Teks -- 1 Korintus 3:10 (TB)

Dasar dan bangunan

3:10 Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Ende: 1Kor 3:9-15

Dari kiasan "ladang" Paulus tiba-tiba beralih kepada kiasan "bangunan". diantara para pekerdja ada perbedaan djuga, tetapi hanja dihadapan Allah, hanja Dia berhak mengudji dan mempertimbangkan.

Ende: 1Kor 3:10 - Sebagai pembangun bidjaksana

jang bekerdja dengan kebidjaksanaan Allah.

Ref. Silang FULL: 1Kor 3:10 - dianugerahkan kepadaku // meletakkan dasar

· dianugerahkan kepadaku: Rom 12:3; [Lihat FULL. Rom 12:3]

· meletakkan dasar: Rom 15:20; Ef 2:20; [Lihat FULL. Ef 2:20]

Defender (ID): 1Kor 3:10 - "masterbuilder" dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan sebagai "master builder" atau "ahli bangunan."

"Masterbuilder" adalah bahasa Yunani, yang pada dasarnya berarti "insinyur struktural."

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): 1Kor 3:10 - Sesuai dengan anugerah Tuhan yang diberikan kepada saya // Saya telah meletakkan fondasi // dan yang lain membangun di atasnya // tetapi biarlah setiap orang memperhatikan bagaimana ia membangun di atasnya

Sesuai dengan anugerah Tuhan yang diberikan kepada saya,.... Agar para rasul tidak dianggap terlalu berlebihan dengan karakter yang telah mereka berikan tentang diri mereka sendiri, dan para pendeta lainnya, atau menganggap terlalu banyak pada diri mereka sendiri, dalam apa yang akan mereka katakan tentang diri mereka, mereka mengatributkan semua karunia yang mereka miliki, dan kegunaan mereka sebagai pekerja dan pembangun dalam gereja Tuhan, kepada anugerah yang kaya; di mana mereka dipanggil, dan dilengkapi untuk pekerjaan semacam itu: sebagai pembangun yang bijaksana. Frasa yang sama, σοφος αρχιτεκτων, "seorang pembangun yang bijaksana", digunakan oleh para penerjemah Septuaginta, dalam Yesaya 3:3 di mana mereka menerjemahkan חכם חרשים, "pengrajin yang cerdik", atau orang bijak dari para tukang kayu, atau pengrajin. Arsitek dari segala sesuatu adalah Tuhan Bapa, Putra, dan Roh; Tuhan Bapa adalah pembangun segala sesuatu; Kristus membangun gerejanya di atas dirinya sebagai batu; dan para santo dibangun menjadi tempat tinggal bagi Tuhan, melalui Roh; para menteri adalah pembangun di bawah Tuhan, alat yang Dia gunakan, dan yang akan bekerja sia-sia, kecuali jika Tuhan membangun kota itu: demikianlah rasul, meskipun ia menyebut dirinya sebagai pembangun utama sehubungan dengan para pendeta yang lebih rendah; dia berada di posisi tertinggi di gereja, sebagai seorang rasul, dan tidak kalah dari yang terpenting di antara mereka; dan adalah rasul utama dari bangsa-bangsa non-Yahudi, dan terlibat terutama dalam memberitakan Injil kepada mereka, dan dalam mendirikan gereja-gereja di antara mereka. Peribahasa ini merujuk kepada orang Yahudi, yang biasa menyebut para Rabbin dan dokter, serta murid-murid para orang bijak, "pembangun": mereka bertanya di suatu tempat ^h, מאי בנאין,

"siapa yang disebut pembangun? kata R. Joehanna, ini adalah murid-murid orang bijak, yang menghabiskan waktu mereka untuk membangun dunia sepanjang hari ⁱ.''

Artinya, hukum, sebagaimana salah satu ^k dari penulis mereka menjelaskan pembangunan ini; oleh karena itu mereka kadang-kadang disebut pembangun hukum, yang dipandang sebagai karakter yang tinggi: dikatakan ^l tentang seseorang, bahwa

"R. Zeira memujinya, dan menyebutnya, בנייה דאורייתא, "seorang pembangun hukum."''

Namun, rasul adalah seorang pembangun Injil, seorang pembangun gereja Injil dalam kebenaran Injil, dan dalam iman serta kesucian; mereka adalah pembangun yang bodoh, tetapi dia adalah yang bijaksana; dan kebijaksanaannya terletak pada pengetahuan tentang Kristus, dalam memberitakannya, dan dalam memenangkan jiwa untuk-Nya; dan terutama dalam memastikan bahwa dalam pelayanannya, ia meletakkan fondasi yang baik:

Saya telah meletakkan fondasi; yang berarti tidak hanya bahwa di tempat lain, seperti di Korintus, ia pertama kali memberitakan Injil kepada mereka, dan adalah alat pertama untuk pertobatan mereka, dan meletakkan fondasi keadaan gereja Injil; tetapi bahwa dalam pemberitaannya ia meletakkan Kristus sebagai satu-satunya fondasi, untuk orang-orang membangun iman dan harapan mereka, untuk kehidupan dan kebahagiaan kekal, yang disebutkan dalam ayat berikut:

dan yang lain membangun di atasnya; yang tidak direncanakan untuk seorang Kristen pribadi, yang diarahkan dalam pelayanan rasul untuk membangun jiwanya di atas batu zaman, Kristus sebagai fondasi yang pasti yang diletakkan di Sion; meskipun ada kebenaran dalam hal ini, rasul meletakkan Kristus sebagai fondasi, dan mendorong orang lain untuk membangun iman dan harapan mereka di atas-Nya, sebagai jaminan keselamatan abadi; dan banyak yang diberdayakan untuk melakukannya, yang merupakan buah bahagia dari pelayanannya, dan apa yang memberinya sukacita; dan dalam arti ini, dia sendiri juga membangun di atas fondasi ini, karena hal ini tidak bisa dikatakan tentang yang lain, untuk mengecualikan dirinya; ia tidak akan pernah meletakkan fondasi, dan mengarahkan orang lain untuk membangunnya, dan tidak membangun di atasnya sendiri; tetapi yang dimaksud adalah menteri Injil yang lain, seperti Apolos, atau orang lain yang dapat mengikutinya, dan menjadi sarana untuk melanjutkan pembangunan di atas fondasi yang telah ia letakkan; dan membangun dan menetapkan jiwa-soul di atasnya; serta membangun kebenaran sebagai struktur di atas fondasi satu:

tetapi biarlah setiap orang memperhatikan bagaimana ia membangun di atasnya; bahwa ia membangun dengan lurus, secara merata, sesuai dengan analogi iman; bahwa ia membangun sesuai dengan proporsi fondasi; dan meletakkan hal-hal di atasnya yang sesuai dan pantas untuknya.