Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 68 ayat untuk memakan [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.30099761616162) (Im 4:12) (jerusalem: harus dibakarnya sampai habis) Oleh karena korban itu dipersembahkan justru untuk memulihkan perjanjian, maka orang yang untuknya korban itu dipersembahkan (imam besar dan dalam Ima 4:21 seluruh jemaat) tidak dapat memakan dagingnya, sebab korban itu menyatakan bahwa orang itu tidak berdamai dengan Tuhan (dan kedamaian justru terungkap dalam memakan sebagian dari korban). Jadi segala sesuatu yang tidak dipersembahkan di atas mezbah mesti dibakar habis di luar tempat kudus. "Perkemahan" disebutkan oleh karena tata upacara dari zaman belakangan ini dipikirkan sudah ada waktu Israel mengembara di gurun.
(0.30099761616162) (Mzm 14:4) (jerusalem: memakan habis) Ini sebuah ungkapan lazim yang berarti: merampasi, menindas, menyiksa Yes 9:11; Mik 3:3; Yer 10:25; 30:16; Hab 1:13; bdk Maz 27:2+; Maz 79:7; Ams 30:14
(0.28378328282828) (Yeh 3:1) (full: MAKANLAH GULUNGAN KITAB INI. )

Nas : Yeh 3:1

Pada gulungan kitab ini terdapat sabda dan hukuman Allah bagi umat-Nya. Dengan memakan gulungan kitab itu Yehezkiel melambangkan bahwa dia harus menerima berita Allah tersebut dan menyerahkan diri kepada-Nya sebelum memberitakannya kepada umat.

(0.28378328282828) (Kel 12:39) (jerusalem: roti bundar yang tidak beragi) Ini bukanlah roti tidak beragi yang dipakai dalam upacara Paskah di zaman kemudian, tetapi salah satu unsur dari perayaan paskah oleh para Badui dahulu, yang pada umumnya memakan roti tidak beragi, bdk Yoh 5:11. Tradisi Yahwista mengartikan roti tidak beragi itu sebagai tanda bahwa orang Israel dengan tergesa-gesa berangkat dari negeri Mesir.
(0.28378328282828) (Im 22:10) (jerusalem: orang awan) Ima 22:10-16 ini menganggap sebagai ciri khas awam bahwa mereka tidak termasuk keluarga imam. Menurut pandangan dahulu para budak termasuk keluarga majikannya, sehingga mereka boleh memakan persembahan kudus, sama seperti anggota-anggota keluarga imam yang lain.
(0.28378328282828) (Yes 6:7) (jerusalem: menyentuh bibirmu) Seorang nabi ialah juru bicara Tuhan, "mulutNya, "penyambung lidah", Kej 4:16. Begitu pula Tuhan menyentuh mulut nabi Yeremia, Yer 1:9; nabi Yehezkiel memakan gulungan kitab yang berisikan firman Allah, Yeh 3:1-3. Api memang mempunyai daya pembersih, Yer 6:29; bdk Mat 3:11+, apa lagi api yang diambil dari mezbah.
(0.28378328282828) (Yes 27:1) (jerusalem: Lewiatan) Bdk Ayu 3:8+; Ayu 40:20+. Ayat Yesaya ini bergantung pada sebuah sajak dari Ras Syamra (abad XIV seb Mas) di mana terbaca sbb: Engkau menghancurkan Lewiatan, ular yang meluncur; engkau memakan habis ular yang melingkar, yang kuasa dan berkepala tujuh.
(0.28378328282828) (Yeh 36:13) (jerusalem: Engkau memakan orang...) Keterangan ini dapat diartikan dengan dua cara: Tanah Israel dengan tidak subur sehingga penduduknya mati kelaparan: tanah itu akan diubah menjadi tanah yang subur, Yeh 36:30; atau: Orang Israel di negeri Palestina dahulu mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban kepada berhala. Mungkin nabi berpikir kepada kedua-duanya.
(0.24831037373737) (Yer 19:9) (full: MEMAKAN DAGING ANAK-ANAKNYA LAKI-LAKI. )

Nas : Yer 19:9

Sementara pengepungan oleh Babel pada tahun 586 SM, beberapa orang menjadi pemakan daging manusia, yang menunjukkan betapa hebatnya pengepungan yang ditimpakan Allah atas mereka dan betapa dalamnya kebobrokan moral mereka (lih. Rat 2:20; 4:10; Yeh 5:10).

(0.24831037373737) (Im 17:10) (sh: Darah yang sakral dan hidup yang suci (Kamis, 19 September 2002))
Darah yang sakral dan hidup yang suci

Darah yang sakral dan hidup yang suci. Sistim pegorbanan dalam Perjanjian Lama merupakan pemberian Tuhan yang penuh anugrah kepada UmatNya. Walaupun anugrah ini diberikan dengan cuma-cuma, namun tidaklah boleh diperlakukan dengan sembarangan. Tuntutan untuk memiliki pola hidup yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain, merupakan padanan dari anugrah tersebut.

Hal inilah yang mendasari mengapa Tuhan melarang Israel memakan darah. Melalui peraturan ini, Tuhan mengajarkan beberapa hal kepada Israel: [1] menghargai kesakralan kehidupan yang adalah milik Tuhan. Karena itu tidak memakan atau meminum darah merupakan penghargaan terhadap kehidupan dan penciptanya; [2] menghargai makna penebusan yang terkandung dalam penumpahan darah hewan korban. Darah merupakan lambang penebusan bagi nyawa manusia (ayat 11). Darah anak domba yang tidak bersalah haruslah ditumpahkan untuk menggantikan kesalahan manusia. Lambang dan makna penebusan ini akan dirusakkan jika Israel memakan atau meminum darah; [3] menghargai anugrah Tuhan melalui gaya hidup yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain. Memakan darah merupakan kebiasaan praktik-praktik penyembahan berhala pada masa itu. Israel sebagai umat kudus Allah telah dipisahkan dan dibedakan dari bangsa-bangsa asing disekitar mereka

Peraturan yang memberikan perhatian terhadap kesakralan darah ini memiliki makna spiritual yang penuh bagi Kristen. Prinsip ini digenapi oleh kematian Kristus yang menggantikan dosa manusia (Rom 5:11). Kristen dibenarkan, diampuni dan diselamatkan melalui darah Kristus (Rom. 5:9; Ef. 1:17). Melalui darahNya kita memperoleh akses langsung dengan Allah (Ibr. 10:19–22), mengalamai kemenangan atas yang jahat (Wah. 12:10-11), dan berdiri melayani Tuhan dihadapan kemuliaanNya yang kekal (Wah. 7:14-15).

Renungkan: Pemahaman Teologis yang benar merupakan bagian esensial dalam kehidupan umat Tuhan, namun belumlah memadai jikalau tak diiringi oleh praktek hidup yang suci. Pemahaman yang teraplikasi melalui kehidupan praktis yang suci merupakan identitas umat Tuhan.

(0.21504308080808) (Im 10:1) (sh: Api Allah (Kamis, 12 September 2002))
Api Allah

Api Allah. Semakin seseorang dekat dengan Allah, semakin ia harus menghormati kekudusan Allah dalam kehidupan dan pelayanannya. Deikianlah kira-kira pengalimatan bebas dari kata-kata Musa di ayat 3 tentang api Allah yang mematikan Nadab dan Abihu. Pasal ini merupkan tragedi pembalikan pasal sebelumnya. Dalam kedua pasal ini kita sama berjumpa dengan api Allah, sama menyambar dan memakan habis. Bedanya,yang pertama adalah api Allah menyambar menghabiskan kurban-kurban yang disampaikan oleh para imam, menandakan perkenan Allah. Peristiwa itu membuat umat bersorak-sorai. Dalam peristiwa ini api Allah menyambar habis juga Nadab dan Abihu, tanda hukuman Allah. Akibatnya, semua orang terutama Harun terdiam (ayat 3b). Bahwa Allah sangat tegas dalam hukumanNya ini tampak lebih jauh dari Ia melarang Harun dan anak-anaknya yang lain untuk meratapi Nadab dan Abihu.Allah menuntut agar mereka mengambil posisi Allah dan bukan posisi Nadab dan Abihu yang Allah hukum.

Mengapa Allah sedemikian murka? Api apakah yang telah Nadab dan Abihu persembahkan? Apakah api itu tidak mereka ambil dari mezbah? Atau mereka tidak boleh melakukan itu? Hanya sedikit penjelasan di berikan, yaitu bahwa api yang mereka taruh ke persembahan itu adalah api yang asing yang tidak diperintahkan Allah kepada mereka (ayat 1b). Dengan kata lain, meski mereka adalah imam dan tugas itu adalah tugas mereka, namun karena mereka tidak menjalankan tugas mereka sesuai peraturan Tuhan, mereka telah menodai kekudusan Allah. Justru karena mereka adalah hamba Allah, mereka harus lebih menunjukkan sikap hormat terhadap Allah dan kekudusanNya. Dalam peristiwa berikutnya Harun dan anak-anaknya kembali membuat kesalahan yaitu mereka tidak memakan kurban seperti yang telah Allah perintahkan. Tetapi mereka tidak memakan karena takut akan kekudusan Allah yang sudah terjadi sebelumnya. Kali ini Allah tidak menghukum.

Renungkan: Allah yang kasih, tegas menghukum orang yang teledor tidak menaati firmanNya. Namun Allah tahu membedakan mana yang salah karena teledor, mana yang karena takut.

(0.21283747474747) (Bil 9:1) (jerusalem) Bagian inipun berasal dari tradisi Para Imam. Tetapi bagian ini tidak menuruti urutan peristiwa dalam waktu yang dituruti bab 1 (kisahnya mulai pada bulan kedua, dan di sini mulai pada bulan pertama). Bagian ini menambah pada peraturan mengenai perayaan Paskah yang tercantum dalam Kel 12, sebuah peraturan pelengkap yang penting dan perlu bagi orang Yahudi di perantauan yang harus datang ke Yerusalem untuk merayakan Paskah, Ula 16:2. Akibat perjalanannya (melalui tanah kafir) mereka kena kenajisan. karena pentahirannya memakan agak banyak waktu, maka mereka mungkin tidak dapat merayakan Paskah tepat pada waktunya.
(0.21283747474747) (2Taw 7:1) (jerusalem) Pada kisah 1Ra 8:62-66 si Muwarikh menambah beberapa unsur, yaitu: kemuliaan Allah kembali menyatakan diri, 2Ta 7:2 sama seperti waktu tabut perjanjian ditempatkan dalam ruang yang maha kudus, 2Ta 5:14; turunnya api dari langit yang memakan habis korban 2Ta 7:1,3 sama seperti waktu mezbah yang didirikan Daud mulai dipakai, 1Ta 21:26; sebuah catatan mengenai musik dalam ibadat dan tentang lanjutan perayaan pentahbisan bait Allah, 2Ta 7:10+.
(0.17736454545455) (1Raj 5:5) (full: MENDIRIKAN SEBUAH RUMAH BAGI NAMA TUHAN. )

Nas : 1Raj 5:5

Pasal 1Raj 5:1-8:66 mencatat langkah-langkah yang telah diambil oleh Salomo untuk membangun Bait Suci di mana Allah senantiasa dapat menyatakan kehadiran dan kemuliaan-Nya. Bait Suci menjadi tempat kediaman bagi Allah, dan tempat bagi umat untuk berkumpul menyembah Dia (bd. 1Raj 8:15-21; 2Sam 7:12-13). Bait tersebut didirikan di Yerusalem di Gunung Muria (2Taw 3:1; bd. Kej 22:2) dan memakan waktu tujuh tahun lamanya untuk selesai (1Raj 6:38;

lihat cat. --> 1Raj 6:2).

[atau ref. 1Raj 6:2]

Allah memberikan kepada Daud rencana untuk Bait Suci melalui penyataan Roh Kudus (1Taw 28:12), dan Daud mempersiapkan banyak bahan yang diperlukan sebelum ia meninggal dunia.

(0.17736454545455) (Bil 21:27) (jerusalem) Sajak ini (Bil 21:30 dalam naskah Ibrani tidak dapat dimengerti dan ternyata rusak) dapat diartikan dengan dua cara: 1. Sajak itu merupakan sebuah nyanyian kemenangan yang meluhurkan kemenangan orang Amori (rajanya Sihon) atas orang Moab; nyanyian itu disisipkan sebagai keterangan atas Bil 21:26. Tetapi tafsir ini mengandaikan bahwa Bil 21:30 diperbaiki begitu rupa sehingga dikatakan bahwa Hesybon menghancurkan Moab. 2. Sajak itu berupa lagu kemenangan orang Israel yang disinggung dalam Bil 21:25-26; nyanyian itu meluhurkan kemenangan orang Israel atas Sihon, Bil 21:27 dan Bil 30 (diperbaiki secara lain). Tetapi nyanyian itu mengingatkan kemenangan Sihon atas Moab, Bil 21:28-29: Hesybon memang memakan habis kota-kota Moab, tetapi kita (orang Israel) menghancurkan Hesybon; Bil 21:27 diartikan sebagai ajakan (berupa ejekan), supaya orang datang membangun kembali Hesybon.
(0.17558194949495) (Ul 14:1) (sh: Komunitas terpilih dan kudus (Jumat, 16 Mei 2003))
Komunitas terpilih dan kudus

Komunitas terpilih dan kudus. Israel adalah bangsa yang dikhususkan dan yang dipisahkan oleh Tuhan untuk Tuhan. Kekhususan tersebut membuat Israel harus berbeda dalam berbagai aspek kehidupan dengan bangsa-bangsa lain. Kadang-kadang perintah semacam ini terasa oleh kita sebagai terlampau eksklusif, ekstrim dan fanatik memutuskan hubungan antara umat Allah dengan bangsa-bangsa lain. Misalnya, Israel tidak boleh mengikuti cara berkabung bangsa-bangsa sekitar yang berakar pada kepercayaan akan ilah-ilah (ayat 1,2). Israel juga tidak diperkenankan memakan binatang yang dipersembahkan kepada ilah-ilah bangsa lain dan binatang- binatang yang diharamkan (ayat 7,8,10,12-20).

Dari ketentuan ini, kita mempelajari dua hal: pertama, larangan- larangan ini bertujuan memutuskan mata rantai umat Israel dengan bangsa-bangsa lain yang mempengaruhi Israel menyembah ilah-ilah lain. Pada waktu itu (zaman sesudah pembuangan) umat Allah telah begitu jauh meninggalkan Allahnya dan menyembah ilah-ilah lain. Kedua, larangan-larangan memakan daging hewan, burung, dan binatang laut tertentu tidak secara otomatis menjadi peraturan yang harus dilaksanakan oleh umat Allah sepanjang zaman. Sebab penekanan utamanya bukan pada jenis makanannya, tetapi pada sikap umat yang tahu membedakan mana kudus mana tidak.

Allah berinisiatif memilih dan mengkhususkan orang yang beriman kepada-Nya, termasuk kita, untuk Dia. Bahkan melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, kita telah dikuduskan-Nya. Karena itu respons orang beriman adalah menyerahkan diri dan tunduk total kepada Allah dan kehendak-Nya. Seluruh keberadaan hidup kita sudah seharusnya mengikuti ciri kekudusan Allah: tidak bercacat cela, tidak membangkang terhadap Allah, baik dalam perkataan maupun perbuatan.

Renungkan: Tuhan tidak hanya memilih dan mengkhususkan Anda, tetapi juga menguduskan Anda untuk Dia.

(0.15049880808081) (Yeh 42:1) (sh: Bilik-bilik bagi para imam (Sabtu, 24 November 2001))
Bilik-bilik bagi para imam

Bilik-bilik bagi para imam. Sekali lagi Yehezkiel dibawa ke pelataran luar sebelah utara, kali ini ke dekat bangunan di ujung barat (ayat 1-9a). Berhadapan dengan bangunan di lapangan tertutup di sebelah barat (ayat 41:12) dan dengan bilik-bilik tempat umat yang beribadah memakan persembahan kurban, terdapat bilik-bilik bagi para imam. Bilik-bilik yang simetris letaknya juga terdapat di bagian selatan dari pelataran luar (ayat 9b-12). Bilik-bilik ini kudus (ayat 13), dan di sinilah para imam memakan jatah mereka dari persembahan-persembahan mahakudus. Di bilik ini pula para imam harus menanggalkan pakaian upacara mereka saat akan meninggalkan pelataran untuk masuk ke pelataran luar (ayat 14). Seperti dalam laporan-laporan sebelumnya, di sini pun perbedaan antara imam dan awam, antara yang kudus dan tidak kudus ditegaskan, guna menjaga dan memelihara kesucian wilayah kudus.

Selesai mengukur bagian dalam, malaikat lalu membawa Yehezkiel keluar, ke pintu gerbang timur, dan mulai mengukur Bait Suci dari luar (ayat 15-20). Keempat sisi tembok luar Bait Suci berbentuk bujur sangkar berukuran 500 hasta x 500 hasta. Kini fungsi tembok Bait Suci dijelaskan, yakni "untuk memisahkan yang kudus dari yang tidak kudus" (ayat 20). Dengan demikian, selesailah pengukuran dan pengamatan seluruh kompleks Bait Suci yang dilihat Yehezkiel.

Beberapa hal dari penglihatan ini memang sulit diuraikan, dan penjelasannya sulit diikuti. Tetapi, ada beberapa hal yang bisa kita renungkan: (a) Kompleks Bait Suci menggambarkan wilayah kesucian milik Tuhan yang dipisahkan dari yang tidak kudus; (b) Dari luar ke dalam ada gradasi kekudusan: bagian luar untuk orang awam yang beribadah, pelataran dalam untuk imam-imam yang melayani, dan paling dalam adalah Bait Suci dengan ruang mahakudus.

Renungkan: Penglihatan mengenai bangunan Bait Suci serta ukuran- ukurannya mengajar kita 2 hal: (ayat 1) Dalam ibadah, siapa pun tidak boleh sembarangan menghampiri Allah, melainkan selalu harus mengikuti ketentuan dan peraturan yang sudah ditetapkan-Nya; (ayat 2) Kita harus senantiasa menjaga diri dari pencemaran oleh dosa. Tentu ini berlaku bukan hanya dalam ibadah, tapi juga dalam seluruh aspek kehidupan.

(0.14189164646465) (Kej 2:16) (full: TUHAN ALLAH MEMBERI PERINTAH INI KEPADA MANUSIA. )

Nas : Kej 2:16

Sejak awal sejarah umat manusia terikat dengan Allah melalui iman dan ketaatan kepada Firman-Nya sebagai kebenaran mutlak.

  1. 1) Hidup melalui iman dan ketaatan diberikan sebagai prinsip pengatur di dalam hubungan Adam dengan Allah di taman Eden. Adam diingatkan bahwa dia akan mati jikalau melanggar kehendak Allah dan memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat (ayat Kej 2:17). Ancaman kematian ini harus diterima dengan iman berdasarkan firman Allah karena Adam belum melihat kematian manusia.
  2. 2) Perintah Allah (ayat Kej 2:16-17) diberikan kepada Adam sebagai ujian moral. Perintah itu menempatkan di hadapannya suatu pilihan yang tegas dan sengaja untuk percaya dan taat, atau tidak percaya dan tidak menaati kehendak Penciptanya.
  3. 3) Selama Adam mempercayai firman Allah dan taat, dia akan terus memiliki hidup kekal dan hubungan yang bahagia dengan Allah

    (lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

    Jikalau dia berdosa karena tidak taat, dia akan menuai bencana moral dan kematian (ayat Kej 2:17).
(0.14189164646465) (Dan 1:8) (full: DANIEL BERKETETAPAN UNTUK TIDAK MENAJISKAN DIRINYA. )

Nas : Dan 1:8

Situasi moral Babel sepenuhnya kafir. Dapat dipastikan bahwa apa yang diajarkan kepada Daniel dan kawan-kawannya sering kali bertentangan dengan hukum dan prinsip-prinsip kebenaran Allah. Makanan dan anggur yang diberikan kepada mereka adalah sama dengan yang disajikan kepada raja -- makanan dan anggur yang mungkin telah dipersembahkan kepada berhala. Memakan makanan itu berarti melanggar hukum Allah; minum anggur itu berarti menumpulkan pikiran mereka karena pengaruhnya yang memabukkan.

  1. 1) Daniel telah berketetapan sejak semula untuk tidak menajiskan dirinya; ia tidak akan mengorbankan pendiriannya sekalipun itu berarti kematiannya. Perhatikanlah bahwa Daniel tidak lagi memiliki orang-tua untuk membimbing dirinya dalam mengambil keputusan; kasihnya kepada Allah dan hukum-Nya telah begitu tertanam di dalam dirinya sejak anak-anak sehingga ia ingin melayani Allah dengan sepenuh hatinya

    (lihat cat. --> Ul 6:7;

    [atau ref. Ul 6:7]

    lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK).

  2. 2) Mereka yang berketetapan untuk tetap setia kepada Allah ketika diperhadapkan dengan pencobaan akan diberikan kekuatan untuk tetap tabah demi Allah. Sebaliknya, mereka yang sebelumnya tidak memutuskan untuk tetap setia kepada Allah dan firman-Nya akan menemui kesulitan untuk menolak dosa atau mengelak menyesuaikan diri dengan cara-cara dunia.


TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA