Galatia 2:21
Konteks2:21 Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran 1 oleh hukum Taurat, u maka sia-sialah kematian Kristus.
Galatia 3:10-13
Konteks3:10 Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, k berada di bawah kutuk. l Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat. m " 3:11 Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat n adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman 2 . o " 3:12 Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya. p 3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat q dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib! r "
Galatia 3:22
Konteks3:22 Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, g supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya.
[2:21] 1 Full Life : KEBENARAN.
Nas : Gal 2:21
Pengertian Paulus mengenai pembenaran (ayat Gal 2:16-17) dan kebenaran meliputi lebih daripada sekadar suatu pernyataan yang sah oleh Allah. Kebenaran yang datang melalui iman meliputi perubahan moral (ayat Gal 2:19), kasih karunia Allah (ayat Gal 2:21), dan hubungan dengan Kristus yang membuat kita mengambil bagian dalam hidup kebangkitan-Nya (ayat Gal 2:20). Kenyataan ini diperkuat dalam Gal 3:21 di mana Paulus menjelaskan bahwa kebenaran yang datang oleh iman dalam Kristus memberikan hidup, suatu kehidupan yang dipandang sebagai menerima Roh (Gal 3:2-3,14;
lihat art. KATA-KATA ALKITABIAH UNTUK KESELAMATAN).
[3:11] 2 Full Life : ORANG YANG BENAR AKAN HIDUP OLEH IMAN.
Nas : Gal 3:11
Paulus mengutip Hab 2:4 untuk menjelaskan pembenaran oleh iman (bd. Rom 1:17). Habakuk menekankan bahwa seorang yang dibenarkan oleh iman memiliki kebenaran batiniah, karena dia membandingkan orang yang benar dengan orang yang tidak benar yang "tidak lurus hatinya" (Hab 2:4). Demikianlah, Paulus percaya bahwa pembenaran meliputi suatu kebenaran batiniah melalui Roh Kudus yang mendiami hati
(lihat art. KATA-KATA ALKITABIAH UNTUK KESELAMATAN).