
Teks -- Roma 14:1-4 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Rm 14:2
Full Life: Rm 14:2 - MAKAN SEGALA JENIS MAKANAN ... HANYA MAKAN SAYUR-SAYURAN SAJA.
Nas : Rom 14:2
Beberapa anggota jemaat di Roma berselisih tentang suatu masalah
yang rawan: beberapa hanya mau makan sayuran sedangkan yang lain ma...
Nas : Rom 14:2
Beberapa anggota jemaat di Roma berselisih tentang suatu masalah yang rawan: beberapa hanya mau makan sayuran sedangkan yang lain makan sayuran dan segala makanan lain, termasuk daging. Paulus menyatakan bahwa hal makan itu sendiri tidak menjadi soal moral, tetapi pandangan pribadi seorang mengenai apa yang boleh dimakan dapat membuatnya menghakimi orang lain secara kurang adil.
Jerusalem -> Rm 14:1
Jerusalem: Rm 14:1 - orang yang lemah imannya Ialah orang Kristen yang imannya kurang terdidik sehingga tidak sampai memberikan kepada mereka keyakinan yang cukup kuat untuk bertindak dengan suara...
Ialah orang Kristen yang imannya kurang terdidik sehingga tidak sampai memberikan kepada mereka keyakinan yang cukup kuat untuk bertindak dengan suara hati yang tenteram, Rom 14:2,5,22. Mereka menyangka harus merayakan hari-hari tertentu, Rom 14:5; barangkali secara terus-menerus, Rom 14:21, mereka merasa wajib pantang makanan tertentu, daging atau anggur, Rom 14:2,21; merasa wajib melakukan beberapa ulah-tapa yang dikenal di dunia kafir (pengikut-pengikut Pitagoras) dan di dunia Yahudi (kaum Eseni, Yohanes Pembaptis). Di sini Paulus memberikan pegangan umum yang sama seperti yang diberikannya sehubungan dengan soal serupa dalam 1Ko 8; 10:14-33, yakni: setiap orang harus berbuat "untuk Tuhan" sesuai dengan hati nuraninya, Rom 14:5-6, asal saja hati nurani tidak bimbang, Rom 14:23; tetapi terutama kasih harus memimpin kelakuan orang-orang "kuat", Rom 14:1,15,19-21 dan Rom 15:1-13.
Ende: Rm 14:1 - Lemah kepertjajaannja Itu disini bukan berarti bahwa mereka kurang teguh
pertjaja akan kebenaran adjaran-adjaran Indjil, melainkan belum terang mengerti
akan "kebebasan dal...
Itu disini bukan berarti bahwa mereka kurang teguh pertjaja akan kebenaran adjaran-adjaran Indjil, melainkan belum terang mengerti akan "kebebasan dalam Kristus" dan sebab itu masih ragu-ragu berbuat apa-apa jang tidak berlawanan dengan Indjil, tetapi berlawanan dengan anggapan-anggapan dan adat-istiadat orang Jahudi, atau kebiasaan jang lain. Bdl. uraian-uraian Paulus dalam 1Ko 8,9 dan 1Ko 10.
Tentu sadja Paulus chawatir, kalau-kalau di Roma terdapat perselisihan paham tentang hal-hal tersebut, seperti jang dialaminja di Korintus, tempat ia sedang menulis surat kepada orang Roma ini.

Ende: Rm 14:3 - Telah diterima oleh Allah Terpilih dari kekal dan terpanggil untuk masuk
keradjaan Allah. Ia bersikap dan bertindak berdasarkan Indjil dan karena
tjintanja kepada Allah, sepert...
Terpilih dari kekal dan terpanggil untuk masuk keradjaan Allah. Ia bersikap dan bertindak berdasarkan Indjil dan karena tjintanja kepada Allah, seperti diterangkan dalam Rom 14:6-8.

Ende: Rm 14:4 - Siapakah engkau? Tentu sadja Paulus memaksudkan golongan saudara-saudara
Jahudi, dan saudara-saudara bukan Jahudi jang dipengaruhi oleh mereka itu, jang
masih pertjaja...
Tentu sadja Paulus memaksudkan golongan saudara-saudara Jahudi, dan saudara-saudara bukan Jahudi jang dipengaruhi oleh mereka itu, jang masih pertjaja dan teguh berpegang pada adat-istiadat Jahudi.
· yang lemah: Rom 15:1; 1Kor 8:9-12; 9:22

Ref. Silang FULL: Rm 14:3 - janganlah menghina // janganlah menghakimi · janganlah menghina: Rom 14:10; Luk 18:9
· janganlah menghakimi: Rom 14:10,13; Kol 2:16
· janganlah menghina: Rom 14:10; Luk 18:9
· janganlah menghakimi: Rom 14:10,13; Kol 2:16

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Ref. Silang TB -> Rm 14:1-6
Hagelberg -> Rm 14:1; Rm 14:1-12; Rm 14:1; Rm 14:1--15:13; Rm 12:1--15:13; Rm 1:18--15:13; Rm 14:2; Rm 14:2; Rm 14:3; Rm 14:3; Rm 14:4; Rm 14:4
Hagelberg: Rm 14:1 - -- 14:1 Terimalah orang yang lemah imannya, bukan untuk pertengkaran pendapat-pendapat.
Kehendak Allah yang baik, yang berkenan, dan yang sempurna harus...
14:1 Terimalah orang yang lemah imannya, bukan untuk pertengkaran pendapat-pendapat.
Kehendak Allah yang baik, yang berkenan, dan yang sempurna harus dimengerti dari segi saudara seiman yang masih ragu-ragu mengenai kemerdekaan kita dari peraturan hukum Taurat (ataupun peraturan makanan dan minuman yang lain.) Hati nurani mereka tidak memperbolehkan mereka makan apa yang pernah dilarang. Berdasarkan hukum kasih, ("Kasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!"), kita harus menerima mereka, dan tidak mencari kesempatan untuk berdebat mengenai apa yang sebenarnya tidak merupakan pokok iman kita.813
Bagi Cranfield,814 istilah Terimalah merupakan perintah yang paling mendasar bagi seluruh bagian ini. Istilah ini mencakup seluruh bagian ini. Dunn815 menjelaskan bahwa istilah ini berkaitan dengan penerimaan orang ke dalam lingkungan dan pergaulan kita sebagai saudara. Istilah ini tidak berkaitan dengan upacara penerimaan yang sah atau resmi.
...bukan untuk pertengkaran pendapat-pendapat.
Sebagai mayoritas, apa lagi dengan iman yang kuat, mereka sanggup mencari kesempatan untuk berargumentasi yang mantap, sehingga saudara-saudara yang lebih lemah dikalahkan, tetapi sikap "ingin menang dan mengalahkan orang lain" tidak sesuai dengan kasih ataupun kasih karunia.
Keaneka-ragaman karunia-karunia rohani dikemukakan dalam pasal 12:3-8. Dalam nats ini Paulus mengemukakan keaneka-ragaman pendapat-pendapat yang dipegang oleh jemaat. Keaneka-ragaman pendapat boleh dibiarkan, dan tidak harus dihapus oleh mereka yang lebih mengerti apa yang benar.

Hagelberg: Rm 14:1-12 - -- a. Masalah yang Dihadapi: Tantangan bagi \"yang Lemah\" 14:1-12
Dalam bagian ini mereka yang lemah imannya ditantang untuk menjaga hubungan mereka d...
a. Masalah yang Dihadapi: Tantangan bagi \"yang Lemah\" 14:1-12
Dalam bagian ini mereka yang lemah imannya ditantang untuk menjaga hubungan mereka dengan mereka yang tidak sependapat dengan mereka. Yang "lemah" tidak boleh menghakimi mereka yang "kuat", karena hanya ada satu Hakim, yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Hagelberg: Rm 14:1 - -- 14:1 Terimalah orang yang lemah imannya, bukan untuk pertengkaran pendapat-pendapat.
Kehendak Allah yang baik, yang berkenan, dan yang sempurna harus...
14:1 Terimalah orang yang lemah imannya, bukan untuk pertengkaran pendapat-pendapat.
Kehendak Allah yang baik, yang berkenan, dan yang sempurna harus dimengerti dari segi saudara seiman yang masih ragu-ragu mengenai kemerdekaan kita dari peraturan hukum Taurat (ataupun peraturan makanan dan minuman yang lain.) Hati nurani mereka tidak memperbolehkan mereka makan apa yang pernah dilarang. Berdasarkan hukum kasih, ("Kasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!"), kita harus menerima mereka, dan tidak mencari kesempatan untuk berdebat mengenai apa yang sebenarnya tidak merupakan pokok iman kita.813
Bagi Cranfield,814 istilah Terimalah merupakan perintah yang paling mendasar bagi seluruh bagian ini. Istilah ini mencakup seluruh bagian ini. Dunn815 menjelaskan bahwa istilah ini berkaitan dengan penerimaan orang ke dalam lingkungan dan pergaulan kita sebagai saudara. Istilah ini tidak berkaitan dengan upacara penerimaan yang sah atau resmi.
...bukan untuk pertengkaran pendapat-pendapat.
Sebagai mayoritas, apa lagi dengan iman yang kuat, mereka sanggup mencari kesempatan untuk berargumentasi yang mantap, sehingga saudara-saudara yang lebih lemah dikalahkan, tetapi sikap "ingin menang dan mengalahkan orang lain" tidak sesuai dengan kasih ataupun kasih karunia.
Keaneka-ragaman karunia-karunia rohani dikemukakan dalam pasal 12:3-8. Dalam nats ini Paulus mengemukakan keaneka-ragaman pendapat-pendapat yang dipegang oleh jemaat. Keaneka-ragaman pendapat boleh dibiarkan, dan tidak harus dihapus oleh mereka yang lebih mengerti apa yang benar.

Hagelberg: Rm 14:1--15:13 - -- 2. Penerapan Khusus: yang Lemah dan yang Kuat 14:1-15:13
Setiap orang, apa dia lemah ataupun kuat dalam iman, harus memikul bagiannya supaya seluruh...
2. Penerapan Khusus: yang Lemah dan yang Kuat 14:1-15:13
Setiap orang, apa dia lemah ataupun kuat dalam iman, harus memikul bagiannya supaya seluruh jemaat, baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi, dapat memuji Tuhan bersama-sama.
Masalah tafsiran yang paling besar dalam bagian ini adalah identitas mereka yang "lemah imannya" dan mereka yang "kuat". Dalam bagian ini mereka yang "kuat" lebih ditegur daripada mereka yang "lemah", dan ada kesan bahwa mayoritas dari jemaat disebut "kuat", sedangkan minoritas dari jemaat disebut "lemah". Dunn810 mengamati bahwa Paulus menganggap dirinya sebagai orang yang kuat imannya dalam pasal 14:14, 20, dan 15:1.
Cranfield membahas masalah identitas mereka.811 Menurut dia enam kemungkinan layak dipertimbangkan, tetapi setelah bahasan yang cukup panjang dia mengatakan bahwa mereka yang "lemah imannya" adalah orang Yahudi yang percaya kepada Tuhan Yesus tetapi masih menuruti peraturan-peraturan hukum Taurat dan adat-istiadat Yahudi, bukan sebagai cara untuk dibenarkan di hadapan Allah, tetapi hanya karena mereka betah dengan peraturan lama tersebut.
Dunn812 mendukung dan mengembangkan pengertian Cranfield mengenai identitas mereka. Ternyata pada tahun 49 orang-orang Yahudi dikeluarkan dari Roma karena titah Kaisar Claudius. Pada tahun 54 Claudius meninggal, dan titahnya tidak berlaku lagi, sehingga orang-orang Yahudi, baik yang tidak percaya kepada Yesus maupun yang percaya kepadaNya, mulai kembali ke kota Roma untuk hidup di sana. Jadi selama beberapa tahun tidak ada orang Yahudi di dalam jemaat-jemaat di Roma, tetapi pada waktu Surat Roma dikirim sudah ada minoritas jemaat yang berlatar belakang Yahudi. Sebagian dari mereka tidak berani melepaskan diri mereka dari peraturan-peraturan hukum Taurat tertentu karena iman mereka kurang kuat. Kita harus mengingat bahwa identitas mereka sebagai orang Yahudi sangat penting bagi pribadi mereka, dan identitas tersebut berkaitan dengan kebiasaan mereka mengenai pantang makan jenis makanan tertentu dan hari raya mereka, sehingga pembahasan Paulus menyentuh masalah yang amat peka dan penting bagi orang Yahudi di Roma yang percaya kepada Tuhan Yesus.
Sebaiknya kita mengingat bahwa pengertian mengenai identitas mereka yang lemah imannya tidak sepenting pengertian mengenai prinsip-prinsip yang diuraikan Paulus dalam pasal 14-15. Dengan kata lain, mudah-mudahan kita dapat menentukan identitas mereka, tetapi kita harus mengerti dan menerapkan pola pikiran Paulus dalam bagian ini.
Dari pasal 1:16 sampai pasal 13:14 apa yang dikatakan tidak berkaitan dengan keadaan orang percaya di Roma secara khusus, tetapi nampaknya bagian ini, pasal 14:1-15:13, berhubungan erat dengan suatu masalah atau kecerderungan di Roma. Rupanya bagi Rasul Paulus masalah tersebut sungguh perlu dibereskan, maka dia mempergunakan begitu banyak kata untuk mengatasinya. Sikap menghina dan menghakimi yang dibahas sungguh bertentangan dengan kasih karunia Allah yang diuraikan dalam Surat Roma. Selama orang yang telah dibenarkan oleh karena kasih karunia Allah mengambil sikap menghina dan menghakimi, maka pengertian mereka mengenai kasih karunia masih dangkal. Sikap tersebut sangat berbahaya, maka Paulus memperingatkan kita dengan satu nats yang sangat panjang.

Hagelberg: Rm 12:1--15:13 - -- D. Perilaku Orang yang Dibenarkan karena Iman 12:1-15:13
Oleh karena orang yang dibenarkan karena iman mau melakukan kehendak Allah, maka langkah-lang...
D. Perilaku Orang yang Dibenarkan karena Iman 12:1-15:13
Oleh karena orang yang dibenarkan karena iman mau melakukan kehendak Allah, maka langkah-langkah kehendak Allah diuraikan secara khusus.
Dalam pasal 11:32 kita membaca bahwa tujuan Allah adalah "supaya Ia dapat menunjukkan kemurahanNya atas mereka semua". Maka "kemurahan" tersebut menjadi batu loncatan bagi Paulus supaya dia dapat menguraikan bagaimana orang percaya dapat melaksanakan kehendak Allah. Dalam pasal 6-8 prinsip-prinsip kehidupan yang sesuai dengan Aiwn/Aion Baru dan kehadiran Roh Allah diuraikan. Dalam bagian ini prinsip-prinsip tersebut diterapkan secara khusus dalam hidup kita. Jadi, bagian ini menguraikan secara nyata arti dari karya Roh Allah yang baru dikemukakan dalam pasal 8.

Hagelberg: Rm 1:18--15:13 - -- II. Injil 1:18-15:13
Cranfield,65 setelah menyelidiki seluruh bagian ini, menyatakan bahwa Paulus "membiarkan Injil berbicara sendiri... untuk menen...
II. Injil 1:18-15:13
Cranfield,65 setelah menyelidiki seluruh bagian ini, menyatakan bahwa Paulus "membiarkan Injil berbicara sendiri... untuk menentukan bentuk dan isi bagian utama dari suratnya." Perkataan ini tepat. Paulus tidak menyusun bagian ini (1:18-15:13) untuk menangani suatu situasi tertentu di kota Roma, tetapi bagian ini terbentuk sesuai dengan suatu "akal intern" dari Injil Kristus sendiri. Bukan tidak ada pengaruh sama sekali dari situasi di Roma. Mungkin rencana Paulus untuk mengadakan perjalanan ke Spanyol mempengaruhi beberapa perincian dalam surat ini, tetapi secara keseluruhan, bentuk dan isi bagian ini, 1:18-15:13, ditentukan dari logisnya Injil Kristus saja.
Dalam bagian utama ini isi dan akibat kebenaran dari Allah bagi manusia diuraikan.66

Hagelberg: Rm 14:2 - -- 14:2 Yang seorang yakin,816 bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi yang lemah817 hanya makan sayur-sayuran saja.
Salah satu isyu yang dapa...
14:2 Yang seorang yakin,816 bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi yang lemah817 hanya makan sayur-sayuran saja.
Salah satu isyu yang dapat dikemukakan sebagai contoh adalah makanan. Orang yang imannya kuat berani makan segala jenis makanan, karena dengan iman yang dewasa dia sudah mengerti bahwa zaman ini Tuhan Allah tidak mempermasalahkan makanan, dan peraturan mengenai makanan tidak berlaku lagi. Silahkan makan, tetapi jangan rakus. Memang nafsu makan harus dikuasai, tetapi tidak ada peraturan yang menyatakan bahwa ada makanan jenis tertentu yang dianggap najis.
...tetapi yang lemah hanya makan sayur-sayuran saja.
Orang lain tidak mempunyai keyakinan seperti temannya, sehingga ia membatasi makanannya. Ada keaneka-ragaman pantang makan dalam jemaat.
Rupanya orang-orang Yahudi yang sudah kembali ke kota Roma belum berani membuka tempat khusus untuk menyembelih daging secara "kosher" (sesuai dengan adat dan peraturan hukum Taurat), karena mereka masih takut terhadap pemerintah Roma.818 Mereka masih mau memelihara peraturan makan mereka, dan oleh karena tidak ada daging yang disembelih secara khusus sehingga semua darah keluar, maka mereka hanya makan sayur-sayuran saja.

Hagelberg: Rm 14:2 - -- 14:2 Yang seorang yakin,816 bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi yang lemah817 hanya makan sayur-sayuran saja.
Salah satu isyu yang dapa...
14:2 Yang seorang yakin,816 bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi yang lemah817 hanya makan sayur-sayuran saja.
Salah satu isyu yang dapat dikemukakan sebagai contoh adalah makanan. Orang yang imannya kuat berani makan segala jenis makanan, karena dengan iman yang dewasa dia sudah mengerti bahwa zaman ini Tuhan Allah tidak mempermasalahkan makanan, dan peraturan mengenai makanan tidak berlaku lagi. Silahkan makan, tetapi jangan rakus. Memang nafsu makan harus dikuasai, tetapi tidak ada peraturan yang menyatakan bahwa ada makanan jenis tertentu yang dianggap najis.
...tetapi yang lemah hanya makan sayur-sayuran saja.
Orang lain tidak mempunyai keyakinan seperti temannya, sehingga ia membatasi makanannya. Ada keaneka-ragaman pantang makan dalam jemaat.
Rupanya orang-orang Yahudi yang sudah kembali ke kota Roma belum berani membuka tempat khusus untuk menyembelih daging secara "kosher" (sesuai dengan adat dan peraturan hukum Taurat), karena mereka masih takut terhadap pemerintah Roma.818 Mereka masih mau memelihara peraturan makan mereka, dan oleh karena tidak ada daging yang disembelih secara khusus sehingga semua darah keluar, maka mereka hanya makan sayur-sayuran saja.

Hagelberg: Rm 14:3 - -- 14:3 Orang yang makan, janganlah meremehkan819 dia yang tidak makan, dan orang yang tidak makan, janganlah menghakimi dia yang makan, sebab Allah tel...
14:3 Orang yang makan, janganlah meremehkan819 dia yang tidak makan, dan orang yang tidak makan, janganlah menghakimi dia yang makan, sebab Allah telah menerima dia.
Keadaan yang tersirat dibalik ayat ini mudah dibayangkan. Mayoritas jemaat, dengan iman yang dewasa, merasa bebas untuk makan segala jenis makanan. Selain mereka, satu kelompok jemaat berpikir bahwa daging, atau daging tertentu, adalah najis. Mayoritas jemaat menganggap sepele kelompok tersebut, mayoritas jemaat meremehkan mereka, sedangkan kelompok minoritas itu menghakimi mayoritas, karena mayoritas menajiskan diri mereka (menurut pandangan minoritas.) Keadaan gereja seperti apa yang disebut di atas dapat dibayangkan, khususnya oleh orang yang telah melayani jemaat. Keadaan ini bertentangan dengan "kasih yang tidak pura-pura."
...sebab Allah telah menerima dia.
Sesuai dengan Injil Kristus, yang telah diuraikan oleh Rasul Paulus dalam Surat Roma, Allah telah menerima dia yang makan daging. Tidak ada perdebatan dalam hal ini, karena Allah telah menerima dia. Apakah manusia mau menghakimi orang yang sudah diterima oleh Allah sendiri?
Pada titik ini Paulus berbicara kepada mereka yang lemah imannya, sehingga dia menegaskan bahwa dia yang suka makan daging sudah diterima Allah. Sebenarnya dia yang hanya makan sayur-sayuran juga diterima oleh Allah, tetapi ayat ini bukan tempatnya untuk pernyataan tersebut.

Hagelberg: Rm 14:3 - -- 14:3 Orang yang makan, janganlah meremehkan819 dia yang tidak makan, dan orang yang tidak makan, janganlah menghakimi dia yang makan, sebab Allah tel...
14:3 Orang yang makan, janganlah meremehkan819 dia yang tidak makan, dan orang yang tidak makan, janganlah menghakimi dia yang makan, sebab Allah telah menerima dia.
Keadaan yang tersirat dibalik ayat ini mudah dibayangkan. Mayoritas jemaat, dengan iman yang dewasa, merasa bebas untuk makan segala jenis makanan. Selain mereka, satu kelompok jemaat berpikir bahwa daging, atau daging tertentu, adalah najis. Mayoritas jemaat menganggap sepele kelompok tersebut, mayoritas jemaat meremehkan mereka, sedangkan kelompok minoritas itu menghakimi mayoritas, karena mayoritas menajiskan diri mereka (menurut pandangan minoritas.) Keadaan gereja seperti apa yang disebut di atas dapat dibayangkan, khususnya oleh orang yang telah melayani jemaat. Keadaan ini bertentangan dengan "kasih yang tidak pura-pura."
...sebab Allah telah menerima dia.
Sesuai dengan Injil Kristus, yang telah diuraikan oleh Rasul Paulus dalam Surat Roma, Allah telah menerima dia yang makan daging. Tidak ada perdebatan dalam hal ini, karena Allah telah menerima dia. Apakah manusia mau menghakimi orang yang sudah diterima oleh Allah sendiri?
Pada titik ini Paulus berbicara kepada mereka yang lemah imannya, sehingga dia menegaskan bahwa dia yang suka makan daging sudah diterima Allah. Sebenarnya dia yang hanya makan sayur-sayuran juga diterima oleh Allah, tetapi ayat ini bukan tempatnya untuk pernyataan tersebut.

Hagelberg: Rm 14:4 - -- 14:4 Siapakah kamu yang menghakimi budak820 orang lain? Di hadapan tuannya sendiri dia berdiri atau dia jatuh, dan dia akan berdiri, karena Allah821...
14:4 Siapakah kamu yang menghakimi budak820 orang lain? Di hadapan tuannya sendiri dia berdiri atau dia jatuh, dan dia akan berdiri, karena Allah821 sanggup menjaga dia berdiri.
Dia yang mengambil sikap menghakimi terhadap saudara seiman disamakan dengan orang yang menghakimi budak orang lain, suatu sikap yang bertentangan dengan hukum Roma, di mana budak hanya bertanggung jawab kepada tuannya sendiri. Kalau ada orang yang tidak senang dengan perilaku seorang budak, dia harus menghadap kepada tuannya, karena kalau dia menegur budak itu, si budak menjawab, "Maaf, aku hanya melaksanakan perintah tuanku."
...Di hadapan tuannya sendiri dia berdiri atau dia jatuh...
Ada dua penghakiman di dalam Perjanjian Baru, yaitu Penghakiman Takhta Putih, di mana keadaan kekal (neraka atau sorga) dari setiap manusia ditentukan (Wahyu 20:11-15) dan Penghakiman Bema, di mana upah atau kerugian orang percaya ditentukan (I Korintus 3:12-15; II Korintus 5:10; dan Roma 14:10). Barangsiapa sudah percaya kepada Yesus Kristus sudah dibenarkan, dan dia tidak akan dihakimi di depan Takhta Putih (Yohanes 5:24), tetapi Penghakiman Bema dimaksudkan secara khusus untuk "kita semua" (Roma 14:10 dan II Korintus 5:10). Penghakiman Bemalah yang dimaksudkan dalam nats ini.
...dia akan berdiri, karena Allah sanggup menjaga dia berdiri.
Dalam konteks masalah yang dibahas di sini, Paulus merasa orang itu akan berdiri, dia akan berhasil dalam kehidupan Kristen, karena dia dijaga oleh Allah sendiri.

Hagelberg: Rm 14:4 - -- 14:4 Siapakah kamu yang menghakimi budak820 orang lain? Di hadapan tuannya sendiri dia berdiri atau dia jatuh, dan dia akan berdiri, karena Allah821...
14:4 Siapakah kamu yang menghakimi budak820 orang lain? Di hadapan tuannya sendiri dia berdiri atau dia jatuh, dan dia akan berdiri, karena Allah821 sanggup menjaga dia berdiri.
Dia yang mengambil sikap menghakimi terhadap saudara seiman disamakan dengan orang yang menghakimi budak orang lain, suatu sikap yang bertentangan dengan hukum Roma, di mana budak hanya bertanggung jawab kepada tuannya sendiri. Kalau ada orang yang tidak senang dengan perilaku seorang budak, dia harus menghadap kepada tuannya, karena kalau dia menegur budak itu, si budak menjawab, "Maaf, aku hanya melaksanakan perintah tuanku."
...Di hadapan tuannya sendiri dia berdiri atau dia jatuh...
Ada dua penghakiman di dalam Perjanjian Baru, yaitu Penghakiman Takhta Putih, di mana keadaan kekal (neraka atau sorga) dari setiap manusia ditentukan (Wahyu 20:11-15) dan Penghakiman Bema, di mana upah atau kerugian orang percaya ditentukan (I Korintus 3:12-15; II Korintus 5:10; dan Roma 14:10). Barangsiapa sudah percaya kepada Yesus Kristus sudah dibenarkan, dan dia tidak akan dihakimi di depan Takhta Putih (Yohanes 5:24), tetapi Penghakiman Bema dimaksudkan secara khusus untuk "kita semua" (Roma 14:10 dan II Korintus 5:10). Penghakiman Bemalah yang dimaksudkan dalam nats ini.
...dia akan berdiri, karena Allah sanggup menjaga dia berdiri.
Dalam konteks masalah yang dibahas di sini, Paulus merasa orang itu akan berdiri, dia akan berhasil dalam kehidupan Kristen, karena dia dijaga oleh Allah sendiri.

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Rm 14:1-23
Matthew Henry: Rm 14:1-23 - Seruan Supaya Tetap Murni; Kekuasaan Kristus
Pada pasal sebelumnya, Rasul Paulus memberi arahan kepada kita bagaimana ki...
SH: Rm 14:1-12 - Tidak harus sama. (Kamis, 30 Juli 1998) Tidak harus sama.
Tidak harus sama. Selalu akan ada perbedaan, karena berbeda latar belakang pendidika...

SH: Rm 14:1-12 - Jangan jadi Tuhan! (Minggu, 25 April 2010) Jangan jadi Tuhan!
Judul: Jangan jadi Tuhan!
Ssst! Tahukah Anda siapa-siapa saja di gereja atau persek...

SH: Rm 14:1-12 - Tak perlu takut (Senin, 8 April 2013) Tak perlu takut
Judul: Jangan saling menghakimi
Salah satu strategi ampuh yang Iblis pakai untuk merus...

SH: Rm 14:1-12 - Dilarang Menghakimi (Kamis, 17 November 2016) Dilarang Menghakimi
Dalam hidup bermasyarakat betapa mudahnya bagi manusia menjadi hakim atas orang lain. Mengapa...

SH: Rm 14:1-12 - Ingat, Jangan Menghakimi! (Minggu, 17 Juli 2022) Ingat, Jangan Menghakimi!
Mari kita menjawab dengan cepat: Apa respons Anda jika melihat pengemis meminta di jala...

SH: Rm 14:1-13 - Jangan menghakimi (Selasa, 29 Agustus 2006) Jangan menghakimi
Judul: Jangan menghakimi
Seorang hakim bertugas menyatakan siapa yang benar dan...
Utley -> Rm 14:1-4
Topik Teologia: Rm 14:1 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
Pemeliharaan Allah
Pemeliharaan Allah Berlaku di Dalam Kehidupan Orang-orang Percaya
Pem...

