Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 5 No. 1 Tahun 1990 >  KEBANGKITAN ORANG MATI SEBUAH TELAAH DARI ALKITAB > 
TERMINOLOGI ALKITAB 

Agar menjadi jelas, perlu kiranya kita meneliti terlebih dahulu istilah-istilah yang dipakai di dalam Alkitab untuk menggambarkan tentang "kebangkitan". Beberapa kata benda ("kebangkitan") dipakai di dalam Perjanjian Baru. Yang pertama adalah istilah anastasis, yang dipergunakan sebanyak 42 kali dan selalu102 berarti "kebangkitan orang mati" atau "kebangkitan dari kematian". Seringkali istilah tersebut dipakai untuk menunjuk pada kebangkitan orang percaya (Matius 22:31-32; Lukas 14:14; I Korintus 15:12-13, 21) dan kebangkitan Kristus (Kisah 26:23; Roma 1:4), namun sering pula dipakai untuk menunjuk pada kebangkitan universal atau kebangkitan orang banyak (Kisah 17:32; 24:15,21; Yohanes 5:28-29).103 Istilah lain exanastasis (Filipi 3:11), menurut Zeiwick,104 hanyalah merupakan varian dari anastasis. Imbuhan ek (out from among [the dead]) mengindikasikan adanya tekanan tentang benar-benarnya orang yang telah mati itu keluar atau berpisah dengan kematian.105

Beberapa kata kerja juga sering dipakai dalam Perjanjian Baru. Kata anhistemi ("membangkitkan" atau "bangkit") yang dipergunakan sebanyak 107 kali merupakan ekivalennya anastasis. Sebanyak 15 kali disebut berhubungan dengan kebangkitan Kristus dan 26 kali kebangkitan orang mati. (Perlu pula diketahui bahwa 66 kali kata ini tidak berhubungan dengan kebangkitan orang mati).106 Kata egeiro, seperti juga anhistemi, menandakan dibangkitkannya orang yang telah mati menjadi hidup lagi (mis. Markus 5:41; Lukas 7:14); atau dapat pula menunjuk pada kebangkitan tubuh rohaniah di akhir zaman (I Korintus 15:42-44,52).107

Dari terminologi Alkitab tersebut dapatlah disimpulkan beberapa hal. Pertama, kebangkitan menunjuk pada restorasi hidup seseorang sesudah adanya interval atau sejangka waktu di mana ia ada dalam lingkup kematian.108 Kebangkitan merupakan peristiwa yang menuntun kepada perubahan status. Sebagaimana Kristus bangkit dari kematian,109 demikian pula semua orang percaya yang telah mati "akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan (mereka) semua akan diubah" (I Korintus 15:52).

Kedua, kebangkitan berarti adanya lagi kehidupan atau adanya lagi keberadaan fisik yang tadinya di telan oleh kematian. Jadi, tekanannya adalah pada realita adanya perubahan atau transformasi yang menuntun kepada immortalitas (atau hidup yang tidak dapat binasa).110

Ketiga, kebangkitan orang percaya bukan hanya adanya kehidupan lagi serta mengalami transformasi saja, kebangkitan itu sendiri akan menuntun kepada titik permuliaan. di mana orang percaya itu menikmati sepenuhnya kemenangan atas kematian. Pada saat itulah janji pemenuhan kehidupan yang permanen di harapan Allah menjadi sempurna.111



TIP #16: Tampilan Pasal untuk mengeksplorasi pasal; Tampilan Ayat untuk menganalisa ayat; Multi Ayat/Kutipan untuk menampilkan daftar ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA