Teks -- Ayub 34:13 (TB)

34:13 Siapa mempercayakan bumi kepada-Nya? Siapa membebankan alam semesta kepada-Nya?

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Ayb 34:13 - Siapakah mempercayakan...

Jalan pikiran mungkin begini: Allah tidak memimpin alam semesta atas pesan seseorang yang lain: Ia tidak hanya melaksanakan hukum yang ditetapkan orang lain. Sebaliknya, Allah yang mahakuasa sendirilah yang melandaskan tata hukum serta mempertahankannya. Karena itu mustahil Allah melanggar keadilan, entah terdorong oleh kepentingan sendiri entah oleh karena dipaksa orang lain. Bdk Wis 11:20-26; 12:11-18.

Ref. Silang FULL: Ayb 34:13 - Siapa mempercayakan // alam semesta

· Siapa mempercayakan: Ibr 1:2

· alam semesta: Ayub 36:23; 38:4,6; Yes 40:14

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Ayb 34:13 - Siapakah yang telah memberikan tanggung jawab kepadanya atas bumi // atau siapa yang telah mengatur seluruh dunia

Siapakah yang telah memberikan tanggung jawab kepadanya atas bumi?.... Atau siapa yang telah menyerahkan bumi kepadanya, dan menjadikannya tanggung jawabnya? Adakah yang lebih tinggi darinya yang telah menempatkannya dalam posisi dan jabatan ini? Di bawah arahan dan perintah siapa dia, dan kepada siapa dia bertanggung jawab? Tidak ada sama sekali; dia bukan seorang wakil atau gubernur pengganti: para raja di bumi berada di bawahnya, dan mereka memiliki orang lain yang menjadi bawahan mereka; tetapi dia di atas segalanya, lebih tinggi dari yang tertinggi: dia adalah Gubernur tunggal dunia berdasarkan haknya sendiri, berdasarkan hak cipta, yang telah dia miliki dari dirinya sendiri dan bukan dari yang lain; dia tidak memiliki rival, atau mitra bersamanya, tidak ada yang dapat mempertanggungjawabkan kepadanya, atau dapat mengendalikannya; dan karena dia adalah Hakim atas seluruh bumi, dia akan melakukan keadilan. Para gubernur bawahan kadang-kadang melakukan hal-hal yang tidak adil demi menaati atasannya, atau untuk menyenangkannya, atau karena ketakutan terhadap mereka; tetapi tidak ada hal seperti ini yang terjadi atau bisa terjadi dengan Tuhan; karena dia tidak dapat melakukan ketidakadilan karena kecenderungan alam, atau karena ketidaktahuan, seperti yang bisa dilakukan manusia; begitu juga tidak karena ketakutan terhadap siapa pun, karena tidak ada yang di atasnya yang memberinya tanggung jawab, atau yang memerintah atasnya; dan, seperti yang diungkapkan oleh Jarchi, bisa berkata kepadanya, apa yang kau lakukan? sebagaimana, aku tidak memerintahkan kamu seperti itu. Dan meskipun dia berdaulat dan independen, dan kekuatannya tidak dapat dikendalikan, adalah bertentangan dengan sifatnya untuk menyalahgunakan itu; dan jika keadilan diselewengkan olehnya, dunia akan segera berada dalam kekacauan yang paling ekstrem: tetapi jelas bahwa ada Tuhan yang menghakimi di bumi, dan tidak dapat melakukan kejahatan. Atau ini dapat dikatakan dengan merujuk pada manusia; siapa yang telah menyerahkan bumi kepada manusia, untuk menjadi tanggung jawabnya, untuk diperintah olehnya? jika demikian, itu akan segera hancur; semua makhluk di dalamnya akan musnah, seperti dalam ayat-ayat berikut; tetapi ini bukanlah keadaannya. Atau siapa yang telah memberikannya kepada manusia untuk memilikinya, dan untuk menikmati segala sesuatu di dalamnya, dan telah menempatkan semua hal di tangannya, dan dalam penguasaannya, untuk memanfaatkannya, dan untuk kebaikan, kesenangan, dan kegembiraannya, dan mengunjunginya dengan cara providensial, dengan kebaikan dan kemurahan hati yang besar? Itu adalah Tuhan; dan bisakah dipikirkan bahwa dia yang begitu baik dan dermawan kepada manusia akan melakukan ketidakadilan kepada mereka? Tidak, tentu saja tidak! Bahkan, seandainya dia mengambil semua hal baik ini yang telah diberikan kepada mereka, dan bahkan kehidupan itu sendiri, itu tidak bisa dianggap sebagai ketidakadilan, karena dia hanya akan mengambil apa yang telah dia berikan dan memiliki hak atasnya;

atau siapa yang telah mengatur seluruh dunia? atau menciptakannya, seperti Aben Ezra; yang telah mengisinya dengan semua hal baik di dalamnya untuk digunakan oleh manusia? atau menatanya dalam susunan yang indah sesuai dan cocok untuk kebaikan makhluk-Nya? atau menjadikannya bumi yang dapat dihuni seperti yang ada untuk manusia dan binatang? seperti yang diterjemahkan oleh Mr. Broughton dalam keseluruhan,

"siapakah yang sebelumnya melihat ke bumi, atau siapa yang menetapkan semua tanah yang dihuni?''

Atau siapa yang menjadikannya bumi yang subur, melimpah dengan banyaknya makanan untuk manusia dan binatang? atau siapa yang mengatur semua hal di dalamnya dengan providensinya yang bijaksana, sehingga segala sesuatu indah pada waktunya? Tidak ada selain Tuhan yang telah melakukan semua ini; bagaimana kemudian bisa dipikirkan bahwa dia yang telah mengisi bumi dengan kebaikannya akan bertindak jahat atau membalikkan keadilan?