Resource > 1001 Jawaban >  Masalah-masalah Orang Kristen >  Buku 445 > 
891. Apakah Pernikahan antara Seorang Protestan dengan Seorang Katolik Disarankan? 

Pertanyaan: 891. Apakah Pernikahan antara Seorang Protestan dengan Seorang Katolik Disarankan?

Pernikahan dengan orang Kristen bukan hanya sekedar persatuan fisik, tetapi persatuan dan persekutuan jiwa. Ini adalah persyaratan penting dan satu-satunya jaminan pasti untuk pernikahan yang bahagia. Kesulitan dan perbedaan pendapat pasti akan muncul, jika pernikahan diberkati dengan anak-anak dan harus diambil keputusan mengenai gereja dan iman mana mereka akan dibesarkan. Dalam hal ini, Protestan dan Katolik Roma memiliki perbedaan yang sangat mendasar dalam kebenaran-kebenaran pokok agama Kristen, sehingga mereka tidak memiliki dasar bersama untuk beribadah, bahkan berdoa, dan terutama dalam masa-masa kesulitan mereka akan menderita sangat karena perpecahan yang ada di antara mereka dalam hal-hal yang paling penting dalam kehidupan rohani mereka. Baca Roma 16:17; 2 Korintus 6:14-18; 1 Korintus 7:16 dan renungkan apakah peringatan-peringatan ini juga berlaku untuk memasuki persatuan yang begitu erat seperti pernikahan oleh mereka yang dalam konsepsi dan keyakinan agama mereka, dan oleh karena itu dalam pandangan hidup mereka secara keseluruhan, begitu jauh berbeda seperti Katolik Roma dan Protestan. Pengalaman membuktikan bahwa apa yang dinyatakan dalam Kejadian 6:2 mengenai anak-anak Allah yang bersatu dalam pernikahan dengan anak-anak dunia juga berlaku untuk pernikahan Protestan dengan Katolik Roma, yaitu bahwa persatuan semacam itu sering kali mengakibatkan keduanya jatuh dalam keabai- bahan agama, kematian rohani. Entah akan ada upaya yang gigih oleh salah satu pasangan untuk mengubah keyakinan pasangan yang lain menjadi keyakinan yang dianggap sebagai iman yang benar, atau demi kedamaian luar, keduanya akan meninggalkan agama. Jika seorang Protestan setuju dengan pernikahan Katolik, dengan tindakan itu ia menyetujui doktrin Katolik Roma bahwa pernikahan adalah sakramen yang hanya dapat dilakukan oleh seorang imam Katolik Roma, dan bahwa setiap pernikahan lainnya paling-paling hanya merupakan hubungan gelap secara hukum. Dengan demikian, ia menempatkan stigma hubungan gelap pada orang tuanya sendiri jika pernikahan mereka tidak diselenggarakan oleh seorang imam Katolik Roma, dan mengaku dirinya sendiri sebagai anak haram. Di sisi lain, pihak Katolik dalam pernikahan semacam itu harus selalu menganggap pernikahannya tidak lain hanyalah hubungan gelap dan seluruh kehidupan pernikahannya sebagai dosa di mata Allah, jika pernikahannya tidak dikuduskan oleh seorang imam Katolik Roma. Tentu saja, seorang Protestan yang teguh tidak akan pernah berjanji untuk mendidik anak-anaknya dalam gereja dan iman yang ajaran-ajaran pokoknya ia anggap sebagai penyangkalan kebenaran ilahi yang mencabut kemuliaan sejati Kristus dan umat manusia berdosa dari segala damai sejahtera yang sejati, jaminan rekonsiliasi dengan Allah dan kebebasan yang berharga yang diberikan Kristus kepada kita.

Question: 891. Is the Marriage of a Protestant with a Catholic Advisable?

Marriage with Christians is not merely to be a physical union, but a union and communion of souls. This is the essential requirement and only sure guarantee for a happy marriage. Difficulties and disagreements do and must arise, if the marriage is blessed with children and a decision is to be made in which church and faith they are to be reared. Disagreeing, as Protestants and Romanists do, in the most fundamental truths of the Christian religion, they lack all mutual basis for religious exercise, even prayer, and particularly in the days of adversity must suffer grievously because of the cleavage existing between them in the things of highest moment in their spiritual life. Read Rom. 16: 17; II Cor. 6: 14-18; I Cor. 7: 16 and ponder whether these admonitions do not also apply to the entering into so close a union as that of marriage by those who in their religious conceptions and convictions, and hence in their entire view of life, are so far apart as are Romanists and Protestants. Experience proves that what is stated in Gen. 6 : 2 with reference to the children of God uniting in marriage with the children of the world applies also to marriages of Protestants to Romanists, i.e., that such unions very frequently result in both falling into religious indifference, spiritual death. Either there will be a persistent effort by one or the other spouse seeking to convert the other to what is held to be the true faith, or for the sake of external peace both will drop all religion. If the Protestant agrees to a Catholic marriage he by that very act acquiesces in the Roman Catholic doctrine of marriage being a sacrament which none other than a Roman Catholic priest can validly perform and that every other marriage is at best a legal concubinage. Thereby he places the stigma of concubinage upon his own parents if their marriage was not solemnized by a Roman Catholic priest, and confesses himself illegitimate. On the other hand, the Catholic party to such marriage must ever hold her marriage to be nothing else but concubinage and her entire marital life a sin in the sight of God, should her marriage not have been consecrated by a Roman Catholic priest. Surely no stedfast Protestant could ever promise to have his children brought up in a church and faith whose most fundamental teachings he holds to be a denial of divine truth depriving Christ of his true glory and sinful mankind of all true peace, the assurance of reconciliation with God and of that precious liberty wherewith Christ has made us free.
[445-AI]


TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.10 detik
dipersembahkan oleh YLSA