
Teks -- Wahyu 15:4 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Jerusalem -> Why 4:1--16:21; Why 15:1--16:21
Jerusalem: Why 4:1--16:21 - -- Dalam bab-bab ini dahulu Allah digambarkan duduk di atas takhtaNya di sorga diiringi isi sorga, bab 4. Kemudian pandangan merangkum dunia semesta yang...
Dalam bab-bab ini dahulu Allah digambarkan duduk di atas takhtaNya di sorga diiringi isi sorga, bab 4. Kemudian pandangan merangkum dunia semesta yang nasibnya diserahkan kepada Anak Domba. Ini dilambangkan oleh Kitab yang dimeterai, yang diserahkan kepada Anak Domba, bab 5. Lalu menyusullah berbagai penglihatan besar yang berupa lambang. Penglihatan-penglihatan itu, bab 6-16, menyiapkan "Hari Besar", yakni hari murka Allah menimpa para penganiaya, bab 17-19.

Jerusalem: Why 15:1--16:21 - -- Penglihatan tentang tujuh cawan (malapetaka) ini mengulang penglihatan tentang tujuh sangkakala, Wah 8:2 dst. Antara Wah 15:1 dan Wah 15:5 disisipkan ...
Ref. Silang FULL -> Why 15:4
Ref. Silang FULL: Why 15:4 - ya Tuhan // memuliakan nama-Mu // menyembah Engkau // segala penghakiman-Mu · ya Tuhan: Yer 10:7
· memuliakan nama-Mu: Mazm 86:9
· menyembah Engkau: Yes 66:23
· segala penghakiman-Mu: Wahy 19:8

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Ref. Silang BIS -> Why 15:4
Ref. Silang TB -> Why 15:4
Hagelberg: Why 15:4 - -- 15:4 Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud m...
15:4 Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu."
Kalau ayat ini dibaca tanpa mengingat apa yang dikatakan dalam Kitab Wahyu (dan kitab lain) mengenai hukuman bagi mereka yang tidak rela dikuduskan oleh darah Anak Domba Allah, maka orang dapat mengambil kesimpulan dari ayat ini, bahwa setiap orang dari semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Tuhan sebagai Juru Selamat. Tetapi hal itu bukanlah yang dipikirkan oleh Yohanes dan pembaca yang sungguh memahami Kitab Wahyu. Hal ini jelas sekali jika kita membaca Wahyu 20:11-15. Dalam bagian ini dinyatakan bahwa ada yang selamat dari hukuman kekal, yaitu semua orang yang percaya. Tetapi ada juga yang tidak luput dari hukuman kekal, yaitu mereka "yang diam di bumi", yang menolak penebusan dalam Yesus Kristus.
Pada saatnya, bila semua yang tertulis dalam Kitab Wahyu sudah digenapi, maka mereka akan bernyanyi, dan mengatakan telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu. Memang, saat ini banyak yang belum nyata mengenai segala hal yang telah dinubuatkan, dan banyak hal yang tidak benar seolah-olah datang dari Tuhan. Tetapi nanti, pada akhir zaman, kita akan bersukacita karena semua menjadi jelas dan telah nyata kebenaran segala penghakiman Tuhan.
Sebaiknya nyanyian ini direnungkan dalam konteks keadaan ketujuh jemaat dalam pasal 2-3. Tanggapan yang muncul dari mereka yang kaya jasmani namun miskin secara rohani, yang dianiaya, yang suam-suam kuku, pasti berbeda-beda. Mereka yang kaya mungkin akan menyadari kemiskinannya, yang dianiaya dan susah akan dihibur, yang suam-suam kuku kiranya akan dikembalikan semangatnya, dan yang setia menjadi lebih setia lagi.

Hagelberg: Why 15:4 - -- 15:4 Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud m...
15:4 Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu."
Kalau ayat ini dibaca tanpa mengingat apa yang dikatakan dalam Kitab Wahyu (dan kitab lain) mengenai hukuman bagi mereka yang tidak rela dikuduskan oleh darah Anak Domba Allah, maka orang dapat mengambil kesimpulan dari ayat ini, bahwa setiap orang dari semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Tuhan sebagai Juru Selamat. Tetapi hal itu bukanlah yang dipikirkan oleh Yohanes dan pembaca yang sungguh memahami Kitab Wahyu. Hal ini jelas sekali jika kita membaca Wahyu 20:11-15. Dalam bagian ini dinyatakan bahwa ada yang selamat dari hukuman kekal, yaitu semua orang yang percaya. Tetapi ada juga yang tidak luput dari hukuman kekal, yaitu mereka "yang diam di bumi", yang menolak penebusan dalam Yesus Kristus.
Pada saatnya, bila semua yang tertulis dalam Kitab Wahyu sudah digenapi, maka mereka akan bernyanyi, dan mengatakan telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu. Memang, saat ini banyak yang belum nyata mengenai segala hal yang telah dinubuatkan, dan banyak hal yang tidak benar seolah-olah datang dari Tuhan. Tetapi nanti, pada akhir zaman, kita akan bersukacita karena semua menjadi jelas dan telah nyata kebenaran segala penghakiman Tuhan.
Sebaiknya nyanyian ini direnungkan dalam konteks keadaan ketujuh jemaat dalam pasal 2-3. Tanggapan yang muncul dari mereka yang kaya jasmani namun miskin secara rohani, yang dianiaya, yang suam-suam kuku, pasti berbeda-beda. Mereka yang kaya mungkin akan menyadari kemiskinannya, yang dianiaya dan susah akan dihibur, yang suam-suam kuku kiranya akan dikembalikan semangatnya, dan yang setia menjadi lebih setia lagi.

Hagelberg: Why 6:1--20:3 - -- B. Masa Kesengsaraan (6:1-20:3)
Bentuk Bagian Ini
Bentuk bagian yang mengisahkan masa kesengsaraan ini menarik. Ada tujuh segel, tujuh sangkakala, dan...
B. Masa Kesengsaraan (6:1-20:3)
Bentuk Bagian Ini
Bentuk bagian yang mengisahkan masa kesengsaraan ini menarik. Ada tujuh segel, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan. (Mungkinkah Mazmur 79:12, yang berkata, "Dan balikkanlah ke atas pangkuan tetangga kami tujuh kali lipat cela yang telah didatangkan kepada-Mu, ya Tuhan!" melatarbelakangi hukuman tujuh segel, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan?) Segel, sangkakala, dan cawan ini merupakan kerangka atau garis besar dari bagian ini. Enam segel itu dibuka Tuhan, disertai hukuman atas bumi. Lalu segel yang ketujuh terdiri dari tujuh sangkakala.299 Keenam sangkakala pertama diceritakan, lalu yang ketujuh terdiri dari tujuh cawan. Struktur ini menekankan dahsyatnya hukuman atas "mereka yang diam di bumi". Segel yang ketujuh merupakan ketujuh sangkakala, dan sangkakala yang ketujuh merupakan ketujuh cawan.300 Jadi, sesudah "yang diam di bumi" mengalami hukuman-hukuman dahsyat yang mulai dari segel yang pertama sampai dengan segel yang keenam, mungkin mereka akan berpikir, "Tinggal hanya satu hukuman lagi, bukankah ada tujuh segel?" Tetapi mereka akan heran, sebab yang "satu" lagi itu terdiri dari tujuh hukuman lagi, yang ditandai dengan tujuh sangkakala. Lalu, sesudah hukuman-hukuman dari enam sangkakala, mungkin mereka akan berpikir, "Akhirnya, hanya satu hukuman lagi..." tetapi mereka akan heran, karena yang "satu" lagi itu terdiri dari tujuh hukuman lagi, yang disebut tujuh cawan.301
Struktur ini menekankan betapa dahsyatnya hukuman-hukuman itu. Selain itu, ternyata segel, sangkakala, dan cawan menjadi garis besar, kerangka, atau "rantai" kisah ini. Selain "rantai kisah" ini ada beberapa hal lain yang juga disisipkan. Setiap "tambahan" ini juga merupakan dorongan untuk ketujuh jemaat itu.
Bagian ini menceritakan "Masa Kesengsaraan", yang merupakan "minggu" yang ke-70 dalam Kitab Daniel pasal 9, suatu masa yang berkelanjutan tujuh tahun. Di antara nas-nas yang lain, Amos 5:18-20 menceritakan kesengsaraan yang akan dialami umat Israel pada masa itu.
Menurut tafsiran lain, keenam segel dalam Wahyu 6 melambangkan masa ini, "zaman gereja", yang penuh dengan peperangan dan penderitaan seperti dikatakan di dalam Markus 13:5-13 ("Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru").
Tetapi paham tersebut agak sulit diterima, kalau kita membaca 6:8, "Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang ada di bumi." Jadi kalau segel yang keempat dibuka, paling tidak kira-kira satu milyar orang akan dibunuh. Itu bukan zaman sekarang. Alasan lain berkaitan dengan permintaan Tuhan Yesus, yang disebutkan dalam Wahyu 5 dan Mazmur 2:8. Seandainya enam segel itu menceritakan keadaan kita dalam "zaman gereja", artinya gulungan kitab itu sudah diminta Tuhan, dan segel itu sedang dibuka. Dengan demikian, menurut tafsiran tersebut, pembukaan enam segel menghabiskan waktu 2000 tahun, tetapi tujuh sangkakala dan tujuh cawan hanya makan waktu kurang dari tiga tahun. Ini tidak mustahil, tetapi agak aneh.
Lebih baik, sesuai dengan dahsyatnya pembukaan segel dan kepentingan pengambilan gulungan kitab, pengambilan gulungan kitab dianggap permulaan Masa Kesengsaraan, dan pembukaan segel dianggap sebagai sebagian dari hukuman Allah atas "yang diam di bumi" pada Masa Kesengsaraan. Hukuman yang dahsyat harus mendahului pendirian Kerajaan Allah di bumi, sangat jelas dalam Amos 5:18-20 dan Yesaya 2:12-21.
Isi Bagian Ini
Dari segi isi (bukan bentuk), bagian ini ada kesamaannya dengan Markus 13 (juga Matius 24 dan Lukas 21), saat Tuhan Yesus bernubuat mengenai akhir zaman. Beasley-Murray302 mencatat kesamaan-kesamaan tersebut sebagai berikut:
1. Perang-perang |
1. Perang-perang |
2. Perselisihan inter- nasional |
2. Perselisihan inter- nasional |
3. Gempa bumi |
3. Kelaparan |
4. Kelaparan |
4. Wabah/sampar |
5. Penganiayaan |
5. Penganiayaan |
6. Gerhana, bintang berjatuhan, goncangan kuasa-kuasa langit |
6. Gempa bumi, gerhana, bintang berjatuhan, pembesar bersembunyi di gua, langit menyusut |

Hagelberg: Why 4:1--22:21 - -- III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi s...
III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi sesudah ini") dan 4:1 ("Naiklah kemari dan Aku akan menunjuk kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini") kita mengetahui bahwa pasal 4 merupakan permulaan dari bagian ketiga. Bagian ketiga ini akan menceritakan "apa yang akan/harus terjadi sesudah" hal-hal mengenai ketujuh jemaat. Apa yang dibahas dalam pasal 1-3 sudah terjadi. Ketujuh jemaat itu sudah tidak ada lagi, sedangkan apa yang digambarkan dalam pasal 4-22 belum terjadi.
Fungsi bagian ini:
Memang Tuhan Yesus sudah menjanjikan pahala yang indah dan hebat kepada yang setia, kepada "barangsiapa yang menang", kepada "yang menuruti apa yang tertulis di dalam" Kitab Wahyu. Dalam bagian ketiga ini dibuktikan bahwa janji-janji itu bukan omong kosong, tetapi Dia mampu menggenapi janji-Nya, karena Dia akan mengalahkan musuh-Nya dan mendirikan Kerajaan-Nya. Juga, mereka yang menganiaya anggota jemaat Kristus akan dikalahkan oleh Raja atas segala raja, sehingga mereka yang dianiaya akan dihibur dan didorong untuk setia di dalam penganiayaan.
Struktur bagian ini:
Struktur bagian ini dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, sebagai berikut:
Visi Takhta sebagai Pendahuluan, 4:1-5:14
Masa Kesengsaraan, 6:1-20:3
Kerajaan Seribu Tahun, 20:4-15
Yerusalem yang Baru, 21:1-22:5
Penjelasan Akhir dari Penglihatan, 22:6-17
Bagian Penutup dari Kitab, 22:18-21

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Why 15:1-4
Matthew Henry: Why 15:1-4 - Tujuh Malaikat dengan Tujuh Malapetaka
Penglihatan akan tujuh cawan.
...
SH: Why 15:1-8 - Patutlah Allah dipuji dan disembah sepanjang abad (Senin, 11 November 2002) Patutlah Allah dipuji dan disembah sepanjang abad
Patutlah Allah dipuji dan disembah sepanjang abad.
...

SH: Why 15:1-8 - Murka Allah berakhir (Selasa, 12 Desember 2006) Murka Allah berakhir
Judul: Murka Allah berakhir
Perikop ini terletak di antara pasal ...

SH: Why 15:1-4 - Nyanyian kemenangan (Kamis, 4 Desember 2014) Nyanyian kemenangan
Judul: Nyanyian kemenangan
Dalam Perjanjian Lama, kita dapat melihat bukti kedahsy...
