Antiokhus

Antiokhus. (Bhs. Yun: si kuat).

Nama raja dalam dinasti para --> Seleukid. Dalam PL ditampilkan:

1. (1) ~A. IV Epifanes (175-164). Putera Antiokhus III Agung. Ia menguasai takhta setelah pendahulu dan saudara lelakinya dibunuh (Dan 11:21). Para ahli sejarah pada umumnya mengecam sifatnya. Ia dipandang sebagai orang yang gila kuasa, eksentrik, bertingkah dan kejam. Hidupnya ditentukan oleh tiga persoalan penting: Masalah pengaruh bangsa Romawi; masalah tergila-gilanya pada kebudayaan maupun kepercayaan Yunani (--> Helenisme); kemudian masalah pandangan di daerah Timur mengenai pengertian Raja sebagai Allah. Orang Yahudi beranggapan, bahwa politik-agama ~A. itu kotor. Semula ~A. disukai oleh mereka yang bergelora semangatnya untuk memasukkan Helenisme di Yerusalem (--> Alkimus). Pada tahun 175 ia bahkan diterima oleh Imam-agung Yerusalem dengan upacara besar. Setelah ia dikalahkan oleh orang-orang Romawi di Mesir (167 seb. Mas.), maka ia mempercepat penyebaran helenisme, merampok harta kenisah, menodai kenisah, menajiskan sabat, melarang sunat dan lain-lain. Ketika ia mulai memasukkan pemujaan Zeus dari Olympus (1Mak 1:57,62), berontaklah para Makabe 1Mak 1:11 sampai 6:16; 2Mak 4:7-9:20; dan 7:8-11 (-->Tanduk kesebelas dari binatang keempat), 2Mak 8:9-14 (tanduk kecil dari kambing jantan) 2Mak 11:21-45. Ia meninggal dalam suatu perebutan kekuasaan melawan bangsa Partim.
2. (2) ~A. V Eupator (164-162). Putera belum dewasa dari Antiokhus (1). Ia diwakili Lisias walinya dan dibunuh bersama dia. Lisias mengadakan ikatan perdamaian dengan Yudas dari Makabe (1Mak 6:17-7:4; 2Mak 10:9-14:2).
3. (3) ~A. VI Dionisos. Tahun 145 ia diangkat menjadi raja tandingan melawan Demitrius II oleh Diodotus Trifon yang menjadi walinya. Di waktu kemudian ia dibunuh sendiri oleh Trifon.
4. (4) ~A. VII Sidetes (139/38-129). Dalam peperangan lawan Trifon ia mencari bantuan Simon dari Makabe dengan memberinya karunia-karunia (ia teguhkan kembali privilesi-privilesi terdahulu bagi bangsa Yahudi). Setelah ia menang dalam perangnya lawan Trifon, kembali ia bersikap memusuhi orang-orang Yahudi (1Mak 15:16).

Dari ketigabelas raja Seleukid yang menggunakan nama Antiokhus, yang paling masyhur adalah Antiokhus IV Epifanes, yang memerintah dari 175 hingga 164 sM. Upayanya untuk melakukan Helenisasi wilayah jajahannya ditentang oleh orang-orang Yahudi di bawah pimpinan *Makabe (iMak. 1:10, 20; 2:15 dyb.). Kitab Daniel mencapai bentuk akhirnya pada zaman ini, dan 'kekejian' dalam pasal 12:11 menunjuk pada penajisan Bait Allah oleh Antiokhus.

Nama 13 raja dari wangsa Seleukus. Wangsa yg sesudah kematian Aleksander Agung pada thn 323 sM, menjadi kepala di Asia Kecil, Siria, dan bagian barat kerajaan Aleksander di Timur. Suatu wangsa Yunani, berusaha menguasai kerajaan yg mahaluas ini, dengan mendirikan atau menetapkan sejumlah kota Yunani-Makedonia di seantero daerah kerajaan itu. Ibukotanya ialah Antiokhia di S Orontes, dan Seleusia di S Tigris sebagai ibukota kedua, yg mengatur propinsi-propinsi di wilayah timur.

Tokoh terpenting di antaranya ialah Antiokhus IV. Ia menggantikan abangnya, Seleukus IV, pada thn 175 sM. Hingga 170/169 ia memerintah bersama saudara sepupunya, Antiokhus, bayi putra Seleukus IV, yg dibunuh oleh Andronikus sewaktu Antiokhus tidak di tempat. Selama pemerintahannya, terjadi banyak persekongkolan untuk menjadi imam besar pada pihak Yason dan Menelaus. Karena kelakuan mereka tak pantas, Antiokhus mengunjungi Yerusalem pada thn 169. Ia memaksa dibiarkan memasuki Tempat Paling Suci dalam Bait Suci, dan menjarah beberapa bejana emas dan perak perbendaharaan Bait Suci itu. Tekanan dari Mesir membuatnya yakin harus memasyarakatkan kebudayaan Yunani di Palestina, dan ia melancarkan tindakan atas agama Yahudi yg mengakibatkan upacara korban di Bait Suci terhenti, dan ia membangun mezbah Yunani di tempat mezbah Allah pada tgl 25 Des 167. Pemberontakan yg dipimpin Matatias dari keluarga Hasmon bersama kelima anaknya berhasil, sehingga Bait Suci dikuduskan kembali 3 thn kemudian. Antiokhus, yg pada mata uangnya di akhir pemerintahannya menyebut dirinya Epiphanes, yg berarti dewa yg dinyatakan, meninggal dalam kampanye di Media pada thn 164.

KEPUSTAKAAN. CAH ps 6-9; J Bright, History of Israel, ps 11-12; DJ Wiseman dalam Iraq 16, 1954, hlm 202-211. DHW/NY WBS