22 September 2007

Menyimpang dari Hikmat

Topik : Hikmat/Pemikiran

Nats : Berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat (1Raja 3:9)
Bacaan : 1Raja 3:4-15

Jika Allah mau memberikan semua keinginan Anda, maka apa yang akan Anda minta? Ketika Salomo diberi pilihan tersebut, ia meminta hikmat untuk dapat membedakan baik dan jahat agar dapat memimpin umat Allah dengan baik (1 Raja-raja 3:9). "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian," firman Allah kepada Salomo, "Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu." Tuhan bahkan berjanji untuk memberinya "kekayaan maupun kemuliaan" (ayat 11-13). Sampai hari ini Salomo dikenang karena hikmat besar yang Allah karuniakan kepadanya.

Salomo mengawali pemerintahannya dengan mengabdi pada hikmat Allah dan memiliki ambisi mendalam untuk membangun Bait Allah yang sangat indah demi memuliakan Allah. Namun, sesuatu terjadi dalam perjalanan hidupnya. Hasratnya untuk hidup dengan hikmat Allah digantikan oleh daya tarik kekayaan dan kedudukan yang telah Allah berikan kepadanya. Pernikahannya dengan perempuan asing yang menyembah berhala akhirnya menguasai dirinya -- dan akhirnya bangsanya juga -- menuju penyembahan berhala.

Pelajaran yang bisa dipetik di sini sangat jelas. Mengasihi Kristus dan hikmat-Nya harus senantiasa menjadi tujuan utama bagi kita yang ingin hidup untuk menyenangkan Allah di sepanjang hidup ini. Komitmen untuk setia pada kekayaan hikmat Allah akan memampukan kita menghindari penyimpangan yang telah menghancurkan Salomo.

Jaga hati Anda agar selaras dengan hikmat Allah dan taati suara-Nya. Itu cara menyelesaikan kehidupan ini dengan baik --JMS



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA