30 Agustus 2003

Masa Depan yang Abadi

Topik : Iman/Keyakinan

Nats : Barang siapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan . . . sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup (Yohanes 5:24)
Bacaan : Yohanes 5:24-29

Beberapa negara memiliki sejarah yang sangat tua. Negara-negara lainnya terbilang baru dalam peta dunia. Namun, sementara segala bangsa ditakdirkan untuk lenyap, setiap jiwa manusia ditakdirkan untuk hidup kekal.

Hal ini mendorong C.S. Lewis untuk mengatakan, "Jika kita pernah memiliki pengharapan yang bodoh di luar iman kristiani tentang kebudayaan manusia, sekarang semua itu telah pupus. Jika kita pernah berpikir bahwa kita sedang membangun surga di atas bumi, jika kita pernah mencari sesuatu yang dapat mengubah dunia dari tempat persinggahan menjadi kota permanen yang dapat memuaskan jiwa manusia, cepat atau lambat kita akan kecewa."

Peradaban manusia akan runtuh, tetapi jiwa manusia hidup selamanya. Dan karena suatu hari nanti setiap pribadi akan menghadapi penghakiman Allah (Ibrani 9:27), pertanyaan yang terpenting adalah bagaimana kita akan menjalani zaman tak berkesudahan yang terbentang di hadapan kita. Akankah kita hidup bersama Allah dalam kemuliaan dan sukacita yang tak terlukiskan? Atau akankah kita diasingkan dari Allah, dan hilang selamanya dalam kondisi yang terlalu menakutkan untuk diungkap dengan kata-kata?

Betapa besarnya tanggung jawab orang-orang percaya! Kita harus memberitakan kepada orang-orang bahwa satu-satunya cara untuk menjalani kekekalan dalam hadirat Allah ialah dengan menerima tawaran-Nya untuk memperoleh pengampunan dan perdamaian dengan Allah (Yohanes 5:24). Oleh anugerah-Nya, kita dapat mulai bersukacita dalam hidup yang kekal bersama Allah saat ini juga! --Vernon Grounds



TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA