Menjadi Kebiasaan
Topik : -Nats : Daniel ... tiga kali sehari ia berlutut, berdoa ... seperti yang biasa dilakukannya (Daniel 6:11)
Bacaan : Mazmur 55:17-24
Mobil kami penuh dengan barang. Anak-anak membawa buku, kaset, dan berbagai mainan. Setiap orang yang melihat atap mobil kami yang penuh pasti langsung berpikir bahwa keluarga kami akan bepergian. Namun sebelum berangkat, kami selalu berdoa sejenak-memohon kepada Allah agar memberi keselamatan dan kerukunan keluarga selama dalam perjalanan. Ini sudah menjadi kebiasaan kami.
Kebiasaan berdoa ini selalu mengingatkan kami untuk selalu bergantung kepada Allah. Mungkin Anda punya kebiasaan sendiri. Mungkin sebelum makan, Anda berdoa. Mungkin sebelum anak-anak berangkat ke sekolah, Anda berdoa. Mungkin sebelum mereka tidur, Anda berdoa.
Membangun kebiasaan berdoa dapat sangat membantu bagi kita yang ingin memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan, namun masih mendapati bahwa kesibukan sehari-hari menyita waktu yang ingin kita habiskan bersama Dia. Mungkin kita dapat membiasakan diri untuk memulai atau mengakhiri suatu kegiatan dengan doa, sehingga melalui kebiasaan tersebut kita selalu memiliki kesempatan untuk berkomunikasi dengan sang Pencipta. Kebiasaan mungkin dapat menjadi tata cara yang hampa, namun tidak selamanya demikian-hal itu juga dapat menjadi saat persekutuan yang indah dengan Allah.
Daud menulis dalam Mazmur 55 bahwa ia berdoa di pagi, siang, dan malam hari (ayat 18). Daniel pun berdoa tiga kali sehari (Daniel 6:11). Seperti mereka, adalah bijaksana bila kita membangun kebiasaan berdoa. Dengan menjadikannya suatu kebiasaan, doa akan menyatu dan berlangsung dalam hidup kita sehari-hari --JDB
