4 Maret 2005

"kasihanilah Saya"

Topik : Iman/Keyakinan

Nats : Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa ... (Filipi 4:6)
Bacaan : Filipi 4:1-7

Anda mungkin pernah memainkan permainan ini sewaktu masih kecil. Anda menjalin jari Anda dengan jari seorang teman, lalu berusaha menekuk jarinya sampai Anda atau dia berteriak, "Kasihanilah saya!" Pemenangnya adalah yang berhasil membuat lawannya menyerah.

Terkadang kita mencoba memainkan permainan "Kasihanilah saya!" dengan Allah saat berdoa. Kita memiliki sebuah permohonan dan kita sangat berharap permintaan itu dijawab dengan cara tertentu. Lalu kita mulai "menekuk jari Tuhan" dan berusaha membuat-Nya menyerah. Namun, ketika tampaknya kita tidak mungkin menang, kita mencoba lebih keras lagi untuk meyakinkan Dia dengan merengek atau menawar. Mungkin akhirnya kita terpaksa menyerah sambil berkata, "Tuhan, Engkau selalu menang! Ini tidak adil!"

Allah betul-betul mendambakan kejujuran. Namun, kerap kali dalam kejujuran, jiwa peminta-minta kita muncul. Dalam hati kecil kita, kita sadar doa bukanlah pertandingan dengan Allah di mana kita selalu berupaya untuk menang. Alangkah baiknya jika kita mengutarakan permohonan kepada Tuhan, menyerahkan semuanya kepada-Nya, bersandar pada kasih karunia-Nya, dan menantikan jawaban-Nya (Filipi 4:6,7). Seorang pengarang, Hannah Whitall Smith, berkata, "Bersukacitalah dan rindukanlah untuk berpasrah tanpa syarat ke dalam tangan-Nya yang penuh kasih, serta menyerahkan seluruh wewenang kepada-Nya."

Daripada berdoa dengan pernyataan yang tidak tulus, "Tuhan, Engkau selalu menang", lebih baik berserah kepada-Nya. Katakanlah, "Kasihanilah saya!" —AMC



TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA