Beri Allah Kesempatan
Topik : -Nats : Ia tidak dapat mengadakan satu mukjizat pun di sana .... Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka (Markus 6:5-6)
Bacaan : Markus 6:1-6
Seorang anak bertanya, "Apa yang Allah lakukan sepanjang hari?" Jika jawaban atas pertanyaan itu didasarkan pada sejauh mana kita mengizinkan Allah bekerja dalam kehidupan pribadi kita, maka sebagian dari kita akan menjawab, "Tidak banyak!" Dalam situasi yang sulit, mudah bagi kita untuk berkata bahwa kita percaya kepada Allah, namun pada kenyataannya kita tetap mencoba menangani masalah kita sendiri tanpa berpaling kepada Allah dan Firman-Nya. Ini adalah ketidakpercayaan yang terselubung. Meski Allah terus bekerja, tetapi Dia mengizinkan kita untuk menentukan banyaknya pekerjaan yang dapat Dia lakukan untuk kita.
Kebenaran ini ditunjukkan dalam Markus 6 saat Yesus mencoba melakukan mukjizat di kota kelahiran-Nya. Karena orang-orang hanya menganggap Dia sebagai anak tukang kayu dan bukan sebagai Anak Allah, mereka membatasi apa yang akan dilakukan-Nya bagi mereka (ayat 5). Oleh karena itu Yesus melanjutkan perjalanan-Nya ke kota lain.
Semasa muda, saya berusaha keras menjadi orang Kristen yang kuat, dan jarang menampakkan kelemahan. Namun setelah melalui suatu pengalaman yang berat, saya menemukan suatu pandangan baru: orang Kristen yang kuat adalah mereka yang tanpa malu mengakui kelemahan mereka dan bersandar pada kekuatan Kristus. Semakin lama saya belajar bergantung kepada Allah, semakin banyak kesempatan yang saya berikan kepada Allah untuk bekerja dalam hidup saya. Kini, setiap kali menghadapi tugas yang berat, saya berkata, "Saya dan Yesus pasti dapat melakukannya!" Anda dan Yesus pun dapat melakukan hal-hal yang sulit --JEY