Untaian Bunga Aster
Topik : -Nats : Dialah yang kami beritakan...tiap-tiap orang kami nasihati dan...ajari dalam segala hikmat (Kolose 1:28)
Bacaan : Kolose 1:24-29
Saya sudah dewasa saat pertama kali menguntai bunga aster. Sambil duduk di atas padang rumput bersama seorang teman, kami membuat kalung yang indah dengan merangkai bunga-bunga itu. Aktivitas itu sangat mengasyikkan sehingga sejenak kami lupa akan kebutuhan hidup yang mendesak. Namun, setelah itu, kebutuhan tadi tetap saja mendesak seperti sebelumnya.
Pengalaman itu mengingatkan saya akan sebuah kisah, tentang seorang wanita yang bermimpi melihat sebuah padang rumput dekat tebing curam sedalam ratusan meter dengan bebatuan di bawahnya. Banyak orang buta berjalan ke tepi jurang itu. Wanita tadi mencoba memperingatkan, tetapi jumlah mereka terlalu banyak. Lalu, ia memperhatikan ada orang-orang bermata normal di padang itu. Sayangnya, mereka tidak memperingatkan orang-orang buta tersebut, tetapi malah begitu asyik duduk di atas rumput sambil membuat rangkaian bunga aster.
Memang tak ada salahnya melakukan hal-hal yang tidak merugikan orang lain dan memanfaatkan waktu santai seperti itu. Namun, adakah kita begitu asyik dengan kesenangan-kesenangan pribadi sehingga lupa akan banyaknya orang yang sedang terseret ke neraka?
Paulus mengerti pentingnya kesadaran seperti itu. Karena itu, perhatiannya selalu terpusat pada Kristus. "Dialah yang kami beritakan," tulisnya, "tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus" (Kolose 1:28).
Hal apa yang mengasyikkan Anda? Membuat untaian bunga aster? Atau melakukan pemuridan? --JEY
So send I you to hearts made hard by hatred,
To eyes made blind because they will not see,
To spend--though it be blood--to spend and spare not --
So send I you to taste of Calvary. --Clarkson