4 Oktober 2003

Ketidakpastian Hidup

Topik : Iman/Keyakinan

Nats : Kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok (Yakobus 4:14)
Bacaan : Yakobus 4:13-17

Satu-satunya kepastian dalam hidup sesungguhnya adalah ketidakpastian belaka. Sebagaimana Kitab Suci mengingatkan, kita "tidak tahu apa yang akan terjadi besok" (Yakobus 4:14). Pengembang real estat Larry Silverstein dapat memberikan kesaksian tentang kebenaran ayat itu. Meski memiliki tanah yang menjanjikan di New York, menurut kesaksiannya, ia terobsesi untuk menjadikan Menara Kembar World Trade Center sebagai property yang dikelolanya juga. Keinginannya menjadi kenyataan. Enam minggu sebelum kedua gedung pencakar langit yang menakjubkan itu dihancurkan para teroris, ia telah mendapatkan kontrak sewa pusat perdagangan yang mewah itu selama 99 tahun seharga 3,2 miliar dolar.

Yang menyedihkan, upaya pemuasan mimpi kita kadang kala dapat berubah menjadi mimpi buruk. Hal ini mengingatkan kita tidak hanya tentang ketidakpastian hidup, tetapi juga tentang perlunya menyatukan kehendak kita dengan kehendak Allah. Pengalaman mengajarkan bahwa jika kita membiarkan kesombongan mengendalikan hidup kita, maka upaya pemuasan impian yang dipaksakan akan berubah menjadi debu dan abu.

Memiliki keinginan adalah sah-sah saja, tetapi kitab Yakobus memberi tahu kita bagaimana melakukan pendekatan terhadap keinginan itu. Daripada menganggap bahwa rencana dan impian kita akan terwujud, lebih baik kita berkata, "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu" (4:15).

Bila kita menyerahkan rencana kita pada kehendak Allah, kita bisa menikmati damai sejahtera-Nya di tengah ketidakpastian hidup ini --Vernon Grounds



TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA