Kejadian 5:2
Konteks5:2 laki-laki dan perempuan w diciptakan-Nya mereka. x Ia memberkati mereka dan memberikan nama "Manusia" kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan.
Kejadian 6:5
Konteks6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan b manusia besar 1 di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, c
Kejadian 12:17
Konteks12:17 Tetapi TUHAN menimpakan m tulah yang hebat kepada Firaun, demikian juga kepada seisi istananya, n karena Sarai, isteri Abram itu.
Kejadian 18:13
Konteks18:13 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua? b
Kejadian 19:13
Konteks19:13 sebab kami e akan memusnahkan tempat ini, karena banyak f keluh kesah orang tentang kota ini di hadapan TUHAN; sebab itulah TUHAN mengutus kami untuk memusnahkannya. g "
Kejadian 21:1
KonteksKejadian 24:21
Konteks24:21 Dan orang itu mengamat-amatinya dengan berdiam diri untuk mengetahui apakah TUHAN membuat perjalanannya berhasil z atau tidak.
Kejadian 25:21
Konteks25:21 Berdoalah Ishak kepada TUHAN 2 untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul; v TUHAN mengabulkan doanya, w sehingga Ribka, isterinya itu, mengandung.
Kejadian 39:3
Konteks39:3 Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai f TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya, g
[6:5] 1 Full Life : KEJAHATAN MANUSIA BESAR
Nas : Kej 6:5
(versi Inggris NIV -- betapa besar kejahatan manusia). Di zaman Nuh sifat dosa manusia dengan terang-terangan ditunjukkan dalam dua hal utama: nafsu seksual (ayat Kej 6:2) dan kekerasan (ayat Kej 6:11). Kebejatan manusia tidak berubah; nafsu dan kekerasan masih merupakan sarana ungkapan kejahatan yang tak terkendali. Dewasa ini perilaku amoral, kefasikan, pornografi, dan kekerasan menguasai masyarakat kita (lih. Mat 24:37-39;
lihat cat. --> Rom 1:32).
[atau ref. Rom 1:32]
[25:21] 2 Full Life : BERDOALAH ISHAK KEPADA TUHAN.
Nas : Kej 25:21
Ribka, seperti halnya Sara, mandul selama bertahun-tahun, dan Ishak perlu meminta dari Tuhan anak perjanjian berikutnya yang keturunannya akhirnya akan melahirkan Sang Penebus. Dengan cara ini Allah menekankan prinsip rohani bahwa penebusan, warisan rohani, dan penggenapan perjanjian tidak tercapai melalui cara-cara alami, tetapi melalui kasih karunia dan tindakan Allah sebagai tanggapan terhadap doa dan pencarian Allah. Dengan kata lain, doa merupakan sarana yang dengannya Allah berkenan menyalurkan janji-janji dan berkat-berkat-Nya.