20 Februari 2003

Sesudah Mukjizat

Topik : Iman/Keyakinan

Nats : Musa menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Teberau [Laut Merah], lalu mereka pergi ke padang gurun Syur (Keluaran 15:22)
Bacaan : Keluaran 15:19-27

Di balik setiap campur tangan Allah yang ajaib bagi kita, selalu ada jalan iman yang harus dijalani. Saat kuasa Allah menjamah kesehatan, keuangan, atau hubungan di dalam keluarga kita, kita seharusnya tidak hanya memuji dan bersyukur kepada Tuhan, tetapi juga menaati-Nya.

Setelah Allah membelah Laut Merah bagi umat-Nya, kemudian menenggelamkan tentara Firaun yang mengejar mereka, maka mereka pun mengadakan perayaan besar-besaran untuk memuji Tuhan (Keluaran 15:1- 21). Namun mereka masih harus meneruskan perjalanan menuju tanah perjanjian. "Musa menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Teberau, lalu mereka pergi ke padang gurun Syur" (ayat 22). Dari sana mereka harus berjalan selama tiga hari berturu-turut tanpa mendapat air, sehingga mereka pun mulai bersungut-sungut.

Dalam rencana ilahi, campur tangan adikodrati memiliki makna yang lebih dalam. Mukjizat merupakan sarana untuk mengajarkan kepada kita bahwa kita dapat selalu mempercayai dan menaati pimpinan Allah yang Mahabesar. Akankah kita mendengarkan suara-Nya dan menaati firman-Nya? Jika Dia telah memimpin kita menyeberangi laut yang luas, tidakkah Dia juga akan memimpin kita menuju sumber mata air?

Berbagai kejadian menakjubkan yang tertulis dalam kitab Keluaran menunjukkan bahwa kita sebenarnya mampu mengalami kekuasaan Allah tanpa iman kita menjadi goyah. Supaya kita terus mengalaminya, ingatlah pengalaman akan mukjizat Allah di masa lalu untuk memperkuat iman kita saat ini --David McCasland



TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA