Sepharad

Dalam versi-versi Alkitab:

Gambar

Sardis: selebihnya..

Ibu kota dari *Lidia di provinsi *Asia dari kerajaan Roma. Gereja di Sardis adalah salah satu Gereja yang disapa dalam Kitab Wahyu (Why. 1:11; 3:1, 4) dan ditegur sebagai Gereja sekarat, di mana hanya ada suatu inti kecil orang setia, tidak cukup untuk memperkecil pengaruh dari peribadahan kerajaan yang mempunyai pusatnya di Sardis.

Ibu kota dari *Lidia di provinsi *Asia dari kerajaan Roma. Gereja di Sardis adalah salah satu Gereja yang disapa dalam Kitab Wahyu (Why. 1:11; 3:1, 4) dan ditegur sebagai Gereja sekarat, di mana hanya ada suatu inti kecil orang setia, tidak cukup untuk memperkecil pengaruh dari peribadahan kerajaan yang mempunyai pusatnya di Sardis.

Kota di propinsi Romawi wilayah Asia, di sebelah barat dari apa yg sekarang dikenal sebagai Turki Asia. Sardis ibu kota kerajaan kuno Lidia, adalah kekuatan asing yg terbesar yg harus dihadapi oleh orang Yunani sewaktu berusaha menjajah Asia Kecil. Kemakmurannya, terutama di bawah Kroesus, menjadi pemeo bagi kemewahan; kekayaannya dikatakan sebagian mengalir dari emas yg ditambang di S Pactolus, yg mengalir lewat kota itu. Kota aslinya merupakan benteng yg hampir tak terkalahkan, tegar di atas lembah Hermus yg luas, dan hampir seluruhnya dikelilingi oleh tebing-tebing yg curam dari batu-batu karang lepas yg berbahaya. Kedudukannya sebagai pusat kekuasaan Lidia di bawah Kroesus, mendadak berakhir ketika Koresy, raja Persia, mengalahkan dan merebut kota itu (thn 546 sM). Nampaknya Sardis direbut dengan memanjat tebing dan menyerbu masuk lewat bagian yg lemah pertahanannya pada waktu malam. Taktik serupa, sekali lagi menyebabkan kota itu jatuh pada thn 214 sM kepada Antiokhus Agung.

Walaupun Sardis terletak pada jalur perdagangan penting yg menyusuri lembah Hermus, namun di bawah kekuasaan Romawi kota itu tak pernah memperoleh kembali peranan utama seperti dulu pada abad-abad sebelumnya. Pada thn 26 keinginannya memperoleh kehormatan dengan membangun kuil bagi Kaisar, ditolak dan pilihan jatuh ke Smirna, saingannya. Kini hanya terdapat sebuah desa kecil (Sari) dekat tempat di mana kota kuno itu dulu berada.

Surat kepada 'malaikat jemaat di Sardis' (Why 3:1-6) mengisyaratkan bahwa persekutuan Kristen purba di sana terpengaruh oleh semangat kota itu, menggantungkan kepada reputasi masa lampau tanpa keberhasilan masa sekarang. Dan gagal, seperti kota itu pernah dua kali gagal, kemudian belajar dari masa lalu serta menjadi waspada. Lambang 'pakaian putih' sangat berarti bagi suatu kota yg terkenal karena perdagangan pakaiannya: mereka yg tetap setia dan berjaga akan dihiasi demikian untuk mengambil bagian dalam kemenangan Tuhan mereka.

Penggalian akhir-akhir ini menemukan antara lain suatu tempat sembahyang Yahudi yg mewah. Nampaknya beberapa abad lamanya Sardis merupakan pusat Diaspora Yahudi. Zarfat yg disebut dalam Ob 20 mungkin adalah Sardis.

KEPUSTAKAAN. W. M Ramsay, The Letters to the Seven Churches of Asia, 1904, ps 25, 26; D. G Mitten, BA 29, 1966, hlm 38-68; G. M. A Hanfmann, dalam BASOR; C. J Hamer, NTS 19, 1972-1973, hlm 94-97; Buried History 11, 1975, hlm 119-135. EMBG/CJH/S/HAO

Tempat orang-orang buangan yg diangkut tertawan dari Yerusalem (Ob 20). Letaknya sampai sekarang belum dapat ditentukan. Dari sekian dugaan yg diusulkan, yg paling masuk akal ialah Sardis, ibu kota kerajaan Lidia di Asia Kecil. Bh Persianya Sfard, dan penulisannya dalam bh Aram memakai huruf mati seperti dalam Kitab Ob. Dugaan lain ialah tanah Saparda, yg disebut dalam Catatan-catatan Tahunan Asyur, milik Sargon dan Esar-Hadon sebagai suatu negeri di sebelah timur, yg termasuk sekutu orang Media. Targum Yonatan menafsirkannya Spanyol, dan dari situlah berasal istilah Sefardim untuk orang Yahudi Spanyol. Vulgata cenderung mengusulkan suatu tempat yg terletak di Anatolia (in Bosphoro). Lih JNES 22, 1963, hlm 128-132. DJW/MHS/HAO