Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 3681 - 3700 dari 3748 ayat untuk Ialah (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.09) (Kel 3:14) (ende)

Tuhan mewahjukan hakekatNja dengan kata-kata: "Aku adalah: Aku ada". Banjak kemungkinan ini berarti: tjiri Tuhan jang chas ialah: bahwa Ia tetap jang sama, selalu hadir, selalu bertindak dan melindungi, sehingga dalam keadaan apapun djuga orang dapat pertjaja akan ditolong olehNja (bandingkan ajat 12(Kej 3:12): "Aku akan menjertai engkau!").

Maka dari itu Musa harus berkata kepada umat: "Aku ada" telah mengutusku kepadamu. Karena pertjaja, bahwa Tuhan senantiasa hadir siap untuk menolong, maka bangsa Israel akan berani mengikuti Musa dalam perdjalanannja penuh berbahaja mengungsi dari Mesir (Lihat: Yes 52:3-6; Kel 33:12-19).

Mungkin pula nama ini mengandung perbedaan Jahwe dari dewa-dewa para bangsa lainnja, jang "tidak ada", jakni tidak berkuasa, dan tidak lajak dipertjajai. Kekuasaan Jahwe tidak terikat pada tempat tertentu, sedangkan menurut anggapan kapir kekuasaan para dewa lainnja terbatas pada wilajah masing-masing (Lihat Mik 4:5; Yes 43:10-12).

Hakekat Tuhan ini tertjantumkan dalam nama "Jahwe", jang dalam hubungan ini berarti: "Ia tetap hadir", dari kata "hajah" = berada. Nama ini djuga terdapat dalam bentuk "Jah" atau "Jahu", terutama dalam madjemuk-madjemuk dan nama-nama (mis: allelu-jah; Jesa-jah (u); Zakar-jah, dsb.; bandingkan Yes 43:10 dan Yes 52:6; "'ani hu", jang ada pula sangkut-pautnja dengan "Jahu" atau "Jahwe"). Mungkin djuga nama ini sudah ada sebelum Musa (Lihat Kej 4:26). Tetapi karena penampakkan kepada Musa ini maka bagi umat terpilih lalu memperoleh maksud jang baru sama sekali. Allah para Bapa Bangsa kini lagi mengundjungi bangsaNja, dan memulai tahap baru dalam karja KeselamatanNja. selandjutnja nama ini akan dihubungkan dengan pembebasan dari Mesir (Lihat Hos 12:10; 13:4). Demikian terutama dalam tradisi E. Kiranja sukarlah diterima pendapat, jang menafsirkan "Aku adalah: Aku ada" sebagai penolakan, seakan-akan Tuhan tidak bersedia mewahjukan nama dan hakekatNja, karena amat luhurnja dan tidak mungkin difahami. Sebab penolakan sematjam ini malahan akan mendjauhkan umat Israel daripadaNja.

Bahwa "Jahwe" sungguh-sungguh dianggap nama Tuhan sendiri, menundjukkan hakekat Tuhan, terbukti pula dari kenjataan, bahwa kelak-kemudian orang takut-takut mengutjapkan nama ini (perhatikan larangan Kel 20:7). Selaku gantinja orang menggunakan kata "Adonai" = "Tuhan".

Nama Tuhan-Penjelamat ini achirnja tertjantum dalam kata "Jesus" (=Jehosjua), artinja: "Jahwe menjelamatkan" atau "Jahwe Penjelamat" (Lihat Fili 2:9 dan kata-kata "Aku adalah" dalam Yoh 4:26; 8:24,28,58; 13:19 dll.).

(0.09) (Dan 12:13) (ende)

Oleh sebab pada achir djaman pasti bangkit kembali akan keselamatan, maka Daniel boleh meninggal dengan tenang hati, meskipun tidak melihat keselamatan terlaksana.

(0.09) (Kel 32:11) (full: MUSA MENCOBA MELUNAKKAN HATI TUHAN. )

Nas : Kel 32:11

Doa syafaat Musa bagi umat Israel (ayat Kel 32:11-14) menunjukkan bahwa Allah menjawab doa-doa para hamba-Nya yang setia dan membiarkan mereka berperan serta dalam tujuan-tujuan dan keputusan-keputusan-Nya mengenai penebusan.

  1. 1) Jelas sekali bahwa Allah ingin membinasakan umat pemberontak itu (ayat Kel 32:10). Namun Musa, yang bertindak sebagai perantara di antara Tuhan dengan umat itu, dengan sungguh-sungguh memohon syafaat supaya melunakkan hati Allah sehingga mengubah maksud-Nya.
  2. 2) Karena doa Musa yang sungguh-sungguh, Tuhan menaruh belas kasihan (ayat Kel 32:14;

    lihat cat. --> Yak 5:16;

    [atau ref. Yak 5:16]

    lihat art. DOA SYAFAAT).

  3. 3) Kebenaran akbar yang ditekankan di sini ialah bahwa Allah menjadikan hamba-hamba-Nya rekan sekerja (1Kor 3:9). Ia menunjuk mereka sebagai perantara dan juru syafaat bagi yang terhilang

    (lihat cat. --> Rom 9:2),

    [atau ref. Rom 9:2]

    dan sampai batas tertentu nasib orang yang nyaris binasa ada di tangan mereka

    (lihat cat. --> Mat 9:38).

    [atau ref. Mat 9:38]

    Jadi, Allah telah menetapkan bahwa doa syafaat yang sungguh-sungguh dari orang yang benar dapat menggerakkan hati-Nya untuk mengubah maksud-Nya yang sementara dan mendatangkan penebusan bukannya hukuman (bd. Yeh 22:30). Doa sungguh-sungguh mengubahkan keadaan (bd. Mazm 106:44-45; Yer 18:8; 26:3,13,19; Am 7:2-6; Yun 3:10;

    lihat art. DOA SYAFAAT).

  4. 4) Allah tidak mengabaikan doa syafaat seorang hamba yang setia selama harapan akan penebusan masih tetap ada. Syafaat akan ditolak Allah hanya apabila dosa sudah mencapai puncaknya (bd. Yer 15:1; Yeh 14:14,16).
  5. 5) Merupakan rahasia yang tak terselami bahwa Allah dapat diyakinkan oleh doa syafaat manusia yang serba lemah untuk mengubah tindakan yang telah dinyatakan dan berbalik dari murka kepada pengampunan. Allah bukanlah oknum ilahi yang tak berperasaan atau takdir yang tegar, tetapi Allah berkepribadian yang senang digerakkan oleh kasih, iman, dan doa umat-Nya yang setia

    (lihat art. PEMELIHARAAN ALLAH).

(0.09) (Yos 1:8) (full: KITAB TAURAT. )

Nas : Yos 1:8

Frasa ini mengacu kepada kelima kitab pertama dalam Alkitab yang mencatat firman, perintah, dan penyataan Allah kepada Musa (bd. Ul 31:9-12,24-26). Yosua harus setia kepada firman Allah dengan membicarakannya (bd. Ul 6:7), merenungkannya (bd. Mazm 1:2; 119:97), dan menaatinya sepenuh (bd. Ezr 7:10; Yak 1:22-25)

(0.09) (1Raj 11:1) (full: SALOMO MENCINTAI BANYAK PEREMPUAN ASING. )

Nas : 1Raj 11:1

Pasal 1Raj 11:1-43 menguraikan kemerosotan rohani Salomo dan berbagai akibatnya.

  1. 1) Salomo mulai sebagai orang yang mengasihi Tuhan, berjalan menurut ketetapan-ketetapan Allah dan membangun bait-Nya (1Raj 3:3; 6:1). Ia mengalami kasih, kasih karunia, dan keselamatan Allah; kepadanya diberikan pengertian rohani yang khusus (1Raj 3:10-14; 2Sam 12:24), dan ia menulis sebagian Alkitab di bawah ilham Roh Kudus

    (lihat cat. --> 1Raj 4:29-34).

    [atau ref. 1Raj 4:29-34]

  2. 2) Sekalipun demikian, hati Salomo mengeras akibat tipu daya dosa dan berbalik dari Tuhan untuk menyembah dewa-dewa lain; ia membangkitkan murka Tuhan dan oleh karena itu dihukum oleh Allah (ayat 1Raj 11:1-13; Ul 29:14-21; 30:15-20; Ibr 3:12-14).
  3. 3) Kesalahan Salomo yang fatal ialah berusaha mencari kuasa, keberhasilam, kekayaan, pemuasan nafsu dengan jalan berkompromi dengan dan bertoleransi terhadap penyembahan berhala dan dosa. Salomo mencari
    1. (a) persekutuan-persekutuan yang tidak kudus dengan bangsa-bangsa asing (Tirus, 1Raj 9:10-14; Mesir, 1Raj 3:1; 10:28-29; dan bangsa-bangsa lainnya, 1Raj 9:25-10:13),
    2. (b) banyak istri dan gundik untuk memeteraikan persekutuan-persekutuan itu (ayat 1Raj 11:1-8;

      lihat cat. --> 1Raj 11:2 selanjutnya;

      lihat cat. --> Kej 29:28), dan

      [atau ref. 1Raj 11:2; Kej 29:28]

    3. (c) lebih banyak kekayaan dan kemuliaan (1Raj 10:14-19; bd. 1Tim 6:9).
  4. 4) Bacalah Ul 17:14-20 mengenai perintah-perintah Allah bagi raja-raja tentang bersekutu dengan orang asing, memperoleh kuda-kuda dari Mesir, beristri banyak, dan mengumpulkan banyak perak dan emas. Alkitab sama sekali tidak mengatakan bahwa Salomo pernah bertobat dari dosa-dosanya itu

    (lihat cat. --> 1Raj 11:43).

    [atau ref. 1Raj 11:43]

(0.09) (1Raj 17:1) (full: ELIA. )

Nas : 1Raj 17:1

Elia menjadi nabi kerajaan utara sementara pemerintahan Raja Ahab dan putranya Ahazia. Nama Elia, yang berarti "Tuhan adalah Allahku," menggambarkan keyakinan kokoh dalam kehidupan Elia (1Raj 18:21,39). Kisah-kisah utama kehidupannya terdapat dalam pasal 1Raj 17:1-19:21; 1Raj 21:17-29; 2Raj 1:1-2:25.

  1. 1) Kehidupan Elia berkisar di sekitar pertentangan di antara penyembahan terhadap Tuhan dan penyembahan Baal. Tugasnya ialah menyadarkan bangsa Israel terhadap kemurtadan mereka dan memanggil mereka untuk taat kembali kepada Allah Israel (1Raj 18:21,36-37). Jadi, Elia menjadi seorang pemugar dan pembaharu yang berusaha menegakkan kembali perjanjian itu.
  2. 2) PL diakhiri dengan nubuat bahwa Elia akan datang kembali "menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu" (Mal 4:5); nubuat ini tergenapi sebagian ketika Yohanes Pembaptis muncul (Mat 11:7-14; Luk 1:17) dan mungkin akan digenapi sebelum Kristus datang kembali (bd. Mat 17:11; Wahy 11:3-6;

    lihat cat. --> Wahy 11:3).

    [atau ref. Wahy 11:3]

  3. 3) Pengabdian Elia yang kokoh kepada Allah dan perjanjian-Nya menjadikannya teladan iman, keberanian, dan kesetiaan kepada Allah di tengah-tengah pertentangan dan penganiayaan yang amat hebat dan juga teladan ketekunan yang setia dalam menentang agama dan nabi-nabi palsu.
(0.09) (Mzm 25:12) (full: TUHAN MENUNJUKKAN JALAN. )

Nas : Mazm 25:12

Tema utama mazmur ini ialah bagaimana Allah dengan hikmat menuntun orang percaya yang setia. Perhatikan kebenaran berikut:

  1. 1) Allah memiliki rencana untuk setiap orang percaya. Dia memiliki rencana untuk Adam (Kej 1:28; 2:18-25), Abraham (Kej 12:1-3), Yusuf (Kej 45:4-9), dan umat-Nya, Israel (Kej 50:24; Kel 6:5-7); Ia mempunyai rencana bagi Yesus (Luk 18:31) dan Paulus (Kis 21:10-14; 22:14-15; 26:16-19;

    lihat cat. --> Kis 21:14).

    [atau ref. Kis 21:14]

    Allah memiliki rencana tertentu bagi setiap anak-Nya (Ef 1:10; 2:10; Ef 3:11; 4:11-13; dan 1Kor 12:1-31).
  2. 2) Rencana Allah dapat disampaikan kepada kita melalui cara-cara luar biasa seperti mimpi, penglihatan, dan nubuat (Kis 2:17; 9:12; 10:3; Kis 13:2; 1Kor 14:1;

    lihat cat. --> Kis 21:10).

    [atau ref. Kis 21:10]

    Akan tetapi, cara yang biasa dipakai-Nya dalam menuntun dan menyalurkan hikmat kepada kita adalah melalui Firman Allah (2Tim 3:16) dan melalui Roh Kudus yang tinggal di dalam hati kita (Kis 8:29; 10:19; Kis 13:2; 15:28; 16:6; 1Yoh 2:20,27).
  3. 3) Rencana Allah bagi orang percaya bisa meleset jikalau kita mengabaikan Firman Allah atau dengan salah menafsirkannya kita membuat keputusan yang bertentangan dengan kehendak-Nya. Jikalau keyakinan, sikap dan ajaran dasar yang terdapat dalam Alkitab tidak tertanam betul-betul di dalam kita maka kita akan tersesat.
  4. 4) Kebenaran mendasari bimbingan Allah (bd. ayat Mazm 25:21; Rom 8:11-14), karena Allah menuntun kita "di jalan yang benar" (Mazm 23:3).
(0.09) (Mzm 78:8) (full: JANGAN SEPERTI NENEK-MOYANG MEREKA. )

Nas : Mazm 78:8

Umat Allah dinasihati untuk tidak mengikuti langkah ketidaksetiaan nenek-moyang rohani mereka. Apabila diterapkan kepada zaman PB, gereja-gereja masa kini harus waspada agar tidak mencontoh gereja, denominasi atau persekutuan yang makin dingin dan meninggalkan kekristenan alkitabiah.

Beberapa kesalahan yang telah mendatangkan kehancuran rohani kepada suatu gereja ialah:

  1. (1) kegagalan para pemimpinnya untuk memahami dan mengingatkan umat, bahwa mereka mulai mengikuti cara-cara yang tidak alkitabiah dari gereja-gereja yang pada mulanya takut akan Allah;
  2. (2) kegagalan untuk menjadikan penyataan tentang Kristus dan para rasul-Nya satu-satunya sumber hidup, kebenaran dan pengarahan untuk gereja

    (lihat cat. --> Ef 2:20);

    [atau ref. Ef 2:20]

  3. (3) kegagalan untuk memelihara kemurnian gereja dalam kebenaran, doktrin, dan perkara moral

    (lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA);

  4. (4) kegagalan untuk mempedulikan ketika gereja mundur makin lama makin jauh dari norma PB;
  5. (5) kegagalan untuk memelihara pengabdian intim kepada Kristus dan hidup doa syafaat yang sungguh-sungguh sebagai hal yang utama dalam kehidupan gereja (Wahy 2:4);
  6. (6) membiarkan dosa di antara pemimpin gereja, guru dan kaum awam yang pada masa lalu ditindak dengan keras (Wahy 2:14-15,20);
  7. (7) perhatian pada keberhasilan lahiriah, jumlah, dan kemakmuran mengganti perhatian pada kerohanian sejati, yaitu kemurnian, kebenaran, hikmat rohani, kasih, dan kuasa Roh yang dinyatakan di antara umat Allah

    (lihat art. PESAN KRISTUS KEPADA TUJUH JEMAAT).

(0.09) (Mat 24:42) (full: KARENA ITU BERJAGA-JAGALAH. )

Nas : Mat 24:42

"Berjaga-jagalah" (Yun. _gregoreo_) ditulis dalam bentuk imperatif masa kini, yang menunjukkan keadaan siap siaga terus-menerus pada masa sekarang. Alasan untuk kesiagaan ini sekarang dan bukannya pada masa yang akan datang ialah bahwa orang percaya masa kini tidak mengetahui kapan Tuhan akan datang untuk menjemput mereka

(lihat cat. --> Yoh 14:3).

[atau ref. Yoh 14:3]

Tidak ada tanda peringatan, dan mereka tidak boleh menganggap bahwa Ia tak mungkin datang hari ini. Dengan kata lain, orang percaya masa kini harus menghadapi kemungkinan bahwa Tuhan bisa datang setiap saat

(lihat cat. --> Mat 24:44;

[atau ref. Mat 24:44]

bd. Mr 13:33-37). Kedatangan-Nya untuk menjemput gereja dapat terjadi pada hari apa saja.

(0.09) (Mrk 1:15) (full: KERAJAAN ALLAH. )

Nas : Mr 1:15

Kristus datang untuk memberitakan dan menyempurnakan Kerajaan Allah. Inilah tema berita yang dibawa-Nya (Mat 4:17). Mengenai bentuk perwujudannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai Kerajaan Allah ini:

  1. 1) Kerajaan itu di dalam Israel. Kerajaan pada zaman PL adalah tindakan penebusan Allah di dalam bangsa Israel agar mempersiapkan jalan bagi penyelamatan umat manusia

    (lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...).

    Karena bangsa Israel menolak Yesus, sang Mesias, maka kerajaan itu diambil dari mereka

    (lihat cat. --> Mat 21:43).

    [atau ref. Mat 21:43]

  2. 2) Kerajaan itu di dalam Kristus. Kerajaan dan kuasanya hadir di dalam diri dan karya Yesus sang Raja (Luk 11:20).
  3. 3) Kerajaan itu di dalam gereja. Aspek ini meliputi perwujudan kuasa dan pemerintahan Allah di dalam hati dan kehidupan semua orang yang bertobat dan percaya Injil dewasa ini (Yoh 3:3,5; Rom 14:17; Kol 1:13). Kehadirannya disertai kuasa rohani yang besar, menentang kekuasaaan Iblis, dosa, dan kejahatan. Kerajaan Allah bukanlah suatu kerajaan yang bersifat politis atau jasmani, melainkan suatu kehadiran dan tindakan Allah yang penuh kuasa dan tegas di antara umat-Nya (lih. Mr 1:27; 9:1; dan

    lihat art. KERAJAAN ALLAH

    untuk memperoleh uraian yang terinci mengenai Kerajaan Allah pada zaman gereja).
  4. 4) Kerajaan itu dalam perwujudannya. Inilah Kerajaan Mesias yang diberitakan oleh para nabi (Mazm 89:37-38; Yes 11:1-9; Dan 7:13-14). Kristus akan memerintah di bumi selama seribu tahun (Wahy 20:4-6) dan gereja akan memerintah bersama Dia atas bangsa-bangsa (1Kor 6:2-3; 2Tim 2:12; Wahy 2:26-27;

    lihat cat. --> Wahy 20:4).

    [atau ref. Wahy 20:4]

  5. 5) Kerajaan itu dalam kekekalan. Kerajaan Mesias akan berakhir setelah seribu tahun dan Kerajaan Allah yang abadi akan didirikan di langit baru dan bumi baru (Wahy 21:1-4). Pusat dari bumi yang baru ini ialah kota yang kudus, Yerusalem baru (Wahy 21:9-11). Para penghuninya adalah orang-orang tertebus dari zaman PL (Wahy 21:12) dan PB (Wahy 21:14). Berkat terbesar yang mereka nikmati adalah bahwa mereka "akan melihat wajah-Nya" (Wahy 22:4; dan

    lihat cat. --> Wahy 21:1).

    [atau ref. Wahy 21:1]

(0.09) (Luk 2:25) (full: BENAR DAN SALEH. )

Nas : Luk 2:25

"Benar" atau "tulus" (bd. Luk 1:6) adalah terjemahan dari kata Yunani _dikaios_ (Ibr. _yasher_), artinya "lurus". Dalam PL kata ini tidak hanya berarti kepatuhan kepada perintah-perintah, tetapi menunjukkan bahwa seseorang benar di hadapan Allah, baik dalam hati maupun dalam tindakan

(lihat cat. --> Mazm 32:2).

[atau ref. Mazm 32:2]

  1. 1) Kebenaran yang dicari Allah dalam PL adalah kebenaran yang datang dari hati, berdasarkan iman yang benar kepada Allah serta kasih dan takut akan Allah (Ul 4:10,29; 5:29). Keadaan hati seperti ini terlihat dalam diri orang-tua Yohanes Pembaptis yang hidup menurut "segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat" (Luk 1:6; lih. Kej 7:1; 1Raj 9:4, di mana kata itu juga meliputi "ketulusan hati"). Simeon menunjukkan sifat khas yang sama di dalam hidupnya.
  2. 2) Orang benar di PL bukan orang yang sempurna. Ketika dosa memasuki kehidupan mereka, mereka memperoleh pengampunan dengan jalan mempersembahkan suatu korban binatang kepada Allah dalam suatu sikap pertobatan yang tulus dan dengan iman (Im 4:27-35;

    lihat art. HARI PENDAMAIAN).

(0.09) (Yoh 2:3) (full: ANGGUR. )

Nas : Yoh 2:3

Kata "anggur" (Yun. _oinos_) dapat menunjuk kepada anggur yang difermentasi atau tidak difermentasi

(lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (1)

lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (2)).

Sifat dari oinos ini harus ditentukan oleh konteks dan kemungkinan moral.

(0.09) (Yoh 18:36) (full: KERAJAAN-KU BUKAN DARI DUNIA INI. )

Nas : Yoh 18:36

Mengenai sifat sesungguhnya Kerajaan Kristus dan maksud penebusannya, tiga hal perlu diperhatikan:

  1. 1) Yang bukan Kerajaan Kristus. Kerajaan Kristus "bukan dari dunia ini". Kerajaan tersebut tidak berasal dari dunia ini, dan juga tidak berusaha untuk mengambil alih sistem dunia ini. Yesus tidak datang untuk mendirikan suatu pemerintahan teokratis yang politis-religius atau bercita-cita untuk menjadi penguasa dunia. Yesus menyatakan bahwa seandainya itu yang dimaksudkan oleh-Nya maka hamba-hamba-Nya akan melawan. Karena memang kerajaan-Nya tidak demikian sifatnya, mereka tidak mengangkat senjata untuk memberikan peluang bagi Yesus untuk memajukan maksud-Nya di dunia (bd. Mat 26:51-52). Mereka tidak bersekutu dengan partai politik atau golongan sosial atau organisasi sekular untuk mendirikan Kerajaan Allah. Hamba-hamba-Nya menolak untuk mengubah salib menjadi usaha yang sombong untuk memerintah "masyarakat". Daripada menggunakan senjata duniawi (2Kor 10:4), para pengikut Yesus dipersenjatai hanya dengan perlengkapan perang rohani (Ef 6:10-18). Hal ini tidak berarti bahwa para murid Yesus acuh tak acuh saja terhadap tuntutan Allah mengenai pemerintahan yang adil, keadilan, kedamaian atau pembatasan pelanggaran hukum. Orang Kristen harus mengumandangkan "pesan nubuat" kepada pemerintah mengenai tanggung jawab moralnya kepada Allah.
  2. 2) Yang merupakan Kerajaan Kristus. Kerajaan Kristus, yaitu Kerajaan Allah, meliputi kepemimpinan, ke-Tuhanan, kuasa, dan kegiatan rohani Kristus di dalam kehidupan semua orang yang menerima Dia dan menaati Firman kebenaran-Nya (ayat Yoh 18:37). Kerajaan Allah adalah "kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus" (Rom 14:17). Kerajaan Allah melawan kekuatan-kekuatan Iblis dengan perlengkapan rohani (lih. Mat 12:28; Luk 11:20; Kis 26:18; Ef 6:12). Peranan gereja ialah sebagai hamba Yesus Kristus dan bukan penguasa dunia dewasa ini. Kekuatannya bukanlah kuasa duniawi, melainkan salib; penderitaan dan penolakannya oleh dunia merupakan kemuliaannya (2Kor 3:7-18). Hanya dengan menyangkal kuasa dunia gereja PB menemukan kuasa Allah. Gereja dewasa ini berhadapan dengan pilihan yang sama; hanya dengan kehilangan nyawanya di dunia ini gereja akan menemukan dirinya di dalam Allah

    (lihat art. KERAJAAN ALLAH).

  3. 3) Yang akan merupakan Kerajaan Kristus. Di masa depan, kerajaan dan pemerintahan Kristus akan di langit baru dan bumi baru; hal ini akan terjadi setelah Dia datang ke bumi untuk menghakimi bangsa-bangsa, membinasakan antikristus, memerintah di dunia ini selama seribu tahun dan kemudian melemparkan Iblis dalam lautan api untuk selama-lamanya (Wahy 19:11-20:15).
(0.09) (Rm 10:9) (full: MENGAKU ... PERCAYA DALAM HATIMU. )

Nas : Rom 10:9-10

Unsur-unsur keselamatan terangkum di sini serta berpusat pada kepercayaan akan ketuhanan Kristus dan kebangkitan-Nya secara jasmaniah. Iman harus ada di dalam hati, yang meliputi perasaan, akal, dan kehendak sehingga mempengaruhi seluruh diri orang itu. Iman juga harus meliputi penyerahan diri secara umum kepada Yesus sebagai Tuhan, baik dalam kata maupun dalam perbuatan

(lih. art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

(0.09) (1Kor 11:3) (full: KEPALA DARI TIAP-TIAP LAKI-LAKI. )

Nas : 1Kor 11:3

Paulus menaruh perhatian terhadap hubungan yang pantas antara pria dengan wanita, dan ia berusaha untuk menegakkan hubungan itu sebagaimana yang ditetapkan oleh Allah.

  1. 1) Ia berpendapat bahwa dalam Kristus terdapat persamaan rohani antara pria dan wanita sebagai ahli waris kasih karunia Allah, namun persamaan hak ini meliputi tatanan dan ketundukan berkenaan dengan kekuasaan

    (lihat cat. --> Gal 3:28).

    [atau ref. Gal 3:28]

    Sebagaimana Allah adalah kepala Kristus, maka Kristus ialah kepala dari laki-laki, dan laki-laki adalah kepala dari perempuan. Kata "kepala" kelihatannya mengungkapkan baik kekuasaan maupun tatanan ilahi itu (bd. 1Kor 3:23; 11:8,10; 15:28; Hak 10:18; Ef 1:21-22; 5:23-24; Kol 1:18; Kol 2:10).
  2. 2) Paulus tidak mendasarkan peran kepala dari suami pada pertimbangan budaya, melainkan pada tindakan penciptaan oleh Allah dan maksud-Nya dalam menciptakan wanita untuk menolong pria (ayat 1Kor 11:8-9;

    lihat cat. --> Kej 2:18;

    lihat cat. --> 1Tim 2:13).

    [atau ref. Kej 2:18; 1Tim 2:13]

  3. 3) Hal tunduk tidak merendahkan pribadi seorang, sebab dalamnya tidak tersirat penindihan atau penindasan. Sebaliknya, dinyatakan bahwa suami harus mengakui harkat wanita yang telah ditetapkan oleh Allah dan bahwa suami bertanggung jawab untuk melindungi dan membimbing istrinya sedemikian sehingga dapat memenuhi kehendak Allah bagi dirinya dalam rumah dan dalam gereja.
  4. 4) Sama seperti Kristus tidak lebih rendah atau lebih hina karena Bapa adalah Kepala-Nya, demikianlah wanita bukanlah seorang yang rendah karena pria adalah kepalanya. Apalagi, dalam Kerajaan Allah, kepemimpinan tidak pernah mengandung arti menjadi "yang lebih besar". Sikap hamba dan ketaatan adalah kunci kebesaran dalam kerajaan itu (Mat 20:25-28; Fili 2:5-9). Uraian Paulus tentang hubungan pria dan wanita harus dipelajari dalam kaitan dengan uraiannya tentang tanggung jawab istri dan suami dalam pernikahan

    (lihat cat. --> Ef 5:21;

    lihat cat. --> Ef 5:22;

    lihat cat. --> Ef 5:23).

    [atau ref. Ef 5:21-23]

(0.09) (Tit 2:4) (full: PEREMPUAN-PEREMPUAN MUDA MENGASIHI SUAMI DAN ANAK-ANAKNYA. )

Nas : Tit 2:4-5

Allah mempunyai rencana khusus bagi wanita dalam hubungan dengan keluarga, rumah tangga, dan keibuan.

  1. 1) Keinginan Allah bagi seorang istri dan ibu ialah supaya perhatian dan pengabdiannya difokuskan pada keluarganya. Rumah tangga, suami, dan anak-anak harus merupakan pusat dunia seorang ibu Kristen; inilah cara yang ditetapkan secara ilahi baginya untuk menghormati Firman Allah (bd. Ul 6:7; Ams 31:27; 1Tim 5:14).
  2. 2) Tugas khusus wanita yang diberi Allah sebagaimana dikaitkan dengan keluarga termasuk:
    1. (a) memelihara anak-anak yang dipercayakan Allah kepadanya (ayat Tit 2:4; 1Tim 5:14) sebagai pelayanan bagi Allah (Mazm 127:3; Mat 18:5; Luk 9:48);
    2. (b) menjadi seorang penolong dan teman setia kepada suaminya (ayat Tit 2:4-5;

      lihat cat. --> Kej 2:18);

      [atau ref. Kej 2:18]

    3. (c) membantu sang ayah mengasuh anak-anak agar mempunyai watak saleh dan berbagai ketrampilan praktis dalam hidup (Ul 6:7; Ams 1:8-9; Kol 3:20; 1Tim 5:10;

      lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK);

    4. (d) menyediakan tumpangan di rumah (Yes 58:6-8; Luk 14:12-14; 1Tim 5:10);
    5. (e) menggunakan ketrampilannya untuk menyediakan keperluan rumah tangga (Ams 31:13,15-16,18-19,22,24);
    6. (f) memelihara orang-tua yang sudah lanjut usia (1Tim 5:8; Yak 1:27).
  3. 3) Para ibu yang ingin memenuhi rencana Allah bagi kehidupan mereka dan keluarga mereka, tetapi harus bekerja mencari nafkah jauh dari anak-anak karena keadaan ekonomi, harus menyerahkan keadaan ini kepada Tuhan sambil berdoa kepada Allah untuk membuka jalan supaya ia dapat memenuhi tempat dan fungsi dalam rumah bersama anak-anak (Ams 3:5-6; 1Tim 5:3; juga

    (lihat cat. --> Ef 5:21;

    lihat cat. --> Ef 5:22;

    lihat cat. --> Ef 5:23)

    [atau ref. Ef 5:21-23]

(0.09) (1Yoh 4:1) (full: UJILAH ROH-ROH ITU. )

Nas : 1Yoh 4:1

Alasan untuk menguji setiap roh (yaitu seorang yang digerakkan atau diilhami oleh roh) ialah karena ada "banyak nabi palsu" akan masuk ke dalam gereja

(lihat art. GURU-GURU PALSU).

Kenyataan ini akan berlaku secara khusus apabila toleransi terhadap ajaran yang tidak alkitabiah akan makin meningkat menjelang akhir zaman

(lihat cat. --> Mat 24:11;

lihat cat. --> 1Tim 4:1;

lihat cat. --> 2Tim 4:3-4;

lihat cat. --> 2Tim 4:4;

lihat cat. --> 2Pet 2:2;

lihat cat. --> 2Pet 2:2).

[atau ref. Mat 24:11; 1Tim 4:1; 2Tim 4:3,4; 2Pet 2:1,2]

Orang Kristen diperintahkan untuk menguji semua guru, penulis, pengkhotbah, dan nabi Kristen, dan sebenarnya setiap orang yang menuntut bahwa pekerjaan atau berita yang dibawanya berasal dari Roh Kudus. Orang percaya sama sekali tidak boleh menganggap suatu pelayanan atau pengalaman rohani sebagai berasal dari Allah sekalipun ada yang mengatakan demikian. Lagi pula, tidak ada ajaran yang dapat diterima sebagai benar hanya berdasarkan keberhasilan, mukjizat, atau yang kelihatan seperti pengurapan (Mat 7:22; 1Kor 14:29; 2Tes 2:8-10; 2Yoh 1:7; Wahy 13:4; 16:14; 19:20).

  1. 1) Semua pengajaran harus diperiksa menurut penyataan kebenaran Allah dalam Alkitab

    (lihat cat. --> Gal 1:9).

    [atau ref. Gal 1:9]

  2. 2) Roh dari pengajaran itu haruslah diuji. Adakah ajaran itu memiliki roh dan penekanan yang sama dengan ajaran rasuli PB? Berwaspadalah terhadap ajaran yang orang katakan telah diterima dari Roh Kudus atau malaikat yang tidak dapat didukung oleh penafsiran alkitabiah yang dapat dipercaya.
  3. 3) Kehidupan guru harus diuji dalam hal hubungan mereka dengan dunia yang berdosa (lih. ayat 1Yoh 4:5;

    lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA),

    dan dengan ketuhanan Kristus (ayat 1Yoh 4:2,6;

    lihat cat. --> Rom 10:9;

    [atau ref. Rom 10:9]

    lihat art. KRITERIA UNTUK BAPTISAN DALAM ROH).

(0.09) (3Yoh 1:7) (full: KARENA NAMA-NYA. )

Nas : 3Yoh 1:7

Ayat 3Yoh 1:5-8 menunjuk kepada para pemberita Injil Kristus yang berkeliling. Tugas dan hak istimewa umat Allah ialah menyumbang kepada kebutuhan dan pekerjaan misioner.

  1. 1) Menerima, mengutus, dan menyokong pekabar Injil harus dilaksanakan dengan cara yang layak di hadapan Allah (ayat 3Yoh 1:6; 1Kor 9:14; Fili 4:10-18). Jangan mereka diperlakukan sebagai pengemis, namun hendaknya diterima sebagai Tuhan sendiri (Mat 10:40) dan sebagai hamba-Nya yang membawa Injil ke seluruh dunia

    (lihat cat. --> Mat 28:19).

    [atau ref. Mat 28:19]

  2. 2) Pengutusan para misionaris dalam gereja mula-mula terdiri atas penyediaan dana bagi perjalanan mereka serta penyediaan makanan dan uang yang cukup untuk membiayai hidup yang memadai

    (lihat cat. --> Gal 6:6-10;

    lihat cat. --> Fili 4:16;

    [atau ref. Gal 6:6-10; Fili 4:16]

    dan Tit 3:13). Dengan menyokong para pekabar Injil, umat Allah ikut serta dalam menyebarluaskan kebenaran (ayat 3Yoh 1:8).
(0.09) (Kel 7:14) (jerusalem: Berfirmanlah) Dengan ini mulailah kisah tentang apa yang lazimnya disebut sebagai "kesepuluh tulah Mesir" (Kel 6:8-13 merupakan semacam pendahuluan). Istilah "tulah" itu sebenarnya kurang tepat, kecuali untuk tulah yang kesepuluh. Kesembilan tulah lain lebih-lebih berupa keajaiban atau "tanda mujizat" yang disebut juga dalam Kel 4; 7:9. Dalam bab 4 dan Kel 7:9 "tanda mujizat" itu mesti membuktikan kepada orang Israel dan kepada Firaun bahwa Musa diutus Allah. Begitu pula "tanda-tanda mujizat" di negeri Mesir itu membuktikan kepada Firaun bahwa Tuhan adalah berkuasa. Kesembilan tulah pertama berbeda dengan yang kesepuluh oleh karena ceritera-ceriteranya tersusun secara sama dengan memakai kata-kata dan istilah yang sama juga. Seluruh kisah mengenai sembilan tulah itu berakhir dengan memberitahukan bahwa Firaun secara mutlak menolak izin kepada orang Israel untuk berangkat. Musa tidak lagi akan menghadapinya, Kel 10:28-29. Terpaksa orang Israel diam-diam melarikan diri. Lalu kisah dilanjutkan dengan ceritera tentang orang Israel yang dikejar orang Mesir dan secara ajaib menyeberang Laut Teberau, Kel 14. Inilah tradisi mengenai keluaran berupa pelarian. Aslinya tradisi ini tidak tahu-menahu tentang tulah yang kesepuluh. Sebab dalam ceritera mengenai tulah yang kesepuluh itu orang Israel diusir dari negeri Mesir, Kel 12:31-33; bdk Kel 4:21; 5:23; 11:1. Masih tersedia tradisi-tradisi lain tentang "tanda-tanda mujizat" yang dikerjakan Musa itu. Maz 78:43-51; 105:27-36, yang kemudian masih diperkembangkan dalam Wis 11:14-20; 16-18. Sama seperti nas-nas lain itu demikianpun kisah Kel 7:14-10:29 merupakan sebuah karya seni sastera yang memanfaatkan tradisi-tradisi yang tersedia. Tulah yang ketiga dan yang keenam berasal dari tradisi Para Imam, sedangkan sukar dipastikan apakah ceritera tentang tulah-tulah lain berasal dari tradisi Yahwista atau dari tradisi Elohista. Tidak ada gunanya sama sekali berusaha menjelaskan tanda-tanda mujizat itu berdasarkan ilmu perbintangan atau ilmu-ilmu lain. Di lain pihak ceritera-ceritera itu memanfaatkan gejala-gejala alam yang terjadi di negeri Mesir (air sungai Nil yang menjadi merah/darah, katak-katak, gelap gulita akibat angin dari padang pasir), tetapi tidak terjadi di Palestina; gejala-gejala alam (belalang) yang terjadi baik di Mesir maupun di Palestina: gejala-gejala (hujan es) yang terjadi di Palestina, tetapi jarang sekali di Mesir. Maksud tanda-tanda mujizat itu yang sebenarnya ialah: menyatakan kepada orang Israel dan kepada Firaun kekuasaan Tuhan.


TIP #18: Centang "Hanya dalam TB" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab hanya dalam versi TB [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA