Tahu Terlalu Banyak
Topik : -Nats : Siapa memperbanyak pengetahuan, memperbanyak kesedihan (Pengkhotbah 1:18)
Bacaan : Pengkhotbah 1:12-18
Ketika masih remaja dan bersekolah di sebuah SMU Kristen, saya bersahabat dengan Gerrit. Pada suatu hari ia merasa kesal karena tugas sekolah yang terlalu banyak, karena itu ia mengingatkan guru kami pada satu ayat dari Pengkhotbah, "Siapa memperbanyak pengetahuan, memperbanyak kesedihan" (Pengkhotbah 1:18). Namun tampaknya guru kami itu tidak menanggapinya. Tugas-tugas tetap banyak dan "kesedihan" kami meningkat.
Tentu saja, Gerrit telah salah dalam menerapkan ayat Kitab Suci, yang dipakainya untuk meringankan disiplin dalam proses belajar. Namun demikian, ayat Alkitab tersebut memberikan peringatan penting tentang penderitaan akibat terlalu banyak pengetahuan, jika tidak disertai "takut akan TUHAN" (Amsal 1:7).
Memang, ilmu pengetahuan modern telah memberi banyak manfaat. Tetapi, ilmu pengetahuan juga menyadarkan kita akan kemungkinan terjadinya malapetaka yang mendunia, seperti bencana nuklir, atau perang kuman yang tak terkendali. Banyak orang begitu takut menonton acara-acara televisi yang menayangkan bahaya-bahaya yang tak mereka harapkan itu.
Rasa takut yang benar akan Tuhan adalah penangkal penderitaan yang disebabkan oleh penguasaan ilmu pengetahuan. Rasa takut ini bukanlah emosi kita, melainkan suatu bentuk ibadah, kepercayaan, dan hubungan dengan Allah melalui Kristus. Bila kita hidup dalam persekutuan dengan-Nya, maka semakin banyak kita belajar, kita pun semakin memuliakan Dia. Dan, tentunya itu bukan sesuatu yang perlu kita takuti --HVL
With knowledge comes both good and ill,
Some blessing and some harm;
But those who learn to fear the Lord
Can live without alarm --DJD