Ayub 11:4
Konteks11:4 Katamu: Pengajaranku murni, n dan aku bersih o di mata-Mu.
Ayub 11:13
Konteks11:13 Jikalau engkau ini menyediakan hatimu, d dan menadahkan tanganmu e kepada-Nya; f
Ayub 12:13
Konteks12:13 Tetapi pada Allahlah hikmat r dan kekuatan 1 , s Dialah t yang mempunyai pertimbangan dan pengertian.
Ayub 16:7
Konteks16:7 Tetapi sekarang, Ia telah membuat aku lelah v dan mencerai-beraikan segenap rumah tanggaku, w
Ayub 20:28
Konteks20:28 Hasil usahanya yang ada di rumahnya v diangkut, semuanya habis pada hari murka-Nya. w
Ayub 25:6
Konteks25:6 Lebih-lebih lagi manusia, yang adalah berenga, anak manusia, s yang adalah ulat! t "
Ayub 26:6
Konteks26:6 Dunia orang mati z terbuka di hadapan Allah, tempat kebinasaanpun a tidak ada tutupnya. b
Ayub 34:21
Konteks34:21 Karena mata-Nya mengawasi jalan manusia, c dan Ia melihat segala langkahnya; d
Ayub 36:27
Konteks36:27 Ia menarik ke atas titik-titik air, s dan memekatkan kabut menjadi hujan, t
Ayub 36:29
Konteks36:29 Siapa mengerti berkembangnya awan, dan bunyi gemuruh w di tempat kediaman-Nya? x
[12:13] 1 Full Life : PADA ALLAHLAH HIKMAT DAN KEKUATAN.
Nas : Ayub 12:13
Kita harus percaya bahwa Allah itu bijaksana dan berkuasa sehingga cara-cara-Nya menghadapi kita itulah yang terbaik dan yang paling tepat untuk mencapai yang paling baik bagi kita (bd. Ayub 9:4; 36:5; Yes 40:26,28; Dan 2:20; Rom 16:25,27;
lihat cat. --> Rom 8:28).
[atau ref. Rom 8:28]
- 1) Orang percaya tidak boleh berpikir bahwa Allah menjanjikan hidup tanpa kesukaran (bd. Mazm 34:20). Allah mungkin mengirim baik kesenangan maupun kesusahan supaya melepaskan kasih kita akan hal-hal dari dunia ini dan mengikat kasih itu kepada diri-Nya.
- 2) Allah mengarahkan semua peristiwa di dalam kehidupan orang percaya
yang mengabdi dengan tujuan pengudusan pribadi dan menggenapi
pelayanannya di dalam kerajaan Allah (bd. Yakub dalam pasal
Kej 28:1-35:29; Yusuf dalam Kej 37:28,
lihat cat. --> Kej 37:28;
[atau ref. Kej 37:28]
lihat art. PEMELIHARAAN ALLAH).
- 3) Di dalam hidup ini orang percaya tidak pernah dapat memahami sepenuhnya tujuan akhir dari segala sesuatu yang menimpa diri mereka, demikian pula tidak senantiasa jelas bagaimana Allah bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Pengkh 3:11; 7:13; 11:5; Rom 8:28). Selama saat-saat itu, ketika kita tidak bisa mengerti sepenuhnya cara Allah menangani kita, kita harus menyerahkan diri kepada Bapa sorgawi, sama seperti yang dilakukan Kristus ketika Ia disalibkan (bd. Mat 27:46; Luk 23:46).