Penggunaan future sudah dibahas di Bab 6. Aorist tense adalah tense yang paling sering digunakan dalam PB (ingat sebutannya sebagai default tense). Ciri-cirinya adalah penggunaan augment (awalan εv_ pada kata kerja), yang dalam teori terdahulu dianggap sebagai indikator waktu lampau. Dalam teori aspek verbal, augment dipandang sebagai partikel yang memastikan konteks narasi. Aorist tense adalah tense yang mengandung aspek perfektif, yakni untuk menyatakan proses tertentu yang sudah lengkap atau genap. Aspek ini memiliki nilai semantik yang paling ringan di antara ketiga aspek, biasa digunakan pada bagian narasi.
_ Lihat kembali pembahasan Aspek Verbal pada Bab 1.
Aorist tense sebagaimana tenses lainnya, juga dapat digunakan dalam berbagai kategori waktu (contoh-contoh di bawah ini tidak mesti dari voice aktif).
· Waktu lampau
19:5 εvξηλθεν ουν οΊησους εξω, φορων τον αvκανθινον στεφανον και το πορφυρουν ιματιον. ....
Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. ....
· Waktu kini (dramatic aorist); banyak ditemukan pada kata kerja emosi atau tindakan berdurasi singkat.
13:31 .... Νυν εvδοξασθη ο υιος του αvνθρωπου, και ο θεος εvδοξασθη εvν αυvτω\
.... "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.
· Waktu future
17:18 .... καvγω αvπεστειλα αυvτους ειvς τον κοσμον\
.... demikian pula Aku telah (beberapa Alkitab versi modern menerjemahkannya "I am going to") mengutus mereka ke dalam dunia;
· Segala waktu
Rm 3:23 παντες γαρ ημαρτον (aorist) και υστερουνται (present) της δοξης του θεου
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
· Timeless
Mrk 1:11 .... Συ ει ο υιος μου ο αvγαπητος, εvν σοι ευvδοκησα.
.... "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."