Ayub 4:18
Konteks4:18 Sesungguhnya, hamba-hamba-Nya v tidak dipercayai-Nya, malaikat-malaikat-Nyapun didapati-Nya tersesat, w
Ayub 25:5
Konteks25:5 Sesungguhnya, bahkan bulanpun q tidak terang dan bintang-bintangpun tidak cerah di mata-Nya. r
Yesaya 6:2-5
Konteks6:2 Para Serafim 1 m berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki n mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. 6:3 Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, o kuduslah 2 TUHAN semesta alam, p seluruh bumi q penuh kemuliaan-Nya! r " 6:4 Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap. s 6:5 Lalu kataku: "Celakalah t aku 3 ! aku binasa! u Sebab aku ini seorang yang najis bibir, v w dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, x namun mataku telah melihat y Sang Raja, z yakni TUHAN semesta alam. a "


[6:2] 1 Full Life : PARA SERAFIM.
Nas : Yes 6:2
Serafim adalah makhluk malaikat bertingkat tinggi; kata ini mungkin mengacu kepada makhluk-makhluk hidup yang dinyatakan juga di bagian yang lain dalam Alkitab (mis. Wahy 4:6-9). Nama mereka (harfiah -- "makhluk yang menyala") mungkin menunjukkan kemurnian mereka sebagai yang melayani Allah di sekitar takhta-Nya; mereka mencerminkan kemuliaan Allah sedemikian rupa sehingga kelihatan seperti terbakar.
[6:3] 1 Full Life : KUDUS, KUDUS, KUDUSLAH.
Nas : Yes 6:3
Sifat utama Allah yang dinyatakan kepada Yesaya adalah kekudusan-Nya. Hal ini menunjukkan kesucian watak-Nya, terpisah dari dosa dan menentang semua kejahatan
(lihat art. SIFAT-SIFAT KHAS ALLAH).
Kekudusan mutlak Allah harus diberitakan di gereja-gereja sebagaimana halnya di sorga.
[6:5] 1 Full Life : CELAKALAH AKU!
Nas : Yes 6:5
Di hadapan seluruh kekudusan Allah, Yesaya langsung menyadari ketidaksempurnaan dan kenajisannya sendiri, khususnya dalam kaitan dengan tutur katanya (bd. Yak 3:1-6). Ia juga menyadari akibat melihat Allah berhadapan muka (bd. Kel 33:20) sehingga menjadi ketakutan. Allah kemudian membersihkan mulut dan hatinya (bd. Im 16:12; Yer 1:9) dan menjadikannya layak untuk tetap berada di hadapan-Nya selaku hamba dan nabi dari Yang Mahakudus, Allah Israel. Semua orang yang menghampiri Allah harus diampuni dahulu dosa-dosanya dan hati mereka disucikan oleh Roh Kudus (bd. Ibr 10:19-22), karena hanya Allah dapat menyediakan kesucian yang dituntut-Nya
(lihat art. PEMBAHARUAN).