; kematian tidak akan berkuasa lagi atasnya; dan tidak akan dikelilingi atau disertai dengan kelemahan apapun juga.