Amsal 5:23
Konteks5:23 Ia mati, karena tidak menerima didikan e dan karena kebodohannya f yang besar ia tersesat.
Amsal 10:15
Konteks10:15 Kota yang kuat o bagi orang kaya ialah hartanya 1 , tetapi yang menjadi kebinasaan bagi orang melarat p ialah kemiskinan.
Amsal 11:5
Konteks11:5 Jalan orang saleh diratakan y oleh kebenarannya, tetapi orang fasik jatuh karena kefasikannya. z
Amsal 13:3
Konteks13:3 Siapa menjaga mulutnya, s memelihara nyawanya 2 , t siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan. u
Amsal 21:12
Konteks21:12 Yang Mahaadil memperhatikan rumah orang fasik, dan menjerumuskan orang fasik ke dalam kecelakaan. n
Amsal 29:16
Konteks29:16 Jika orang fasik bertambah, bertambahlah pula pelanggaran, tetapi orang benar akan melihat keruntuhan z mereka.
Amsal 31:3
Konteks31:3 Jangan berikan kekuatanmu kepada perempuan, dan jalanmu kepada perempuan-perempuan yang membinasakan raja-raja. w
[10:15] 1 Full Life : KOTA YANG KUAT BAGI ORANG KAYA IALAH HARTANYA.
Nas : Ams 10:15
Amsal ini mengamati keuntungan-keuntungan yang nyata dari kekayaan (bd. Ams 14:20; 19:4) dan keadaan yang merugikan dari kemiskinan (bd. Ams 18:23; 19:4,7). Mungkin seorang pengamat yang sambil lalu menganggap orang kaya itu sudah mapan (lih. Ams 11:4). Namun di mata Allah, "harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna" (ayat Ams 10:2). PB lebih menjelaskan keadaan orang kaya dan orang miskin. "Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?" (Yak 2:5; bd. Luk 2:7-12; 4:22). Seperti halnya dengan kitab-kitab PL lainnya, Amsal harus dibaca dengan mengingat penyataan Allah yang sempurna melalui Anak-Nya sebagaimana tercatat dalam PB (Ibr 1:1-3;
lihat art. KRISTUS DALAM PERJANJIAN LAMA).
[13:3] 2 Full Life : SIAPA MENJAGA MULUTNYA, MEMELIHARA NYAWANYA.
Nas : Ams 13:3
Perkataan yang sembarangan dan lidah yang tak terkendali dapat merusak pengaruh kita untuk kebenaran, menyebabkan kita berdosa (Pengkh 5:6) dan mempengaruhi hubungan kita dengan Allah (Pengkh 5:7). Seorang yang sempurna akan menguasai perkataannya dengan saksama (Ams 8:6-8; Yak 3:2). Kita harus memohon pertolongan dari Allah dalam mengendalikan lidah kita (lih. Mazm 141:3; bd. Ams 10:14,19; 18:7; 2Tim 3:3; Yak 3:2-13).