Ben-Oni

Dalam versi-versi Alkitab:

Ibrani

Strongs #01126: ynwa-Nb Ben-'Owniy

1126 Ben-'Owniy ben-o-nee'

Ben-Oni: Putra Yusuf yang Membawa Harapan

Sayangnya, Alkitab tidak banyak mencatat tentang Ben-Oni. Informasi yang kita miliki tentangnya sangat terbatas.

Biodata:

• Nama: Ben-Oni (Ibrani: בֶּן־אוֹנִי, artinya "anak kesedihanku" atau "anak kekuatanku")
• Ayah: Yusuf (Kejadian 46:21)
• Saudara: Manasye, Efraim (Kejadian 41:50-52)
• Suku: Termasuk dalam suku Manasye (Bilangan 26:28-34)

Peristiwa Penting:

• Kelahiran: Ben-Oni lahir di Mesir selama masa kelaparan hebat yang melanda Kanaan (Kejadian 41:50-52). Ibunya adalah Asnat, putri Potifera, imam di On. Kelahirannya menandai harapan di tengah masa sulit bagi Yusuf dan keluarganya.
• Pemberian Nama: Nama Ben-Oni diberikan oleh ibunya, mungkin mencerminkan rasa sakitnya saat melahirkan atau kesedihannya karena situasi sulit yang mereka alami (Kejadian 35:18).
• Penggantian Nama: Yusuf, ayahnya, mengganti nama Ben-Oni menjadi Benyamin, yang berarti "anak tangan kananku" (Kejadian 41:52). Penggantian nama ini menunjukkan harapan, berkat, dan kekuatan yang diberikan Yusuf kepada putranya.

Ayat Alkitab Terkait:

• Kejadian 35:16-18: Mengisahkan kelahiran Ben-Oni dan kematian ibunya, Rahel.
• Kejadian 41:50-52: Menjelaskan kelahiran Ben-Oni dan saudaranya, Manasye, di Mesir.
• Kejadian 46:8, 21: Menyebutkan Ben-Oni sebagai salah satu putra Yusuf yang ikut pindah ke Mesir.
• Bilangan 26:28-34: Mencantumkan keturunan Ben-Oni sebagai bagian dari suku Manasye.

Pelajaran dari Ben-Oni:

Meskipun informasi tentang Ben-Oni terbatas, kisahnya memberikan beberapa pelajaran berharga:

• Allah bekerja dalam segala situasi: Kelahiran Ben-Oni di tengah masa kelaparan menunjukkan bahwa Allah tetap hadir dan berkarya bahkan dalam masa-masa sulit.
• Harapan dapat muncul dari kesedihan: Nama Ben-Oni mencerminkan kesedihan, tetapi penggantian namanya menjadi Benyamin menunjukkan bahwa Allah dapat membawa harapan dan pemulihan dari penderitaan.
• Pentingnya berkat orang tua: Tindakan Yusuf mengganti nama Ben-Oni menunjukkan pentingnya berkat dan dukungan orang tua dalam kehidupan anak-anak mereka.

Meskipun Ben-Oni bukan tokoh sentral dalam Alkitab, kisahnya mengingatkan kita bahwa Allah peduli pada setiap individu dan bekerja dalam setiap generasi untuk menggenapi rencana-Nya.