
Teks -- Ibrani 3:2 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Ref. Silang BIS -> Ibr 3:2
Ref. Silang TB -> Ibr 3:2
Hagelberg: Ibr 3:2 - -- 3:2 ...yang setia kepada Dia yang telah menetapkanNya...
Dengan merenungkan Dia yang setia kepada BapaNya, kita semakin sadar bahwa Dialah teladan ya...
3:2 ...yang setia kepada Dia yang telah menetapkanNya...
Dengan merenungkan Dia yang setia kepada BapaNya, kita semakin sadar bahwa Dialah teladan yang sempurna. Kita harus meneladani Dia. Untuk lebih mengerti kesetiaan Yesus, diceritakan di sini mengenai kesetiaan seorang tokoh Israel yang kesetiaannya menggambarkan kesetiaan Yesus.
...sebagaimana Musapun setia dalam segenap rumahNya.
Kesetiaan Musa di dalam "rumahNya" dipakai untuk menggambarkan kesetiaan Yesus Kristus. Bilangan 12:7 dikutip di sini, tetapi arti dari "rumahNya" masih harus ditafsirkan. Ada penafsir yang berkata bahwa yang dimaksudkan adalah Israel, karena Israel kadang disebut "rumah Israel" di dalam Perjanjian Lama, tetapi Israel tidak pernah disebut "rumahKu" dalam Perjanjian Lama. Yang dimaksudkan dengan istilah "rumahNya" adalah Kemah Suci yang dibuat Musa "tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa" menurut Keluaran 39:42. Hal ini, bahwa Musa menuruti secara tepat bentuk Kemah Suci yang ditunjukkan kepadanya oleh Tuhan, adalah yang dimaksudkan di sini. Musa setia pada rancangan itu. Kesetiaan itu menjadi gambaran dari kesetiaan Tuhan Yesus. Tetapi, kesejajaran ini juga terbatas, karena Musa adalah "pelayan" saja dari rumah itu, sedangkan Yesus adalah "Anak." Pasal 3:3-4 menjelaskan bahwa Yesus mendapat kemuliaan yang lebih besar dari pada kemuliaan Musa, karena ahli bangunan lebih dihormati dari pada bangunannya, dan Yesus (yang adalah Allah) sudah membangun segala sesuatu. Kemah Suci itu menjadi suatu gambaran untuk ciptaan Allah. Sekarang Tuhan Yesus ada di sorga, dahulu digambarkan dengan Tempat Yang Maha Suci. Orang percaya yang setia melayani sebagai imam di bumi, yang dahulu digambarkan sebagai tempat yang suci. Jadi rumah yang dibangun oleh Musa adalah Kemah Suci, tetapi "rumah" yang dibangun oleh Yesus adalah segala sesuatu yang diciptakan. Tetapi di dalam ayat 6 ada suatu perubahan, karena kalau dalam pasal 3:2-5 di atas "rumah" Yesus adalah ciptaanNya, sekarang dalam pasal 3:6 "rumahNya ialah kita." Jadi kalau di dalam pasal 3:1-6a "rumah" berarti ciptaan Allah di mana kita boleh melayani, sekarang dalam ayat 6b "rumah" berarti orang-orang yang melayani di dalam ciptaan Allah.
Tetapi suatu persyaratan yang tegas harus diamati di sini. Kita layak digambarkan sebagai imam-imam yang melayani di "rumah" itu asal "kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan" (3:6). Jadi, bukan setiap orang percaya yang dimaksudkan di sini, tetapi setiap orang percaya yang "setia sampai mati." Sama seperti seorang Lewi bisa meninggalkan pelayanannya di dalam Bait Allah, juga orang percaya bisa meninggalkan pelayanannya, sehingga tidak dianggap "rumahNya" lagi. Kalau kita tidak memenuhi persyaratan, bukan keselamatan kita akan hilang, tetapi kita tidak lagi melakukan peranan sebagai imam di "rumahNya."

Hagelberg: Ibr 3:1-6 - -- 1. Himbauan untuk berpegang dengan teguh (3:1-6)
Di dalam nats ini kita dihimbau untuk merenungkan Dia yang setia (3:1-6a), dan kita dihimbau untuk m...

Hagelberg: Ibr 3:2 - -- 3:2 ...yang setia kepada Dia yang telah menetapkanNya...
Dengan merenungkan Dia yang setia kepada BapaNya, kita semakin sadar bahwa Dialah teladan ya...
3:2 ...yang setia kepada Dia yang telah menetapkanNya...
Dengan merenungkan Dia yang setia kepada BapaNya, kita semakin sadar bahwa Dialah teladan yang sempurna. Kita harus meneladani Dia. Untuk lebih mengerti kesetiaan Yesus, diceritakan di sini mengenai kesetiaan seorang tokoh Israel yang kesetiaannya menggambarkan kesetiaan Yesus.
...sebagaimana Musapun setia dalam segenap rumahNya.
Kesetiaan Musa di dalam "rumahNya" dipakai untuk menggambarkan kesetiaan Yesus Kristus. Bilangan 12:7 dikutip di sini, tetapi arti dari "rumahNya" masih harus ditafsirkan. Ada penafsir yang berkata bahwa yang dimaksudkan adalah Israel, karena Israel kadang disebut "rumah Israel" di dalam Perjanjian Lama, tetapi Israel tidak pernah disebut "rumahKu" dalam Perjanjian Lama. Yang dimaksudkan dengan istilah "rumahNya" adalah Kemah Suci yang dibuat Musa "tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa" menurut Keluaran 39:42. Hal ini, bahwa Musa menuruti secara tepat bentuk Kemah Suci yang ditunjukkan kepadanya oleh Tuhan, adalah yang dimaksudkan di sini. Musa setia pada rancangan itu. Kesetiaan itu menjadi gambaran dari kesetiaan Tuhan Yesus. Tetapi, kesejajaran ini juga terbatas, karena Musa adalah "pelayan" saja dari rumah itu, sedangkan Yesus adalah "Anak." Pasal 3:3-4 menjelaskan bahwa Yesus mendapat kemuliaan yang lebih besar dari pada kemuliaan Musa, karena ahli bangunan lebih dihormati dari pada bangunannya, dan Yesus (yang adalah Allah) sudah membangun segala sesuatu. Kemah Suci itu menjadi suatu gambaran untuk ciptaan Allah. Sekarang Tuhan Yesus ada di sorga, dahulu digambarkan dengan Tempat Yang Maha Suci. Orang percaya yang setia melayani sebagai imam di bumi, yang dahulu digambarkan sebagai tempat yang suci. Jadi rumah yang dibangun oleh Musa adalah Kemah Suci, tetapi "rumah" yang dibangun oleh Yesus adalah segala sesuatu yang diciptakan. Tetapi di dalam ayat 6 ada suatu perubahan, karena kalau dalam pasal 3:2-5 di atas "rumah" Yesus adalah ciptaanNya, sekarang dalam pasal 3:6 "rumahNya ialah kita." Jadi kalau di dalam pasal 3:1-6a "rumah" berarti ciptaan Allah di mana kita boleh melayani, sekarang dalam ayat 6b "rumah" berarti orang-orang yang melayani di dalam ciptaan Allah.
Tetapi suatu persyaratan yang tegas harus diamati di sini. Kita layak digambarkan sebagai imam-imam yang melayani di "rumah" itu asal "kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan" (3:6). Jadi, bukan setiap orang percaya yang dimaksudkan di sini, tetapi setiap orang percaya yang "setia sampai mati." Sama seperti seorang Lewi bisa meninggalkan pelayanannya di dalam Bait Allah, juga orang percaya bisa meninggalkan pelayanannya, sehingga tidak dianggap "rumahNya" lagi. Kalau kita tidak memenuhi persyaratan, bukan keselamatan kita akan hilang, tetapi kita tidak lagi melakukan peranan sebagai imam di "rumahNya."

Hagelberg: Ibr 3:1--4:16 - -- D. Peringatan Kedua (pasal 3:1-4:16)
Perkembangan pikiran surat ini ditunda sekali lagi untuk memperingatkan kita akan suatu bahaya yang kita hadapi....
D. Peringatan Kedua (pasal 3:1-4:16)
Perkembangan pikiran surat ini ditunda sekali lagi untuk memperingatkan kita akan suatu bahaya yang kita hadapi. Peringatan ini jauh lebih lengkap dan jelas dari yang pertama di dalam 2:1-4. Peringatan ini terdiri dari sebuah kutipan dari Mazmur 95:7-11 yang dikutip di dalam 3:7-11, dan diuraikan dalam 3:12-4:11. Inti dari peringatan ini adalah bahwa kita dihimbau untuk mencari pertolongan dari Imam Besar kita supaya kita tidak gagal seperti Israel gagal di padang gurun.

Hagelberg: Ibr 1:5--4:16 - -- II. Bagian Pertama: Raja/Anak Allah (1:5-4:16)
Di dalam bagian ini Tuhan Yesus dinyatakan sebagai Anak Allah yang Allah tetapkan sebagai Raja untuk ...
II. Bagian Pertama: Raja/Anak Allah (1:5-4:16)
Di dalam bagian ini Tuhan Yesus dinyatakan sebagai Anak Allah yang Allah tetapkan sebagai Raja untuk dunia yang akan datang. PerananNya sebagai Raja menjadi dasar peringatan kita, karena, sebagai seorang Raja yang menang, Dia akan mengumpulkan orang-orang yang setia kepadaNya untuk diberi kepercayaan melayani di dalam pemerintahanNya. Bukan sembarang orang akan Dia pilih, tetapi hanya mereka yang setia kepadaNya pada zaman ini. Seperti seorang jendral yang memenangkan wilayah yang luas, perwira-perwira yang dia anggap baik dan setia akan diberi wilayah dan kekuasaan dalam pemerintahannya yang baru.

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Ibr 3:1-6
Matthew Henry: Ibr 3:1-6 - Perhatian yang Sepantasnya Diberikan kepada Kristus
Dalam pasal ini Rasul Paulus menerapkan apa yang telah dikatakannya dalam p...
SH: Ibr 3:1-6 - Mengapa Yesus lebih hebat dari Musa? (Senin, 4 Oktober 1999) Mengapa Yesus lebih hebat dari Musa?
Mengapa Yesus lebih hebat dari Musa?
Faktor utama yang membedakan...

SH: Ibr 3:1-6 - Yesus Pengantara Agung (Kamis, 21 Juli 2005) Yesus Pengantara Agung
Yesus Pengantara Agung
Di dalam Perjanjian Lama, Musa adalah salah seorang hamba Al...

SH: Ibr 3:1-6 - Menemukan yang Terbesar (Jumat, 4 Agustus 2017) Menemukan yang Terbesar
Hal besar banyak dikejar oleh orang masa kini. Contohnya, besar usahanya, karier politik,...
