Orakel

Orakel.

Seperti semua bangsa kuno lain menanykan kehendak dewa-dewa mereka, demikian pula bangsa Isr. menanyakan Yahwe tentang akhir darisebuah usaha atau tentang hari-depan mereka pada umumnya. Bila ada sebuah peristiwa yang cocok dengan ramalan yang telah ditentukan sebelumnya, maka penentuan tadi dipandang sebagai sebuah tanda ilahi (Kej 24:12-14,27,50-51; 1Sam 14:8-10). ~O hanya diijinkan, bila diucapkan lewat seorang imam (Ul 33:8), lewat seorang nabi (Ul 18:15) atau lewat sebuah impian (Bil 12:6).

1. (1) Putusan imam sah seperti sebuah ucapan illahi (Ul 17:8-12). Di samping itu imam menjadi pembawa ~O lewat --> Urim dan Tumim (Ul 17:8-12), ataupun lewat --> Efod (1Sam 14:3,8 dan lain-lain). Kedua-duanya termasuk bilangan undian, yang banyak dipakai di dalam mencari kehendak Allah (1Sam 10:19-21; Kis 1:26), atau di dalam menentukan orang yang bersalah (Yos 7:12-18), maupun di dalam membagikan sesuatu (Yos 18:11-20; 19:1-51). Di dalam hubungannya dengan sebuah korban, nampaknya ~O disebut juga dalam mazmur-mazmur liturgi (Misalnya: Mazm 50:8-10; 20:7-9). Di samping para imam, terutama para nabi dan para penglihatlah yang menjadi penghubung atas jawaban Tuhan, seperti misalnya Samuel (1Sam 10:2), Natan (2Sam 7:1-7), Yesaya (Yes 38:1-4) dan lain-lain. - Pada bangsa Isr. impian dipandang sebagai wahyu Allah mengenai peristiwa yang tersembunyi (Ayub 4:12-21) atau sebagai sebuah peringatan (Ayub 7:14; Mat 27:19). Sebuah inkubasi juga dimungkinkan, tetapi tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
2. (2) Alat-alat lain adalah --> Terafim; suara pada pohon (2Sam 5:24 bdk.: Kej 12:6 dan lain-lain); melihat keadaan --. hati (Yeh 21:26; hal itu barangkali tidak biasa dilakukan pada bangsa Isr.); memanggil arwah, yang dilakukan di Isr. (1Sam 28:3-25; Yes 8:19), tetapi dilarang oleh undang-undang (Ul 18:11; Im 19:31).