Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 4381 - 4400 dari 5541 ayat untuk Oleh (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.12331692857143) (Kol 4:2) (full: BERTEKUNLAH DALAM DOA DAN ... BERJAGA-JAGALAH. )

Nas : Kol 4:2

"Bertekunlah" (Yun. _proskartereo_) berarti "meneruskan dengan tabah", tersirat ketekunan dan semangat yang kuat, tetap berpaut pada doa. "Berjaga-jagalah" (Yun. _gregoreo_) berarti "tersadar atau waspada secara rohani."

  1. 1) Agar dapat sangat bertekun dalam doa, kita harus waspada terhadap banyak hal yang hendak membuat kita menyimpang dari maksud ini. Iblis dan kelemahan sifat manusiawi kita akan mencoba menyebabkan kita mengabaikan doa itu sendiri atau mengalihkan perhatian kita sementara berdoa. Kita harus mendisiplin diri kita untuk mencapai doa yang dibutuhkan untuk memperoleh kemenangan kristiani.
  2. 2) Ini merupakan kebiasaan yang penting sekali bagi orang-orang di gereja PB yang telah dibaptis dalam Roh. "Mereka bertekun ... berdoa" (Kis 2:42). Ketekunan dalam doa harus diperkuat oleh ucapan syukur kepada Kristus atas apa yang telah dilakukan-Nya bagi kita.
(0.12331692857143) (1Tes 2:4) (full: KAMI BERBICARA, BUKAN UNTUK MENYUKAKAN MANUSIA. )

Nas : 1Tes 2:4

Setiap pengkhotbah menghadapi pencobaan untuk menyenangkan orang, yaitu berusaha untuk diterima, dipuji, dan dimuliakan oleh orang lain (ayat 1Tes 2:6) dengan hanya memberitakan hal-hal yang tidak akan menyinggung.

  1. 1) Menyerah kepada pencobaan ini bisa berarti membiarkan dosa dan kesuaman di dalam jemaat (bd. Wahy 2:20; 3:15-16). Hal ini mungkin juga meliputi pemakaian kata-kata yang merayu untuk memperoleh sumbangan keuangan, tambahan anggota jemaat, kedudukan politik atau pujian orang (ayat 1Tes 2:4-6).
  2. 2) Kalau hal ini terjadi, maka integritas dan kebenaran gereja Kristus akan dirusaki sampai tidak dapat diperbaiki lagi. Karena itu adalah penting bahwa dalam pemberitaan Injil, kita berusaha menyenangkan Allah dan bukan manusia (1Kor 4:5; Gal 1:9-10;

    lihat cat. --> Luk 1:17;

    lihat cat. --> 2Tim 4:3-4;

    lihat cat. --> 2Tim 4:4).

    [atau ref. Luk 1:17; 2Tim 4:3-4]

(0.12331692857143) (2Tim 1:14) (full: PELIHARALAH ... YANG TELAH DIPERCAYAKAN-NYA ... OLEH ROH KUDUS. )

Nas : 2Tim 1:14

Para gembala sidang harus menjaga dan mempertahankan Injil yang dipercayakan kepada mereka sekalipun pada masa banyak orang meninggalkan iman PB (2Tim 3:13-15; 4:2-5; 1Tim 4:1).

  1. 1) Mereka harus mempertahankannya terhadap serangan sambil menantang gereja jikalau dicobainya mengesampingkan kebenarannya. Tugas ini penting untuk menjamin keselamatan bagi dirinya dan mereka yang dibinanya (lih. 2Tim 3:14-15;

    lihat cat. --> 1Tim 4:16;

    [atau ref. 1Tim 4:16]

    lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA).

  2. 2) Memelihara iman yang indah itu harus dilakukan dengan pertolongan Roh Kudus. Dialah yang mengilhamkan kebenaran yang tidak dapat bersalah dari Alkitab (lih. 2Tim 3:16; 2Pet 1:21) dan Dialah yang membimbing dan membela kebenaran (Yoh 16:13). Mempertahankan iman yang telah dipercayakan kepada orang-orang kudus (Yud 1:3) berarti tetap setia berdampingan dengan Roh Kudus (Yoh 14:17; 15:26-27; 16:13).
(0.12331692857143) (2Tim 3:1) (full: PADA HARI-HARI TERAKHIR AKAN DATANG MASA YANG SUKAR. )

Nas : 2Tim 3:1

Hari-hari terakhir termasuk seluruh zaman Kristen. Namun, oleh Roh Kudus Paulus bernubuat (bd. 1Tim 4:1) bahwa situasi akan makin buruk dengan makin mendekatnya akhir zaman (bd. 2Pet 3:3; 1Yoh 2:18; Yud 1:17-18).

  1. 1) Hari-hari terakhir akan ditandai dengan bertambahnya kejahatan dalam dunia, runtuhnya standar moral, dan bertambahnya orang percaya dan gereja palsu di dalam kerajaan Allah (Mat 24:11-12;

    lihat cat. --> 1Tim 4:1;

    [atau ref. 1Tim 4:1]

    lihat art. ZAMAN ANTIKRISTUS).

    Masa ini akan sungguh-sungguh menjadi masa yang sulit dan berat bagi orang yang setia kepada Allah.
  2. 2) Paulus memberikan peringatan ini supaya memperkuat para gembala dan gerejanya yang tetap setia kepada Kristus dan penyataan-Nya. Berkat keselamatan sepenuhnya dalam Kristus dan pencurahan Roh Kudus masih tersedia bagi mereka yang setia kepada iman PB dan perbuatan PB. Kemurtadan gereja hanya berarti lebih banyak kasih karunia dan kuasa bagi mereka yang berpegang teguh kepada iman asli yang dipercayakan kepada orang saleh (Kis 4:33; Rom 5:20; Yud 1:3).
(0.12331692857143) (2Tim 4:22) (full: KASIH KARUNIA-NYA MENYERTAI KAMU. )

Nas : 2Tim 4:22

Ini merupakan perkataan terakhir Paulus yang dicatat dalam Akitab, yang ditulis ketika dia menunggu mati syahid di penjara Roma. Dari sudut pandangan dunia, hidup Paulus akan berakhir dengan kegagalan yang menyedihkan.

  1. 1) Selama lebih 30 tahun Paulus meninggalkan segala sesuatu demi Kristus; yang diperolehnya hanyalah penderitaan dan kebencian dari bangsanya. Pelayanannya telah menghasilkan berdirinya banyak gereja, namun banyak dari gereja ini tidak lagi setia kepada dia dan iman rasuli (2Tim 1:15). Kini di penjara, dengan semua sahabat telah pergi kecuali Lukas (ayat 2Tim 4:11,16), Paulus menghadapi kematian. Keadaan ini menunjuk seolah-olah ia gagal dalam misinya antara orang bukan Yahudi. Namun, rasul salib yang ditandai luka perang tidak menunjukkan penyesalan ketika menyerahkan nyawa bagi Tuhannya.
  2. 2) Sekarang, hampir 2000 tahun kemudian, pengaruh Paulus melebihi pengaruh semua hamba Allah dalam kerajaan. Tulisan-tulisannya merupakan bagian Alkitab yang penting dan telah menuntun orang yang tidak terhitung banyaknya kepada Kristus. Janganlah seorang yang tetap setia kepada Yesus Kristus berpikir bahwa kematian mengakhiri semua hasil, walaupun kelihatan menghasilkan sedikit bagi Allah. Allah mengambil usaha setia kita dan memperbanyaknya jauh lebih dari yang kita pikir atau harapkan. Malahan yang kelihatan sebagai kegagalan adalah benih yang akan dituai oleh orang lain (Yoh 4:37-38).
(0.12331692857143) (Ibr 1:1) (full: )

Penulis : Tidak Disebutkan

Tema : Perjanjian yang Lebih Baik

Tanggal Penulisan: 67-69 M (tidak dapat dipastikan)

Latar Belakang

Tidak diketahui kepada siapa surat ini dialamatkan, sekalipun Roma merupakan kemungkinan. Judul kitab ini di dalam naskah-naskah Yunani yang tertua hanyalah, "Kepada Orang Ibrani." Sekalipun demikian isi surat ini menunjukkan bahwa surat ini ditujukan kepada orang-orang Kristen Yahudi. Penggunaan Septuaginta (Alkitab PL dalam bahasa Yunani) oleh penulis ketika mengutip PL menunjukkan bahwa para penerima surat ini mungkin adalah orang-orang Yahudi berbahasa Yunani yang tinggal di luar Palestina. Kalimat "terimalah salam dari saudara-saudara di Italia" (versi Inggris NIV -- "mereka dari Italia mengirim salam" Ibr 13:24) mungkin sekali berarti bahwa penulis sedang menulis kepada orang-orang yang tinggal di Roma dan mencantumkan salam dari orang-orang percaya dari Italia yang dalam perantauan. Para penerima surat ini mungkin terdiri atas kelompok-kelompok persekutuan rumah yang merupakan bagian dari jemaat gereja yang lebih luas di Roma. Beberapa di antaranya mulai menunjukkan tanda-tanda akan meninggalkan iman mereka kepada Yesus dan kembali kepada kepercayaan Yahudi mereka sebelumnya, karena mereka dianiaya dan putus asa.

Penulis Surat Ibrani ini tidak disebutkan baik dalam judul kitab yang semula maupun sepanjang surat ini, sekalipun ia merupakan tokoh yang cukup dikenal pembacanya (Ibr 13:18-24). Oleh karena satu dan lain alasan, identitas penulis hilang sekitar akhir abad pertama. Selanjutnya dalam tradisi gerejani mula-mula (abad ke-2 sampai ke-4) muncul berbagai pendapat mengenai orang yang mungkin merupakan penulis surat ini. Pendapat bahwa Paulus menulis surat ini baru tersebar luas pada abad ke-5.

Banyak ahli PB yang berpandangan konservatif dewasa ini beranggapan bahwa Paulus tidak mungkin menulis surat ini karena gaya penulisan yang halus dan bercorak Aleksandria, ketergantungan pada Septuaginta, cara memperkenalkan kutipan-kutipan PL, cara berargumentasi dan gaya mengajar, susunan argumentasi dan hal tidak menyebutkan dirinya itu bukan merupakan gaya Paulus. Lagi pula, Paulus senantiasa menunjuk kepada penyataan yang langsung diperolehnya dari Kristus (bd. Gal 1:11-12), sedangkan penulis surat ini menempatkan dirinya di antara orang-orang Kristen angkatan kedua yang memperoleh keyakinan Injil karena kesaksian para saksi mata pelayanan Yesus (Ibr 2:3). Di antara tokoh-tokoh PB yang namanya disebut, gambaran Lukas mengenai Apolos dalam Kis 18:24-28 paling cocok dengan keadaan penulis surat ini.

Terlepas dari siapa penulis surat ini, hal ini dapat dipastikan: penulis menulis dengan kepenuhan Roh dan wawasan, penyataan dan wibawa yang rasuli. Karena dalam Surat Ibrani penghancuran Bait Suci di Yerusalem dan ibadah di bawah pimpinan para imam Lewi tidak disebut maka ada anggapan yang kuat bahwa surat ini ditulis sebelum tahun 70 M.

Tujuan

Surat Ibrani terutama ditulis kepada orang-orang Kristen Yahudi yang sedang mengalami penganiayaan dan keputusasaan. Penulis berusaha untuk memperkuat iman mereka kepada Kristus dengan menjelaskan secara teliti keunggulan dan ketegasan penyataan Allah dan penebusan di dalam Yesus Kristus. Ia menunjukkan bahwa penyediaan penebusan di bawah perjanjian yang lama sudah digenapi dan tidak terpakai lagi karena Yesus telah datang dan menetapkan suatu perjanjian yang baru oleh kematian-Nya yang mengerjakan perdamaian. Penulis menantang para pembacanya

  1. (1) untuk tetap mempertahankan pengakuan mereka terhadap Kristus hingga pada kesudahannya,
  2. (2) untuk maju terus menuju kedewasaan rohani dan
  3. (3) untuk tidak kembali kepada kehidupan di bawah hukuman dengan cara meninggalkan kepercayaan kepada Yesus Kristus.

Survai

Surat Ibrani ini lebih mirip dengan suatu khotbah daripada sebuah surat. Penulis menggambarkan karyanya ini sebagai "kata-kata nasihat" (Ibr 13:22). Surat ini terdiri atas tiga bagian utama.

  1. (1) Pertama, Yesus sebagai Putra Allah yang penuh kuasa (Ibr 1:1-3) dinyatakan sebagai penyataan Allah yang sempurna kepada umat manusia -- lebih tinggi daripada para nabi (Ibr 1:1-3), malaikat (Ibr 1:4--2:18), Musa (Ibr 3:1-6) dan Yosua (Ibr 4:1-11). Di dalam bagian ini terdapat suatu peringatan yang sungguh-sungguh mengenai berbagai akibat apabila kita secara rohani makin menjauh dari iman atau mengeraskan hati dalam ketidakpercayaan (Ibr 2:1-3; Ibr 3:7--4:2).
  2. (2) Bagian yang kedua menampilkan Yesus sebagai Imam Besar dengan kualifikasi (Ibr 4:14--5:10; Ibr 6:19--7:25), watak (Ibr 7:26-28), dan pelayanan (Ibr 8:1--10:18) yang sempurna dan abadi. Di bagian ini diberikan suatu peringatan yang sungguh-sungguh mengenai ketidakdewasaan rohani atau bahkan "kemurtadan" setelah mengambil bagian di dalam Kristus (Ibr 5:11--6:12).
  3. (3) Bagian yang terakhir (Ibr 10:19--13:17) dengan tegas mendorong orang-orang percaya agar tetap tabah dalam keselamatan, iman, penderitaan, dan kekudusan.

Ciri-ciri Khas

Delapan ciri utama menandai surat ini.

  1. (1) Surat ini unik di antara surat-surat PB karena bentuknya, "surat ini berawal seperti sebuah risalah, dilanjutkan bagaikan khotbah, dan diakhiri seperti surat" (Origenes).
  2. (2) Di antara semua kitab PB surat ini menggunakan bahasa yang paling halus, paling mendekati gaya penulisan Yunani klasik daripada penulis PB lainnya (mungkin kecuali Lukas dalam Luk 1:1-4).
  3. (3) Inilah satu-satunya kitab PB yang mengembangkan konsep pelayanan Yesus sebagai Imam Besar.
  4. (4) Ajarannya tentang Kristus ini sangat kaya variasi, dan memakai lebih daripada dua puluh nama dan gelar untuk Kristus.
  5. (5) Kata kuncinya adalah "lebih baik" (dipakai tiga belas kali). Yesus lebih baik daripada para malaikat dan semua tokoh perantara PL. Ia memberikan perhentian, perjanjian, pengharapan, keimaman, korban pendamaian, dan janji-janji yang lebih baik.
  6. (6) Surat ini berisi pasal yang paling menonjol dalam Alkitab mengenai iman (pasal 11; Ibr 11:1-40).
  7. (7) Kitab ini sarat dengan kutipan dan petunjuk kepada PL sehingga memberikan pengertian yang berharga mengenai penafsiran umat Kristen mula-mula terhadap sejarah dan ibadah PL, khususnya dalam bidang lambang-lambang.
  8. (8) Surat ini memberikan lebih banyak peringatan mengenai bahaya-bahaya kemurtadan rohani daripada kitab lainnya dalam PB.
(0.12331692857143) (Ibr 2:1) (full: SUPAYA KITA JANGAN HANYUT DIBAWA ARUS. )

Nas : Ibr 2:1-3

Salah satu alasan penulis surat ini menegaskan keunggulan Putra Allah dan penyataan-Nya ialah untuk menekankan kepada orang-orang yang telah menerima keselamatan bahwa mereka harus dengan sungguh-sungguh menerima kesaksian dan ajaran asli dari Kristus dan para rasul. Oleh karena itu kita harus sangat memperhatikan Firman Allah, hubungan kita dengan Kristus, dan pimpinan Roh Kudus (Gal 5:16-25).

  1. 1) Kelalaian, kurang perhatian atau sikap acuh tak acuh bisa berakibat fatal. Orang percaya yang karena kelalaian membiarkan kebenaran dan ajaran Injil luput dari perhatiannya, adalah dalam bahaya terbawa arus melewati tempat pendaratan yang telah ditentukan dan gagal mencapai tempat yang aman.
  2. 2) Seperti halnya para penerima surat ini, semua orang Kristen tergoda untuk mengabaikan Firman Allah. Karena kelalaian dan sikap masa bodoh, kita dengan mudah tidak lagi memperhatikan peringatan-peringatan Allah (ayat Ibr 2:2), berhenti bertekun dalam perjuangan kita melawan dosa (Ibr 12:4; 1Pet 2:11), dan secara perlahan-lahan hanyut sehingga meninggalkan Putra Allah, Yesus Kristus (ayat Ibr 2:1-3; 6:4-8; Ibr 10:31-32;

    lihat cat. --> Rom 8:13).

    [atau ref. Rom 8:13]

(0.12331692857143) (Ibr 3:6) (full: JIKA KITA ... BERPEGANG PADA KEPERCAYAAN DAN PENGHARAPAN. )

Nas : Ibr 3:6

Pernyataan-pernyataan bersyarat dalam kitab ini perlu diperhatikan (lih. Ibr 2:3; 3:6,14; 10:26), karena semuanya mengingatkan bahwa keselamatan kita itu bersyarat.

  1. 1) Keamanan orang percaya terpelihara jikalau ia bekerja sama dengan kasih karunia Allah dengan cara bertekun dalam iman dan kekudusan hingga pada akhir hidup di dunia ini. Kebenaran ini ditekankan oleh Kristus (Yoh 8:31; Wahy 2:7,11,17,25-26; 3:5,11-12,21) dan merupakan nasihat yang diulang-ulang dalam surat ini (Ibr 2:1; 3:6,14; 4:16; 7:25; Ibr 10:34-38; 12:1-4,14).
  2. 2) Kepastian keselamatan bagi anggota gereja yang berbuat dosa dengan sengaja, yang begitu lazim di beberapa kalangan dewasa ini, tidak disebut sama sekali dalam PB (Wahy 3:14-16;

    lihat cat. --> Luk 12:42-48;

    lihat cat. --> Yoh 15:6).

    [atau ref. Luk 12:42-48; Yoh 15:6]

(0.12331692857143) (Ibr 3:18) (full: MEREKA TAKKAN MASUK KE TEMPAT PERHENTIAN-NYA. )

Nas : Ibr 3:18

Kemungkinan seseorang percaya kehilangan perhentian yang dijanjikan Allah digambarkan dengan orang Israel yang tidak dapat memasuki tanah perjanjian setelah Musa memimpin mereka ke luar dari Mesir

(lihat cat. --> Bil 14:29;

lihat cat. --> Ul 1:26).

[atau ref. Bil 14:29; Ul 1:26]

Penulis surat ini menunjukkan dua hal:

  1. 1) Orang Israel telah mengalami kuasa penebusan Allah (ayat Ibr 3:16), menyaksikan karya-karya Allah yang luar biasa (ayat Ibr 3:9), namun tidak taat karena mereka tidak mau mempercayai janji-janji atau memperhatikan peringatan-peringatan-Nya (ayat Ibr 3:18-19). Oleh karena itu, mereka mati di padang gurun (ayat Ibr 3:17) dan tidak memasuki tanah perjanjian.
  2. 2) Pengalaman mula-mula umat Israel dengan Allah tidak menjamin bahwa mereka akan memasuki Kanaan dengan selamat. Karena mereka tidak bertekun, mereka mengabaikan satu-satunya sumber jaminan mereka: kasih karunia, kemurahan, dan kehadiran "Allah yang hidup" (ayat Ibr 3:12).
(0.12331692857143) (Ibr 11:1) (full: IMAN ADALAH. )

Nas : Ibr 11:1

Pasal Ibr 11:1-40 memperlihatkan satu-satunya jenis iman yang dapat diterima oleh Allah, yaitu iman yang menang dalam situasi yang paling buruk sekalipun. Iman inilah yang mempercayai realitas-realitas rohani (ayat Ibr 11:1), menuntun kepada kebenaran (ayat Ibr 11:4), mencari Allah (ayat Ibr 11:6), mempercayai kebaikan-Nya (ayat Ibr 11:6), memiliki keyakinan akan Firman-Nya (ayat Ibr 11:7,11), menaati perintah-perintah-Nya (ayat Ibr 11:8), mengatur hidup sesuai dengan janji-janji-Nya (ayat Ibr 11:13,39), menolak roh jahat zaman sekarang (ayat Ibr 11:13), mencari rumah sorgawi (ayat Ibr 11:14-16; bd. Ibr 13:13-14), tabah dalam pencobaan (ayat Ibr 11:17-19), memberkati generasi selanjutnya (ayat Ibr 11:21), menolak kenikmatan dosa (ayat Ibr 11:25), bertahan dalam penganiayaan (ayat Ibr 11:27), melakukan perbuatan-perbuatan kebenaran yang ajaib (ayat Ibr 11:33-35), menderita karena Allah (ayat Ibr 11:25,35-38) dan tidak kembali "ke tanah asal yang telah mereka tinggalkan," yaitu dunia ini (ayat Ibr 11:15-16;

lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

(0.12331692857143) (Ibr 11:10) (full: MENANTI-NANTIKAN KOTA. )

Nas : Ibr 11:10

Abraham mengetahui bahwa negeri perjanjian yang di bumi ini bukanlah menjadi akhir dari pengembaraannya. Sebaliknya, negeri itu menunjuk kepada kota sorgawi yang telah dipersiapkan Allah bagi hamba-hamba-Nya yang setia

(lihat art. PANGGILAN ABRAHAM).

Abraham merupakan panutan untuk seluruh umat Allah; kita harus menyadari bahwa kita hanya merantau di dunia ini dan sedang menuju ke rumah kita yang sesungguhnya di sorga. Di dalam hidup ini janganlah kita mencari keamanan mutlak atau terpesona oleh dunia yang sekarang (ayat Ibr 11:14,16; Ibr 13:14). Kita harus memandang diri kita sebagai orang asing dan pendatang di bumi ini. Bumi bukanlah tanah air kita, tetapi adalah negeri asing; akhir dari perantauan kita adalah "tanah air yang lebih baik" (ayat Ibr 11:16), "Yerusalem sorgawi" (Ibr 12:22), dan "kota yang akan datang" (Ibr 13:14).

(0.12331692857143) (Ibr 11:38) (full: MEREKA MENGEMBARA DI PADANG GURUN DAN DI PEGUNUNGAN. )

Nas : Ibr 11:38

Orang-orang kudus yang setia kepada Allah menolak untuk menyesuaikan diri dengan standar-standar dunia yang rendah atau menikmati berbagai kesenangan yang dursila, dan sebagai gantinya mereka menerima cemoohan dan penderitaan dari dunia. Karena mereka menolak dunia, mereka juga ditolak oleh dunia. Sekalipun berkat-berkat dijanjikan bagi mereka yang setia di dalam PL (Ul 29:9; Yos 1:8), mereka harus menderita penganiayaan dan kemiskinan (ayat Ibr 11:35-39). Dalam PB orang-orang yang setia diajar untuk bersiap-siap menantikan kesengsaraan

(lihat cat. --> 2Tim 3:12),

[atau ref. 2Tim 3:12]

dikenali sebagai orang yang berhubungan dengan salib

(lihat cat. --> Mat 10:38;

lihat cat. --> Gal 2:20)

[atau ref. Mat 10:38; Gal 2:20]

dan mengikuti "seorang yang penuh kesengsaraan" (Yes 53:3; bd. Ibr 12:2).

(0.12331692857143) (Ibr 13:1) (full: PELIHARALAH KASIH PERSAUDARAAN. )

Nas : Ibr 13:1

Di dalam gereja PB orang-orang percaya memandang dan menyapa satu sama lain sebagai saudara-saudara seiman di dalam Kristus (bd. 1Tes 4:9-10; 1Pet 1:22; 2Pet 1:7). Persaudaraan Kristen merupakan akibat dari hubungan bersama dengan Bapa dan Putra tunggal-Nya (Ibr 1:2). Pada waktu kita mengambil bagian dalam kasih karunia Kristus, kita semua menjadi anak-anak bersama Dia dan ahli waris bersama dari berkat-berkat Bapa (Ibr 1:2; Yoh 1:12-13; Rom 8:14-17; Ef 1:5-7). Sebagai akibat persaudaraan ini, kita diajarkan oleh Bapa untuk saling mengasihi (1Tes 4:9; 1Yoh 4:11;

lihat cat. --> Yoh 13:34;

lihat cat. --> Yoh 13:35).

[atau ref. Yoh 13:34-35]

(0.12331692857143) (Ibr 13:13) (full: KARENA ITU MARILAH KITA PERGI KEPADA-NYA. )

Nas : Ibr 13:13

Menjadi pengikut Kristus berarti pergi di "luar perkemahan". Bagi orang-orang Kristen Yahudi yang menerima surat ini, perkemahan tersebut melambangkan agama Yahudi. Bagi kita perkemahan itu dunia dengan semua kenikmatan dosa, nilai-nilai yang tidak kudus dan sasaran-sasaran yang bersifat sementara. Kita harus ikut menanggung kehinaan Kristus agar dapat mengikut Dia, berbagi rasa dengan Dia, menjadi sahabat-Nya, manunggal dengan-Nya, dan menyatakan kepada dunia keputusan kita untuk tunduk kepada patokan-patokan dan maksud-maksud-Nya. Dengan pergi ke luar pintu gerbang, kita menjadi orang-orang asing di bumi (ayat Ibr 13:14; 11:13). Sekalipun demikian kita bukan tanpa kota karena kita mencari kota yang akan datang, kota yang "mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah" (Ibr 11:10,14,16; 13:14).

(0.12331692857143) (Yak 2:14) (full: MEMPUNYAI IMAN, PADAHAL IA TIDAK MEMPUNYAI PERBUATAN. )

Nas : Yak 2:14

Ayat Yak 2:14-26 membahas persoalan anggota gereja yang mengaku memiliki iman yang menyelamatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, namun pada saat yang bersamaan tidak pernah menunjukkan bukti pengabdian yang sungguh-sungguh kepada Dia dan Sabda-Nya.

  1. 1) Iman yang menyelamatkan senantiasa merupakan iman hidup yang tidak berhenti dengan sekadar mengaku Kristus sebagai Juruselamat, tetapi juga mendorong ketaatan kepada Dia sebagai Tuhan. Demikianlah, ketaatan adalah aspek yang penting dari iman. Hanya mereka yang taat dapat percaya dan hanya mereka yang percaya dapat taat

    (lihat cat. --> Yak 2:24;

    lihat cat. --> Rom 1:5

    [atau ref. Yak 2:24; Rom 1:5]

    mengenai "ketaatan yang disebabkan oleh iman";

    lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

  2. 2) Perhatikan bahwa tidak ada pertentangan di antara Paulus dengan Yakobus mengenai persoalan iman yang menyelamatkan. Biasanya Paulus menekankan iman sebagai sarana untuk seorang menerima Kristus sebagai Juruselamat (Rom 3:22). Yakobus memperhatikan kenyataan bahwa iman yang sejati harus aktif dan tekun sehingga membentuk keberadaan kita.
(0.12331692857143) (Yak 4:4) (full: PERSAHABATAN DENGAN DUNIA ADALAH PERMUSUHAN DENGAN ALLAH! )

Nas : Yak 4:4

"Persahabatan dengan dunia" merupakan perzinaan rohani, yaitu ketidaksetiaan kepada Allah dan janji komitmen kita kepada-Nya (1Yoh 2:15-17; bd. Yes 54:5; Yer 3:20). Hal ini meliputi merangkul dosa, nilai-nilai, dan kesenangan jahat dari dunia ini

(lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA).

Allah tidak akan menerima persahabatan seperti itu (Mat 6:24) karena Dia adalah Allah yang cemburu (Kel 20:5; Ul 5:9).

Salah satu contoh persahabatan seperti itu adalah ikut serta dalam kumpulan yang ada unsur sihirnya yang menuntut sumpah agama yang tidak alkitabiah dan merupakan pasangan dengan orang tidak percaya. Keduanya dilarang oleh Firman Allah (Mat 5:33-37; 2Kor 6:14). Orang percaya tidak mungkin menjadi anggota dari kelompok-kelompok seperti itu tanpa mengurangi tuntutan doktrin Kristen (2Pet 3:16), standar saleh, pemisahan dari dunia (2Kor 6:17-18) dan kesetiaan kepada Kristus (Mat 6:24).

(0.12331692857143) (1Ptr 3:7) (full: SUAMI-SUAMI. )

Nas : 1Pet 3:7

Petrus menyebutkan tiga hal yang harus diperhatikan oleh para suami Kristen berkenaan dengan istri mereka.

  1. 1) Para suami harus bijaksana dan penuh pengertian, hidup dengan istri mereka di dalam kasih dan keselarasan dengan Firman Allah (Ef 5:25-33; Kol 3:19).
  2. 2) Para suami harus menghormati istri sebagai teman pewaris yang setara dari kasih karunia dan keselamatan Allah. Istri harus dihormati, dipelihara, dan dilindungi sesuai dengan kebutuhan mereka. "Kaum yang lebih lemah" kemungkinan menunjuk kepada kekuatan jasmaniah wanita. Seorang suami harus memuji dan sangat menghargai istrinya sementara istri berusaha mencintai dan menolongnya sesuai dengan kehendak Allah (ayat 1Pet 3:1-6;

    lihat cat. --> Ef 5:23).

    [atau ref. Ef 5:23]

  3. 3) Para suami harus menghindari perlakuan yang tidak adil dan tidak senonoh terhadap istrinya. Petrus menunjukkan bahwa seorang suami yang gagal hidup bersama istrinya dalam cara penuh pengertian dan penghormatan sebagai sesama anak Allah akan merusak hubungannya dengan Allah dengan menciptakan suatu penghalang di antara doanya dan Allah (bd. Kol 3:19).
(0.12331692857143) (1Ptr 3:19) (full: MEMBERITAKAN INJIL KEPADA ROH-ROH. )

Nas : 1Pet 3:19

Ayat 1Pet 3:18-20 sudah sejak dahulu merupakan kesulitan bagi para penafsir.

  1. 1) Salah satu pandangan ialah bahwa Kristus, setelah kematian dan kebangkitan-Nya (ayat 1Pet 3:18), pergi kepada malaikat-malaikat terpenjara yang berbuat dosa di zaman Nuh (ayat 1Pet 3:20; bd. 2Pet 2:4-5) dan memberitakan kepada mereka kemenangan-Nya atas kematian dan Iblis (ayat 1Pet 3:22). Tafsiran lainnya ialah bahwa Kristus oleh Roh Kudus memberitakan suatu peringatan melalui mulut Nuh (bd. 2Pet 2:5) kepada angkatan Nuh yang tidak taat, dan kini berada di Hades menantikan penghakiman terakhir. Penafsiran ini lebih cocok dengan konteks yang berbicara tentang umat yang tidak taat dan tidak selamat di zaman Nuh. Penafsiran ini juga akan selaras dengan pernyataan Petrus bahwa Roh Kristus berbicara di masa lalu melalui para nabi (2Pet 1:20-21).
  2. 2) Baik ayat ini maupun 1Pet 4:6 tidak mengajarkan bahwa orang berdosa yang tidak dilahirkan kembali akan mempunyai kesempatan kedua untuk menerima keselamatan setelah mati. Setelah kematian datanglah penghakiman (lih. Ibr 9:27) dan tempat menetap abadi bagi seseorang (Luk 16:26).
(0.12331692857143) (2Ptr 2:9) (full: MENYELAMATKAN ORANG-ORANG SALEH. )

Nas : 2Pet 2:9

Tanggapan Lot terhadap kejahatan dan kemesuman di sekitarnya (ayat 2Pet 2:8) menjadi ujian yang menentukan pembebasannya dan nasibnya dalam kekekalan.

  1. 1) Allah membebaskan Lot karena dia menolak kejahatan dan merasa muak terhadap "Cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum" (ayat 2Pet 2:7;

    lihat cat. --> 2Pet 2:8 sebelumnya).

    [atau ref. 2Pet 2:8]

  2. 2) Bila Kristus datang untuk menerima umat-Nya

    (lihat cat. --> Yoh 14:3)

    [atau ref. Yoh 14:3]

    dan mencurahkan murka-Nya atas mereka yang berbuat dosa (2Pet 3:10-12), Ia akan mengumpulkan kepada diri-Nya orang dari gereja yang kelihatan yang, oleh karena iman dan kasihnya kepada Dia, seperti Lot, menderita karena kelakuan sensual, kehidupan kotor dan dosa terang-terangan di tengah-tengah masyarakat

    (lihat art. KEANGKATAN GEREJA)

  3. 3) Kita dapat yakin bahwa Allah mengetahui bagaimana menyelamatkan orang percaya yang setia dari tengah-tengah umat yang amoral dan tercemar dalam setiap angkatan (bd. Mat 6:13; 2Tim 4:18; Wahy 3:10).
(0.12331692857143) (1Yoh 1:8) (full: JIKA KITA BERKATA, BAHWA KITA TIDAK BERDOSA. )

Nas : 1Yoh 1:8

Yohanes menggunakan kata benda ("dosa") dan bukan kata kerja untuk menekankan dosa sebagai sifat dasar dalam tabiat manusia.

  1. 1) Yohanes mungkin sedang berargumentasi terhadap mereka yang menegaskan bahwa dosa tidak ada sebagai sifat dasar atau kuasa di dalam tabiat manusia, atau mereka yang mengatakan bahwa perbuatan jahat itu sebenarnya bukan dosa. Ajaran sesat seperti ini masih ada bersama kita sekarang ini di dalam mereka yang menyangkal adanya dosa dan mengartikan kejahatan sebagai disebabkan oleh faktor-faktor kejiwaan atau sosial

    (lihat cat. --> Rom 6:1;

    lihat cat. --> Rom 7:9-11).

    [atau ref. Rom 6:1; 7:9-11]

  2. 2) Orang percaya harus sadar bahwa tabiat berdosa itu selalu mengancam kehidupan mereka dan mereka harus senantiasa mematikan perbuatannya melalui Roh Kudus yang tinggal di dalam mereka (Rom 8:13; Gal 5:16-25).


TIP #18: Centang "Hanya dalam TB" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab hanya dalam versi TB [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA