Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 3 No. 1 Tahun 1988 >  GERAKAN GELOMBANG KETIGA > 
TANDA-TANDA KERAJAAN ALLAH 

Ketika Yohanes Pembaptis berada dalam penjara, ia mengutus murid-muridnya bertanya kepada Tuhan Yesus: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" Bagaimana jawab Tuhan? Ia berkata: "Pergilah dan katakan kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan lihat: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik" (Matius 11:2-5). Jelas dari jawaban Tuhan di atas Ia ingin menekankan bahwa tanda-tanda tersebut adalah tanda-tanda ke-Mesiasan-Nya, tanda-tanda di mana kuasa Allah dinyatakan. Tanda-tanda tersebut berulang kali dinyatakan Tuhan, misalnya ketika Ia telah mengusir dari seseorang setan yang membisukan, Ia berkata: "...jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang padamu." (Lukas 11:20). Demikian pula tatkala Tuhan mengutus murid-murid-Nya, Ia membekali mereka dengan karunia-karunia adikodrati (bandingkan Lukas 10:9,17 dan Markus 16:17-18 dengan I Korintus 12:9-10). Dalam bagian-bagian Alkitab tersebut terlihat bahwa tanda-tanda adikodrati sangat ditekankan oleh Tuhan dalam pelayanan murid-murid-Nya. Namun sayang sekali banyak hamba/anak Tuhan pada masa kini yang meremehkan tanda-tanda tersebut. Kita perlu menyadari bahwa tanda-tanda adikodrati bukanlah tujuan pelayanan kita, melainkan alat untuk mendorong orang-orang yang belum percaya datang kepada Tuhan Yesus.

Khusus bagi mereka yang berada di Dunia Ketiga, bahkan juga di negara adikuasa seperti Amerika, tanda-tanda kuasa Allah tersebut perlu dinyatakan untuk membuktikan bahwa Allah yang kita percaya dan sembah jauh lebih berkuasa daripada allah yang mereka percaya.

Di dalam pertumbuhan gereja masa kini, akibat terjadinya banyak pernyataan-pernyataan karunia-karunia adikodrati yang dilakukan oleh para hamba/anak Tuhan di berbagai belahan bumi ini, gereja-gereja Tuhan bertumbuh dengan luar biasa. Di Korea Selatan, di mana terdapat sebuah gereja yang terbesar di dunia dengan jumlah anggota 500.000 orang, gereja bertumbuh dengan luar biasa. Kuasa-kuasa ilahi dinyatakan bukan saja dalam gereja-gereja Pentakosta, seperti Full Gospel Central Church yang digembalakan oleh Pdt. Paul Cho Yonggi dengan anggota setengah jute itu, tetapi juga dalam pelayanan-pelayanan gereja-gereja non-Pentakosta dan non-Karismatik.

Jonathan Chao, direktur Chinese Church Research Center di Hong Kong, dalam salah satu ceramahnya di Fuller, mengatakan bahwa orang-orang Kristen di Tiongkok selama kurang lebih 35 tahun di bawah penguasa komunis, telah bertumbuh dari 1 juta menjadi kurang lebih 50 - 70 juta! Apa yang menyebabkan pertumbuhan yang demikian fantastis dalam sejarah Kekristenan sepanjang abad? Salah satu penyebabnya adalah karena terjadinya banyak tanda ajaib melalui karunia-karunia adikodrati yang dilakukan para hamba/anak Tuhan di sana. Pada masa kini kita tak dapat menyangkal bahwa pelayanan-pelayanan karunia adikodrati adalah yang paling efektif dalam penginjilan dan pertumbuhan gereja. Oleh karena itu sangat disayangkan apabila gereja-gereja Injili, Reformed, dan Tradisional tidak menggali, bahkan memendam karunia-karunia tersebut dalam kehidupan para hamba/anak Tuhan.

Tulisan ini tidak bermaksud untuk mendorong kita menjadi Pentakosta atau Karismatik, tetapi mengapa sebagai orang-orang Injili, Reformed dan Tradisional kita tidak mau memanfaatkan karunia-karunia rohani yang telah diberikan Tuhan kepada tiap orang percaya (I Kor. 12.11; I Petrus 4:10), agar pelayanan kita dapat lebih efektif?

Menurut The United State Center of World Mission, sebuah lembaga riset di Pasadena yang dipimpin oleh Dr. Ralph Winter, masih terdapat 17.000 suku bangsa yang belum dicapai oleh Injil Kerajaan Allah. Banyak di antara mereka hidup di bawah kuasa-kuasa kegelapan/jahat. Mereka butuh kelepasan. Apabila orang Kristen ingin melepaskan mereka maka jelas dibutuhkan karunia-karunia adikodrati. Itulah sebabnya Salah seorang ahli Komunikasi Antar Budaya, Dr. Charles Kraft, dosen antropologi di Fuller School of World Mission, mengatakan, "Kita benar-benar perlu mengembangkan suatu theologia adikodrati di Fuller. Hari dan masa ini, kita tak dapat lagi mengintegrasikan diri sebagai Sekolah Misi dan mengutus orang-orang untuk melayani di Dunia Ketiga tanpa melatih mereka bagaimana berdoa untuk orang sakit."39

Pada masa ini bukan saja sekolah-sekolah theologia ditantang untuk mengembangkan theologia adikodrati, gereja pun harus mulai membina diri untuk pelayanan-pelayanan tersebut. Morton Kelsey, rohaniwan Episkopal, mengatakan bahwa pelayanan kesembuhan Tuhan Yesus sama sekali tidak bertentangan dengan pelayanan mimbar atau khotbahNya tentang Kerajaan Allah, bahkan sebaliknya. Ia dengan tegas menyatakan bahwa pelayanan kesembuhan-Nya adalah bukti dan fakta langsung dari Mesias yang telah lama dinantikan itu.40

Apabila pelayanan adikodrati Yesus tidak bertentangan dengan pengajaran-Nya, maka pelayanan kita pun harus mencakup kedua aspek tersebut, hingga kita dapat meyakinkan dunia ini bahwa Allah kita jauh lebih berkuasa, berwibawa dan hidup!



TIP #03: Coba gunakan operator (AND, OR, NOT, ALL, ANY) untuk menyaring pencarian Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.10 detik
dipersembahkan oleh YLSA