4 Oktober 2004

Tetapi Seandainya Tidak ...

Topik : Iman/Keyakinan

Nats : Kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu (Daniel 3:18)
Bacaan : Daniel 3:1-18

Saya ingat pelajaran Sekolah Minggu yang disampaikan kira-kira 40 tahun lalu. Kami diajar untuk mengasihi Allah bagaimanapun keadaan kita. Kita akan mudah mengasihi Allah apabila Dia mengabulkan permintaan kita dan menyediakan apa yang kita inginkan. Mengasihi Dia di tengah keadaan sulit adalah ujian bagi iman kita.

Dalam Daniel 3, kita membaca keputusan hidup-dan-mati yang harus diambil Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Jika mereka memilih menyembah patung emas raja, mereka akan hidup; jika mereka menolak, hukuman mati menanti. Mereka menjawab Raja Nebukadnezar, "Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami ... dari perapian yang menyala-nyala itu ... tetapi seandainya tidak, ... kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu" (ayat 17,18).

Apakah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego kurang beriman dengan berkata "tetapi seandainya tidak"? Tidak. Mereka tahu bahwa Allah sepenuhnya sanggup melepaskan mereka dari perapian yang menyala-nyala itu.

Kita semua dapat belajar dari hal ini. Apakah Allah benar-benar berkuasa? Ya. Apakah Dia sanggup melepaskan kita dari permasalahan-permasalahan kita? Ya. Apakah Allah selalu melepaskan kita dari kesulitan-kesulitan kita? Tidak.

Kita mungkin tak dapat benar-benar memahami maksud Allah di dalam kesulitan dan penderitaan kita. Namun, kita tak boleh berhenti mengasihi Dia. Kita harus percaya dan berharap kepada-Nya meski berbagai pencobaan yang mengancam menghancurkan kita --Albert Lee



TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA