(0.22313715686275) | (2Sam 12:10) |
(full: PEDANG TIDAK AKAN MENYINGKIR DARI KETURUNANMU.
) Nas : 2Sam 12:10 Karena Daud telah menghina Allah dan membunuh Uria untuk memperoleh istrinya, Allah menjatuhkan hukuman pada Daud dan keluarganya yang akan digenapi dengan kekerasan, persengketaan, dan pembunuhan (yaitu, pedang) sepanjang sisa hidupnya (sekitar 25 tahun lagi). Alkitab mencatat setidak-tidaknya empat peristiwa sebagai akibat kutukan ini: kematian anak hasil perzinaan (ayat 2Sam 12:14), pembunuhan Amnon oleh Absalom (2Sam 13:29), pembunuhan Absalom yang memberontak melawan ayahnya (2Sam 18:9-17), dan hukuman mati Adonia (1Raj 2:24-25). |
(0.22313715686275) | (2Sam 12:11) |
(full: BEGINILAH FIRMAN TUHAN.
) Nas : 2Sam 12:11-12 Hukuman dahsyat atas Daud, yang dinubuatkan Natan, bukan sekedar merupakan akibat yang wajar dari dosanya, bukan pula Allah yang secara pasif membiarkan hal-hal terjadi begitu saja kepada Daud; sebaliknya, hukuman yang diterima Daud adalah hasil tindakan Allah secara langsung. Tiga kali Allah memakai frasa yang menunjuk kepada maksud, "Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu"; "Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu"; dan, "Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel." Daud akan mengalami perlakuan kejam dari anak-anaknya sendiri, seperti pemerkosaan Tamar putrinya oleh Amnon (2Sam 13:7-14; lihat cat. --> 2Sam 13:1) [atau ref. 2Sam 13:1] dan pemerkosaan istri-istrinya oleh Absalom (2Sam 16:22). |
(0.22313715686275) | (2Raj 2:24) |
(full: DIKUTUKNYALAH MEREKA DEMI NAMA TUHAN.
) Nas : 2Raj 2:24 Untuk membalas penghinaan terhadap kehormatan Tuhan, Elisa menjatuhkan hukuman ilahi atas mereka sebagaimana terungkap dalam hukum berkat dan kutuk dalam perjanjian (Im 26:21-22; Ul 30:19). Allah sendiri menghukum anak-anak yang rusak akhlaknya itu dengan mengirim dua ekor beruang (bd. Gal 6:7). Hukuman di Betel merupakan peringatan kepada Israel bahwa kutuk-kutuk dalam perjanjian Allah menanti mereka jikalau terus memberontak terhadap Allah (bd. Ul 30:15-20). Perhatikan bahwa beruang itu mencederai anak-anak itu, tetapi rupanya tidak membunuh mereka. |
(0.22313715686275) | (2Raj 22:13) |
(full: PERGILAH, MINTALAH PETUNJUK TUHAN.
) Nas : 2Raj 22:13 Yosia ingin tahu apakah dosa-dosa Yehuda telah mencapai titik yang mengakibatkan hukuman ilahi tak terelakkan lagi.
|
(0.22313715686275) | (2Raj 24:3) |
(full: MENJAUHKAN MEREKA DARI HADAPAN-NYA.
) Nas : 2Raj 24:3 Kejatuhan Yehuda menjadi hukuman Allah atas umat-Nya yang keras kepala dan tidak mau bertobat yang mengikuti dosa-dosa Manasye yang dahsyat,
|
(0.22313715686275) | (1Taw 21:14) |
(full: TUHAN MENDATANGKAN PENYAKIT SAMPAR.
) Nas : 1Taw 21:14 Daud mengakui dosanya, bertobat dengan sungguh-sungguh, dan diampuni (ayat 1Taw 21:8). Namun Allah melaksanakan hukuman badani atas dirinya dan rakyat Israel. Kenyataan bahwa sering kali dosa menerima hukuman ilahi bahkan setelah pengakuan dosa dan pengampunan adalah prinsip alkitabiah yang muncul berkali-kali (lihat cat. --> 2Sam 11:2; lihat cat. --> 2Sam 12:13). [atau ref. 2Sam 11:2; 12:13] Dengan membiarkan anak-anak-Nya yang tidak taat menderita dampak-dampak badani dari dosa, Allah menghormati hukum-Nya, mempertahankan kekuasaan-Nya sendiri, memurnikan umat-Nya, dan menujukkan diri-Nya sebagai Penguasa yang adil. |
(0.22313715686275) | (Neh 8:10) |
(full: MAKANLAH SEDAP-SEDAPAN DAN MINUMLAH MINUMAN MANIS.
) Nas : Neh 8:11 Orang Yahudi amat menikmati makanan yang banyak lemak dan minuman yang manis. Banyak anggur kuno dididihkan hingga menjadi sangat manis dan kental seperti madu. Cairan ini harus dicampur dengan banyak air sebelum bisa diminum (lihat cat. --> Neh 5:18). [atau ref. Neh 5:18] |
(0.22313715686275) | (Mzm 109:1) |
(full: JANGANLAH BERDIAM DIRI.
) Nas : Mazm 109:1-31 Mazmur ini memohon Allah menghakimi dan menghukum orang yang fasik dan penuh tipu muslihat. Doa ini mencerminkan suatu keinginan agar keadilan terwujud di bumi melalui hukuman adil atas penjahat-penjahat besar yang merugikan orang lain demi keuntungan pribadi. Melaksanakan hukuman secara adil adalah satu-satunya cara untuk melindungi pihak yang tidak bersalah dan memastikan bahwa pelanggaran hukum dapat dikendalikan di masyarakat (lihat cat. --> Rom 13:1; lihat cat. --> Rom 13:4). [atau ref. Rom 13:1,4] Doa pemazmur akan digenapi sepenuhnya hanya ketika Allah mengutus Anak-Nya Yesus untuk membinasakan semua kejahatan dan memerintah di bumi ini (pasal Wahy 19:1-22:21; juga lihat cat. --> Mazm 35:1-28). [atau ref. Mazm 35:1-28] |
(0.22313715686275) | (Yes 6:9) |
(full: PERGILAH, DAN KATAKANLAH KEPADA BANGSA INI.
) Nas : Yes 6:9 Allah memberi tahu Yesaya bahwa umat itu akan menolak beritanya dan tetap acuh tak acuh terhadap panggilan sang nabi untuk bertobat; pemberitaan Yesaya bahkan akan membuat hati umat itu makin memberontak kepada Tuhan (ayat Yes 6:9-10; bd. Mat 13:14-15; Mr 4:12; Luk 8:10). Sekalipun demikian, Yesaya harus dengan setia memberitakan berita hukuman yang tidak populer itu (bd. Yer 1:8,19; Yeh 2:3-4). Akan tetapi, ada batas pada pelayanan ini yang meremukkan hati. Hukuman yang dilaksanakan melalui Sanherib pada tahun 701 SM (ayat Yes 6:11-12) akan membawa Yerusalem kepada iman dan ketaatan (Yes 36:21; 37:7); sebagai akibat Yesaya akan dapat mempunyai pelayanan yang baru sepanjang 15 tahun yang dianugerahkan kepada Raja Hizkia (Yes 38:5). |
(0.22313715686275) | (Yer 1:1) |
(full:
) Penulis : Yeremia Tema : Hukuman Allah Tidak Terelakkan bagi Yehuda yang Tidak Bertobat.Tanggal Penulisan: + 585 -- 580 SM Latar Belakang Pelayanan Yeremia sebagai nabi diarahkan kepada kerajaan selatan Yehuda, sepanjang 40 tahun terakhir dari sejarahnya (626-586 SM). Ia masih hidup untuk menyaksikan serbuan Babel ke Yehuda yang berakhir dengan kebinasaan Yerusalem dan Bait Suci. Karena tugas Yeremia ialah bernubuat kepada bangsa itu selama tahun-tahun akhir dari kemunduran dan kejatuhannya, dapatlah dimengerti bahwa, kitabnya penuh dengan kesuraman dan firasat buruk. Yeremia, putra seorang imam, lahir dan dibesarkan di Anatot, desa para imam (6 km di timur laut dari Yerusalem) selama pemerintahan Raja Manasye yang jahat. Yeremia memulai pelayanan sebagai nabi pada tahun ke-13 pemerintahan Raja Yosia yang baik, dan ia ikut mendukung gerakan pembaharuan Yosia. Akan tetapi, ia segera menyadari bahwa gerakan itu tidak menghasilkan perubahan yang sungguh-sungguh dalam hati bangsa itu; Yeremia mengingatkan bahwa jika tidak ada pertobatan nasional sejati, maka hukuman dan pemusnahan akan datang dengan tiba-tiba. Pada tahun 612 SM, Asyur dikalahkan oleh suatu koalisi Babel. Sekitar empat tahun setelah kematian Raja Yosia, Mesir dikalahkan oleh Babel pada pertempuran di Karkemis (605 SM; lih. Yer 46:2). Pada tahun yang sama pasukan Babel di bawah pimpinan Nebukadnezar menyerang Palestina, merebut Yerusalem dan membawa sebagian pemuda pilihan dari Yerusalem ke Babel, di antara mereka terdapat Daniel dan ketiga sahabatnya. Penyerbuan kedua ke Yerusalem terjadi tahun 597 SM; ketika itu dibawa 10.000 orang tawanan ke Babel, di antaranya terdapat Yehezkiel. Selama ini nubuat Yeremia yang memperingatkan tentang hukuman Allah yang mendatang tidak diperhatikan. Kehancuran terakhir menimpa Yerusalem, Bait Suci, dan seluruh kerajaan Yehuda dalam tahun 586 SM. Kitab nubuat ini menunjukkan bahwa Yeremia, sering kali disebut "nabi peratap," merupakan seorang yang membawa amanat keras namun berhati lembut dan hancur (mis. Yer 8:21--9:1). Sifatnya yang lembut itu menjadikan penderitaannya makin mendalam ketika firman nubuat Allah ditolak dengan angkuh oleh kerabat dan sahabat, imam dan raja, dan sebagian besar bangsa Yehuda. Walaupun sepi dan ditolak seumur hidupnya, Yeremia termasuk nabi yang paling tegas dan berani. Kendatipun berhadapan dengan perlawanan yang berat, dengan setia ia melaksanakan panggilannya sebagai nabi untuk memperingatkan sesama warga Yehuda bahwa hukuman Allah makin dekat. Ketika merangkum kehidupan Yeremia, seorang penulis mengatakan: "Tidak pernah manusia fana memperoleh beban yang begitu meremukkan. Sepanjang sejarah bangsa Yahudi tidak pernah ada teladan kesungguhan yang begitu mendalam, penderitaan tak henti-hentinya, pemberitaan amanat Allah tanpa takut, dan syafaat tanpa kenal lelah dari seorang nabi seperti halnya Yeremia. Tetapi tragedi kehidupannya ialah: bahwa ia berkhotbah kepada telinga yang tuli dan menuai hanya kebencian sebagai balasan kasihnya kepada orang-orang senegerinya" (Farley). Penulis kitab ini jelas disebut yaitu Yeremia (Yer 1:1). Setelah bernubuat selama 20 tahun di Yehuda, Yeremia diperintahkan Allah untuk menuangkan amanatnya dalam bentuk tertulis; hal ini dilakukannya dengan mendiktekan nubuat-nubuatnya kepada Barukh, juru tulisnya yang setia (Yer 36:1-4). Karena Yeremia dilarang menghadap raja, Barukh diutus untuk membacakan nubuat-nubuat itu di rumah Tuhan, dan setelah itu Yehudi membacakannya kepada Raja Yoyakim. Raja itu menunjukkan sikap menghina kepada Yeremia dan firman Allah dengan menyobek-nyobek kitab gulungan itu dengan pisau lalu melemparkannya ke dalam api (Yer 36:22-23). Yeremia kemudian mendiktekan kembali nubuat-nubuatnya kepada Barukh, kali ini ia mencantumkan lebih banyak daripada di gulungan pertama. Kemungkinan besar, Barukh menyusun kitab Yeremia dalam bentuk terakhirnya segera sesudah wafatnya Yeremia (+585 -- 580 SM). Tujuan Kitab ini ditulis
Survai Kitab ini pada dasarnya merupakan kumpulan nubuat-nubuat Yeremia, yang terutama dialamatkan kepada Yehuda (pasal 2-29; Yer 2:1--29:32), tetapi juga kepada sembilan bangsa asing lainnya (pasal 46-51; Yer 46:1--51:64); nubuat-nubuat ini terutama dipusatkan pada hukuman, walaupun ada beberapa yang membahas pemulihan (lih. khususnya pasal 30-33; Yer 30:1--33:26). Nubuat-nubuat ini tidak secara teliti disusun menurut kronologi atau tema, sekalipun kitab ini menyajikan susunan menyeluruh sebagaimana yang tampak dalam Garis Besar di atas. Sebagian kitab ini ditulis dalam bentuk syair, sedangkan bagian lainnya dalam bentuk prosa atau cerita. Berita nubuatnnya terjalin dengan aneka kilasan sejarah dari
Seperti Yehezkiel, Yeremia memakai berbagai tindakan yang bersifat perumpamaan dan lambang untuk mengilustrasikan berita nubuatnya dengan lebih jelas: mis. ikat pinggang yang lapuk (Yer 13:1-14), musim kering (Yer 14:1-9), larangan oleh Allah untuk menikah dan mempunyai anak (Yer 16:1-9), penjunan dan tanah liat (Yer 18:1-11), buli-buli yang dihancurkan penjunan (Yer 19:1-13), dua keranjang buah ara (Yer 24:1-10), kuk di pundaknya (Yer 27:1-11), pembelian ladang di kota kelahirannya (Yer 32:6-15), dan batu-batu besar yang disembunyikan dalam pelataran istana Firaun (Yer 43:8-13). Pemahaman Yeremia yang jelas akan panggilannya sebagai nabi (Yer 1:17), seiring dengan penegasan Allah yang berulang-ulang (mis. Yer 3:12; Yer 7:2,27-28; Yer 11:2,6; Yer 13:12-13; Yer 17:19-20), memungkinkan dia untuk memberitakan nubuatnya dengan tegas dan setia kepada Yehuda kendatipun tanggapan yang terus diterimanya adalah permusuhan, penolakan, dan penganiayaan (mis. Yer 15:20-21). Setelah kebinasaan Yerusalem, Yeremia dipaksa pergi ke Mesir di mana ia tetap bernubuat sampai kematiannya (pasal 43-44; Yer 43:1--44:30). Ciri-ciri Khas Tujuh ciri utama menandai kitab Yeremia.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru Yeremia terutama di kutip dalam PB berkenaan dengan nubuatnya tentang "perjanjian baru" (Yer 31:31-34). Sekalipun Israel dan Yehuda berkali-kali melanggar perjanjian-perjanjian Allah dan kemudian dihancurkan dalam hukuman akibat kemurtadan mereka, Yeremia menubuatkan suatu saat ketika Allah akan mengikat perjanjian yang baru dengan mereka (Yer 31:31). PB menjelaskan bahwa perjanjian yang baru ini ditetapkan dengan kematian dan kebangkitan Kristus (Luk 22:20; bd. Mat 26:26-29; Mr 14:22-25), dan kini digenapi di dalam gereja selaku umat perjanjian baru Allah (Ibr 8:8-13) dan akan mencapai puncak kesempurnaan dalam penyelamatan Israel yang luar biasa (Rom 11:27). Bagian-bagian lain tentang Mesias di Yeremia yang diterapkan kepada Yesus Kristus dalam PB adalah:
|
(0.22313715686275) | (Yer 12:1) |
(full: MENGAPAKAH MUJUR HIDUP ORANG-ORANG FASIK?
) Nas : Yer 12:1-4 Yeremia membandingkan penderitaannya sendiri dengan kemakmuran orang fasik. Ia bingung oleh penundaan hukuman Allah atas mereka. Berusaha memahami keberhasilan materi orang fasik menjadi persoalan yang muncul berkali-kali dalam diri orang kudus PL, karena mereka pada dasarnya berpikir tentang pahala dan hukuman di dunia (lih. Ayub 21:7-15; Mazm 10:1-18; 37:1-40; 73:1-28; 94:1-23; Hab 1:5-13; Mal 3:15). |
(0.22313715686275) | (Yeh 22:28) |
(full: NABI-NABINYA MENGOLES MEREKA DENGAN KAPUR.
) Nas : Yeh 22:28 Sebagai akibat dari pengapuran oleh nabi-nabi, umat itu tidak takut akan Allah atau hukuman-Nya meskipun mereka tetap dalam dosa. Dewasa ini ada pendeta yang menghibur anggota jemaat dalam dosa mereka dengan meyakinkan mereka bahwa
|
(0.22313715686275) | (Hos 1:4) |
(full: SEDIKIT WAKTU LAGI ... MENGHUKUM KELUARGA YEHU.
) Nas : Hos 1:4 Ayat ini sangat mungkin mengacu kembali pada pembantaian ke-70 putra Ahab oleh Yehu (2Raj 10:1-8). Sekalipun Yehu dipuji karena melaksanakan hukuman Allah yang adil atas keluarga Ahab, Yehu terlalu kejam (2Raj 10:30-31). |
(0.22313715686275) | (Am 2:6) |
(full: PERBUATAN JAHAT ISRAEL.
) Nas : Am 2:6 Setelah menegur dosa tetangga-tetangga Israel, Amos kini mencapai puncaknya dan mengarahkan perhatian pada dosa-dosa dan hukuman yang akan menimpa Israel, kerajaan utara itu. Mereka tidak taat kepada firman Allah, tetapi malah menindas orang miskin (ayat Am 2:6-7), hidup mesum (ayat Am 2:7) dan mencemarkan penyembahan Allah (ayat Am 2:7-8); di bagian lain dijelaskan bahwa mereka menentang pelayanan nabi-nabi Allah yang benar (bd. Am 7:10-17). |
(0.22313715686275) | (1Ptr 2:24) |
(full: MEMIKUL DOSA KITA.
) Nas : 1Pet 2:24 Kristus memikul dosa kita di kayu salib (bd. Yes 53:4,11-12), menjadi pengganti kita dengan menanggung hukuman bagi dosa kita (Yoh 1:29; Ibr 9:28; 10:10; lihat art. HARI PENDAMAIAN). Tujuan dari kematian yang menggantikan ini adalah agar kita dapat dipisahkan sama sekali dari kesalahan, kuasa, dan pengaruh dosa. Melalui kematian-Nya Kristus melenyapkan kesalahan kita dan hukuman bagi dosa kita, membuka jalan hingga kita pantas untuk kembali kepada Allah (Rom 3:24-26) dan menerima kasih karunia untuk hidup benar di hadapan-Nya (Rom 6:2-3; 2Kor 5:15; Gal 2:20). Petrus menggunakan kata "sembuh" dalam hubungan dengan keselamatan dengan segala berkatnya (bd. Yes 53:5; Mat 8:16-17). |
(0.22313715686275) | (Why 14:9) |
(full: JIKALAU SEORANG MENYEMBAH BINATANG.
) Nas : Wahy 14:9 Mereka yang menyembah binatang itu dan menerima tandanya (lihat cat. --> Wahy 13:16) [atau ref. Wahy 13:16] akan memeteraikan nasib akhirnya, menderita hukuman-hukuman ilahi yang keras dan disiksa selama-lamanya (ayat Wahy 14:9-11; 9:4,13-21; 16:2; lihat cat. --> Mat 10:28). [atau ref. Mat 10:28] Peringatan ini ditujukan kepada orang yang tidak percaya (ayat Wahy 14:6) dan kepada orang kudus yang akan digoda untuk menyangkal iman mereka di hadapan bahaya besar kematian syahid (ayat Wahy 14:12-13). |
(0.22313715686275) | (Bil 11:1) | (jerusalem: murkaNya) Murka Allah biasanya nyata dalam hukuman. Murka itu sebenarnya sebuah segi hukuman. Murka itu sebenarnya sebuah segi pada kekudusan Tuhan, Ima 17:1+, dan pada "kecemburuanNya", Ula 4:24+. Kekudusan dan "kecemburuan" Tuhan tidak menanggung rencanaNya dihalang-halangi, terutama Ia tidak menanggung ketidaksetiaan pada perjanjian, Bil 11:33; 12:9; Ula 1:34; 6:15; 9:8; 2Ta 19:2; Yes 5:25; Nah 1:2, dll. Dengan demikian murka Allah sebenarnya berdasarkan belaskasihanNya, Kel 34:6+. Pernyataan murka Allah yang sepenuh-penuhnya dan terakhir akan terjadi pada "Hari Tuhan", Ams 5:18+; Zef 1:15; bdk Dan 8:19; Mat 3:7; Wah 19:15+. |
(0.22089452156863) | (Ul 5:27) |
(ende) Bagian ini menundjukkan kedudukan Musa sebagai perantara antara Jahwe dan umat. Disini lebih-lebih ia berdiri sebagai nabi jang menjampaikan sabda Allah. Pikiran bahwa ia djuga mendjadi perantara jang menderita dan mendapat hukuman karena dosa-dosa umat: disini tidak muntjul. (bdk. chotbah pertama: Ula 1:37; 3:26; 4:21). Tugas Musa sebagai nabi itu mendjamin pula kekuasaan ilahi dalam perkembangan hukum dari masa selandjutnja (lih. Ula 18:15-20). |
(0.22089452156863) | (Mzm 37:1) |
(ende) Dalam lagu ini seorang jang sudah tua memikirkan soal kesedjahteraan orang2 djahat, hal mana bertentangan rupanja dengan keadilan Tuhan (soal jang sama Maz 49:1-20;73:1-28). Soalnja dipetjahkan dengan menundjukkan, bahwa kebahagiaan itu sementara sadja dan sebab itu semu belaka, padahal kesedjahteraan si djudjur berlangsung tetap. Pengarang belum tahu akan hidup baka, hingga tidak berhasil menghapuskan soal itu sama sekali. Menurut angapannja pahala dan hukuman harus dilaksanakan selama hidup didunia. Mazmur tersusun menurut abjad Hibrani |